NovelToon NovelToon
Lala Putri Yang Terlupakan

Lala Putri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Lanjutan dari novel yang berjudul Cinta yang terluka.


"Om, om baik, aku ceneng deh kalo baleng cama om," ucap Lala gadis kecil yang imut,manis dan cerdas itu.



"Iya, om juga seneng kalo bisa ketemu sama Lala tiap hari," kata Antonio yang sudah balik dari Australia sejak tiga tahun yang lalu sejak perceraian dirinya dengan Laras yang membuat dia sangat shock dan patah semangat untuk melanjutkan hidupnya.


"Om baik, kata mama ...papa nya aku itu pelgi jauh.....cekali tapi campai cekalang papa gak datang-datang aku Lindu cama papa...," ucap Lala yang lucu dan cadel itu.


Entah mengapa Antonio selalu merasakan kehangatan dan kebahagiaan saat dia bersama Lala.


Antonio tidak mengerti dengan perasaannya sendiri yang selalu ingin bertemu dengan Lala si bocah perempuan kecil yang selalu membuat hatinya bahagia.


Siapakah Lala.....yuk baca di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 16

"Kamu belum menjawab pertanyaan saya," Antonio masih berharap Laras menjawab pertanyaan darinya tadi.

"Sudahlah pak itu tidak penting, sekarang saya ingin cepat sampai ke rumah, saya khawatir dengan keadaan Lala," Laras berusaha menghindari dari rasa penasaran Antonio pada dirinya.

Antonio menarik nafas dalam-dalam sambil berkata pada Laras," baiklah kalau kamu masih tidak mau memberi tahu tentang kamu dan hubungan kita di masa lalu, aku akan terus cari tahu siapa kamu Bu Laras," ucap Antonio pada Laras yang kemudian dia melanjutkan menyetir mobilnya dan meluncur ke rumah Laras.

Dan akhirnya mereka pun tiba di rumah Laras, dengan segera Laras turun dari mobil tanpa menunggu Antonio membukakan pintu mobil untuknya, begitu juga dengan Antonio dia juga segera turun dari mobilnya dan berjalan di samping Laras. Mereka berdua berjalan memasuki rumah, Laras langsung berjalan menuju ke kamarnya dan di sana dia melihat Lala terbaring di atas tempat tidur di tunggui Bu Weni ibunya.

Antonio juga mengikuti Laras masuk ke dalam kamarnya.

"Bu," panggil Laras pada Bu Weni yang sedang duduk di sisi tempat tidur Lala.

"Laras," Bu Weni menoleh pada Laras yang berdiri di sampingnya itu.

Kemudian Laras mendekat ke arah tempat tidur di mana Lala sedang terbaring di sana.

"Sayang...ini mama nak," ucap Laras sambil mengusap kening Lala yang panas sekali.

"Mama," Lala berusaha membuka matanya melihat mamanya yang sedang berdiri di hadapannya itu.

"Iya sayang ini mama," Laras mengusap rambut Lala dengan sayang.

"Om baik," ucap Lala yang melihat Antonio berdiri di samping mamanya itu.

"Iya Lala, om ada di sini," Antonio semakin mendekat ke arah Lala, dia mengusap rambut Lala dengan penuh perasaan dan entah kenapa tiba-tiba di dalam hatinya dia merasakan sedih sekali melihat Lala sedang sakit begini.

"Om baik antelin mama lagi ya?" tanya Lala pada Antonio.

"Iya, om akan anterin mama untuk bawa kamu ke rumah sakit," ucap Antonio tersenyum pada Lala.

"Makacih om baik," Lala tersenyum pada Antonio dan itu membuat hati Antonio terasa sangat bahagia sekali.

"Kalau begitu kita bawa Lala sekarang ke rumah sakit Bu Laras," Antonio menoleh pada Laras yang duduk di samping tubuh Lala yng terbaring itu.

"Iya pak," jawab Laras dengan mata sendu.

"Ayo sayang kita ke rumah sakit sekarang ya," Antonio membopong tubuh kecil Lala untuk di masukkan ke dalam mobil.

"Mas Antonio memang lupa pada Lala tapi sikapnya menunjukkan rasa sayangnya pada Lala yang sangat besar sekali," Laras bergumam dalam hati sambil menatap Antonio yang membopong tubuh Lala itu.

"Papa," tiba-tiba saja Lala memanggil Antonio dengan sebutan papa saat Antonio membopong tubuh Lala.

Hati Antonio bergetar saat mendengar Lala memanggil dirinya dengan sebutan papa, dia menatap Lala yang ada dalam gendongannya itu.

Laras dan Bu Weni saling pandang, mereka juga terkejut sekali saat mendengar Lala yang tiba-tiba saja memanggil Antonio dengan sebutan papa.

"Lala kangen cama papa," tiba-tiba saja Lala memeluk tubuh Antonio yang sedang membopongnya itu.

Hati Antonio sangat trenyuh saat Lala memeluknya dan menyebut papa, mata Antonio berkaca-kaca sambil merasakan hangatnya pelukan gadis kecil yang sebenarnya memang anak kandungnya sendiri.

Antonio mengusap rambut Lala dengan sayang dan dengan spontan dia mengecup kening Lala sambil meneteskan airmata yang tiba-tiba saja keluar membasahi pipinya.

Laras dan Bu Weni ikut terharu melihat kejadian itu tak terasa air mata Laras juga menetes membasahi kedua pipinya.

"Maafkan mama Lala, mama tidak bisa memberitahu papa kalau kamu itu adalah anaknya tapi mama senang karena sekarang kamu sudah di peluk sama papa kamu sayang," Laras berkata dalam hatinya sambil menatap pilu Antonio dan Lala yang masih memeluk Antonio.

Laras berjalan mendekat ke arah Antonio dan berkata padanya ," maaf pak, mungkin Lala mengigau karena panas badannya yang terlalu tinggi," ucap Laras pada Antonio.

Antonio menoleh pada Laras, dia melihat pipi Laras masih sembab dan ada bulir bening yang menggantung di sudut matanya.

Antonio mengusap bulir bening di sudut mata Laras itu dengan ujung jari telunjuknya.

Laras mengerjapkan matanya saat Antonio mengusap airmatanya yang hampir jatuh itu.

"Kamu kenapa menangis Bu Laras?" bisik Antonio pada Laras.

"Saya tidak apa-apa pak, s-saya hanya sedih melihat Lala," ucap Laras.

"Saya rela kalau Lala menganggap saya papanya, saya merasa ada sesuatu perasaan yang kuat antara saya dan Lala tapi saya tidak tahu perasaan apa itu namanya," Antonio mengerutkan kedua alisnya.

"Sudahlah pak, jangan hiraukan ucapan Lala. Dia tadi hanya mengigau karena panas badannya yang tinggi," kata Laras.

Antonio menatap Laras lagi sambil berkata dalam hatinya," serapat apapun yang kamu sembunyikan dari aku, aku akan tetap cari tahu tentang kamu dan Lala, karena hati aku mengatakan kalau kalian adalah bagian terpenting dalam hidup ku di masa lalu."

Kemudian Antonio bergegas keluar dari kamar Laras dengan membopong tubuh Lala untuk di masukkan ke dalam mobil.

Sementara itu Laras dan Bu Weni mengikuti Antonio dari belakang dan setelah tiba di mobil Antonio menyuruh Laras untuk masuk dulu ke dalam mobilnya.

"Bu Laras masuk dulu aja biar bisa memangku tubuh Lala," ucap Antonio yang masih membopong tubuh Lala itu.

"Iya pak," ucap Laras yang kemudian masuk ke mobil lalu dengan perlahan Antonio meletakkan tubuh Lala di atas pangkuan Laras.

"Kamu hati-hati ya Laras," pesan Bu Weni saat mereka mau berangkat ke rumah sakit.

"Iya Bu," ucap Laras pada ibunya yang masih berdiri di samping mobil itu.

"Bu, kita pergi dulu ke rumah sakit," pamit Antonio pada Bu Weni dengan ramah.

"Iya nak Antonio, ibu titip Laras dan Lala ya," dengan wajah sayu Bu Weni berkata pada Antonio mantan menantunya itu.

"Ibu tidak usah khawatir, saya akan menjaga Laras dan Lala," Antonio berkata sambil tersenyum pada Bu Weni.

"Terimakasih nak Antonio," ucap Bu Weni pada Antonio.

"Sama-sama Bu."

Kemudian Antonio pun masuk ke dalam mobilnya dan perlahan mobil itupun pergi meninggalkan Bu Weni yang masih berdiri di tempatnya menunggu mereka pergi ke rumah sakit.

Antonio mengemudikan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata dengn maksud agar segera cepat sampai di rumah sakit dan Lala segera di tangani.

"Mama...mama...," Lala yang tadinya tertidur kini merengek memanggil-manggil mamanya.

Laras yang memangku Lala menundukkan kepalanya dan melihat Lala sambil berkata,":iya sayang, mama di sini nak," Laras mengusap kening Lala yang semakin panas.

1
Lady Ve
Semangat ya kawan💕.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!