NovelToon NovelToon
Pernikahan Rahasia Dengan Sang Billionaire: Perpect Stranger

Pernikahan Rahasia Dengan Sang Billionaire: Perpect Stranger

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Pengantin Pengganti
Popularitas:923.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Minaaida

Ryan, kekasih Liana membatalkan pernikahan mereka tepat satu jam sebelum acara pernikahan di mulai. Semua karena ingin menolong kekasih masa kecilnya yang sedang dalam kesusahan.

Karena kecewa, sakit hati dan tidak ingin menanggung malu, akhirnya Liana mencari pengganti mempelai pria.

Saat sedang mencari mempelai pria, Liana bertemu Nathan Samosa, pria cacat yang ditinggal sang mempelai wanita di hari pernikahannya.

Tanpa ragu, Liana menawarkan diri untuk menjadi mempelai wanita, menggantikan mempelai wanita yang kabur melarikan diri, tanpa dia tahu asal usul pria tersebut.

Tanpa Liana sadari, dia ternyata telah menikah dengan putra orang paling berkuasa di kota ini. Seorang pria dingin yang sama sekali tidak mengenal arti cinta dalam hidupnya.

Liana menjalani kehidupan rumah tangga dengan pria yang sama sekali belum dia kenal, tanpa cinta meskipun terikat komitmen. Sanggupkah dia mengubah hati Nathan yang sedingin salju menjadi hangat dan penuh cinta.

Temukan jawabannya disini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minaaida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.24. Apa yang Kamu Lakukan

Peringatan itu sangat keras, sehingga membuat Liana terdiam tak mampu berucap. Dia hanya bisa menelan habis kekecewaannya. Sungguh, bukan ini tujuan dia bekerja di RC.

Tapi saat mengingat kembali tentang Nathan dan hutang - hutangnya, Liana mengurungkan niatnya untuk berucap, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap kebijakan Alvin.

Masa percobaan kerjanya sepenuhnya bergantung pada penilaian Alvin — jika dia memutuskan bahwa dia tidak memenuhi harapan, dia akan dipecat sebelum dia bahkan memiliki kesempatan untuk membuktikan kemampuan dirinya.

Sejauh ini, dia telah bekerja sangat keras untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan ini. Dia tidak bisa membiarkan dirinya dipecat begitu saja.

Sambil menahan rasa frustrasinya, dia memaksa diri untuk berkompromi. "Saya mengerti. Saya akan belajar dari rekan kerja saya. Dan saya percaya Anda akan memberikan tugas yang sesuai segera."

Alvin mengabaikan bagian akhir dari pernyataannya. Dengan tawa sinis, dia melangkah keluar dari ruang rapat dengan perasaan marah.

Karyawan yang tersisa saling bertukar pandang dengan cemas. Mereka tidak yakin apakah mereka harus mengatakan sesuatu kepada Liana. Mereka harus memperingatkan dirinya.

Namun, membela Liana berarti harus berhadapan dengan Alvin dan Susan — Dan itu adalah hal yang mengandung risiko,  yang jelas, tak seorangpun ada yang mau mengambilnya. Terlalu riskan.

Sementara itu, Susan menikmati penghinaan terhadap Liana dengan penuh kesenangan.

Teringat kembali dengan kata-kata Alvin, Susan mengangkat bahu, menghela napas panjang dramatis dan berpaling ke kelompok. "Sekarang, kalau dipikir-pikir, pergi membeli kopi kedengarannya sempurna. Apa pendapat kalian?"

Rekan-rekannya menatap ragu-ragu, "Mungkin lain kali aja, ya Susan. Kamu kan, sudah memberi kami gif."

Namun, tanpa ragu, Susan mengeluarkan uang tunai dari dompetnya dan melemparkannya ke atas meja di depan Liana.

"Liana, kamu tidak dengar? Kami ingin kopi. Pastikan pesanan semua orang benar — jangan sampai salah. Kalau kamu saja tidak bisa menangani hal sepele seperti ini, bagaimana Alvin bisa mempercayai kemampuanmu."

Setelah itu, dia bergandengan tangan dengan beberapa rekan kerja dan berjalan keluar sambil tertawa.

Liana duduk sejenak sebelum dengan tenang mengambil uang. Tanpa berkata apa-apa, dia kembali ke mejanya, mengambil pena dan buku catatan, lalu mendatangi setiap rekan kerja satu per satu untuk mengambil pesanan mereka.

Susan tersenyum sinis melihat sikap pasif Liana, menikmati kepatuhannya. "Pastikan kamu memberitahu barista persis apa yang aku inginkan," katanya dengan nada arogan, "Satu per tiga susu, tepat enam es batu — tidak lebih, tidak kurang — dan sama sekali tanpa gula. Paham? Jika rasanya tidak sempurna, kamu akan kembali untuk mengambil yang lain."

Liana mencatatnya tanpa emosi dan menjawab dengan datar, "Oke, paham."

Kemudian, tanpa melirik Susan lagi, dia beralih ke rekan kerja berikutnya.

Untungnya, yang lain tidak tertarik untuk membuat hidupnya lebih sulit lagi. Perintah mereka sederhana dan masuk akal.

Setengah jam kemudian, Setengah jam kemudian, Liana kembali dengan minuman dan membagikannya satu per satu.

"Terima kasih."

"Terima kasih, Liana."

"Tidak masalah." Liana menjawab dengan sopan.

Ketika ia sampai pada Susan, secara tiba-tiba Susan dengan sengaja memiringkan cangkirnya, sehingga membuat cairan kopi tersebut tumpah ke dada Liana.

Tutup cangkir terlepas, dan kopi hitam yang bercampur busa putih berputar-putar, menembus bajunya dan membasahi pakaiannya. Lalu terdengar suara cangkir kosong jatuh ke lantai dengan bunyi yang keras.

Kantor menjadi sunyi seketika, semua orang berdiri kaku, menatap dengan wajah terbelalak tak percaya.

Susan mendesah dramatis, menekan tangannya ke dada, "Oops, aku gak sengaja, tanganku tadi, tergelincir — itu kecelakaan. Kamu baik-baik saja, Liana?"

"Haruskah aku membelikanmu baju baru? Jujur, kemejamu sangat kotor, dan hampir hancur. Kenapa kamu masih memakainya?"  

Liana menatap Susan dengan ekspresi yang sulit dibaca dan berkata dengan suara tenang namun terdengar sangat mengerikan, "Tidak apa-apa."  

Semua orang mungkin mengira dia akan membiarkannya berlalu — lagipula, koneksi Susan terlalu sukar di tembus sehingga membuatnya tak tersentuh.

Tapi tanpa ragu, Liana mengambil semua cangkir kopi di depannya dan, dengan gerakan cepat, menumpahkan semuanya ke kepala Susan.  

"Ahhh...!!"Desahan kaget menggema di ruangan itu. Kopi yang mengalir turun melalui rambut Susan, membasahi seluruh wajah dan tubuhnya dari kepala hingga kaki.

" Liana, astaga!! Apa yang telah kamu lakukan ?!"  

Susan berdiri kaku, dia benar-benar sangat terkejut. Ketika akhirnya ia tersadar kembali, ia menemukan dirinya basah kuyup oleh kopi yang disiram oleh Liana, penampilannya terlihat acak-acakan dan basah kuyup. "Liana!" serunya, suaranya bergetar karena amarah.

Dia tidak pernah membayangkan Liana akan bertindak begitu berani. Pipinya memerah karena malu dan amarah saat dia menatap Liana, hampir saja pertahanannya runtuh karena emosional. Andai saja dia tidak ingat siapa dirinya.

Hari ini, dari semua hari, dia memilih mengenakan pakaiannya yang paling elegan dan rapi yang pernah dia miliki untuk membuat kesan yang kuat di RC Corporation. Rambutnya ditata dengan sempurna, dan riasannya diaplikasikan dengan teliti — semua itu kini hancur karena Liana.

"Apa yang kamu lakukan, sih?" Suara Susan terdengar serak saat ia berteriak, matanya berkaca-kaca bukan hanya karena frustrasi, tapi juga kemarahan yang mendalam. 

Ruangan kantor menjadi sunyi seketika, rekan-rekan kerjanya menatap Susan dengan mata terbelalak tak percaya. Beberapa orang bergegas menghampirinya dengan tisu, mengusap lembut wajah Susan, berusaha meredakan rasa perih akibat kopi yang  masuk ke matanya. Juga sisa - sisa tumpahan kopi di wajahnya. Keadaannya sangat menyedihkan.

1
Wirda Wati
namanya barang busuk serapat apapun menyimpannya pasti ketahuan.
Ma Em
Akhirnya kelicikan Olivia dan kejahatannya sdh Nathan ketahui , Nathan hancurkan Olivia , Susan juga Dante buka ke publik bahwa Liana tdk menjiplak karya orang lain malah sebaliknya orang lain yg menjiplak karya Liana buat mereka menyesal seumur hdp nya karena sdh meremehkan Liana .
Anonymous
up hr ini sonh thor, jgn ada cerita2 lain lg, dlbuat dominic mengalah & beerteman pd akhirnya
Only Zuper
Nathan harus percaya Olivia itu jahat
mom mayza
jangan ada penmabahan tokoh lain lagi thor..bres kan lah
jangan bnayak iklan muter2 nya...
Minaaida: nggak, tokoh Dante hanya figuran untuk menghancurkan tokoh Olivia dan Susan
total 1 replies
Mineaa
Dasar Nathan bodoh.....masih ga percaya juga kalau Olivia salah satu biang keroknya..........,
lanjutin aja pemikiran bodohmu itu....
yang ada rumah tangga mu.....
boooooommmm......hancur tak tersisa....😡
Muji Lestari
cepat thorr dah tak sabar liat Susan kelojotan
Dwi Rana
ok pengen liat kegaduhan apa lagi
Aie Saragih
berantas sampai ke akar akar nya tour sklian itu Alfin pecat
khadizah thea
ok
khadizah thea
bgus
Wirda Wati
lanjuuut thort
Tarwiyah Nasa
di sini liana jg keras kepala mm merasa mampu mengatasi masalahnya.. seharusnya dia jujur pada Nathan
Jetva
sudah pernah membaca novel ini😊tp masih ingin membacax lagi❤️❤️
Wirda Wati
lanjuuut thort
Wirda Wati
semoga cepat sehat Thor.
Alfin bagusnya di diberhentikan.
manager yg goblok.seharusnya suamimu yg CEO itu turun tangan.
melihat istrinya dipermainkan.
Dwi Rana
pengen cepet tau deh gimana si oliv nanti
Ma Em
Semoga Nathan segera menangkap orang yg sengaja menghancurkan karir Liana .
Asriani Rini: Olivia dan alvin mudah mudahan cepat ketahuan buar mereka di prcat teruama alvin pura pura baik didepan liana tapi hatnya busuk
total 1 replies
Sariono
smangat thoor pantang kendoor
Elis yulianti
semangat ya thor semoga ga nge gantung 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!