Jingga dan Langit Biru
Dear diary, cerita ini kutulis saat aku benar-benar sedang patah hati. Pagi ini gerimis tipis membasuh jalanan kota, ditengah lalu lalang orang yang mengawali kesibukan mereka masing-masing. Gerombola
0
0
Memoar Rasa
“Jika aku tahu merindu tak akan ada obatnya kecuali pertemuan, maka aku ingin menjadi seorang apoteker saja, lalu meracik obat penawar rindu.” — “Tak ada yang berubah, tempatnya masih sama. Bukan, mak
0
0
Rasa Terlarang (Part 1)
“Kenapa kamu nangis..?” Suara seorang perempuan di belakangku kepada temannya. Akupun membalikkan badan dan aku tau kalo itu adalah Wati dan Siti bawahanku yang baru saja selesai closing toilet malam
0
0
Salahkah Aku Jatuh Cinta
Hari itu langit sangat cerah. Langit membiru berpadu indah dengan guratan-guratan kuas Sang Pencipta yang menciptakan awan putih nan berseri, memancar terang karena mentari. Kupandangi juga bangunan s
0
0
Inikah Sakit Hati?
Hari yang cerah. Matahari muncul menggantikan posisi sang bulan dan bintang. Hari pertama sekolah. Hari pembagian kelas. Tentunya bukan di kelas VII lagi karena aku sudah dinyatakan naik ke kelas VIII
0
0
Guruku Masa Depanku
Hari berganti hari namun perasaan Alana masih sama. Alana masih mencintai laki laki yang tidak seharusnya ia cintai. Alana sudah lama menyimpan perasaannya kepada Pak Jovan, guru Matemtaika di sekolah
0
0
Membenci Takdir
“Nis! Udahan sedihnya! sudah seminggu lo gak teratur makan. Ikhaskan semunya Nis!” “Lo gak tahu Rio bagaimana rasanya kehilangan seseorang. Sakit banget.” Bubur lempah buatan Mbok Lasmi masih diabaika
0
0
Rasa Terlarang (Part 2)
Waktu menunjukan pukul 15.00, Saat ini aku kebetulan bersama Santi teman sejawat sesama foreman sedang melakukan checklist kebersihan area dan toilet. Sebenarnya kami hanya kebetulan bertemu di korido
0
0
Rasa Terlarang (Part 3)
“Aaaahhh…”, Akhirnya bisa istirahat juga. Baru saja kupejamkan mata, wajah dia datang lagi di kepala ini. “Ya Tuhaaaaaaannnnn… tolong ambil kembali perasaan ini.” Aku tak mau menderita sebagai pengagu
0
0
Sepihak
Itukah kamu? Sepasang kaki yang kelak akan menderap beriringan dengan langkahku. Itukah kamu? Segenap jemari yang akan bertaut menghangatkan kebekuanku. Kepada satu nama yang sejak hadirnya tak pernah
0
0
Bukan Pemeran Utama
Hari yang cerah dimulai dengan pagi yang cukup dingin, masih jam delapan pagi. Aku bersiap berangkat sekolah dan sempat membetulkan kerudungku di depan kaca rumahku, lalu bersiap pergi namun terhenti
0
0
Mas Yayan
Mas Yayan adalah pemuda yang bisa dibilang tak lagi muda. Usianya sudah lebih dari kepala tiga dan dia sama sekali belum memiliki keinginan untuk menikah. Tekad untuk mencari pasangan pun belum ada. S
0
0
Filosofi Diam
Diam? Menurut kalian diam itu apa sih? Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia alias KBBI, diam berarti tak bergerak, tak bersuara. Sedangkan filosofi merupakan kerangka berfikir kritis untuk mencar
0
0
Merah Jambu Telah Usai
Angin berbaris tenang, melewati pohon hijau yang rindang. Sedang ombak masih sibuk berjalan-jalan, kepiting mulai keluar dari rumahnya. Itulah yang kulihat selama 17 tahun ini, hi namaku Lisdiana bias
0
0
Cinta Yang Terpendam
Mencintai dalam diam adalah hal yang menyakitkan bagi orang-orang yang tak biasa dengan hal itu. Namun, mencintai dalam diam menurutku adalah hal yang paling aku gemari karena hanya itu yang bisa aku
0
0
Hujan Turun Perlahan
Namaku Renata, aku adalah seorang ratu mimpi yang ingin tetap singgah pada dunia khayalku dan tak ingin kembali pada dunia nyata. Kehidupan nyata tak seperti kehidupan dalam mimpi. Yang dirasakan terk
0
0
Sudah Diam, Berjarak Pula
Sekelas selama 3 tahun waktu SMA, terdengar lucu karena hanya kelasku dan beberapa saja yang tidak diacak setiap kenaikan kelas. Namun, satu yang aku tahu, kita semua teman sekelas jadi sama-sama tahu
0
0
Pergi dan Lupakan
Pagi itu sangatlah dingin dan ramai di jalan raya. Hujan yang turun tadi malam masih menyisakan rasa dingin pada kulit. Meski sudah memakai jaket tetap saja wanita yang sedang berdiri di pinggir jalan
0
0
Dia yang Tak Tergapai
Hari senin menyambut, waktunya untuk berangkat ke sekolah seharusnya, tapi aku diam saja alih-alih berangkat dengan tergesa aku justru duduk dengan santai di teras rumah, sengaja menunggu sepuluh meni
0
0
Keramaian Sunyi
Jika kita mengutip sebuah frasa atau kalimat dari sebuah pola pikir atau sudut pandang orang lain dalam melihat sebuah fenomena, maka, biasanya kita akan memikirkan sebuah tokoh inspirasional bukan?,
0
0