Pagi hari yang cerah, burung berkicau pohon-pohon menari-nari, ada dua gadis remaja yang sangat cantik duduk di bawah pohon… “Hai kenalin gue Reza” ucap laki-laki itu sambil mengulurkan tangannya, “Aku Fani” Jawab Fani seraya membalas uluran tangan, “ini temen gue Echa” ucapnya lagi “Ya udah gue balik dulu ya” ucap Reza
Setelah 6 bulan mereka kenal akhirnya Reza mengungkapkan perasaannya di antara 2 gadis itu. “Gue suka lu cha” ucap Reza ketika mereka berada di taman… “Apaan si za bercanda aja” ujar Echa “Gue serius cha, lu mau gak jadi pacar gue cha?” “Gue …”
“Lu jahat bangat cha, padahal lu tau gua suka sama Reza” ucap Fani yang mendengar pembicaraan mereka “Fan gue bisa jelasin, ini itu salah paham” ucap echa “Apaan gue gak butuh alasan lagi” ucap Fani marah dan langsung pergi “Fani, tunggu gue” teriak Echa sambil mengejar Fani “Fani awas” teriak Echa Brukk tubuh Fani terlempar mobil yang menabraknya
Suasana mendadak hening, lalu suara teriakan Echa yang menghampiri Fani “fan, bangun fan” ucap echa menggoyangkan lengan Fani.. “Eza tolong gua, anterin Fani ke rumah sakit” ucapnya tersedu-sedu.. akhirnya Fani dibawa ke rumah sakit bersama si penabrak.
“Sus tolong, teman saya sus” teriak Echa Sesampainya di UGD “Maaf saudara tunggu di sini dulu” ucap susternya
Tak lama kemudian dokter keluar “Saudara korban” ucap dokter “Saya dok” ucap Eza dan Echa berbarengan “Mari ikut saya” ucap dokter “Saudara korban, mengalami luka di bagian kepala sebaiknya jangan memikirkan masalah-masalah dulu takut mengganggu kesembuhan korban” ucap dokter “saya permisi dulu” pamit dokter
“Aku pengen ngomong za” ucap Echa “Iya ngomong aja cha” “Aku pengen kamu jadian sama Fani” ucap echa “Apaan si kamu cha, aku gak mau” ucap Reza “Plisss.. za kalo kami mencintai aku, aku pengen kamu jadi pacar Fani, demi kesembuhan Fani” Ucap Echa memohon “Oke, kalo ini mau kamu cha, akan aku penuhi” bales Reza, “cha gue boleh peluk lu gak, sekali aja” ucap Reza penuh harap, Echa hanya mengangguk. “Gua sayang lu cha” ucap Eza disela pelukan mereka …
Mereka pun menjenguk fani “Hai fan gue minta maaf soal kemarin” ucap Echa, “Iya gua maafin kok” ucap fani “Oh iya ini ada yang mau ketemu sama lo fan” ucap echa menunjuk ke arah pintu “gue pergi dulu ya fan, Semoga cepat sembuh”
“Hai, udah makan belum” ucap Eza Fani hanya menggeleng “Gue suapin ya” ucap Reza “makan yang banyak biar cepet sembuh”
Dua minggu akhirnya Fani dibolehin keluar dari rumah sakit, “Fani gua pengen Elu jadi pacar gue” tembak Reza, “Iya gua mau kok” ucap fani bahagia “Reza kita nonton yuk” ucap Fani “Boleh, tapi Ajak Echa yah” ucap Reza
Merekapun bertiga pergi ke bioskop, Reza duduknya di tengah-tengah antara mereka, film pun sudah mulai Fani bersandar pada bahu Reza, Rezapun menggenggam tangan Echa sampai acara film selesai… Fani menggelayut manja tangan kanan Reza sedangkan tangan kiri Reza menggenggam tangan Echa.
Sampai pada suatu hari “Kayaknya hubungan kita sampai di sini aja, Makasih ya ya kamu udah baik sama aku” ucap fani “Kenapa Pan” ucap Eza bingung “Gua tahu lu suka sama Eca, setiap kali lu deket Echa pasti lu bahagia” ucap fani “Fani lu apa-apaan sih” ucap Echa “Makasih ya ca, lu udah berkorban buat gue dan merelakan kebahagiaan elu” ucap fani “Iya fan” ucap Echa memeluk Fani
Pesan: terkadang kita harus merelakan seseorang yang kita sayang walaupun itu pahit dan Cinta itu harus ada pengorbanan dan itu yang dinamakan cinta sejati, sahabat dan pacar adalah orang-orang yang kita sayangi dan kita tidak bisa memilih diantara mereka berdua
Sekian dari saya Terimakasih maaf kalau acak-acakan
Cerpen Karangan: Ta Bane Blog / Facebook: Ita El Hibban