Warga kampung Asap dihebohkan dengan sosok pocong putih yang berkeliaran malam-malam di daerah kampung mereka, sosok pocong putih ini terekam oleh kamera CCTV warga setempat. Pocong putih inipun menjadi pembicaraan seluruh kampung hingga didengar oleh 3 remaja yang sangat terkenal di kampung itu, mereka adalah Sugeng, Hamdani, dan Jaka.
Seteleh mendengar tentang sosok pocong putih ini mereka bertiga berniat membongkar siapa sosok pocong putih ini, “Tentang pocong itu, gimana kalo kita tangkep itu pocong dan kasih tau ke warga kalo sebenernya itu bukan pocong beneran. Biar nama kita semakin harum juga yaa kan..?” ujar Jaka dengan sedikit bersemangat, lalu Sugeng membalas “Kau ini cuman mau terkenal doang, Jak. Kalo ternyata itu pocong betulan gimana bah??” “Betul tuh kata si Sugeng” tambah Hamdani, lalu Jaka menambahkan “Klean tenang aja, kan ada Jaka yang pemberani di sini yaa kan..”, “Terserah kau lah, Jak” balas Hamdani. “Okeh!!, Kalau begitu kita kumpul sini jam 9-an pas malam yaa, klean jangan sampe telat!!” ujar jaka dengan penuh semangat, “Bahh, semangat kali rupanya kau, Jak” jawab Sugeng dengan nada menyindir.
Saat sudah berkumpul, mereka pun menunggu hingga pocong itu muncul. “Mana sii tu pocong, belum muncul juga. Nanti kalo muncul langsung aku sleding dia!” ujar jaka, lalu Hamdani membalas dengan sedikit menyindir Jaka “kau banyak gaya kali lah, Jak. Nanti pas tu pocong muncul, kau duluan yang lari ketakutan”, mendengar itu Sugeng tertawa terbahak-bahak dan berkata “Lucu kali kau ini, Jak!!, paling sebentar lagi juga kau tertidur pulas.” “Ngga mungkin jam segini aku belum ngantuk, sebelum berangkat ke sini, aku sudah minum kopi 2 gelas biar anti-anti ngantuk” ujar Jaka menyindir Sugeng. Setelah 10 menit berlalu Jaka tiba-tiba tertidur sambal mengorok, “Bah!!, tidur juga dia akhir-akhirnya, GYAHAHA!!. 2 gelas tak cukup, Jak. 10 gelas baru kau anti-anti ngantuk.” Ujar Sugeng sambil melihat Jaka tertidur pulas.
Beberapa saat kemudian Hamdani melihat sesuatu berwarna putih berjalan melompat, Hamdani pun memberi tahu sugeng “Geng!!, Kau lihat itu, pocong itu, ayolah kita kejar!”, “Bah!!, iya pocong betulan lah tu. Jak!… Jak!.. bangun, Jak!, pocongnya dan Nampak lah tu!!” balas Sugeng sambil membangunkan Jaka yang tertidur. Mereka pun pergi mengejar pocong itu tanpa Jaka karena dia tidak terbangun. “Cepat kali pocong itu melompat.” Ujar Sugeng sambil berlari, “Bukan pocong itu sepertinya, kemana pula itu pocong pergi nya…?” tambah Hamdani sambil melihat sekitar.
Jaka pun terbangun sambil kebingungan kemana perginya Sugeng dan Hamdani. “Dan!!… Geng!!…, mereka kemana sii??, mana aku sendiri pula. Mending aku cari mereka sekarang.” Ujar Jaka sambil kebingungan. Setelah mencari kesana kemari, Jaka pun menemukan Sugeng dan Hamdani sedang berda di semak-semak “Di situ rupanya klean!! Klean lagi ngapain sii??” “Sstttt!!!” ucap Sugeng dan Hamdani dengan nada pelan secara bersamaan. “Nunduk, Jak!!” ucap Hamdani kepada Jaka, Jaka langsung menunduk dan bertanya kepada Sugeng dan Hamdani “ini ada apaan sih..?” “Itulan pocong yang ramai dibicarakan di kampung kita, Jak. Ternyata memang betulan ada pocong putih” ujar Sugeng dengan raut muka ketakutan, “Kenapa kau ketakutan gitu, Geng…?, kita kan belum tau itu pocong betulan atau bukan..” ujar Hamdani. “Kau ini lemah kali, Geng..! Biar aku tangkap tu pocong sekarang juga” ujar Jaka dengan semangatnya, lalu Sugeng membalas Jaka “Jangan dulu, Jak!!, kita tak boleh bikin keributan malam-malam begini, nanti warga malah pada bangun sambil marah marah ke kita!”, “Betul juga tuhh, gimana kalau kita sergap aja pas dia lewat kebon depan rumah pak RT biar gak kedengeran warga” ujar Hamdani sambil mengangkat kacamatanya. Jaka pun terpukau dengan kepintaran Hamdani “Pintar juga kau, Dan!! Gak heran kau juara kelas terus”.
Setelah menerima usul Hamdani, mereka langsung pergi ke kebun depan rumah pak RT dan bersiap menyergap pocong itu, setelah pocong itu lewat mereka bersiap menangkap pocong itu, tapi… “Geng… Dan… Biar aku tangkap pocong itu sendiri”, “Jangan Jak!! Nanti kau kenapa-napa malah repot” ujar Hamdani, “Bahh!! Kenapa pocong itu malah ke arah rumah pak RT..?” ujar Sugeng. “Ahh.. sudahlah langsung kita bertiga tangkap saja sebelum terjadi apa-apa”.
Mereka pun langsung menangkap pocong itu. Saat tertangkap, pocong itu mengeluarkan suara “Eh… eh.. ada apa inii, toloongg!! Penculikannn…”, Jaka dan teman-temannya pun terkaget, Sugeng pun langsung berbicara ke pocong itu “Bahh!! Manusia rupa nya kau… Untuk apa kau jadi pocong nakut-nakutin warga sini..?”, Tiba-tiba ada pak RT menghampiri mereka “Ini teh ada apa yaa…? Kenapa keponakan saya dipegangin begini”, “Keponakan…?” ujar Jaka dengan kebingungan, “Iyaa, ini teh keponakan saya, Namanya Denny dia teh emang jago acting, makannya saya suruh jadi pocong buat nakut-nakutin warga biar gak keluyuran malam-malam begini…” balas pak RT. “ohhh, jadi selama ini pocong putih itu diaaa…” ujar Jaka dengan sedikit kecewa.
Keesokannya warga membincarakan Jaka, Sugeng, dan Hamdani karena kehebatan mereka dalam menangkap pocong putih yang sering berkeliaran, setelah kejadian itu mereka semakin terkenal bahkan sampai ke kampung sebelah. Jaka terheran kenapa warga bisa tahu akan hal itu, diapun menanyakan kepada adiknya “Dek, kenapa warga bisa pada tau kalo abang yang nagkep pocong itu..?”, adiiknya pun menjawab “kan ada rekaman CCTV nya, tadi pagi pas ibu belanja sayur di rumah mamanya bang Dani (Hamdani), mamanya dia ngasih tau rekamannya ke orang yang beli.”, “owwhhh…” balas Jaka, Jaka pun langsung pergi ke rumah Hamdani.
Saat sudah sampai di rumah Hamdani, Hamdani langsung menyuruh Jaka masuk dan melihat rekaman CCTV nya, saat itu juga ada Sugeng. “Mana rekaman nya, Dan..?” ujar Jaka dengan terengah-engah, “yoo sabar toh, Jak..” jawab Hamdani. Mereka pun langsung memutar rekamannya, “Wuihh hebat juga yaa aku bisa ngungkap tentang pocong putih itu” ujar Jaka dengan sedikit sombong, “Jangan sombong, Jak, tanpa aku dan Sugeng, kamu mungkin gak akan bisa ngangkep tu pocong”. Setelah sampai di ujung rekaman CCTV mereka melihat sesuatu yang aneh “Tungguu dehh, tadi klean liat gak?? Putih putih pas kita pergi dari kebon itu” ujar Jaka dengan sedikit merinding, “Betul juga kau, Jak.” Balas Sugeng. Lalu Hamdani membalas Sugeng “Jangan jangan itu betulan Po.. Po…” “Poocooongg!!!” teriak mereka bertiga.
Cerpen Karangan: Radiqlaiysa Blog / Facebook: ackerman
Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 30 Desember 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com