Hari-hariku kini tak lagi sama seperti biasanya, segalanya terasa sepi semenjak hubungan kami berakhir. Memang sih masih kontekan dengan baik karena yah kami sudah sepakat bahwa walau udah break tapi nggak menutup kemungkinan harus putus silaturahmi apalagi musuhan. Tak bisa dipungkiri hatiku kini telah hancur sehancur-hancurnya bukan tanpa alasan karena aku memang sangat mencintainya, tapi aku sadar bahwa selama ini hanya aku yang terlalu berharap karena yang sebenarnya aku tahu kalau dia lebih sayang pada wanita lain yang juga pernah menjadi masa lalunya.
“Stalker dulu ah” sembari jari jemariku sibuk dengan layar smartphoneku Mataku terbelalak dengan detak jantung yang tak beraturan dan nafas yang begitu sesak, tak sadar air mata jatuh dari pelupuk mataku Rasa sakit yang tetamat sakit seperti ada sayatan pisau di sana yah tepat di jantungku “kenapa tadi aku stalker, kan jadinya kayak gini bahkan buat cemburu saja aku tak berhak!! Kenapa kamu jadi sebodoh ini sekarang?” pekikku kesal dalam hati
Aku seperti ini bukan tanpa alasan, yah semenjak putus hingga sekarang aku dan dia masing-masing belum mengganti kata sandi akun fb kami Itu semua karena aku tak mau menggantinya tapi aku sudah tawarkan padanya bila ingin diganti namun dia malah menolak karena alasan tidak adil, dia memang pria yang begitu bijak sebab itu aku jatuh hati padanya namun sayang aku tak beruntung karena ada gadis lain yang lebih ia cintai.
Dadaku sesak dan hatiku sakit karena tak sengaja ku mendapati pesan teksnya dengan seorang wanita yang isinya begitu mesra dan penuh dengan bahagia, “pantas chatku di bbm tak dia gubris ternyata dia sedang asyik chat dengan gadis ini” gumamku dengan nada sebal. Bagiku ini bukanlah hal baru memang sudah seringkali aku mendapati hal semacam ini, chat mereka akan dia hapus setelah percakapan itu selesai karena mungkin ingin menghargai perasaanku Biarpun begitu aku tetap jujur padanya walau dia tak bertanya kalau aku udah baca semuanya dan saat aku mengatakannya dia malah minta maaf berkali-kali karena sudah mengecewakanku
Aku selalu memasang topeng ceria jika ia menghubungiku, itu semua agar dia tidak terlalu mengkhawatirkan perasaanku Bagiku kebahagiaannya adalah yang nomor satu daripada sakit hati yang kualami, aku bahagia bila ia bahagia untuk itu aku selalu mendukungnya untuk dekat dengan gadis idamannya Dia seringkali mengeluh padaku, kenapa bisa gadis sebaik diriku dulu dia sakiti namun aku selalu menghindar dari keluhannya dan menjawab bahwa aku memang ditakdirkan hanya untuk menjadi teman baiknya bukan menjadi teman hidupnya
Dering ponsel membuyarkan lamunanku, di sana ada pesan dari asriel bahwa kini dia sudah resmi berpacaran dengan runi Antara bahagia karena ia berhasil meyakinkan runi untuk menerima asriel dengan rasa hatinya yang dipenuhi rasa cemburu “oh tuhan, aku harus apa aku mencintainya tapi di sisi lain aku ingin dia bahagia dengan pilihan hatinya” dadaku serasa sesak dengan kuat hati kubalas pesan itu dengan tegar
“selamat yah riel, jangan lupa buat traktirin aku loh awas kalau lupa!” “Iya neng pasti nanti aku traktir apa aja yang kamu minta, janji!” “Dasar itu anak mentang-mentang sugih udah sok belaga mau kasi apa aja, padahal aku minta yang sederhana aja cuma cintanya” gumamku dalam hati
Seminggu sudah berlalu, semenjak asriel berhubungan dengan runi kini aku mulai dicampakan Sudah jarang ditelepon, chat di bbm juga cuma seperlunya bahkan itu pun kalau aku yang mulain ping duluan “Memang cowok kebiasaanya gitu yah baik-baik kalau ada maunya, eh timbang udah nggak ada cuek dan acuh tak acuh” pekikku kesal
Kepoku mulai muncul lagi, ku tau pasti ujunganya bakal bikin sakit tapi rasa penasaranku tak bisa dielakkan Kuraih handphoneku dan kubuka fb asriel dan ohhh rupanya mereka berdua tengah beradu cekcok Kuikuti terus alur percakapan mereka dan sampai pada akhirnya sebuah pesan teks dari asriel yang membuatku tak berkedip “Mulai sekarang kita udahan, aku nggak tahan kamu care sama semua laki-laki di batas wajar bahkan sampai memakai kata sayang di sini aku merasa kau tak menghargaiku sebagai kekasihmu”
Malamnya asriel meneleponku tapi dia hanya diam saja dan menyuruhku bicara apa saja, seperti orang bodoh tentunya akau bicara sendiri dan lawan bicaraku hanya diam seribu bahasa, sesekali aku mengundang sebauh lawakan yang membuatnya sedikit terhibur bagiku tawa asriel adalah kebahagiaan tak terhingga untukku
“Sri” oh tuhan untuk yang kali ini dia memanggil namaku setelah sekian lama kami berpisah “Iyah riel, ada apa?” “Sri, apa aku sedang kena karma yah?” Kata-katanya sontak membuatku tertawa geli, untuk pertama kali aku denger kata-katanya ngenes banget “eh malah ketawa, orang serius juga” “emang siapa yang bilang kamu becanda” “lah terus kau kok ketawanya kayak bahagia banget gitu” “abis kamu lucu sih” “orang curhat dibilang lucu, ya udah aku matiin nih” “eits jangan dong, iyah maaf so kok kamu bisa bilang gitu?”
“sri, terakhir aku udah nyakitin kamu terus buat kamu rapuh berkali-kali dan sekarang aku udah kena karmanya karena udah nyakitin wanita sebaik kamu” “eh nggak kok, aku tahu pasti ini karena runi kan? kamunya aja cepet ambil kesimpulan kan udah biasa lagi kalau cewek sahabatan ama cowok bahasanya ya seakrab itu kayak aku sama kamu toh aku sering panggil kamu dengan sebuatan beb” “Yah mulai deh stalkernya, yah itu beda kamu kayak gitu kan emang kita pernah saling sayang toh sama teman cewekku yang lain nggak tuh” “hehe maaf aku udah kepo, iya juga sih terus kamu mau gimana kamu kan sayang sama runi kenapa malah kamu putusin?” “nggak apa-apa aku cuma butuh waktu buat sendiri, sri aku minta maaf sekali lagi karena udah nyakitin kamu aku sadar aku cowok yang pengecut bakal ada cowok beruntung di luar sana karena bisa jadi kekasihmu nantinya dan pastinya itu bukan aku” “kamu ngomong apa sih, ini semua bukan karma kok aku juga nggak pernah tuh doain kamu yang jelek-jelek dan soal patah hati itu wajar lqgipula sekarang aku udah lupain kan kita juga masih jaga hubungan baik” “thanks sri buat semuanya kamu memang gadis yang berbeda, ya udah kamu tidur udah malem besok aku telepon lagi, assalamuaikum!!” “waikumsalam !!” Tiittttt…
Telepon mematikan sambungannya dan semua sudah berakhir ada sedikt rasa kecewa di hatiku karena ucapan asriel yang bilang kalau akan ada cowok lain buatku tapi itu dirinya Setidaknya tuhan masih simpati padaku karena telah membuat asriel sadar bahwa dia memang benar-benar pernah membuatnya begitu patah
“karma memang tak semanis kurma sayang”
End
Cerpen Karangan: Sri Yulia Nur Facebook: Sri Yulia Nur