Bagi mata yang memandang hidup Runa begitu sempurna tapi bagi yang menjalani tak seindah yamg terlihat.
Runa memilih kerja serabutan dan mempertahankan prinsipnya dari pada harus pulang dan menuruti permintaan orang tua.
"Nggak apa-apa kerja kayak gini, yang penting halal meskipun dikit. Siapa tau nanti tiba-tiba ada CEO yang nganterin ibunya berobat terus nikahin aku." Aruna Elvaretta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Udahan
"Minggir! Nggak usah ngalangin gue!" Sandra menerobos masuk ke ruangan Qian.
"Pak, maaf bu Sandra main masuk saja." Gita menyusul ke ruangan Qian.
"Nggak apa-apa, mba." jawab Qian membuat sekretarisnya mengangguk sopan kemudian beranjak pergi.
"Sayang, aku bisa jelasin semuanya." Sandra menghampiri Qian yang tengah membereskan beberapa tumpukan berkas di mejanya.
"Kamu bisa nggak sih dengerin aku dulu!" merasa tak dianggap, Sandra mengacak berkas yang baru saja di rapikan.
Hanya menatapnya sekilas sambil memutar bola matanya jengah, Qian merapikan kembali mejanya.
"Kalo mau ribut jangan disini. Gue masih banyak urusan." ucap Qian datar.
"Apa barusan kamu bilang yang? Gu- gue?" Sandra tak percaya kali ini Qian menggunakan panggilan lo gue padahal sejak pertama dikenalkan oleh ayahnya saja tak pernah menggunakan kata lo gue.
"Kok kamu kasar sih, yang? Salah aku apa coba?" lanjutnya.
Qian menghela nafas panjang, "kalo kamu udah selesai, kamu boleh pergi. Aku juga mau pulang."
Sandra mendekat dan memeluk lengan kiri Qian, "aku ikut pulang bareng kamu kalo gitu."
Qian menghempaskan tangan Sandra, "kita udah nggak ada urusan."
"Maksudnya?"
Qian menatap lekat Sandra, "aku udah pikirin selama seminggu ini, kita udahan aja."
"Udahan?" tanya Sandra sedikit kaget, "udahan gimana maksudnya? Aku nggak mau, sayang."
"Aku tau kamu mungkin mikir yang aneh-aneh gara-gara nemuin aku sama cowok waktu itu. Tapi serius deh yang, dia itu bukan siapa-siapa. Sepupu aku dari luar kota. Makanya waktu itu aku nggak bisa nemenin mama Retno kontrol sampe selesai soalnya aku harus jemput sepupuku. Aku belum sempet jelasin soalnya kamu main pergi aja waktu di mall." jelasnya panjang lebar.
Qian tersenyum kemudian melonggarkan ikatan dasinya.
"Terlepas dari penjelasan kamu, aku tetep pengen kita putus. Aku mau fokus pengobatan mama. Kalo kita masih berhubungan pun pasti percuma karena kamu bakal terus ribut gara-gara aku ngurusin mama. Selama ini kan kamu selalu ngerasa aku lebih ngutamain mama sama Mayra. Jadi mending kita udahan aja udah, aku nggak bisa ngejalin hubungan orang yang selalu pengen dimengerti tapi nggak mau ngertiin orang lain." jawab Qian, "aku do'ain kamu dapat pengganti yang lebih baik." lanjutnya.
"Nggak, sayang. Aku minta maaf, janji deh kedepannya nggak bakal rewel lagi kalo kamu lagi ngurusin masalah keluarga. Aku juga janji bakal selalu nganterin mama Retno kontrol atau apa pun itu namanya. Bukannya harus cuci darah juga kan? Kamu pasti sibuk ngurusin kerjaan, kalo aku kan nggak kerja jadi bisa nemenin mama Retno kapan pun." bujuk Sandra.
"Makasih, tapi nggak perlu. Aku tetep sama keputusan aku tadi. Kita putus!"
"Aku nggak mau, sayang." tolak Sandra, "orang tua kita juga pasti kecewa kalo kita putus. Semua bisa dibicarain baik-baik, sayang. Jangan kayak gini lah, jahat banget sih sama aku. Masa cuma gara-gara salah paham kita langsung putus?"
"Mama Retno juga pasti kecewa sama kamu, sayang."
"Aku minta maaf yah udah bikin kamu salah paham, kita perbaiki yah. Aku janji sayang." Sandra memohon, lengkap dengan air mata yang membasahi wajahnya.
"Maaf tapi aku nggan bisa, San." jawab Qian.
"Soal orang tua aku yakin mereka bisa maklum." lanjutnya.
"Tapi aku nggak mau kita putus, yang." Sandra makin menghiba.
"Tapi aku nggak bisa. Maaf." tegas Qian, "Aku duluan. Kalo kamu masih mau disini silahkan." pamitnya berlalu pergi, mengabaikan Sandra yang terus berteriak memanggil namanya.
.
.
.
Sekian udahan, dikit dulu tanganku lagi sakit.
Jangan lupa like komen sama subcribe yah para kesayangan🤗🤗
ya udh sih... nikmati aja . suruh nikah ya nikah aja.... gitu aja kok repot . emang kamu gak mau Qian nikah sama Aruna . pasti mau dong....masak gak mau...harus mau lah.... 🤭🤣🤣🤣 maksa ya .
oh ... Sandra....aduin aja ke mama Retno , sudah bisa dipastikan mama Retno bakal iya in aja . secara dia udah amat sangat cocok dengan Aruna .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍