NovelToon NovelToon
Yes,Kita Nikah Mbak

Yes,Kita Nikah Mbak

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Romantis / Cintamanis / Fantasi Wanita
Popularitas:181
Nilai: 5
Nama Author: Ibah Ibah

"Kamu mau ngapain den?"Tubuh Novi bergetar hebat melihat Jonatan Lim anak yang dulu pernah diasuhnya berada diatas tubuhnya."Aku mau makan kamu mbak!!"****
Novi Kumala ayu wanita yang sering disebut perawan tua di kampungnya terpaksa menikah dengan berondong muda yang ternyata adalah anak yang dulu pernah dia asuh saat bekerja dirumah tuan William Lim.

Novi bahkan baru sadar kalau yang dia nikahi adalah tuan muda Jonatan lim setelah mereka sah menjadi suami istri.Mereka menikah karena desakan dari warga yang mengira Novi dan Nathan akan melakukan hal yang iya-iya.
bagaimana kehidupan Novi setelah menikah?akankah Novi bahagia hidup bersama lelaki berondong yang bahkan dia dulu yang menemani tumbuh kembang lelaki itu.
kepoin ceritanya 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ibah Ibah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

4

"Nov anterin sarapan ini ke anak muda yang kemarin kamu bawa ya?"

pinta ibu saat masih pagi.

"Kenapa buk?tumben?"tanyaku

"Ibu kasihan tadi malem salah satu dari mereka mau balikin kotak P3k kamu,trus waktu mau balik perutnya bunyi" kekeh ibu

"Trus terus?" aku jadi bersemangat mendengar cerita ibu tadi malam,pasti Nathan yang kelaparan tadi malam.

"Iya ibuk nyuruh dia duduk,ibuk niat mau buatin mie instan,saat ibu mau masuk

dia malah bilang.

"dua ya Bu?"

Ibu kaget,ganteng-ganteng makannya banyak,hahahah

"Masak sih bu Nathan makannya banyak?kurus gitu badannya" tanyaku

"Kamu tahu kalau yang Sama ibuk itu Nathan?"

"Ibuk juga tahu kan tadi malam Novi bolak balik kamar?ya karena dia"

"Tapi dia nggak rakus kok nov,

ibu aja yang salah sangka sama dia,ternyata dia itu minta dua porsi karena ingat sama temannya"

"Kirain beneran rakus Bu si Nathan"

"Udah ini kamu antar aja,kasihan mereka kemarin hanya makan mie instan"

"iyaa iyaa Bu"

aku menerima rantang berisi makanan dengan agak malas,putrinya saja masih kelaparan,tapi ibu sudah ingat anak orang.

Saat aku sampai,aku sangat kaget melihat Nathan yang ingin membuka baju Arka.

"Astaghfirullah..kalian ngapain?" ucapku lantang,membuat dua lelaki itu gelagapan.

Aku berbalik tak ingin melihat.

"Kalian jeruk makan jeruk ya?" teriakku masih membalikkan badan tak mau melihat mereka.

Apakah mereka pasangan yang sedang mencari suasana baru?

Astaga!

Aku memang terkenal ceplos ceplos dan apa adanya,jadi aku terang-terangan saja menanyakan itu saat melihat kelakuan mereka.

Aku geleng-geleng kepala mengingat hatiku dag Dig dug saat bersama Nathan.Apa dia benar-benar suka sama jenis?

"Masak sih aku suka lelaki yang jeruk makan jeruk hi" batinku dalam hati.

"Mbak ngaco,aku ini lelaki sejati"kilah Arka.

"Trus kalian ngapain buka-buka baju?" tanyaku heran.

"Jelasin sana Nat,males gue,kesel banget pagi-pagi udah dikatain jeruk makan jeruk"

Nathan mendekat ke arahku,dia terkekeh saat melihat aku yang enggan menatap wajahnya.

"Mbak bawain kita makanan?" tanya Nathan.

Wajahnya terlihat sangat senang sekali melihat rantang yang aku bawa.

"Iyaaa dari ibu"

Aku berbalik menghadap Nathan,berniat memberikan sarapan yang sudah dibuat ibu.

"Wah sarapan?mana?"tanya Arka ikut antusias.

Nathan menghalangi Arka untuk melihatku,tepatnya melihat apa yang aku bawa.

"Aneh!kenapa anak ini?" batinku

"Ini" aku memberikan rantang berisi nasi,lauk pauk,dan sayur pada mereka.

Setelah Nathan menerimanya aku ingin segera pergi namun nathan mencekal lenganku.

Dia mulai membuka baju Hem yang dia pakai di depanku.

Tubuhku menegang melihat Nathan yang hanya memakai kaus dalam putih,tubuhnya begitu atletis,aku sampai menelan saliva ku saat memandang keindahan tubuh Nathan.

Natan terkekeh saat aku memandangnya tanpa kedip.

Dia memakaikan Hem yang dia pakai padaku.

"Aku dan Arka tidak Gay mbak,aku hanya tak suka dia seenaknya memakai pakaianku,jadi aku ingin melepasnya tadi" ucapnya.

"Pelit lu"Ucap Arka kesal.Aku manggut-manggut mengerti.

"Ooo jadi begitu to?"

Nathan mendekat dan membisikkan sesuatu ditelinga ku.

"Lain kali jangan langsung keluar saat bangun tidur mbak,bahaya"Ucapnya lirih di telingaku.

Aku mengerutkan dahi,tidak faham apa maksud dari perkataan Nathan,namun beberapa detik kemudian aku refleks menyilangkan kedua tanganku menutupi bagian dada.

Aku lupa kalau aku tak pernah pakai BH saat tidur.

"Sial,Apa dia melihatnya?kenapa aku sampai lupa kalau aku tidak memakai Bra?Ibuk sih nyuruh cepet-cepet"gerutuku dalam hati.

Pipiku memanas melihat Nathan yang terkekeh melihatku yang salting sendiri.

Aku mendelik padanya dan langsung pergi begitu saja.

"Pantas saja dia melarang Arka melihatku,ternyata dia lebih dulu melihat ini"

"Astaga!"

Aku menatap kearah dua aset berhargaku.

"Aaaaa....malunya!"

Aku berjalan dengan kesal saat masuk kerumah,saat aku sampai rumah aku sudah melihat Rena keponakanku sedang asyik makan diruang makan.

"Ngapain kamu kesini pagi-pagi?" tanyaku.

"Emang mbak nggak lihat aku lagi makan?wah kelamaan menjomblo jadi tuna netra nih mbak novi" jawabnya

"Punya ponakan satu kalau ngomong nggak ada saringannya ya!"omelku.

Rena tertawa ngakak saat aku menggerutu padanya.

"Nyari saringan tu didapur mbak,Rena mah nggak bawa heheheh"

"Serah capek ngomong sama kamu,bikin naik darah"

Rena tertawa ngakak.

aku duduk disamping ibu lalu membalik piring,perutku juga sudah lapar

"cuci tangan dulu Vi?"ucap ibu menepuk tanganku.

"Iya iya"jawabku Sambil cemberut,aku pun bergegas ke dapur untuk mencuci tangan,perutku sangat lapar setelah mengantar makanan untuk Nathan dan Arka.

Pipiku kembali memanas mengingat Nathan memakaikan baju hem nya ditubuh ku..

"so sweet banget"jeritku dalam hati.

"Tapi malu sekali"Gumamku pelan.Aku menutup wajahku dengan kedua tangan.

"Vi lama banget cuci tangannya?"teriakan ibu menyadarkan aku dari lamunan,aku segera kembali keruang makan.

"mbak Novi itu baju siapa?"tanya Rena melihat Hem yang aku pakai.

"pinjem temen"jawabku asal

"Sejak kapan mbak Novi punya temen cowo?"tanya Rena

'Uhuk'

Aku sampai tersedak makanan gara-gara pertanyaan Rena.

kog dia bisa tahu ya kalau Hem yang aku pakai ini milik cowok

"kog kamu tahu ini dari cowok?"

"nah benar kan apa kata aku,mbak udah punya pacar yaM pagi-pagi udah pakai Hem pacarnya,duh semalam ngapain aja?"

Rasanya aku ingin sekali menutup mulutnya dengan tisu,dari tadi bicaranya tidak di saring sama sekali.

"Memang apa kaitannya Hem cowok sama pacaran?aneh,lagian ini Hem Ira kog"aku mencoba berkilah.

"mbak bohong,dari bau bajunya aja sudah ke cium mbak,ini tuh parfum cowok,mana wangi banget"

aku mencium baju yang aku pakai,benar juga baju ini wanginya sangat maskulin.

"Tumben pinter kamu"pujiku pada Rena,yakin aku keceplosan bilang ini.Aku jadi menyesalinya.

"Bener kan,Rena boleh tahu siapa pacar mbak novi?"Tanya Rena penasaran.

"masih kecil kamu nggak usah nanya aneh-aneh"

"pelit banget sih mbak,,"

"Emil mana?"tanyaku pada Rena,aku mencoba mengalihkan pembicaraan,lihatlah tatapan ibu padaku,sungguh sangat menakutkan.

"Sudah berangkat sekolah,ini aku dari antar dia tadi"

Emil dan Rena adalah sepupuku,ayah mereka adalah adik kandung ibuku.

Emil saat ini duduk dibangku sekolah menengah pertama,sedangkan Rena baru saja lulus SMA,dia tak meneruskan kuliah dikota,dia sangat ingin ke jakarta,tapi ayahnya tak mampu membiayai,dan om hilman ayah Rena sangat takut melepas putrinya ke kota besar sendirian.

"kamu beneran nggak kuliah Ren?"tanyaku

"pengen sih mbak tapi keadaan tak memperbolehkan,padahal aku pengen banget lihat jakarta"

Rena memang dapat beasiswa ke sana.

"sabar ya Ren,suatu hari nanti kamu pasti bisa kesana"ucapku menghiburnya.

Setelah sarapan aku mulai siap-siap bekerja,Aku mengajar les dirumah yang diikuti anak-anak kurang mampu yang ingin bisa membaca ataupun menghitung,aku mengajar mereka didekat lapangan dekat rumahku.

aku bersiap mengajar,dan tanpa sengaja bertemu Nathan didepan rumah.

"Mbak mau kemana?"tanya Nathan padaku

"Mau kelapangan"aku sedikit menunduk saat bicara padanya,jujur aku masih sangat malu dengan kejadian tadi pagi.

"Aku ikut ya mbak?"tanya Nathan

"mau ngapain?"tanyaku

"mbak mau ngapain?"

dah dia malah nanya balik,kurang kerjaan sekali anak bau kencur satu ini.

"mau ngajar anak-anak yang putus sekolah"

"Aku ikut mbk"

Dia kembali menodongkan tangannya padaku,pasti minta kunci sepeda.

"Aku jalan kaki,dekat kog sambil olah raga jadi nggak pakai sepeda motor,kalau kamu capek,tidur saja di kamar kost"

Nathan terkekeh mendengarkan ucapanku.

"emang ada yang lucu ya?kog dia ketawa aneh"batinku

Dia tiba-tiba meraih tanganku menggandengnya dan mengajakku jalan

"Meleleh hati Romlah Bang"teriakku dalam hati.

Ni bocah berani banget gandeng aku ditempat umum.

"ngapain pegangan sih?kita nggak mau nyebrang jalan?"ucapku pada Nathan

"aku takut kesasar mbak,gandeng ya?"

udah gede juga masih takut kesasar,tapi dia kan memang lagi kesasar,salah naik bus.

"Aneh sekali lelaki ini"batinku

namun aku melepas genggaman tangannya,rasanya nyaman,tapi aku tidak nyaman dengan tatapan tetangga.

Nathan kembali menggenggam tanganku,aku berusaha melepasnya lagi,dia lagi-lagi meraih tanganku.Akhirnya aku pasrah saja,toh nyaman juga di genggam lelaki muda ini,berasa kembali muda lagi.Masa bodoh ucapan tetangga.

"kapan lagi bisa pegangan mesra ada Sama cowok cakep?ya kan?"

Aku dan Nathan akhirnya berjalan berduaan sambil bergandengan tangan.

"mbak nggak marah tangannya aku genggam?"tanya Nathan padaku

"Lu tadi yang maksa bro!"Geram ku dalam hati.

"mau bagaimana lagi dari pada kamu nyasar,lagian kamu yang maksa kan?"cicit ku padahal modus,aku juga nyaman.hahaha.

Nathan tertawa lagi,duh manisnya senyumnya,,,bikin kadar gula naik"

tapi kenapa lagi dia senyum-senyum dasar ANEH!!!

kami terus berjalan menelusuri Gang dikampung,aku tak malu saat warga kampung memperhatikan kami,,,lebih tepatnya pada tangan kami.

entah kenapa aku juga nyaman saat Nathan menggenggam tanganku,, sepertinya genggaman ini tak asing bagiku,,,

lagi-lagi aku berfikir dan mengingat-ingat

"apa aku pernah bertemu Nathan sebelumnya?"batinku dalam hati

"Wah siapa Vi?ponakan,adek apa anak nya nih?oh ya lupa pasti bukan anaknya nikah aja belum"nyinyir Bu Dewi padaku.

Bu Dewi adalah ibu Seno,pria yang hampir menikah denganku namun gagal karana aku memergokinya sedang pacaran dengan wanita lain.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!