Dendam Arwah Julia

"Maafkan aku." Dean begitu teliti mengusap tubuh Julia yang memang sama sekali tidak ada pembusukan.

Sebab memang banyak formalin yang di masukkan ke dalam tubuh istrinya ini agar jangan sampai membusuk sampai nanti kemudian batas yang telah di tentukan, Dean harus menahan itu semua hanya untuk memperjuangkan cinta dia pada Lea yang selama ini telah banyak berhubungan badan dengan gadis itu.

Padahal dulu Dean begitu mencintai Julia dan bersumpah tidak akan pernah mencintai wanita lain kecuali istrinya itu saja, tapi semua dapat berubah dengan seiring berjalannya waktu karena dia menemukan wanita yang lebih menarik atau bahkan lebih cantik dari sang istri sehingga dia pun berpaling.

Cinta bisa berubah seiring berjalannya waktu dan melupakan semua kenangan indah yang telah terjadi di antara mereka berdua, seolah tidak di ingat selama ini perjuangan Dean itu sendiri agar bisa menikah dengan Julia yang sebelum nya memang tidak pernah ada rasa pada pria tersebut.

Tapi karena Dean yang terus berusaha dan berjuang agar cintanya bisa di terima oleh Julia, maka hati gadis itu pun luluh dan akhirnya mereka menikah lalu hidup selama tiga tahun pernikahan dan itu terasa begitu bahagia karena memang mereka saling mencintai dan tidak ada cekcok yang sangat serius di antara mereka berdua.

Setelah kedatangan Lea dalam rumah tangga mereka maka semua menjadi hancur berantakan dan tidak bisa Dean untuk mengendalikan perasaannya terhadap gadis itu, malah yang ada perasaan untuk Julia semakin memudar dan semakin lama kemudian habis karena terkikis dengan keberadaan Lea yang terasa lebih berarti bagi Dean itu sendiri.

"Kenapa kau menyusahkan aku seperti ini? kenapa kau tidak menerima saja untuk berumah tangga dan kita bisa hidup berdampingan!" Dean begitu menyesali akan keputusan Julia.

"Aku mencintaimu dan juga mencintai Lea, walau jujur saja perasaan ku pada dia jauh lebih besar bila di bandingkan dengan diri mu." Dean mengakui semua itu.

Sifat serakah seorang laki-laki jelas ingin mempunyai dua wanita di sisinya dan merasa dia akan mampu untuk menghidupi keduanya dengan sifat adil, tapi melihat dari gelagat Raya saja sudah jelas bahwa gadis itu tidak akan pernah mau kalah dari istri tua sehingga Julia mengambil tindakan yang sangat berat kala itu.

"Setelah ini semua selesai maka aku minta tolong padamu agar jangan pernah mengganggu Lea lagi." Dean tetap berbicara apa ada sebujur mayat yang sedang dia lap.

"Kami saling mencintai satu sama lain dan kau juga sudah tidak ada lagi di dunia ini." Dean tanpa dosa berkata dan tidak memikirkan perasaan Julia.

Braaaaak.

"Hah!" barusan tak pria ini ketika kendi yang ada di dekat sana pecah.

"Julia, apa itu kau yang sudah bangkit?" Dean juga ada rasa curiga bahwa istrinya ini menjadi arwah gentayangan.

Tapi di depan Lea Dean selalu mengatakan bahwa itu semua halusinasi dan tidak akan ada yang namanya hantu, namun sejujurnya dia juga ada rasa curiga bahwa sang istri telah gentayangan untuk membalaskan rasa sakit hati atas perbuatan mereka berdua karena telah bermain belakang selama ini, wanita mana yang tidak sakit hatinya ketika melihat sang suami justru memilih wanita lain di banding istri sendiri yang sudah lama di nikahi.

...****************...

Flashback.

Julia berjalan dengan gaya yang begitu anggun karena sekarang dia memang udah tahu cara yang indah berjalan ketika lama hidup merantau di kota, Alisa banyak mengajari dia untuk bersikap anggun dan juga cara bersikap pada semua orang yang menjadi bawahan saat ada di pabrik milik mereka bersama.

Julia mempunyai saham di pabrik ini sehingga dia memang memiliki kekuatan yang lumayan besar karena Alisa menganggap Julia seperti kakak sendiri, semua berawal ketika dulu Alisa kecelakaan dan yang membawa Alisa masuk rumah sakit adalah Julia dengan susah payah dan menggendong di punggung sehingga Alisa berusaha keras untuk membalas Budi.

"Selamat malam, Bu Julia." sapa karyawati yang kebetulan bertemu.

"Malam." Julia mengangguk sopan karena dia memang tidak angkuh.

Tujuan Julia sekarang adalah kantor manajer tempat Dean berada karena memang dia telah berusaha untuk meminta tolong pada Alisa agar mengangkat dia menjadi manajer di sini, Alisa yang memang sangat baik dan tidak masalah segera mengangkat manajer Dean agar suami Julia mendapat pekerjaan tetap dan sedikit di hormati.

"Bapak ada di dalam?" Julia bertanya pada Rista asisten Dean.

"Seperti nya ada, Bu! saya belum masuk kantor juga sehingga tidak tahu." Rista menjawab dengan sopan.

"Oh ya sudah, Saya mau bertemu dengan manajer kamu karena ada yang ingin di bicarakan." Julia tersenyum ramah.

Rista mengangguk paham dan dia tidak kepo apa yang akan di bicarakan oleh pasangan suami istri ini, kalau dia seorang asisten dan selama ini dekat dengan dia tapi tidak berbuat macam-macam karena Rista sendiri tidak akan pernah berkhianat pada Julia.

Semua itu memang bergantung pada sang wanita karena bila ingin berkhianat maka wanita duluan yang akan memulai, mau sekuat apa pun godaan dari seorang laki-laki maka tidak akan pernah wanita menerima saat tahu apa yang dia lakukan adalah kesalahan besar.

"Aaaah, aaahhhh."

Phak, Phak, Phak.

"Sedang apa dia di dalam?" Julia penasaran dengan suara berisik dari dalam kantor sang suami.

"Aaaaah lebih cepat, sayang!" suara seorang wanita menjerit di dalam kenikmatan.

"Akan ku berikan semua untuk mu!" suara seorang pria juga menyangkut dengan yang seperti penuh gairah.

"Tidak mungkin!" Julia sudah memiliki firasat buruk namun dia segera menyangkal karena mungkin saja itu bukanlah sang suami.

Namun ketika mata indah itu menatap dari luar lewat jendela yang terbuka sedikit, maka Julia membeku di tempat karena dia sungguh tidak menyangka bahwa sang suami tercinta tega melakukan hal yang sekejam ini pada dirinya. kata-kata manis yang selama ini Dean katakan pada dia hanya lah omong kosong belaka, sekarang dia justru bermain dengan seorang wanita yang sangat Julia kenal karena mereka satu kampung.

"Tidak mungkin, Ya Allah!" Julia menutup mulut dan dia berbalik dengan hati yang begitu pilu.

"Mas Dean, kenapa kau tega melakukan hal seburuk ini pada diriku?" Julia menangis dengan tubuh bergetar hebat.

Sungguh tidak dia sangka bahwa kelakuan dia yang sampai seburuk ini di luar sana bersama dengan wanita lain, padahal selama ini yang mengejar cinta Julia adalah Dean sehingga seharusnya Dean akan terus berbuat baik demi wanita yang memang telah lama dia cintai dan berusaha dia kejar.

Selamat siang besti.