Dua remaja tsundere yang beranjak dewasa, memiliki cerita hidup yang kelam masing masing dan dipertemukan oleh takdir.
Dengan status sosial yang bagaikan langit dan bumi, melewati lika liku percintaan di sekolah yang bergejolak.. akankah mereka berakhir bahagia?
Selamat menikmati kisah mereka !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ElizabethMelyna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penasaran
Dalam perjalanan pulang, Lexi mengantar Anna dengan BMW nya.
Wajah Lexi pun tampak senang berbinar bisa mendapat waktu berduaan dengan Anna.
" Aku sangat terkejut ternyata kamu punya saudara kembar." Ucap Anna memecah keheningan.
Namun Lexi hanya terdiam, ia terlihat kurang senang tiba tiba Anna membahas nya.
" Besok makan siang bersama ku ya. " Sahut Lexi mengalihkan topik pembicaraan.
" Tidak perlu, aku suka sendirian. " Jawab Anna menolak.
" Kalau aku ada di dekat mu, mereka tidak akan merundung mu. " Kata Lexi berniat baik.
" Aku.. Tidak ingin muncul masalah baru.. Apa selama ini kamu tidak sadar kalau semakin kamu mendekat, semakin mereka membenci ku. " Jawab Anna memberi pengertian.
Dan Lexi pun memberanikan diri menggenggam tangan Anna.
" Meski begitu.. Aku tetap ingin menjadi teman mu, bahkan lebih dekat. "
Perkataan Lexi sontak membuat Anna terkejut dan berdebar, suasana jadi tampak canggung kembali hening.
Tak lama kemudian, mereka sampai di depan rumah susun yang menjadi tempat tinggal Anna.
" Jadi.. Kamu tinggal disini? Sendirian? " Tanya Lexi sedikit terkejut melihat tempat tinggal Anna yang bagaikan langit dan bumi.
" Iya.. Dan sekarang kamu tau kan, kenapa aku tidak bisa berteman dengan mu. " Kata Anna sambil keluar dari mobil.
Sebelum menutup pintu mobil, Anna tak lupa mengucapkan terima kasih pada Lexi.
" Trima kasih untuk tumpangan nya. "
Dan ia pun berlalu pergi masuk ke rumah susun.
Keesokan pagi di sekolah..
Lexi yang baru tiba di ruang kelas, tidak mendapati keberadaan Anna.. Namun tas Anna ada di bangku.
Ia pun seperti ingin menyampaikan sesuatu yang penting dan bergegas mencari nya.
Setelah beberapa saat berkeliling, Lexi menemukan Anna yang sedang membersihkan halaman di belakang gedung.
" Anna. " Panggil Lexi.
" Ada apa? Aku sedang sibuk. " Kata Anna sambil terus menyapu daun daun kering yang berserakan.
" Aku ingin memberi mu sesuatu. " Kata Lexi sambil memberikam sebuah kotak kecil.
" Apa ini? " Anna pun merasa bingung.
" Buka saja. "
Kotak kecil itu pun di buka dan berisi sebuah kunci digital.
" Apa ini? " Tanya Anna masih tidak mengerti.
" Aku membeli sebuah apartmen untuk mu. "
Bagai tersambar petir di pagi hari, Anna pun sangat terkejut dengam tindakan berani Lexi.
" Membeli apartmen? " Sahut Anna mengulangi.
" Iya, supaya kamu bisa tinggal lebih nyaman. Kamu jangan salah paham, aku tidak bermaksud buruk padamu.. "
" Kamu mengasihani ku? apa aku terlihat seperti pengemis? " Sela Anna yang merasa direndahkan.
" Tidak Anna. Aku sama sekali tidak berpikir seperti itu. "
" Bawa ini menjauh dari ku. " Tolak Anna sambil mengembalikan hadiah dari Lexi.
" Maaf kalau aku membuat mu tersinggung.. Jangan marah." Kata Lexi yang memang terlihat tulus sambil memegang pipi Anna layak nya seorang kekasih.
" Lexi.. Semua perlakuan mu pada ku, bukan untuk batasan seorang teman. Jadi, jangan lakukan ini lagi padaku. " Anna pun menampik sentuhan Lexi dan menegaskan sekali lagi.
Dalam hati kecil Anna, dia senang jika ada yang mau berteman dengan nya tanpa memandang status sosialnya.. Tapi cara Lexi menurutnya salah dan berlebihan.
Hari Sabtu pun datang.. Hari yang di tunggu tunggu para murid.. Dimana sekolah mengadakan acara camp setiap tahun untuk membangun solidaritas dan pengenalan lebih lagi akan alam.
Terlihat fasilitas bus pribadi milik sekolah berurutan melewati jalanan bukit yang hijau dan indah.
Ada juga beberapa siswa yang menolak untuk naik bus dan menggunakan mobil serta driver pribadi mereka.
Tempat camp mereka pun bukan sembarangan, setiap tahun mereka punya resort khusus milik yayasan hasil kerja sama para donatur.. Salah satu nya orang tua Lexi Liam dan juga Amanda.
Resort mewah dan juga memiliki banyak kamar, fasilitas lengkap.. Membuat para murid mau mengikuti camp ini setiap tahun selama satu malam.
Anna pun terlihat duduk sendiri di bangku paling belakang.. Sedangkan Lexi yang setiap tahun selalu ditunjuk sebagai ketua dan penanggung jawab.. Tampak sibuk mempersiapkan berbagai acara hingga tidak bisa menemani Anna.
Tin tin tiiiiiiiiin
Melintas sebuah mobil jeep rubicon hitam milik Liam yang berkendara sembarangan, mendahului bus bus sekolah.
" Dasar berandal.. Lihat kelakuan nya, kampungan. " Gumam para siswi tidak senang.
" Beda jauh dengan Lexi. "
" Iya.. Bahkan aku dengar dari kenalan ayah ku, Liam pergi ke London untuk menutupi aib nya.. Dia menghamili sahabatnya dan tidak mau tanggung jawab. "
para murid pun semakin bergosip membicarakan keburukan Liam.
Anna yang tampak tenang pun, sedikit banyak ikut mendengarkan gosip itu.
1 jam kemudian.. Mereka sampai di resort..
Mereka berbaris rapi untuk menerima kunci kamar masing masing..
1 kamar di isi oleh 2 orang siswa..
" Aaa.. No.. Aku tidak mau sekamar dengan gembel ini. " Teriak Mega yang mendapati dirinya sekamar dengan Anna.
" Lebih baik aku memesan kamar sendiri. Aku jijik sekamar dengan nya. " Lanjut Mega menghina dan Anna menjadi bahan tertawaan.
Lexi yang mendengar itu pun menghampiri Anna dan memberikan kunci baru.
" Pakai saja kamar ku. " Kata Lexi baik hati.
Anna pun tidak punya pilihan lain.. Karna sudah pasti tidak ada yang akan mau sekamar dengan nya.
" Masalah selesai. Aku akan bergabung ke kamar pria yang lain. Jadi tolong jangan merusak acara dengan tingkah konyol mu. " Kata Lexi mengintimidasi Mega.
Dan tentu saja.. Lagi lagi perbuatan Lexi membuat murid wanita geram.
Acara pun berlanjut..
- Seminar - Anna menyendiri duduk di paling belakang
- Makan siang - Anna dan beberapa teman yang menerima bansos menjadi urutan paling belakang mengambil makanan
- Games - Tempat bersenang senang para pembully karna bisa dengan mudah nya membuat Games menjadi ajang bully
Melempar air, melempar tepung, mendorong kesana kemari..
Dan Anna yang terdampak paling parah..
Sesekali ia membalas.. Namun semakin dibalas, semakin mereka bersatu menjaili Anna.
Jam istirahat akhirnya datang.. Waktu yang sangat di tunggu tunggu oleh Anna..
Ia bergegas pergi ke kamar nya untuk membersihkan diri karna tubuh nya begitu lengket dan kotor oleh tepung telur dan air.
Namun ia sangat terkejut mendapati kamar nya sudah terbuka.. Seisi kamar berantakan, banyak pasir dan kotoran di ranjang juga kamar mandi nya..
Sangat frustasi.. Itulah yang Anna rasakan..
Parah nya Anna tidak bisa menemukan tas nya yang berisi pakaian dan peralatan lain nya. Begitu juga dengan tas kecil nya yang berisi dompet hp dan baranv penting lain nya.
Karna peraturan selama kegiatan dilarang bermain ponsel.
" Dimana ponsel ku... tas ku. " Gumam Anna panik sambil mencari dengan tubuh yang kotor.
Ia sangat marah dan berlari ke kerumunan murid murid lain yang banyak bersantai di halaman sambil ber senang senang.
" Kaliaann.. Dimana tas ku??? " Teriak Anna seperti orang gila dan hanya menjadi bahan tertawaan.
" Lihat bentuk nya.. Kotor. "
" Dimana tas ku?? Kenapa kalian setega itu... " Teriak Anna meluapkan kemarahan.
Amanda pun menghampiri Anna dengan senyum kemenangan.
Ia menebar uang ratusan ribu di hadapan Anna.
" Kami mencium bau busuk dari kamar mu, jadi kami membuang nya ke sungai. Jangan khawatir, kami sudah mengumpulkan iuran untuk mu.. Beli lah pakaian baru. " Sahut Amanda sambil terus melempar uang ke wajah Anna.
" Dasar Brengseekk. Apa kamu tidak tahu, setiap malam aku menunggu telepon dari ibu ku dari ponsel yang kalian buang " Gumam Anna sangat marah.
Dan pertengkaran pun kembali terjadi.. Kali ini Anna yang memulai nya, ia menarik dan memukul Amanda tanpa ragu.