NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Menjadi Seorang Perempuan

Terlahir Kembali Menjadi Seorang Perempuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anime / Reinkarnasi
Popularitas:477
Nilai: 5
Nama Author: Lidelse

Reni adalah pemuda pekerja keras yang merantau ke kota, dia mengalami insiden pencopetan, saat dia mengejar pencopetan, dia tertabrak truk. Saat dia membuka mata ia melihat dua orang asing dan dia menyadari, dia Terlahir Kembali Menjadi Seorang Perempuan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lidelse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Spora Iblis

Langit di luar sudah berubah menjadi warna jingga keemasan saat Erin dan Lyra tiba di depan pintu Perpustakaan Utama. Pintu kayu ek yang berat itu diukir dengan Rune Segel Kuno, yang hanya bisa dibuka oleh Archmage Elemendorf.

Erin menekan telapak tangannya di tengah pintu, dan Mana yang dingin mengalir dari tubuhnya, mengaktifkan rune. KLAK! Pintu terbuka, memperlihatkan ruangan besar yang dipenuhi rak-rak buku yang menjulang tinggi hingga ke langit-langit berkubah. Aroma perkamen tua, lilin lebah, dan Mana yang stagnan menyambut mereka

Lyra tercengang. Ini adalah harta karun pengetahuan

"Ini dia, Sayang,"

bisik Erin, membimbing Lyra masuk.

"Perpustakaan. Tapi ingat aturannya: jangan pernah menyentuh gulungan merah, dan jangan pernah membuka buku tanpa izin Mama."

Erin membawa Lyra ke meja baca yang panjang, yang diterangi oleh kristal sihir yang menggantung di udara. Ia kemudian mengeluarkan tiga buku tebal dan satu kristal jernih berukuran kecil

"Kita mulai pengujian formalmu,"

kata Erin, wajahnya kembali serius.

"Karena kau sangat tertarik pada 'struktur eksternal Mana', kita akan mulai dengan yang paling dasar: Teori Resonansi Mana.

Erin menunjuk ke kristal jernih di atas meja.

"Kristal ini adalah Kristal Uji Resonansi. Mama ingin kau mengalirkan Mana ke dalamnya, Lyra. Tidak perlu mantra. Hanya Mana murni."

Lyra mengangguk. Dia menutup matanya dan menarik napas, mengalirkan Mana dari tubuhnya ke kristal. Ia tidak perlu mengerahkan tenaga, berkat cincin barunya. Kristal Tipe Alpha di jarinya bertindak sebagai regulator, mengeluarkan Mana murni dan stabil tanpa hambatan

Kristal uji di meja mulai bersinar dengan cahaya pink yang terang, warna Mana khas Lyra

Erin terkesiap.

"Kecepatan alirannya... sangat cepat. Dan stabil. Lyra, kau sudah pernah mencoba mengalirkan Mana seperti ini sebelumnya?"

Lyra membuka matanya dan memasang ekspresi polos.

"Tidak, Mama. Lyra hanya... mencoba membuat Mana-nya senang."

Jawaban yang bagus, pikir Reni

"Baiklah,"

Erin kembali fokus, matanya memancarkan kegembiraan akademis.

"Sekarang, buku pertama."

Erin membuka buku pertama: Pengantar Anatomi Mana.

"Jelaskan, Lyra. Apa perbedaan antara Internal Mana Circuit dan External Mana Field?"

Lyra, yang telah membaca ringkasan Erin, menjawab dengan lancar:

"Sirkuit Internal adalah jalur Mana di dalam tubuh. Ia mengatur sihir yang dirapal, seperti mantra Mama. Medan Eksternal adalah cara Mana berinteraksi dengan dunia luar. Itu yang membuat Papa bisa membelah Mana, dan itu yang membuat benda-benda di sekitar kita terasa 'padat'. Itu adalah Jaringan Ruang-Waktu Lokal."

Erin membeku.

"Jaringan Ruang-Waktu Lokal? Istilah itu... kau dapat dari mana?"

"Dari catatan kaki di buku Mama yang tebal!"

jawab Lyra dengan antusias.

"Dia bilang, semua materi padat adalah simpul pada jaringan Mana. Kalau ada anomali, berarti ada simpul yang rusak atau dibengkokkan. Itu yang Papa hadapi."

Erin tersenyum lebar.

"Luar biasa, Lyra! Kau tidak hanya membaca, kau juga memahami implikasinya.

Setelah satu jam pengujian, Erin menutup buku-buku itu. Wajahnya berseri-seri

"Lyra, kau... kau tidak perlu ujian lagi,"

kata Erin, nyaris tak percaya.

"Aku tidak tahu bagaimana kau mendapatkan pemahaman ini, tapi pemahamanmu setara dengan pelajar sihir tingkat menengah. Ini bukan lagi bakat. Ini adalah anugerah."

Erin kemudian berjalan ke deretan rak yang paling tersembunyi, di sudut ruangan. Ia mengulurkan tangan dan menarik sebuah buku dari rak

"Kau benar, Sayang. Anomali Ayahmu berkaitan dengan Ruang-Waktu,"

bisik Erin, menyerahkan buku itu kepada Lyra. "Ini adalah buku yang lengkap tentang hal itu. 'Memahami Kain Ruang-Waktu' oleh Archmage Zephyros. Ini adalah buku yang hanya kubaca di saat-saat paling mendesak."

Buku itu tebal dan sampulnya usang. Lyra merasakan bobot dan Mana yang luar biasa tua dari buku tersebut

"Ini hadiahmu, Lyra. Mama memberimu izin untuk membaca ini,"

kata Erin.

"Tapi kau harus janji: Selalu laporkan apa yang kau pelajari kepada Mama. Tidak ada lagi rahasia. Kau terlalu pintar untuk bermain sendiri."

"Lyra janji, Mama!"

kata Lyra, memeluk buku itu erat-erat. Ia kini punya senjata pamungkas untuk melengkapi Artefak cincinnya:

pengetahuan sihir tingkat tinggi

Beberapa minggu berlalu sejak Erin membuka akses perpustakaan utama untuk Lyra. Di bawah pengawasan ketat dan bimbingan langsung dari Archmage Erin, pemahaman Lyra tentang Sihir Ruang-Waktu melonjak drastis.

Setiap malam, setelah sesi latihan pedang yang melelahkan dengan Racel

(yang baru kembali dari perbatasan tanpa hasil, hanya membawa laporan anomali yang semakin aneh),

Lyra akan menghabiskan waktu berjam-jam bersama ibunya.

Erin, yang awalnya mengira Lyra hanya cerdas, kini menyadari bahwa putrinya adalah seorang jenius sihir yang langka. Lyra tidak hanya menyerap teori; ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan filosofis dan teknis yang hanya dipikirkan oleh para Archmage tua.

Melalui buku Memahami Kain Ruang-Waktu, Lyra mencapai sebuah pemahaman mendalam yang mengubah pandangannya tentang realitas. Ia mengetahui bahwa inti dari sihir ini adalah kemampuan untuk memanipulasi dimensi di sekitarnya, yang pada tingkat tertinggi, juga bisa mengubah alur sebab dan akibat—mengubah takdir.

Seketika, pikiran Reni yang lama muncul:

Jika aku bisa menguasai ini, aku bisa membatalkan kelahiranku di dunia ini. Aku bisa kembali ke tubuh Reni, kembali pada Ibuku.

Namun, niat itu langsung ditepis dengan keras.

Munafik! Aku tidak akan munafik.

Lyra melihat ke sekeliling kastil Astrea yang mewah. Ia melihat potensi kekuasaan, pengetahuan, dan perlindungan yang ia miliki di sini.

Kembali ke kemiskinan dan perjuangan tanpa akhir Reni yang lama demi idealismenya? Tidak.

Lyra telah memilih takdir barunya. Ia akan menerima kemewahan dan kekuasaan ini dan menjadikannya miliknya.

Sambil membuang jauh-jauh dilema moral itu, Lyra memusatkan perhatian pada konsep paling praktis dan menakutkan dari Sihir Ruang-Waktu: Penciptaan Medan

(Field Creation).

Medan ini dijelaskan sebagai gelembung realitas mini di sekitar pengguna, di mana waktu, kecepatan, gravitasi, atau bahkan densitas Mana dapat diatur sesuai keinginan pengguna.

Jika aku bisa menciptakan Medan, aku tidak perlu lagi Pedang Mana. Lyra menyadari potensi tak terbatas ini.

Menciptakan zona di mana waktu berjalan lebih lambat untuk lawan, tetapi normal untuk Lyra. Ini adalah cara sempurna untuk mengalahkan kelemahan fisiknya. Dia tidak perlu menjadi yang tercepat di dunia; dia hanya perlu membuat dunia menjadi lambat.

Menerapkan Silent Step (Peredam Suara) ke seluruh area di sekitarnya, bukan hanya pada kakinya.

Membuat musuh yang lebih besar dan kuat tertekan ke tanah, sementara dia melayang ringan.

Lyra, yang otaknya selalu berpikir dalam konteks pertarungan, segera menyusun strategi tempur baru:

Lyra akan menggunakan Gerakan Kucing untuk masuk ke jarak musuh. Setelah berada di posisi optimal, ia akan menciptakan Medan Kecepatan Mikro di sekitar musuh. Kemudian, ia akan menyerang dengan Pedang Mana-nya (yang kekuatannya akan menjadi berlipat ganda karena waktu yang lebih lambat), sementara dia sendiri bergerak secepat kilat.

Lyra menyadari satu hal krusial:

Sihir Ruang-Waktu membutuhkan Mana dalam jumlah yang sangat besar dan kontrol yang mutlak.

Erin sendiri menjelaskan bahwa menciptakan Medan membutuhkan cadangan Mana setara dengan ratusan mantra yang dirapal sekaligus.

Lyra menatap cincin di jari kelingkingnya, tempat Kristal Tipe Alpha bersemayam.

Jika aku tidak menukar kristal ini, aku tidak akan pernah bisa menciptakan Medan. Kristal Tipe Beta Ayah hanya bisa menahan Mana untuk satu kali serangan besar. Tapi Kristal Tipe Alpha ini...

Cincin yang ia curi-tukar itu kini menjadi fondasi teknis dari ambisi terbesarnya. Itu bukan hanya alat penyimpanan; itu adalah kapasitor yang memungkinkan seorang anak berusia empat tahun menguasai sihir tingkat Archmage.

Lyra kini tahu apa yang harus ia lakukan. Ia harus terus menguasai teori Ruang-Waktu bersama Erin, sambil mengoptimalkan Mana dari cincinnya dalam sesi latihan rahasia.

Tujuannya bukan lagi mengalahkan kelemahan fisik, tetapi menciptakan realitas pertarungannya sendiri.

Dua minggu berlalu.

Meskipun Lyra (Reni) memiliki otak jenius Archmage dan Cincin Alpha yang berfungsi sebagai Kapasitor Mana, ia harus mengakui bahwa konsep Medan dari Sihir Ruang-Waktu berada pada level yang benar-benar mustahil untuknya saat ini.

Ia mencoba latihan rahasia di malam hari, mengalirkan Mana ke Cincin Alpha, dan mencoba mengaplikasikan Medan Kecepatan Mikro pada lilin kecil. Namun, yang terjadi hanya Mana yang terbuang sia-sia, atau lilin itu meledak karena distorsi energi yang tidak stabil.

Sungguh sulit. Ini seperti mencoba menghancurkan dunia hanya dengan satu jarum kecil. Aku tahu teorinya, tapi aku tidak punya kekuatan, dan kontrol detail untuk menahan 'kain' realitas itu.

Bahkan, Erin sendiri, setelah menguji beberapa konsep dasar Sihir Ruang-Waktu, hanya mampu menunjukkan kepada Lyra bagaimana ia bisa mempercepat pertumbuhan tanaman di kebun bunga mereka, atau memperlambat jatuhnya setetes air hujan selama beberapa detik. Untuk seorang Archmage pun, mengendalikan Ruang-Waktu adalah sihir yang menguras tenaga dan berisiko tinggi.

Lyra memutuskan untuk menunda ambisi Medan dan memfokuskan kembali pada teknik yang lebih mudah dikuasai.

Situasi di Kerajaan Elemendorf semakin memburuk. Penghalang di perbatasan masih belum hilang. Racel kembali ke kastil dengan wajah lelah dan hasil nihil, pedangnya tidak mampu membelah anomali yang tidak bisa ia 'rasakan'.

Kerajaan mulai merasakan dampaknya. Pasokan makanan dari luar melambat, dan yang lebih penting, cadangan Kristal Mana untuk Kastil Astrea dan Kota Silvania mulai berkurang karena tidak ada pengiriman dari tambang luar.

Lyra tahu ini adalah krisis nyata.

Siang itu, Lyra

(yang telah selesai dengan sesi belajar sihir paginya bersama Erin)

berjalan melewati Ruang Makan. Ia melihat Ayahnya, Racel, sedang duduk serius dengan kakeknya, Duke Eminan von Elemendorf—sosok yang menjabat sebagai kepala keluarga Ibunya, yang memiliki kekuatan politik dan militer yang luar biasa di Kerajaan.

Mereka berdua duduk di meja besar, dikelilingi peta dan gulungan laporan. Racel terlihat frustrasi, sementara Duke Eminan tampak tenang, tetapi matanya memancarkan ketegasan seorang pemimpin.

Lyra segera merangkak di balik pilar terdekat dan mengaktifkan Silent Step (langkah sunyi) agar kehadirannya tidak terdeteksi. Ia mendengarkan.

"Racel,"

ujar Duke Eminan, suaranya dalam dan berwibawa.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan para Archmage lagi. Valerius sudah mencoba semua yang dia bisa. Erin telah menolak untuk mendekati anomali itu karena risiko bagi Mana-nya terlalu tinggi."

"Pedangku tidak berguna melawan sesuatu yang bukan musuh fisik, Yang Mulia,"

Racel menjawab dengan nada berat.

"Aku hanya membuang-buang Mana dengan mencoba membelah udara."

"Kita tahu,"

kata Eminan.

"Tapi kita harus bertindak. Cadangan makanan kita hanya tersisa cukup untuk sebulan. Yang lebih parah, cadangan Kristal Mana Tingkat Tinggi untuk pertahanan kota sudah mencapai titik kritis. Jika kita diserang sekarang, kita akan jatuh dalam beberapa jam."

Eminan mengetuk peta.

"Rencana kita sekarang harus diubah. Aku akan menarik semua sumber daya militer dari perbatasan Utara. Kau, Marquess, harus segera memimpin tim ekspedisi ke Wilayah Spora Iblis."

Racel terkejut.

"Wilayah Spora Iblis? Itu terlalu jauh dan berbahaya. Kenapa?"

"Karena Wilayah Spora Iblis adalah satu-satunya tempat yang kita tahu masih memiliki urat Kristal Mana Kelas Atas yang belum ditambang. Jika kau berhasil menambangnya, kita bisa bertahan hingga anomali ini hilang," jelas Eminan.

"Kau harus pergi sekarang, Racel. Ini adalah prioritas militer dan ekonomi tertinggi."

Lyra, yang mendengarkan dari balik pilar, terkejut.

Kristal Mana Kelas Atas? Wilayah Spora Iblis?

Lyra menyadari bahwa Kristal Tipe Alpha yang ia miliki mungkin berasal dari tempat itu. Misi Racel yang baru ini sangat berbahaya, tetapi juga memberikan peluang tak terduga. Racel akan pergi, dan Erin akan sibuk dengan pertahanan kota.

Lyra tahu apa yang harus ia lakukan. Ia tidak bisa membantu Ayahnya dengan Medan yang mustahil, tetapi ia bisa membantu dengan pengetahuan yang tepat.

Lyra menyelinap kembali ke kamarnya. Ia membuka buku Memahami Kain Ruang-Waktu ke bab yang baru saja ia pelajari: 'Teknik Distorsi Mikro'.

Aku tidak bisa menguasai Medan yang memengaruhi realitas. Tapi aku bisa menguasai teknik yang lebih kecil:

'Langkah Kuantum'.

Langkah Kuantum adalah teknik di mana pengguna memanipulasi ruang di sekitar tubuhnya sendiri untuk melompati jarak pendek dengan kecepatan tak terdeteksi. Ini adalah versi ekstrem dari Silent Step, dan membutuhkan Mana yang sangat besar, yang kini Lyra miliki dari Cincin Alpha.

Aku tidak bisa mengubah takdir dunia, tapi aku bisa mengubah takdir Ayah.

1
Anonymous
ceritanya wahhh, sih. cuma kayaknya penulisan nya bisa lebih emosional lagi
Anonymous
gila plot twist nya
Moge
episode 4 udah mulai seru jir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!