NovelToon NovelToon
Jodoh Takkan Kemana

Jodoh Takkan Kemana

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Misteri / Perjodohan / CEO / Tamat
Popularitas:912.8k
Nilai: 5
Nama Author: StrawCakes

SINOPSIS :

Agistha Sellysa seorang gadis yang memiliki indra ke enam atau biasa disebut indigo sejak ia berumur 6 tahun. Awalnya biasa saja, namun setelah kepergian kedua saudaranya jiwa Agistha semakin terguncang karena merasa syok.

Beruntung Rukman sang Papah mempertemukan Agistha dengan Ustadz Fahri supaya bisa menutup mata batinnya, dan akhirnya berhasil walaupun belum tertutup dengan sempurna.

Setelah beranjak SMP Agistha menjadi pribadi yang tertutup pada teman-temannya bahkan ia tak memiliki sahabat dan juga menyembunyikan identitas aslinya.

Menurut ustadz Fahri hanya seorang laki-laki berjiwa bersih yang mampu menutup mata batin Agistha. Seorang laki-laki yang mampu memberikannya kekuatan iman yang sangat luar biasa.

Hingga Agistha bertemu dengan Reza Alfiandara saat sedang magang, yang merupakan CEO tampan bersikap dingin namun berhati malaikat. Tak disangka saat bersama Reza, Agistha menemukan sebuah ketenangan dari dimensi lain. Membuat rasa ketakutan Agistha hilang seketika.

Reza merupakan pribadi yang tenang aslinya. Namun semenjak kepergian kekasihnya 2 tahun silam membuatnya berubah menjadi pria dingin dan sulit didekati wanita.

Hingga akhirnya kedua orang tua Reza menjodohkannya dengan Agistha.

Apakah Agistha akan menerima lamaran Reza disaat usianya masih terbilang muda?

Selamat membaca😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon StrawCakes, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 9 : Apakah ini cinta?

Keesokan harinya, sebelum berangkat magang Agistha dan Kania janjian untuk sarapan bareng di tukang bubur favorite langganan mereka. Kania yang sudah lebih dulu sampai sana, tak lama Agistha pun datang menghampiri Kania yang duduk disalah satu meja. Bubur disini sangat ramai, bahkan tak jarang banyak yang membatalkan pesanannya karena antrean yang begitu panjang, karena rasanya memang sangat lezat.

"Kania sudah pesan bubur sama minumnya juga?" tanya Agistha yang baru saja mendaratkan badannya di kursi depan Kania.

"Sudah Agis, sebentar lagi datang, aku sudah sampai dari satu jam yang lalu untuk mengantre," kata Kania membuat Agistha terkekeh.

"Sorry," ucap Agistha dengan menunjukkan barisan giginya yang putih bersih.

Dan bubur mereka pun datang. Agistha yang dari rumah sengaja tidak sarapan memakan buburnya dengan sangat lahap begitu juga dengan Kania. Tak sampai 10 menit bubur mereka habis tak tersisa.

"Alhamdulillah kenyang, Agis kamu kesini naik apa?" tanya Kania.

"Aku dianter mang Ujang soalnya papah ke kantornya siangan katanya," kata Agistha.

"Aku nebeng ya ke kantor bokap lu kan searah," kata Kania sambil menaik turunkan kedua alisnya dengan senyuman yang merekah.

"Loh kamu udah mulai magang Kania?" tanya Agistha.

"Sudah Agis ini hari pertama aku magang," ucap Kania.

"Kalau begitu hayo nanti kesiangan lagi," ajak Agistha yang menuju kasir. Setelah membayar bubur dan minuman, mereka pun masuk ke dalam mobil.

"Mang Ujang ke Andara Corp. dulu ya abis itu ke kantor papah," kata Agistha pada mang Ujang.

"Baik non," jawab mang Ujang.

Mobil pun melaju ke perusahaan Andara Corp., 20 menit kemudian sampailah di depan lobby.

"Agis ini bener perusahaan lelaki tampan nan dingin, tajir bener ya," kata Kania menatap kagum perusahaan milik Reza.

"Iya bener emang tajir banget hahaha," Agistha ketawa melihat ekspresi Kania yang tidak bisa dikondisikan.

"Eh tapi gedean perusahaan kamu tau," imbuh Kania.

"Udah ah, aku masuk ya, kamu hati-hati ya daah," kata Agistha kemudian keluar dari mobil dan melambaikan tangan pada Kania.

Agistha pun masuk kedalam lobby disambut oleh 2 orang resepsionis.

"Selamat pagi bu," kata resepsionis 1.

"Pagi, panggil namaku aja ya aku kan masih sekolah," kata Agistha terkekeh.

"Oke Agistha," kata resepsionis 2.

Agistha mengangkat kedua jempolnya, lalu melakukan absensi.

"Aku masuk dulu ya, permisi," kata Agistha dengan senyuman yang merekah.

"Si Agistha baik juga ya gak sombong udah gitu anaknya ceria lagi," kata resepsionis 1.

"Iya bener, jadi gak sungkan menyapanya," imbuh resepsionis 2.

Agistha kini sudah sampai didepan ruangan Riko.

TOKTOKTOK (suara ketukan pintu)

"Iya, masuk!" kata Riko dari dalam.

"Selamat pagi pak Riko," sapa Agistha.

"Pagi, kamu tumben baru datang jam segini?" tanya Riko.

"Iya pak tadi abis janjian sama sahabat saya makan bubur bareng," kata Agistha.

"Sahabat kamu cantik gak Agis?" tanya Riko dan hanya dijawab sebuah senyuman oleh Agistha.

TLILILILIP TLILILIP (telepon diruangan Riko berbunyi)

"Hallo?" kata Riko.

"Suruh Agis keruangan saya sekarang ya," kata Reza dan belum sempat Riko menjawab namun sambungan telepon langsung diputus oleh Reza.

"Agis, kamu keruangan pak Reza sekarang ya," kata Riko dan dijawab anggukkan kepala oleh Agistha.

"Tumben masih pagi gini aku disuruh ke ruangan pak Reza ada apa ya?" , batin Agistha bertanya-tanya.

TOKTOKTOK (suara ketukan pintu)

"Kok gak ada jawaban, aku langsung masuk aja kali ya," Agistha bermonolog didepan pintu ruangan Reza.

Agistha masuk ternyata lampu ruangan pak Reza gelap. Seketika Agistha langsung keringat dingin, pasalnya setelah meditasi oleh ustadz Fahri Agistha tidak pernah mematikan lampu lagi saat tidur bahkan ia jadi tidak suka gelap. Pikiran negatifnya langsung menguasai dirinya.

Namun Agistha terus berusaha melawan pikiran negatif itu dengan pikiran positif.

"Pak.. Pak Reza dimana kok gelap pak," teriak Agistha dengan keringat yang sudah membasahi wajahnya.

"Hayo Agis bisa Agis bisa gak boleh takut, inget Allah inget Allah, astagfirullah, astaghfirullah, astaghfirullah," batin Agistha terus beristighfar.

Bayang-bayang mimpi buruk yang selalu ia alami pun datang.

"Agis tolong aku, aku jodohmu, Agis tolong selamatkan aku, aku tidak akan pernah meninggalkanmu," ucapan laki-laki itu berputar di memori alam bawah sadar Agistha.

Agistha melihat cahaya didepan sana dengan sekuat tenaga untuk tetap berdiri, namun saat cahaya itu membentuk wajah Agistha langsung menjerit dan pingsan.

BRUK

Reza langsung menghidupi saklar lampu ruangannya.

"Ya Allah Agis maaf maaf kok kamu sampai pingsan sih," kata Reza panik, karena ruangan Reza kedap suara jadi Reza langsung menelepon Riko dari ponselnya.

"Riko cepet ke ruangan gue ini si Agis pingsan!" teriak Reza.

"Pingsan! habis diapain anak orang Za, iya gue kesana," kata Riko menutup teleponnya.

BRUAK!!

Riko membuka kencang pintu ruangan Reza, membuat Reza menatap tajam ke arah Riko.

"Sorry gue gak sengaja Za panik nih gue, kok bisa sih ini anak pingsan, gak lu apa-apain kan?" kata Riko terus berbicara.

"Tadi gue tuh mau ngasih kejutan ke Agis karena kemarin dia ulang tahun, eh dia malah pingsan," kata Reza sambil menaruh Agistha ke sofa dan memberi Agistha minyak kayu putih ke hidungnya.

"Kejutan? lu ada perasaan sama Agis, Za?" tanya Riko terkejut.

"Mungkin," kata Reza spontan.

"Wah wah wah, gak beres ini kita harus bersaing sehat Za," kata Riko membuat Reza menatap tajam kearah Riko.

Agistha pun terbangun disela-sela perdebatan Reza dan Riko.

"Kok aku disini sih, kepalaku pusing sekali," kata Agistha sambil memijit pelan keningnya.

Reza bangun dari sofa langsung membawa kue ulang tahun untuk Agistha.

"Selamat ulang tahun Agistha Sellysa, semoga bertambahnya usiamu membuatmu tambah dewasa, bahagia selalu dan dilancarkan rezekinya serta dikuatkan iman islamnya aamiin," kata Reza dengan senyuman tipis di sudut bibirnya.

Agistha dan Riko saling memandang dengan raut wajah terheran-heran. Selama magang disini Reza selalu menunjukkan wajah dingin dan datarnya.

"Ehem, ditiup dulu Agis," kata Reza dan Agistha pun meniup lilinya.

"Terima kasih banyak pak kuenya cantik," kata Agistha tulus.

"Sama-sama, ayok kita makan bareng kuenya," kata Reza sambil mengambil pisau kue diatas mejanya.

"Ehem bucin," goda Riko namun diabaikan begitu saja oleh Reza.

Setelah sekian lama, Riko melihat Reza kembali menjadi Reza yang hangat semenjak hadirnya Agistha dikantornya. Namun Reza belum bisa memastikan apakah ini cinta atau bukan.

"Apa aku benar-benar sudah mencintainya? mengapa secepat ini? bahkan senyumnya membuat perasaanku lebih tenang, meskipun aku melihat ada sesuatu dibalik matanya yang indah itu, tapi aku belum berani bertanya padanya," batin Reza saat sedang memakan kue ulang tahun Agistha.

Bersambung..

1
Ari_nurin
klu sdh 2 th bukannya sdh tinggal tulang belulang ya? 🤔
shakila
udh 2 taun kok masih ada jasadnya yyy
Adisty Sari
bagus
StrawCakes🍰: Terima kasih kak sudah mampir baca 🤗
total 1 replies
Diana Budhiarti
He he terharu thorr
Sri Lestari
bukannya tadi di bab atas Rachima sama ketemunya pas dateng ke rumah ya kan tadi dialoknya bilang, "lama gak ketemu"🤔🤔🤔
revisi lagi thor.. tapi it's ok ceritanya bagus, aku suka. 👍👍👍
semangat thor.. 💪💪💪
StrawCakes🍰: oh ini ceritanya di bab ini lagi flashback kejadian sebelum kerumah rachima kak
total 1 replies
Sri Lestari
aduh.. babang Reza nih gimana sih, bukannya udah pernah ya nganterin si neng Agis ke rumah, ya walaupun belum masuk tapi apa ya gak inget pas nuruninnya dimana?
StrawCakes🍰: oh iya ya, makasih ya kak koreksinya, insyaAllah aku revisi babang rezanya 😁🙏🏻
total 1 replies
Rini Antika
mau donk mobilnya,🤭 Salken dr pengorbanan Cinta kak, smg berkenan mampir jg ke ceritaku..🙏
Rini Antika
emak" kalau pagi" sibuk bgt ya,,🤭
Faris Setyawan Fais
Ya walaupun aku orangnya gak tapi percaya dengan Orang Indigo tapi aku suka dengan Novel Ini, seru seakan akan yang baca Ikut Tegang dengan Masalahnya, tetap semangat Author semoga selalu sehat dan sukses
Risa Istifa
💞💞💞💞💞
Risa Istifa
🤗🤗
Rizky Abdi Nabawi
katanya jalur kereta api ,,, jd bandara ya
Firda a
kelanjutan ttg andre gimana thor udh k tangkep blm
Happyy
😊😊😊
Happyy
😘😘
Happyy
👊👊
Happyy
👍🏼👍🏼
Happyy
😍😍
Happyy
💪🏼💪🏼
Happyy
😬😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!