Alvarez Narendra Erlangga.....
Nayla Kinanti Aurora....
Musuh abadi yang selalu membuat onar. Al dan Nayla memiliki hubungan unik dimana keduanya selalu berselisih dalam hal apapun. Baik nilai ataupun peringkat. Namun ada kalanya dimana mereka selalu saja mencari masalah yang membuat keduanya selalu bolak balik ke ruang BK.
Meskipun kedua keluarga mereka saling bersahabat namun tidak begitu dengan Al dan Nayla yang menjadi musuh abadi sejak SMP.
Hingga karena merasa lelah akan tingkah laku keduanya. Orang tua mereka pun memutuskan untuk menikahkan keduanya. Berharap bahwa hubungan mereka bisa berubah menjadi hubungan romantis.
Lalu bagaimana kelanjutan pernikahan Al dan Nayla?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinda Sakhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hubungan ~~~ Penuh Ujian
Seorang pria bersandar di tembok depan toilet wanita dengan membawa minuman Jus Mangga di tangan nya , satu tangan terkepal dengan mencoba menenangkan hatinya.
Saat langkah kaki panjang keluar , Ia berdiri tegak dan menyodorkan minuman itu untuk seorang wanita yang pernah menjadi bagian dari hidupnya.
" Nih buat Lo.. "
" Arrrggggg " pekik wanita itu saat seseorang menyentuh pergelangan tangan nya.
" Buat Lo.. Tadi Gue lihat Lo bersihkan halaman panas - panas, Lo pasti haus kan, Gue inget kalo Lo suka banget sama Jus Mangga. " Mike menyodorkan Jus Mangga yang Ia bawa.
Sementara wanita yang berdiri di hadapan nya dengan kulit putih dan cantik mendelik tajam ke arah Mike.
Arena.. Ya, dia adalah Arena yang pernah terlibat konflik dengan Mike.
" Mendingan Lo minggir dari hadapan Gue karena Gue udah enek sama muka Lo! " usir Arena dengan suara tegas.
Mike tersenyum seraya mencubit pipi Arena dengan gemas. " Lucu banget sih Lo! "
" Apa - apaan sih, bisa gak kalo Lo gak usah pegang - pegang Gue. " tegas Arena mencoba pergi tapi tangan Mike mencekal nya.
" Lo masih marah karena kejadian satu tahun yang lalu? "
" Lepasin.. Gue bilang lepasin tangan Gue! " titah Arena yang sudah merasa kesal.
Karena Mike terus menatap nya dan membuat darah Arena mendidih , akhirnya Arena tepis tangan Mike dengan kasar. " Jangan pernah Lo sentuh - sentuh Gue lagi . Najis tau gak sih tangan Lo! "
Arena yang hendak pergi kembali di tahan oleh Mike. " Gue kangen sama Lo! "
DEG
Tubuh Arena membeku kala mendengar ucapan kangen dari Mike. Ia ingin berkata masa bodo dan tidak peduli, namun hatinya tidak bisa berbohong bahwa Ia pun merindukan sosok Mike yang dulu.
Arena menahan debaran hatinya dan menatap mata Mike dengan tajam. " Sebelum Lo ucapkan kata kangen. Mending Lo ngaca dulu deh, udah berapa banyak wanita yang menjadi permainan Lo, apa saat mereka pergi Lo juga mengejar mereka dan mengatakan.. GUE KANGEN LO! Begitu? "
" Karena itu Lo bales dendam sama Gue dengan menyerahkan tubuh Lo sama beberapa pria yang berpacaran dengan Lo... Kalo Lo marah, Lo bisa pukul Gue, Lo bisa hajar Gue dan Lo bisa mencaci maki Gue, tapi jangan hancurin hidup Lo untuk cowok brengsek kaya Gue! " air mata yang tertahan akhirnya mengalir bagaikan tetesan air hujan yang terlihat sangat mendung.
" Kayanya Lo salah deh , Gue gak peduli sama Lo dan apapun yang Gue lakukan itu bukan urusan Lo. Jadi Gue harap Lo jangan pernah gangguin Gue lagi. Dan inget kalo geng kita bermusuhan di sekolah ini. Gue gak mau masa lalu kita di ketahui oleh kedua sahabat kita.. Kalo Lo udah ngerti , bisa kan Gue pergi sekarang! " Arena berjalan meninggalkan Mike yang mematung di tempat.
Tubuh Arena terkulai lemas di tempat duduk yang terbuat dari semen yang di lapisi keramik . Ia memukul dadanya yang terasa sesak dan merutuki dirinya sendiri yang sampai sekarang masih belum bisa melupakan pria yang telah menghancurkan hidup nya.
" Kenapa.. Kenapa melupakan seseorang lebih menyakitkan dari pada meninggalkannya.. Jika saja aku bisa memilih , maka aku tidak akan menyerahkan hatiku padamu! " pikir Arena mengusap air matanya.
Di ruangan basket yang memang sangat sepi dan tidak ada orang. Nayla menyelonjorkan kaki yang terasa sangat pegal.
" Ini kemana sih Arena sama Widia. Katanya cuma ke kamar mandi tapi belum juga balik. " gerutu Nayla yang memang menunggu kedua sahabat nya.
Dengan keringat yang membasahi wajah nya. Nayla mulai merasa mengantuk. Setiap kali merasa kelelahan dirinya memang sangat suka mengantuk. Tapi Nayla berusaha untuk terjaga dan tidak tertidur.
Namun rasa ngantuk semakin menyeruak dan membuat Nayla memejamkan matanya.
" Hei Nayla.. My Honeyyy. Beb , ayo bangun! " Seseorang menepuk pipi Nayla yang membuat nya terbangun.
Ia melihat Arena yang ada di depan nya. " Lama banget sih? " kesal Nayla manyun.
" Sorry.. Itu sih Widia tadi lagi dapet masalah alam. Biasalah habis makan yang pedes - pedes langsung bolak balik ke kamar mandi, ya Gue temenin. " jelas Arena.
" Terus Widia nya sekarang mana? "
" Di UKS lagi molor.. " Arena dan Nayla sama - sama terkekeh.
" Ya udah yuk. Kita balik ke kelas aja! " ajak Nayla tapi Arena menahan tangan nya.
" Eh tunggu, itu jaket Lo ketinggalan! " Nayla menoleh ke arah mata Arena dan melihat sebuah jaket yang di gunakan sebagai bantal nya tadi.
Ia mengambil jaket tersebut. Jaket dari mama nih? Nayla tidak merasa memiliki jaket seperti itu. Lalu Ia seperti mengalami deja vu.
" Nayla.. Andai aja Lo tau kalo Gue gak bermaksud jadikan Lo sebagai musuh Gue. Pengen Gitu sekali aja kita makan bareng atau jalan bareng pasti asik dan seru ya. Tapi Gue terlalu gengsi buat ngajak Lo damai. Tapi Gue seneng sih karena sekarang Gue punya kesempatan untuk makan bareng Lo.. " Saat itu Nayla merasa seperti kepalanya bersandar pada bahu seseorang yang membuatnya merasa nyaman dan ingin tetap berada di bahu orang tersebut.
Hingga sebuah tangan meletakan kepala Nayla di atas jaket yang menjadi bantal untuk Nayla.
" Sorry Nay, udah bikin Lo kena hukuman kaya gini! " Nayla bisa mendengar tapi mata enggan untuk terbuka.
" Apa itu Al? " batin nya. Nayla bisa merasakan sentuhan tangan Al pada kulit nya saat Ia sedang tidur. Ia juga bisa mendengar suara Al yang terkesan sangat lembut. Berbeda dari suara Al yang kasar seperti biasa Ia dengar.
" Heh, kok malah bengong sih, hati - hati nanti kesambet loh , udah yuk kita ke kelas! " Arena menarik tangan Nayla dan membawanya menuju kelas.
Al... Apa tadi dia ada disini?
Visual~Mike~Arena
Mike Azhar Wardhana~~~Tampan dan Playboy
Arena Xavia Brittany~~~ Cantik dan Playgirl ( Alasan karena terluka)