Transmigrasi Menjadi Figuran Posesif Para Raja

Raja gabriel bagaikan seorang seniman ahli yang melukis dengan bibir dan jari di tubuh zamora. Membuat zamora tidak berdaya. Terlebih di squishy nya dia menghisap tanpa ampun. Bagaikan bayi yang ke haus.

"Hubby, ah-- sudah." Ucap zamora di sela desahannya.

Raja gabriel menatap zamora tanpa melepaskan hisapannya. Dia melihat zamora yang memejamkan matanya terlihat menikmatinya. Desahan zamora membuat hasrat raja gabriel bangkit.

Raja gabriel yang tidak pernah tersentuh wanita yang hanya tau pertempuran, perkelahian dan persenjataan. Kini sangat posesif dan buas terhadap kekasihnya.

Kruk.. Kruk.. Perut zamora berbunyi. Raja gabriel menghentikan kegiatannya. "Sayang, kamu lapar?" Tanya raja gabriel mengelus pipi zamora lembut.

"Iya hubby, sangat lapar." Jawabnya jujur.

Raja gabriel memicingkan matanya. "Jangan bilang, kamu belum makan malam?" Ucapnya menatap zamora tajam.

Zamora langsung tersenyum. "Iya hubby hehehe." jawab zamora cekikikan.

Raja gabriel mengecup bibir zamora. "Aku akan menyuruh pelayan membawakan makanan. " Raja gabriel bangkit dari tubuh zamora.

Zamora langsung memakai gaunnya kembali. Dia berjalan memungut benda seperti kacamata yang di buang raja gabriel. Lau pergi ke kamar mandi.

Krek..

Zamora masuk ke dalam kamar mandi. Dia langsung menuju cermin. Ingin melihat lehernya. "Anjir, raja gabriel buas sekali. Gila, banyak bangat tanda merahnya. Apa lagi squishy ku aduh gurih-gurih enak. Ups keceplosan nih mulut. Bisa turun harga sembako, jika aku keceplosan bilang menikmatinya. "Gumamnya tersenyum tipis.

Zamora menatap tubuhnya lekat. "Tidak apa-apa dah, itung-itung belajar di dunia novel. Mue hehehe. Maklum masih amatir. Eh, tunggu raja gabriel juga kan tidak pernah tersentuh wanita. Tetapi kenapa dia seperti seorang casanova ya? ahli menjelajah area sensitif." Sambungnya lagi.

Tok.. Tok..

"Sayang, jika tidak keluar aku masuk. kita teruskan hukuman mu di kamar mandi." Ucap raja gabriel yang menunggu zamora.

Deg..

"Buset, Raja gabriel benar-benar buas dah. Aku harus cepat-cepat keluar nih. Bisa belang tubuh ku." Gumamnya terburu-buru keluar dari kamar mandi.

Krek..

Zamora keluar dari kamar mandi. Zamora terkejut melihat raja gabriel berdiri di samping pintu kamar mandi, dengan bersandar di dinding dan melipat kedua tangannya.

"Eh, hubby. Sudah dari tadi kah?" Tanyanya dengan wajah tanpa dosa.

Raja gabriel mendekati zamora dan menarik pinggangnya. Dia mengecup bibir zamora. "Ayo kita makan." Ajaknya merangkul pinggang zamora.

Zamora sangat antusias melihat banyaknya makanan kesukaannya. "Hubby, ini semua buat aku?" Tanyanya antusias.

Raja gabriel langsung mengecup pucuk kepala zamora. "Hmm, iya sayang. Makanlah." Jawabnya sangat lembut.

Zamora langsung makan dengan lahapnya. Raja gabriel menatap wajah zamora, yang makan dengan lahapnya. "Sayang, apa kamu tidak pernah makan makanan seperti ini. Hingga kamu sangat antusias. Aku akan membuat mereka merasakan lebih apa yang kamu rasakan. " Batin raja gabriel penuh amarah.

"Sayang, pelan-pelan makannya." Ucap raja gabriel mengelus pipi zamora.

"Syurga dunia, makanan kesukaan ku, mana enak-enak banget, ditemani pria tertampan." Batinnya senang.

Raja gabriel tidak makan, dia hanya menatap zamora intens.

Zamora menatap raja gabriel. Dia memicingkan matanya. "Hubby kamu tidak makan?" Tanya zamora.

Raja gabriel mengelus pipi zamora. "Mau sayang." Jawabnya dengan nada santai.

Zamora menaikkan satu alisnya karena bingung. "Kenapa tidak makan? Ini kan banyak?" Tanyanya dengan nada tersirat penasarannya.

"Aku ingin memakan kamu." Jawabnya mengecup bibir zamora.

Zamora selesai dari makannya, dia meminum susu coklat yang telah disediakan. "Ish mesum." ucapnya dengan wajah cemberut.

Raja gabriel langsung menarik tengkuk zamora. Dia langsung mencium bibir zamora. Menciumnya dengan lembut tapi penuh penguasaan. Raja gabriel melumat bibir zamora dengan mendominasi dan agresif.

Zamora yang di cium tiba-tiba, tidak membalas ciuman raja gabriel karena terkejut.

Raja gabriel menghentikan ciumannya. "Sayang, kamu belum pernah berciuman?" Tanyanya penuh penasaran dan penekanan.

Zamora tersenyum kaku. "Belum pernah hubby." Jawabnya gugup.

"Kalau begitu aku ajarkan ciuman pakai lidah." Ucapnya mengelus pipi zamora.

Mata zamora terbelalak. "Tidak hubby, otakku sulit mencerna jika diajarkan." Ucap zamora berkilah.

Raja gabriel menaikkan satu alisnya. "Jadi menolak ku, hmm?" Tanyanya dengan nada dingin.

Zamora gugup aura dingin raja gabriel keluar. "Oh tidak hubby, aku tidak menolak." Jawabnya dengan nada gelisah.

"Kalau begitu keluarkan lidahmu, sayang." Bisiknya pelan namun dengan nada menuntut.

Deg..

Napas zamora tercekat. Zamora mencoba mundur, tetapi raja gabriel dengan sigap memegang tengkuk zamora dan menahannya.

Raja gabriel menatap zamora intens, sudut bibirnya terangkat miring. Senyuman penuh misteri dan ancaman.

Raja gabriel mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka saling bersentuhan. "Keluarkan, lidah mu sayang." Suaranya rendah namun penuh tekanan.

Deg..

Tubuh zamora bergetar, dadanya berada kencang. entah kenapa firasatnya jadi tidak enak. Tetapi dia tidak bisa lari dari seorang gabriel yang penuh kuasa. Dengan penuh keraguan zamora membuat mulutnya dan menjulurkan lidahnya. Gerakannya ragu dan gelisah.

Dan saat itu juga raja gabriel langsung menyerbu lidah zamora dengan lidahnya. Ciumannya datang begitu tiba-tiba dan cepat. Begitu menuntut, agresif, posesif dan mendominasi. Lidahnya bergerak penuh kuasa menyerbu lidah zamora. Lidahnya seakan mengikat, menyudutkan. Raja gabriel semakin menekan ciumannya.

Raja gabriel menahan tengkuk zamora erat. memastikan tidak ada ruang untuk kabur. Hembusan napas mereka bercampur dalam, panas dan intim. Zamora pun akhirnya menikmati apa yang dilakukan raja gabriel. Karena percuma untuk berontak dan menolak. Hingga raja gabriel menghentikan ciumannya setelah napas zamora menipis.

Dia menempelkan keningnya di kening zamora."Sayang, aku mencintai mu. Ini pelajaran pertama dari ku, kiss with tongue." Bisiknya pelan dan serak.

Zamora memegang bibirnya. Wajahnya bersemu merah. "Enak." Batin zamora tersenyum kecil.

Raja gabriel mengangkat zamora ala koala. Zamora mengalungkan tangannya di leher raja gabriel.

"Kita tidur sayang, sudah larut malam" Ucapnya mengecup bibir zamora.

Zamora mengangguk-anggukkan kepalanya. Zamora menatap wajah tampan raja gabriel. Jantungnya berdegup kencang. "Kenapa hmm, terpesona?" Goda raja gabriel.

Zamora mengerucut bibirnya. "Ish pede sekali anda." Jawabnya berdecak.

Raja gabriel mengecup bibir zamora. "Menggoda lagi hmm, mau bermain dengan gabriel mini, hmm?" Tanyanya dengan nada menggoda.

Mata zamora terbelalak. Ish, siapa yang menggoda coba." Ucapnya pelan seperti berbisik.

"Bibirmu yang mengerucut sayang, bikin aku tergoda." Jawabnya mengecup bibir zamora tetapi dari kecupan menjadi lumatan.

Zamora memicingkan matanya. "Hubby, dari bertemu kamu cium aku terus, tidak bosan?" Tanya zamora.

Raja gabriel menurunkan zamora di kasurnya. "Tidak, tetapi candu." Jawabnya cepat dan tegas.

Zamora geleng-geleng kepala. Melihat seorang raja gabriel yang memiliki sisi berbeda.

Raja Gabriel memeluk zamora erat. "Sayang tidur, sudah malam." Raja gabriel mengecup kening zamora. Lalu mengelus kepala zamora.

"Hubby, aku menginap di sini sehari kan? Soalnya aku besok sekolah. Setelah pulang sekolah, aku mau pergi ke mall, mau beli kado teman ku ulang tahun." Ucapnya menjelaskan.

"Hmm, tetapi kalau kamu nakal. Aku akan menjemputmu dan kamu akan tinggal bersama ku." bisiknya parau namun penuh penekanan.

Zamora menatap mata raja gabriel yang indah, berwarna hijau. "Hubby, aku tidak mungkin tinggal di istana ini. Jika senna tahu, aku akan disebut pelakor." Ucapnya menguap Karena mengantuk.

"Tidak akan sayang, tidak akan aku biarkan dia menyebut kamu seperti itu." Ucapnya tajam dan datar.

Zamora menutup matanya karena sangat mengantuk dan akhirnya tertidur pulas. Raja gabriel mengecup kening dan bibir zamora. "Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti kamu. Aku akan menjagamu. Sayang, bersabarlah. Setelah semuanya selesai aku akan menikahimu." Ucapnya dengan nada seperti perjanjian yang mendalam.