NovelToon NovelToon
Dinikahi Kakek Impoten

Dinikahi Kakek Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Cinta Terlarang / Cinta Seiring Waktu / Fantasi Wanita / Disfungsi Ereksi
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Danira16

Rani yang masih berusia 18 tahun, dengan rela dinikahi Malik yang berusia 50 tahun, pria yang baik dan pernah menyelamatkan hidupnya. dimana Malik, pria tua itu selama lima tahun menderita disfungsi yang tak bisa disembuhkan. Dan Rani lah orang yang dapat menyembuhkan penyakit itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Danira16, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menginap

Malik pun meraih tangan halus Rani, ia pun ikut berdiri mengikuti langkah Rani yang mengajaknya membilas tubuhnya dengan air hangat.

Dalam kucuran air hangat, Rani dan Malik membilas dirinya masing-masing, namun diam-diam Malik mencuri pandang ke arah Rani yang sibuk mengusap-usap dirinya.

Rani meraih handuk putih untuk menutupi area nya, dan ia juga sigap memberikan bathrobe kepada Malik yang hanya diam ketika Rani membantu memakaikan kain beludru itu.

"Kakek pakai baju dulu, Rani mau kembali ke kamar dulu untuk bersiap-siap." Ucapnya dengan senyuman tipis yang begitu cantik di hadapan Malik.

Rambut Rani yang basah menambah kesan sek$1 dimata pria yang sudah menua itu, belum lagi senyuman manis dan kulit beningnya membuat Malik enggan untuk mengalihkan pandangannya ke tempat lain.

Sadar bahwa Malik gugup dengan menatapnya terus, Rani pun memberanikan dirinya ʍ€ɲǥ€ȼµρ β1βɨя Malik dengan singkat, dan itu cukup membuat Malik terkejut.

Jangan ditanya jantung pria tua itu mulai berdetak cepat dan tak bisa ia kondisikan dengan baik, rasanya jantung nya terasa ingin menari-nari saat ia mendapat k€ȼµ pan singkat dari Rani.

Rani segera berlari kecil keluar dari kamar Malik, hingga pintu tertutup barulah Malik tersentak dan tersadar akan beberapa detik yang ia rasakan itu.

Sudut b1b!rnya membentuk bulan sabit, karena ulah Rani yang cukup berani. Hingga ia segera mengambil pakaiannya dan memakai busana pilihan Rani itu.

Rani pun juga bersiap hari ini, ia akan ikut memakai pakaian dress berwarna biru langit diatas lutut. Rani memoles b1bir nya dengan lipstik nuansa warna pink kemerahan, sengaja ia memilih warna terang itu untuk membuatnya semakin segar dan mempesona.

G4d1s itu juga menggunakan parfum dengan aroma bunga-bungaan favorit Rani, ia memakai sepatu flatshoes warna putih tulang dan bersip keluar dari kamar untuk mencari Malik.

Rani mencari Malik di samping kamarnya, dan terlihat pria tua itu telah rapih dengan kemeja pendek bernuansa salur putih krem yang begitu klasik sesuai dengan kepribadian Malik yang sederhana dan telah tua.

"Ayo kek kita berangkat sekarang."

Malik pun menurut dan ia berjalan dengan tangan Rani telah bertengger di lengannya, satu tangan Malik yang terbebas ia gunakan untuk memegang tongkatnya.

Walau Malik sudah lebih baik keadaan nya setelah satu minggu Rani memijatnya, namun ia belum bisa berjalan dengan lancar. Dan ia masih membutuhkan tongkat sebagai alat untuk ia berjalan.

DIsisi lain, disebuah mansion besar milik Malik disebuah kamar yang sangat luas, menampilkan dua siluet kedua insan yang tengah berbagi kehangatan diperaduan king size itu.

Susan wanita berusia 50 tahun yang disinyalir istri dari Malik tengah di gem Pur oleh Rico, asisten pribadi Malik.

Rico menggulir dirinya ke samping susan yang baru saja menerima keju lengket itu, hingga matanya hanya menatap langit-langit kamar mewahnya dengan deru napas yang belum normal kembali.

Pria yang bernama Rico pun ikut meraup oksigennya dengan penuh kerakusan, setelah ia cukup lama menguras tenaga nya untuk menyenangkan Susan, istri majikannya.

Selama ini keduanya diam-diam bermain api dibelakang Malik, dan itu telah lama terjadi yaitu selama lebih dari 3 tahun lamanya.

Disaat Malik tengah kebingungan mencari pengobatan yang manjur, bahkan saat Malik tengah berjuang dengan penyakitnya itu, sang istri malah tega berkhianat dengan asisten suaminya yang usianya sama dengan istri Malik.

"Terima kasih sayang, aku senang hari ini kamu begitu lama bermain nya." Ucap Susan.

"Iya sayang," Jawab Rico yang menoleh pada Susan.

"Entahlah kabar pria imp0 ten itu gimana? Aku yakin dia pasti belum berhasil." Tebak susan seraya mencemooh hasil yang Malik usahakan yang berakhir si-sia pada akhirnya.

"Hussst, dia kan suami kamu sayang jangan seperti itu. Dia pohon uang kamu kan?" Jawab Rico yang terdengar sarkas seolah mengejek Malik.

Susan tertawa riuh, tangannya terulur mengusap rambut hitam Rico. "Pohon uang kita sayang." Imbuh Susan dengan tersenyum menyeringai.

Keduanya lalu tertawa nyaring dan kembali mengulangi kegiatan tadi karena keduanya termasuk orang yang gila akan kegiatan itu.

**

Ditempat praktek ki joko sakti, mereka kini berada di ruang tempat pijat, dan Malik berbaring menggenakan sarung ketika ki Joko sakti mulai memijat badannya. Rani pun ada di dalam menunggu Malik.

"Gimana tuan Malik sudah agak baikan?" Tanya ki joko sambil tangannya memijat kaki yang sakit.

"Iya ki, sudah baikan terutama kaki saya sudah lumayan lancar berjalan." Jawab Malik'.

"Bagus, setelah saya memijat kaki kamu ini, nanti kamu bisa berjalan lagi tanpa tongkat."

"Benarkah itu ki?" Seru Malik yang hampir tak mempercayainya.

"Tentu saja."

Malik pun tersenyum, lalu ia menatap Rani yang terlihat ikut senang mendengarnya.

"Kamu senang?"

"Iya ki, dan ini semua berkat ki joko sakti."

"Tidak semua karena saya, Rani juga andil dalam hal ini kan?" Tanya Ki Joko seraya ia ingin tahu jawaban dari Malik.

"Tentu saja ki, Rani begitu pinter memijat." Jawab Malik dengan ekpresi tertunduk.

Tanpa Malik mengatakan bahwa Rani juga pintar memijat pada bagian yang tertidur loyo, dan ia bahkan kini membayangkan kejadian yang cukup gerah dikamar mandi saat sore hari.

"Apakah bagian yang tidur itu sudah bangun?" Tanya ki Joko dengan matanya menunduk ke arah bawah.

Rani tersipu dan mengangguk, "sudah kek." Jawabnya.

"Bagus Rani, good job. Mulai besok kamu pijat bagian itunya langsung, kalo bisa kamu bisa memijatnya dengan mul-ut kamu." Titah ki Joko yang memuji hasil kinerja bagus Rani.

Malik langsung menatap raut wajah Rani yang sedikit malu dan menunduk, sedangkan ia kembali membayangkan jika Rani mem ijat dan me ngo r4l pada juniornya.

Melihat Malik yang sudah terpancing, ki joko memberikan minuman untuk membuat Malik nantinya kelimpungan untuk menahan semuanya.

Suasana diluar sudah gelap, dan Malik adalah pasien terakhir ki joko, hujan mulai mengguyur kampung yang terlihat sepi itu.

"Diminum obatnya, ini akan membuat kamu penuh vitalitas."

Malik yang tak curiga segera menghabiskan seluruh isi dalam cangkir itu, dan Rani hanya melihat proses itu sembari ia sesekali menatap hujan yang kian lebat.

"Bermalam lah di sini, nanti saya akan sediakan bilik untuk kalian." Ucap ki Joko.

"Tapi saya ajak supir ki."

"Kebetulan kami masih ada kamar 2, yang satu kecil yang satu cukup besar. Kamu bisa memakai kamar yang agak luas bersama Rani, biar supir kamu nanti dikamar yang kecil." Saran ki Joko pada Malik dan Rani.

Padahal bilik kamar tersisa lebih dari dua, ki Joko memang sengaja mengatur itu supaya mereka bisa bersama sepanjang malam. Apalagi tempat itu jauh dari keramaian dengan cuaca yang sangat dingin jika tidak saling mengha ngatk4n.

Bagai anak kecil yang menuruti pada ayahnya, Malik pun menurut saja. Mau protes juga tidak bisa, seakan lidahnya kelu. Pikirnya hanya semalam tak masalah ia tidur sekamar dengan Rani.

Tak lama setelah ia minum ramuan yang baru saja ia teguk 10 menit yang lalu, terlihat efeknya. Malik mulai panas dingin dengan rasa cemas seakan ia menahan sesuatu.

Ki Joko bisa melihat itu, lalu ia mengajak Malik dan Rani ke dalam kamar yang telah sengaja disediakan oleh teman dekat kakek Rani itu.

"Ini kamar kalian, gunakan waktu kian sebaik-baiknya."

"Tunggu ki, kenapa badan saya panas gini dan saya seperti ingin....." Ucapan Malik terjeda karena ia sungkan hendak mengatakannya.

"Kalau begitu lakukanlah, karena setelah sudah terasa efeknya kamu harus langsung menyalurkannya." Jawab Ki Joko Sakti.

"Apa...." Seru Malik terkejut.

Rani bahkan menutup mulutnya tak percaya, seperti akan ada perang keringat nantinya.

Di sisi lain kini Tikno merasa frustasi karena tadi setelah ia pulang dari bekerja atasannya memintanya datang ke ruangannya.

Tikno terkejut ketika ia mendapatkan surat pemutusan kerja, itu artinya ia dipecat dan akan menganggur.

Dirumah pria itu membanting pintu rumah yang akan rusak dengan menimbulkan getaran cukup dahsyat.

"Kamu kenapa sih mas pulang-pulang marah?" Tegur sang istri yang terkejut dengan kedatangan suaminya yang tiba-tiba mengamuk.

"Saya dipecat sama atasan saya." Jawab Tikno mendudukan dirinya di sofa.

Mata sang istri membeliak hebat.

"Apa kamu dipecat mas? Kenapa bisa begitu?"

"Entahlah, mungkin bos itu memang sentimen aja sama aku." Tukas Tikno mencari pembelaan sendiri.

Padahal pemecatan itu karena kinerja Tikno yang tidak baik, selama pria itu bekerja di waktu pagi hingga siang hari Tikno selalu tertidur, bahkan sering datang terlambat di tempat kerjaan.

Sebenarnya sudah ada surat peringatan pada Tikno untuk tidak mengulanginya, akan tetapi selalu saat Tikno mengulanginya lagi dan lagi. Seakan pria itu tak jera.

Hingga terjadilah keputusan untuk memecat Tikno secara tidak terhormat, susi pun merasa kesal dengan ini semua.

1
Ara putri
semangat kak, jgn lupa mampir juga ya keceritaku PENJELAJAH WAKTU, HIDUP DIZAMAN AJAIB
vita
suka ceritanya menarik
Soraya
semangat thor lanjut
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya,

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

di tunggu ya ☺️🙏
total 1 replies
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!