NovelToon NovelToon
BISMILLAH CINTA

BISMILLAH CINTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

Berkali-kali dikhianati membuat Marwah mengalami trauma, dia tidak mau menjalin hubungan dengan pria mana pun juga. Hingga akhirnya dia bertemu dengan seorang pengusaha berkedok ustaz yang sedang mencari orang untuk mengurus ibunya.

Nahyan ternyata tidak jauh berbeda dengan Marwah. Keduanya tidak beruntung dalam hal percintaan.

Akankah Allah menjodohkan mereka berdua dan saling mengobati luka satu sama lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10 Marwah Yang Penyabar

Marwah kembali membersihkan lantai itu, Halimah masih menatap Marwah dengan tatapan tajam. Tanpa diduga, tangan Halimah dengan cekatan menarik cadar yang Marwah pakai membuat Marwah kaget. "Astagfirullah," gumam Marwah.

"Jangan memakai cadar di rumah ini, saya tidak mau teroris berada di sini. Keluar kamu!" bentak Mama Halimah.

"Saya bukan teroris Bu, kalau saya teroris tidak mungkin saya ada di sini," sahut Marwah.

Diperlakukan seperti itu tidak membuat Marwah marah, justru Marwah masih tetap memperlihatkan senyumannya. "Kalau Ibu tidak mau melihat saya pakai cadar, tidak apa-apa saya akan melepasnya," ucap Marwah.

Tidak lama kemudian, Marwah pun selesai membereskan pecahan gelas itu. Dia pun keluar dan beberapa saat kemudian, Marwah kembali masuk dengan membawa sereal yang baru. Dia menyimpan sereal itu di atas meja di samping Halimah.

Marwah duduk di lantai. "Silakan Ibu makan sereal dulu," ucap Marwah ramah.

"Siapa kamu, berani sekali memerintah saya? keluar dari kamar saya!" bentak Mama Halimah.

"Maaf Bu, saya tidak akan keluar sebelum Ibu mau menghabiskan sereal itu," sahut Marwah.

"Kalau begitu, saya akan buang lagi sereal ini," ancam Mama Halimah sembari memegang sereal yang dibawakan oleh Marwah.

Melihat itu, Marwah hanya tersenyum. "Silakan jika Ibu mau lempar sereal itu lagi, nanti saya akan bawakan lagi sereal ke sini dan akan terus seperti itu sampai Ibu mau sarapan," sahut Marwah dengan senyuman tenangnya.

Halimah menggenggam erat sereal itu, kali ini tidak ada rasa takut dalam diri Marwah. Bahkan sebelumnya beberapa orang yang berusaha merawat Halimah, merasa menyerah dengan sikap Halimah yang kasar dan selalu membentak mereka. Berbeda dengan Marwah, yang masih bisa tersenyum saat Halimah membentaknya.

Akhirnya mau tidak mau, Halimah pun terpaksa memakan sereal itu walaupun cuma sedikit dan itu membuat Marwah tersenyum. "Keluar!" tegas Mama Halimah.

"Terima kasih, Ibu mau mencicipi serealnya walaupun cuma sedikit," ucap Marwah.

Marwah pun membawa sisa sereal itu dan keluar dari kamar Halimah. Tidak sengaja Marwah berpapasan dengan Nahyan, membuat Nahyan terdiam sejenak karena Marwah tidak memakai cadarnya. Nahyan sangat kagum akan kecantikan Marwah itu, dia sudah mengira jika Marwah wanita cantik karena dari sorot matanya saja sudah terlihat.

"Pagi, Ustaz!" sapa Marwah.

"Pagi. Kamu kenapa membuka cadar kamu?" tanya Nahyan.

"Maaf Ustaz, tadi Ibu Halimah yang membukanya katanya aku seperti teroris. Tidak apa-apa, aku buka saja dari pada Ibu Halimah tidak mau menerima kehadiran aku. Kalau begitu, aku izin ke dapur dulu. Assalamualaikum," seru Marwah.

"Waalaikumsalam."

Nahyan sampai geleng-geleng kepala melihat kelakuan ibunya yang sampai membuka cadar Marwah. Nahyan masuk ke dalam kamar Mamanya dan pamit karena ingin ke kantor. Seperti biasa, tidak ada jawaban dari Mamanya itu dan Nahyan pun memutuskan untuk pergi.

"Marwah, saya berangkat ke kantor dulu. Tolong jaga Mama, jika Mama mengatakan kata-kata kasar atau pun menyakitkan hati kamu, jangan diambil hati. Hanya kamu satu-satunya harapan saya, kalau sampai kamu pergi dari rumah ini saya tidak tahu harus mencari orang ke mana lagi," ucap Nahyan penuh harap.

"Insya Allah, aku akan berusaha sabar Ustaz. Jangan khawatir, mudah-mudahan aku bisa meluluhkan hati Ibu," sahut Marwah dengan menundukkan kepalanya.

"Alhamdulillah, terima kasih Marwah. Kalau begitu saya berangkat ke kantor dulu, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Setelah dirasa Nahyan pergi, baru Marwah mengangkat kepalanya kembali. Marwah sama sekali tidak berani menatap Nahyan, bukan karena ada perasaan suka tapi lebih menjaga pandangan saja karena takut disangka yang macam-macam. Hati Marwah sudah terlalu beku untuk merasakan cinta kembali dan dia sama sekali tidak mau menyimpan cinta untuk lawan jenis entah sampai kapan.

Perlahan Marwah membuka pintu kamar Halimah. "Bu, diluar sudah ada cahaya matahari bagaimana kalau kita berjemur sebentar supaya tubuh Ibu segar," ucap Marwah dengan senyumannya.

Halimah terdiam tidak menoleh atau pun menjawab ucapan Marwah. Helaan napas terdengar dari Marwah, dia pun memberanikan diri untuk mendekat. "Bu, saya dorong ya, kursi rodanya!"

Baru saja tangan Marwah terulur untuk menyentuh kursi roda, tatapan sinis Halimah layangkan ke arah Marwah. "Pergi, jangan menyentuh kursi roda saya!" ucapan Halimah begitu sangat dingin.

Marwah menarik tangannya kembali. "Baiklah, saya tidak akan menyentuh apa pun tapi saya tidak akan keluar. Saya akan duduk di pojokan saja untuk menjaga Ibu," ucap Marwah.

"Saya tidak butuh dijaga, saya tidak butuh dirawat oleh siapa pun," sahut Mama Halimah dingin.

"Saya tidak akan merawat dan menjaga Ibu, saya hanya ingin menemani Ibu saja," ucap Marwah lembut.

Halimah mendengus kesal tapi tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut Halimah. Berjam-jam Marwah duduk di pojokan sembari memperhatikan Halimah. Hingga tidak terasa waktu pun sudah hampir menunjukan jam makan siang, Marwah keluar dari dalam kamar Halimah untuk mengambil makan siang.

"Bi, apa makan siang untuk Ibu sudah siap?" tanya Marwah ramah.

"Sudah Neng. Tapi menurut bibi, lebih baik Neng makan terlebih dahulu soalnya bibi tahu jika Neng harus mempunyai tenaga ekstra untuk menghadapi Nyonya," ucap Bi Isah.

"Tidak apa-apa Bi, Marwah nanti saja makannya," sahut Marwah.

Isah mendorong pundak Marwah untuk duduk di meja makan yang ada di dapur. "Sudah, Neng makan dulu biar bibi ambilkan ya," ucap Bi Isah.

"Tidak usah Bi, biar aku sendiri yang ambil," tolak Marwah.

Akhirnya Marwah pun mengikuti permintaan Isah untuk makan terlebih dahulu. "Neng Marwah apa sudah menyerah?" celetuk Bi Isah.

"Kok bibi nanyanya seperti itu?" sahut Marwah dengan senyumannya.

"Ah, bukan begitu. Soalnya perawat yang dulu-dulu banyak yang ngeluh, baru satu hari kerja saja mereka sudah nangis dan gak kuat jadi bibi takut Neng Marwah pun seperti itu," ucap Bi Isah.

"Insya Allah, aku akan bertahan Bi. Mudah-mudahan aku kuat, bibi do'akan saja," sahut Marwah sembari menggenggam tangan Isah.

"Bibi berharap Neng Marwah bisa kuat dan sabar menghadapi Nyonya soalnya kasihan sama Den Nahyan, selama ini terlihat sangat lelah mencari perawat untuk Nyonya mana dia harus bekerja dan mengurus perusahaan. Bahkan Den Nahyan sampai saat ini belum mempunyai pendamping karena beliau takut jika istrinya nanti tidak akan betah dan tidak akan kuat mempunyai mertua seperti Nyonya," ucap Bi Isah.

"Iya, Bi. Insya Allah, selama aku kuat, aku akan bertahan," sahut Marwah.

"Bibi kasihan sama Den Nahyan, sudah beberapa kali ditinggalkan oleh calon istrinya karena mereka tidak kuat dengan sikap Nyonya," ucap Bi Isah.

Marwah tersenyum, ternyata nasib Nahyan pun tidak semulus yang Marwah pikir. Nasibnya hampir sama dengan dirinya, ditinggalkan oleh orang-orang yang dia cintai.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
idih nazwa nya beggok masa masih cinta dah di gebukin juga....makan tuh cinta
Imas Fatimah
semangat up lg thor
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
double up authorr
Rahma Inayah
nazwa sdh babak belur spt samsak tinju di buat iwan msh gk tega iwan di penjara cnt boleh tp jgn bodoh
ꪶꫝNOVI HI
semoga cepat tertangkap iwak peyek 😂🤭
ꪶꫝNOVI HI
stress iwan
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Nah ini cocok untuk mu juga Nahyan 🤣🤣
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Senyuman mu bikin aku penasaran Nahyan 🤣🤣🤣🤭
Patrick Khan
naswa ternyata cinta sekonyong konyong koder ke iwan .. pdhl lakik nya modelan gitu🤣🤣🤣
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻: semoga cepat dapat jodoh lagi si Nazwa😁
total 7 replies
Naysila mom's arga
semoga iwan segera di tangkap polisi
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
wah author libur padahal menunggu di update cerita Nahyan dan Marwah/Facepalm//Drool/
☠ᵏᵋᶜᶟ Қiᷠnꙷaͣŋͥ❁︎⃞⃟ʂ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔
ya elah laki2 mokondo benalu gak tau diri ...gak mau modar sisan
Patrick Khan
aku suka😍😍😍
Rahma Inayah
pasti nahyan akn membantu kel marwah buat laporin iwan ke polisi kasus kdrt.alhamdulillah iwan tdk jd nikah sm marwah .iwan kd lelaki sok kedean mmg km pny apa yg bs di banggakan makan jg nazwa yg nanggung
Cindy
lanjut kak
🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻
Semoga ini awal yang baik untuk Nahyan supaya cepat memperistri Marwah biar Marwah ada yang melindungi dan menjaganya
Naysila mom's arga
si iwan gila bgt ya,, nekat sekali
Patrick Khan
iwan bener2 dah gila
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
berani Iwan ke rumah Nahyan bikin onar Marwah mangsa keadaan.. Marwah enggak ada salah..gara2 Iwan akan jadi keributan kericuhan dan salah sangka..harap ustaz Nahyan tidak salah faham
far~Hidayu❤️😘🇵🇸
Iwan melampaui batas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!