Namaku Angelina fatimah az-zahra, aku lebih nyaman dipanggil zahra baru kemarin aku lulus SMA dan ngelanjutin kuliah tapi aku masih pengen mengukir kesan setelah lulus. Aku anak kadua dari kakakku namanya nabila, dan aku punya dua temen cowok sejak kecil, namanya Reza dan Riski mereka kembar.
“Zahra kasian tuh laptop gak pernah lo matiin dia juga pengen tidur kale” kejut kak Nabila “iya iya ntar gue matiin kalo Riski udah dateng” “oo.. Jadi kamu dari tadi gak liat handphone” “kagak emangnya napa” “dari tadi Riski nungguin lho di depan pea” “serius kak” sambil lihat handphone yang tertulis 13 panggilan masuk tak terjawab, saat itu aku langsung bergegas ganti baju.
Aku suka sama Riski sejak aku kecil dan aku rasa dia juga gitu, “dar..” Kejut Riski dan bubar lamunanku “kebiasaan kamu ngelamun gak jelas” sambil ngaduk es yang telah dipesannya “kayak lo nggak pernah ngelamun aja” sahutku emosi. Setelah bincang sana bincang sini kita berdua balik pulang.
Keesokan harinya Rizki telepon aku dia bilang “zahra kakak sakit, kamu bisa nggak ke rumah sakit, sekarang! tapi kamu jangan cari aku aku benci kamu, jangan harap kamu bisa ketemu aku lagi.” Aku heran kenapa dia ngomong gitu, dia ngigau atau apa sih? Dengan penuh pertanyaan aku segera ke Rumah Sakit yang dibilang Riski di BBM, aku ke sana bukan karena ingin jenguk Reza kakak Riski, tapi aku ingin mempertanyakan maksud di telepon tadi,
Sampai sana aku tanya ke orangtua Riski, di mana dia? dan katanya Riski keluar kota orangtuanya pun gak tau kenapa? yang pasti Riski bilang aku suruh jagain kak Reza sampai benar benar sembuh
Berbulan bulan aku bolak balik ke rumah sakit, selalu jaga kak Reza, ya pastilah aku suka kak Reza, gimana aku nggak suka, kak Reza kan mirip Riski, baik, ganteng pula. Tapi waktu berjalan dengan cepat hingga detik detik meninggalnya kak Reza, di dalam sebuah kamar hanya ada aku, kak Reza, dan Riski yang baru pulang dari luar kota karena kondisi kakaknya yang semakin parah, dari luar terdengar suara isak tangisan keluarga, kerabat, serta teman dekat kak Reza.
“Zahra makasih selama ini kamu perhatian sama aku” kata kak reza sambil menatapku dengan mata sayunya “iya kak, gak papa, bukannya kita temenan udah lama ya kak, jadi gak usah ngerasa ngerepotin gitu deh” jawabku jelas “Riski, Zahra maafkan aku” “kak di sini gak ada yang salah” sela Riski “nggak! kakak selama ini selalu menyusahkan kalian, menjadi perusak hubungan kalian” aku dan Riski sama sama terdiam “Riski kakak tau kamu dari kecil suka sama Zahra, kakak pun begitu merasakan apa yang kamu rasakan ke Zahra, Riski makasih atas pengorbanan rasamu tapi kakak tau kalian masih sama sama punya rasa kan? Jadi setelah kakak pergi nggak bakal ada lagi penghalang hubungan kalian” kak Reza henti sejenak “Zahra makasih atas segalanya, karena dukunganmu hingga saat ini aku masih bisa bertahan hidup” lanjut kak Reza “Riski jaga Zahra baik baik ya jangan sakiti dan tinggalin dia lagi kamu harus janji sama kakak” “sampein ke mama sama papa aku sayang kalian” dan telah meninggalkan kita semua untuk selamanya
Setahun berlalu aku pacaran dengan Riski dan aku mulai kuliah di Universitas yang aku impikan
Cerpen Karangan: Tirta Nirmaya Facebook: Aurora Gibriella Vortaliza