Berbentuk rumah biasa namun memiliki banyak kamar, karena rumah ini memang untuk kamar kost khusus untuk wanita saja. entah itu mahasiswi atau wanita yang sudah selesai kuliah, harga yang murah membuat banyak yang antri di kost milik Pak Manto.
Namun di balik itu semua ada misteri, sebab satu persatu banyak anak kost yang menghilang entah kemana dan tidak bisa untuk di temukan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Pemerkosaan
Rita rasa ingin kabur saat ini juga dari ruangan yang penuh dengan plastik putih dan juga berbau amis tersebut, namun kedua tangan dan kaki terikat kencang sehingga dia tidak mungkin bisa lari begitu saja dari jerat pemuda tampan yang siap membantai dia dengan berbagai macam cara dan entah mau di buat apa.
Namun otak Rita sudah mengatakan kalau saat ini bisa saja para gadis yang menghilang di tangkap oleh suruhan Bu Dewi untuk di jadikan bakso, sebab selama ini sudah begitu banyak para anak kos yang menghilang dari tempat Pak Manto dan mereka semua tidak dapat di temukan dengan benar.
Kabar di temukan salah satu tentu ada dari semua yang hilang itu namun mereka tidak pernah melihat wujud dari gadis yang menghilang itu, Luna malah sempat mengatakan bahwa bisa saja keluarga yang mengatakan anak mereka sudah ketemu itu bekas di sogok oleh Pak Manto dengan uang yang sangat banyak agar mereka tutup mulut.
Walau saat itu Luna mengatakan hanya sebagai gurauan saja karena mereka belum mengetahui dengan jelas apa yang telah terjadi di kost milik Pak Manto tersebut, namun sekarang ketika Rita telah tertangkap seperti ini dan dia juga sebentar lagi akan segera mati dihabisi oleh pemuda tampan itu maka Rita segera paham bahwa bisa saja gadis yang menghilang memang di bunuh oleh mereka.
Zizi adalah salah satu korban dan mungkin saja gadis itu telah lama meninggal karena di bunuh oleh Pak Manto ini sendiri, sekian lama tidak ketahuan karena mungkin saja tidak ada jasad yang di tinggalkan sehingga tidak ada bukti untuk membuktikan kejahatan yang telah mereka perbuat.
Rita hanya melihat bekas kepala Zizi yang masih tersimpan di sana dan dia belum seberapa yakin bahwa itu memang kepala dari teman dia, karena bentuk yang terlalu seram sehingga hati Rita menyangkal bahwa itu adalah kepala manusia dan mereka semua tentu tidak akan tega membuat sesama manusia lain mati dengan cara seperti itu.
"Ah karena wajah mu ini sangat cantik maka aku tidak bisa membunuh diri mu tanpa hadiah." pemuda tampan itu malah terbuai dengan kecantikan Rita.
"Lepaskan aku, kalian semua bajingan dan akan ku laporkan kepada polisi." pekik Rita karena dia yakin akan segera bebas.
"Sayang nya kau hanya akan bertemu dengan malaikat maut bukan bertemu dengan polisi." Bram mulai meraba tubuh Rita yang sangat seksi dan putih mulus.
"Jauhkan tangan mu, sialan!" Rita menjerit ketika tangan itu dengan leluasa meremas benda kenyal yang ada di dada.
"Wah ternyata kau masih perawan karena aku sangat yakin yang kenyal seperti ini hanya di miliki oleh perawan." Bram menjilat dengan penuh nafsu.
"TIDAAAAAAAAK!"
"Suuut, diam dan nikmati saja karena sebentar lagi kau juga akan merasakan nikmat." Bram membuka baju dan juga celana sehingga menampakkan tubuh dia yang kekar berotot.
"Tolong jangan lakukan itu padaku, ku mohon jangan lakukan itu!" Rita ketakutan karena di sini dia baru sadar yang di lakukan Bram memang akan terjadi.
"Sabar ya, di awal memang akan terasa sangat sakit tapi nanti kau juga akan menikmati permainan yang akan aku berikan." Bram menyeringai dan menyingkirkan semua yang ada di tubuh Rita.
Rita ingin menjerit kembali namun bibir gadis ini segera di lahap habis oleh Bram sehingga dia tidak bisa mau menjerit minta tolong, sebenarnya menjerit minta tolong pun adalah hal yang sia-sia karena jelas tidak akan ada yang bisa mendengar suara Rita di dalam ruangan ini karena jarak yang begitu jauh.
Sleruuuup.
"Oh wangi sekali kau gadis manis." Bram menjilat pipi Rita.
"Tolong lah jangan lakukan itu kepada aku, lepaskan aku sekarang." Rita memohon dengan air mata berderai.
"Sayang ooohh, aaaaah aku sudah tidak tahan untuk melakukannya sekarang." Bram memang sudah sangat tegang dan dia tidak bisa menahan diri lagi.
"Kau bajingan gila, jangan lakukan ini padaku!" Rita kembali berontak karena harus menyelamatkan diri.
"Tenang lah sayang, ini tidak akan sakit kok." Bram membuka kaki Rita lebar.
"Sheila! TOLONG AKU SEKARANG, HENTIKAN BAJINGAN SIALAN INI." Rita menjerit meminta pertolongan dari Sheila karena dia berharap temannya itu akan datang.
Tapi tentu saja harapan itu hanya sia-sia belaka karena jelas Bram akan jauh lebih cepat melakukan kebejatan itu dibandingkan dengan Sheila yang saat ini masih entah di mana dan tentu saja Sheila sama sekali tidak tahu bahwa Rita telah di culik, di dalam ruangan ini Rita hanya bisa menjerit dan berharap bantuan dari orang yang mendengar suara dia.
Bram sudah di ambang nafsu yang begitu besar sehingga barang yang tegang dan juga keras itu segera menusuk masuk di dalam tubuh Rita, tentu saja gadis ini menjadi tegang tidak karuan karena pertama kali melakukan hal yang tidak pernah dia lakukan.
"Aaagghh ahhhk, nikmat nya!" Bram menjerit keras dan menikmati jepitan milik Rita.
"AAAAAGHHHK!" Rita juga menjerit namun dia merasakan berbeda dari Bram.
"Tenang ya, ini hanya sebentar saja dan kau akan merasakan nikmat nanti." bujuk Bram mulai bergerak maju mundur.
"Hentikan ini semua, tolong hentikan perbuatan mu!" Rita berusaha membuang tubuh Bram dari atas dia.
"Aaah, aaaah aku sudah lama tidak merasakan sensasi yang seperti ini." Bram begitu puas dengan tubuh Rita.
"Bajingan, kau bajingan yang tidak tau malu!" Rita terus saja mengumpat kepada Bram karena dia sangat tidak terima dengan perlakuan ini.
"Bajingan ini yang akan membuatmu di landa rasa nikmat luar biasa." Bram tidak peduli dan dia terus memacu tubuh di atas Rita.
Hidup gadis ini hancur seketika karena jelas masa depan sudah tidak ada lagi akibat di hancurkan oleh Bram, tanpa ada yang tahu bahwa saat ini Rita tengah menangis kesakitan dan juga terhina karena mendapat perlakuan buruk dari pria yang tidak pernah dia kenal.
"Ahhhh karena kau nikmat seperti ini aku jadi berubah pikiran dan tidak akan membunuh dirimu!" Bram sambil mengelus wajah Rita.
"Bunuh saja aku, bunuh aku sekarang!" pekik Rita sangat terhina.
"Sayang, aku datang untuk membebaskan dirimu dari maut jadi tentu saja kamu harus memberi imbalan dengan tubuhmu ini." Bram berencana untuk menjadikan Rita sebagai budak sex.
Rita pontang-panting tidak karuan dan saat ini dia sungguh tidak mau terus berhubungan dengan Bram yang masih saja menikmati apem legit milik Rita, andai saja bisa maka saat ini Rita akan membantai Bram itu sendiri dengan berbagai macam cara agar bisa melampiaskan kebencian yang sudah tumbuh di dalam hati.
Selamat malam ya besti, jangan lupa like dan komen nya.