NovelToon NovelToon
MR.A Sang Pembalap

MR.A Sang Pembalap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:25.3k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Merasa bosan hidup di lingkungan istana. Alaric, putra tertua dari pasangan raja Carlos dan ratu Sofia, memutuskan untuk hidup mandiri di luar.

Alaric lebih memilih menetap di Indonesia ketimbang hidup di istana bersama kedua orang tuanya.

Tanpa bantuan keluarganya, Alaric menjalani kehidupan dan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pangeran.

Sementara sang ayah ingin Alaric menjadi penerus sebagai raja berikut. Namun, Alaric yang lebih suka balapan tidak ingin terkekang dan tidak punya ambisi untuk menjadi seorang raja.

Justru, Alaric malah meminta sang ayah untuk melantik adiknya, yaitu Alberich sebagai raja.

Penasaran? Baca yuk! Siapa tahu suka dengan cerita ini.

Ingat! Cerita keseluruhan dalam cerita ini hanyalah fiktif alias tidak nyata. Karena ini hasil karangan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10

Alaric tiba di tempatnya bekerja. Rekan-rekan kerjanya heran. Pergi, pulang tidak sampai 40 menit.

Padahal perjalanan normalnya saja mencapai 40 menit. Tapi Alaric hanya butuh waktu kurang dari 40 menit. Sempat minum teh dan ngobrol dengan Dedi.

"Hei, bagaimana bisa kamu secepat itu?" tanya Boni. Dia satu-satunya orang yang ramah sejak ketemu Alaric kemarin.

"Itu karena mobilnya bagus dan jalanan tidak macet," jawab Alaric.

"Kamu di panggil boss," kata Heri dengan nada ketus.

Alaric pun langsung menuju ruangan Miranda. Alaric mengetuk pintu ruangan itu, setelah mendengar suara dari dalam, Alaric pun segera masuk.

"Boss panggil saya?" tanya Alaric sambil meletakkan kunci mobil di meja.

"Duduklah. Saya ada kabar baik untukmu."

Alaric pun duduk berhadapan dengan Miranda. Miranda seorang janda muda yang di tinggal mati suaminya.

Salon mobil ini pun hasil kerja keras mereka berdua. Miranda memiliki putra berusia 10 tahun.

"Kemarin saya ada bilang, kalau kamu di test selama sebulan. Tapi sepertinya kamu tidak perlu lagi di test. Kamu bisa langsung menjadi karyawan tetap."

"Terima kasih boss," ucap Alaric.

"Selamat ya, kemampuan mu luar biasa," ucap Miranda lalu mengulurkan tangannya hendak bersalaman.

Namun Alaric malah menangkup kedua tangannya di dada. Kemudian ia pamit untuk kembali bekerja.

Miranda yang tangannya masih menggantung pun segera menariknya. Ada rasa malu, karena Alaric tidak mau bersentuhan meskipun sekedar berjabat tangan.

"Huh, anak itu, sepertinya attitude nya baik. Pasti orang tuanya mendidiknya dengan sangat baik," gumam Miranda.

"Bagaimana? Apa kata boss?" tanya Boni.

"Boss bilang, aku sudah lulus test dan menjadi karyawan tetap," jawab Alaric.

"Eh, topi mu sama persis dengan milik Mr.A. Kamu dapat dari mana?" tanya Boni lagi.

"Ah iya, kenapa aku bisa lupa dengan topi ini," batin Alaric.

"Oh itu, aku juga ngefans sama dia. Aku pernah nonton balapan nya secara langsung. Mungkin karena rezeki ku, dia beri aku topi ini," jawab Alaric.

Alaric mengerutkan keningnya. Ia gugup karena selama ini tidak pernah berbohong. Tapi demi menyembunyikan identitasnya, ia pun berbohong.

Alaric kembali bekerja, baru di hari pertama ia sudah sibuk. Sampai tidak sadar waktu makan siang pun tiba.

Kurir pengantar makanan pun tiba. Karena di sini, setiap makan siang selalu pesan dari luar. Dan itu di tanggung oleh boss mereka.

"Hei kamu, ambilkan makanan itu!" perintah Heri.

"Boni dan Alaric bangkit bersamaan, namun Heri melarang Boni dan menyuruh Alaric sendiri mengambilnya.

Miranda keluar dari ruangannya. Namun Heri dengan cepat merebut plastik yang berisi kotak makanan.

Bahkan Heri mendorong Alaric agar sedikit menjauh. Alaric terhuyung karenanya. Sebagai seorang ahli beladiri, Alaric tidak mudah jatuh hanya karena di dorong seperti itu.

"Boss, ini makanan nya. Mereka semua tidak berguna," kata Heri.

Miranda meminta Heri untuk membagikan kepada pekerja lain. Kemudian Miranda menghampiri Alaric.

"Kamu orang baru di sini, jadi harus membiasakan diri dengan tingkah mereka," kata Miranda menyindir.

Dia sudah tahu kelakuan karyawannya, apalagi yang namanya Heri yang sangat pandai menjilat atasan.

Namun Miranda tidak memecatnya karena Miranda masih memerlukan Heri yang bisa memperbaiki mobil.

"Tidak apa-apa boss, aku tahan banting kok," ujar Alaric.

"Makan dulu, istirahat di sini satu jam. Pulang kerja jam 5 sore," kata Miranda.

Alaric mengangguk sebagai jawaban. Kemudian ia dan Boni pun mulai makan dan sedikit menjauh dari tempat mereka tadi.

Heri mengepalkan tangannya karena Alaric menjadi perhatian sang boss. Karena, sebelum kehadiran Alaric, Heri yang selalu di perhatikan oleh boss nya.

"Al, kamu berdarah campuran ya?" tanya Boni setelah mereka selesai makan.

"Iya, memangnya kenapa?"

"Nggak apa-apa, kebanyakan orang yang berdarah campuran itu pada tampan. Salah satunya kamu."

Alaric tidak menjawab. Boni lanjut bicara, sampai-sampai masalah keluarga nya pun ia ceritakan.

Entah kenapa? Saat bersama Alaric, Boni mau curhat. Ia dari keluarga yang kurang mampu, Boni sendiri adalah tulang punggung keluarga.

Ayahnya sakit, ibunya kerja sebagai buruh cuci untuk menambah biaya sehari-hari. Belum lagi biaya sekolah adik-adiknya.

Alaric tetap terdiam, namun ia mencerna pembicaraan Boni. Boni sampai menoleh karena merasa tidak ada tanggapan dari Alaric.

"Berapa lama ayahmu sakit?" tanya Alaric kemudian.

"Kurang lebih dua tahun, kami tidak ada biaya untuk berobat," jawabnya.

Alaric manggut-manggut, kemudian ia bertanya tempat tinggal Boni. Dengan polosnya Boni memberitahu alamat rumahnya.

"Aku mau ke toilet sebentar. Sudah dari tadi nahan pipis," kata Alaric. Boni percaya saja dan mengangguk.

Alaric langsung menelepon Carla. Baru deringan pertama sudah langsung di jawab oleh Carla.

"Halo, assalamualaikum. Ada apa Al?" tanya Carla melalui telepon.

"Waalaikumsalam. Aunty, boleh tolong nggak?"

"Katakan. Ada apa?"

Alaric pun menceritakan yang di ceritakan Boni. Carla terdiam mendengarnya, bahkan Carla tertawa saat mendengar Alaric ingin menanggung biaya pengobatannya.

"Baik aunty mengerti, tapi tidak seperti itu juga kali. Aunty akan menyuruh petugas rumah sakit untuk menjemputnya," kata Carla.

Alaric pun menyudahi obrolannya, karena ia akan lanjut kerja. Setelah mengucapkan salam, Alaric langsung menutup teleponnya.

"Kamu ada ponsel?" tanya Alaric kepada Boni.

"Boro-boro ponsel, dia itu miskin," ejek Heri.

Boni tertunduk dengan wajah muram. Padahal saat baru bertemu dengan Alaric, Boni terlihat ceria. Ternyata semua itu hanya tipuan untuk menutupi rasa sedihnya.

Boni pura-pura ceria di depan orang lain. Agar di mata orang dia baik-baik saja. Namun Alaric sebenarnya tahu, tapi ia tidak ingin kepo dan menunggu Boni yang bercerita sendiri.

Mereka pun lanjut kerja. Alaric dan Boni dapat giliran cuci mobil, karena ada beberapa buah mobil yang datang untuk segera di cuci.

Setelah beberapa jam, akhirnya pekerjaan mereka selesai juga. Karena sudah hampir jam 5 sore, mobil yang baru datang pun di tolak.

"Kalian ini bagaimana sih? Aku ke sini untuk cuci mobil!" bentak orang itu.

"Maaf Pak, tapi kita sudah selesai kerja. Jam 5 sore kita harus pulang," jawab Boni.

"Ada apa ini?" tanya Miranda yang mendengar suara ribut-ribut di luar.

"Heh, kamu ini bagaimana? Merekrut pekerja kok malas-malas. Aku mau cuci mobil malah di usir!" Pria itu tetap dengan nada tinggi saat berbicara.

"Mereka benar Pak, kita, maksud saya salon mobil kita ini setelah jam 5 sore tidak akan melayani pelanggan," jawab Miranda.

"Pak, sebaiknya cari tempat lain saja, seingat ku ada yang buka sampai malam," kata Alaric menyarankan.

Pria itu tidak menjawab, dengan gaya angkuhnya pria itu pun masuk ke dalam mobil dan segera pergi dari situ.

Alaric melihat Boni mengendarai sepeda, Alaric pun mengikuti dari belakang. Alaric ingin ke rumah Boni untuk memastikan apakah aunty nya sudah menyuruh orang untuk menjemput ayahnya Boni?

1
Cindy
lanjut kak
Lili
keren......
StAr 1086
Itulah akibatnya jika kau salah pilih lawan Heri....
@pry😛
rskn🤣🤣
Zea Rahmat
mamam tuh jeruji besi🤣😁
Healer
cari mati si heri 🤣🤣🤣....
kaylla salsabella
heri... oh heri... udah mending kerja baik" dapat uang malah kebanyakan gaya🤣🤣🤣🤣
Rohana Omar
huhuhuhuhuhuuuuu pangeran muda di lawan.....memang cari penyakit tu.....
Sani Srimulyani
seriusan ini seru banget ....
Sani Srimulyani
hadeuh Heri Heri...cari perkara mulu.
Sani Srimulyani
pasti tuh cewe minder karna alaric hanya pake motor, syukur deh biar indah gada saingan.🤭😜
Maria Lina
💪💪🥰🥰
Healer
tak sabar Thor utk up sate seterusnya
Soraya
Heri nyari penyakit aja
@pry😛
heri heri... jijik aq
StAr 1086
Heri kau salah cari lawan....
kaylla salsabella
wuhaaaaaa... sikat al... kelamaan🤣🤣🤣
Zea Rahmat
wah wah tamat riwayat mu heriiiiiiii...... lagi ka up nya🤣😆😀
idix anto
karya yang luar biasa tidak membuat bosen saat membacanya alur ceritanya sangat bagus mudah di mengerti
Astuti tutik2022
sapa pula tuch cewek.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!