NovelToon NovelToon
PERJUANGAN PUTRI HUANG JIAYU

PERJUANGAN PUTRI HUANG JIAYU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:27.6k
Nilai: 5
Nama Author: Athena_25

Putri Huang Jiayu putri dari kekaisaran Du Huang yang berjuang untuk membalaskan dendam kepada orang-orang yang telah membunuh keluarganya dengan keji.

Dia harus melindungi adik laki-lakinya Putra Mahkota Huang Jing agar tetap hidup, kehidupan keras yang dia jalani bersama sang adik ketika dalam pelarian membuatnya menjadi wanita kuat yang tidak bisa dianggap remeh.

Bagaimana kelanjutan perjuangan putri Huang Jiayu untuk membalas dendam, yuk ikuti terus kisah lika-liku kehidupan Putri Huang Jiayu.

🌹Hai.. hai.. mami hadir lagi dengan karya baru.
ini bukan cerita sejarah, ini hanya cerita HALU

SEMOGA SUKA ALURNYA..

JIKA TIDAK SUKA SILAHKAN DI SKIP.
JANGAN MENINGGALKAN KOMENTAR HUJATAN, KARENA AUTHOR HANYA MANUSIA BIASA YANG BANYAK SALAH.

HAPPY READING...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Athena_25, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAYANGAN DI GANG KUMUH + VISUAL

≫∘❀HUANG JIAYU❀∘≪

≫∘❀ ZHUANG LING JUN ❀∘≪

≫∘❀ HUANG JIANG ❀∘≪

≫∘❀ HAN MEI YAN ❀∘≪

≫∘❀ HAN MEI YIN ❀∘≪

≫∘❀ BEI CHENG ❀∘≪

Semoga suka dengan Visualnya yaaaaa.....

Dua jiwa berjumpa, dalam intrik dan tawa.

Sia dengan senyumnya, Jiayu dengan rasa curiganya,

Perjalanan dimulai, di desa penuh warna.

Di balik satin dan kilauan emas,

Jiayu terperangkap dalam pusaran takdir.

Sia, si pemandu misterius,

Menuntunnya melewati batas ilusi dan realita.

Di lorong sempit yang kelam,

Tersembunyi sebuah kisah.

Di ujung gang kumuh, rahasia terbuka,

Mengubah segalanya dalam satu hentakan nafas.

🥭🥭 —≫∘❀ Di tempat Asing ❀∘≪— 🥭🥭

Suara gemerincing lonceng pintu toko menyambut mereka saat Sia menarik paksa Jiayu masuk ke dalam ruangan yang memesona. Udara hangat beraroma wangi dupa dan kain mewah memenuhi setiap sudut. Di sekelilingnya, berpuluh-puluh pakaian bergantung rapi, memamerkan kemewahan yang memikat mata.

“Sia, kenapa kau membawaku ke sini?” tanya Jiayu untuk kesekian kalinya, suaranya parau penuh keheranan dan sedikit kepanikan. Dia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Sia, namun sia-sia.

Genggaman gadis itu sangat kuat bagai besi, tak sebanding dengan tubuhnya yang lebih kecil darinya. Jiayu sempat bertanya-tanya dalam hati, apakah Sia ini jelmaan banteng yang menyamar? Walaupun tubuhnya lebih mungil, kekuatannya sungguh tidak bisa dianggap enteng.

"Lepaskan aku!" protes Jiayu untuk kesekian kalinya, mencoba melepaskan tangannya dari cengkeraman Sia. Tapi tetap sia-sia.

"Kau ini kekar seperti banteng! Gadis biasa mana yang punya kekuatan seperti ini?" akhirnya Jiayu tidak lagi menahan diri untuk mencibir Sia, namun gadis itu tak menanggapi ucapan Jiayu barusan.

“Diam saja, nanti kamu juga akan tahu,” jawab Sia santai, tanpa menoleh. Matanya yang bulat terus memandang ke depan, seolah sedang memilih sesuatu di antara banyaknya pilihan.

“Kau tidak akan mendandaniku seperti penari di rumah bordil dan menjualku ke sana, kan?” tanya Jiayu lagi, namun Sia tetap diam dan hanya menariknya memasuki bagian dalam toko.

Jiayu melirik sekeliling toko. Pakaian-pakaian mewah dengan crop top berkilauan dan celana harem yang flowy terpajang rapi. Brooch lampu ajaib dengan payet biru berkilauan di bawah cahaya lampu, disana juga ada tiara dengan motif oriental yang menjuntai bergoyang-goyang terkena hembusan angin seolah memanggil-manggilnya untuk segera mengambilnya.

"Dengar, jika kau berniat menjualku ke rumah bordil sebagai penari..." ancam Jiayu, tangan kanannya mulai meraih belati tersembunyi di balik bajunya.

Sia mendesah dramatis. "Ish, buang semua kotoran di otakmu itu! Simpan belatimu untuk situasi yang lebih genting," Mata Sia berkedip licik, seolah bisa membaca pikiran Jiayu.

Jiayu terkesiap." Dia tahu aku akan mengeluarkan belati?" batinnya berdesir.

" Siapa sebenarnya gadis misterius ini?" Jiayu bertanya-tanya dalam hati.

"Nyonya Chu! Aku datang membawa boneka hidup!" teriak Sia tiba-tiba, suaranya menggema di seluruh ruangan.

Seorang wanita dengan gaun merah menyala muncul dari balik tirai. Dia mengenakan pakaian yang terinspirasi dari gaya pakaian Timur Tengah - crop top berkilau dengan lengan sheer transparan yang memperlihatkan lekukan tubuhnya yang sensual. Sabash emas di pinggangnya berdentang setiap kali dia melangkah.

“Wah, Sia… dari mana kau mendapatkan boneka secantik ini?” ujarnya, suaranya berirama seperti nyanyian. Nyonya Chu mendekati Jiayu, matanya menyorot seperti pedagang yang menemukan harta karun.

"Bagaimana? Cantikkan?" Sia berseri-seri, seperti anak kecil yang menunjukkan mainan barunya.

Nyonya Chu mengelus dagunya, memeriksa Jiayu dari ujung kepala hingga kaki. "Ya, aku akui dia sangat cantik. Bahkan lebih cantik darimu."

Sia cekikikan mendengar ucapan Nyonya Chu barsan, dia tidak merasa tersingung sama sekali.

"Ya sudah! Ayo, nona, ikuti aku!" ujar Nyonya Chu.

Jiayu mengelak saat Nyonya Chu meraih tangannya. "Tidak! Aku tidak akan memakai pakaian ini!, Aku tidak nyaman memakai pakaian seperti itu," protesnya kemudian dia bergidik.

"Aiyaaa, jangan keras kepala," rayu Nyonya Chu dengan suara merdu.

Nyonya Chu pun tak kehilangan akal, dia kembali membujuk Jiayu agar mau menurut.

"Aku akan menuruti permintaanmu jika kau menurut. Hanya sebentar! Setelah semua terjual habis, kau bisa berganti baju lagi sesuai seleramu,"

Jiayu mendengus kesal. Dalam hatinya, dia tahu ini pilihan terburuk setelah melarikan diri ke kekaisaran Long Bao. Jika dia kabur sekarang, pasukan Du Huang mungkin masih memburunya dan sedang menunggu di luar. Dengan hati berat, dia akhirnya mengikuti Nyonya Chu ke balik tirai.

Setelah melalui proses berganti baju yang melelahkan - pertama dengan crop top hijau zamrud dengan draping di bahu, kemudian gaun biru nila dengan kerah tinggi yang menutupi leher,

- Jiayu akhirnya dibawa ke depan toko.

Saat para nona bangsawan melihat Jiayu, mereka langsung berkerumun seperti semut di atas gula. "Aku mau yang seperti itu!" "Yang biru itu, cepat!" perintah salah satu nona bangsawan dengan tak sabaran, "Berapa harganya?" tanya nya kembali dengan nada arogan. Para pelayan toko Nyonya Chu segera melayani para nona bangsawan tersebut dengan cekatan.

Dalam sekejap, semua pakaian yang dicoba Jiayu ludes terjual.

"Berganti lagi, sayang!" perintah Nyonya Chu dengan semangat.

Jiayu memutar matanya, tetapi dia tetap menuruti ucapan Nyoya Chu untuk berganti pakaian kembali. Setelah berganti beberapa kali, sekarang dia mengenakan baju berwarna kuning keemasan, di lengkapi dengan cadar yang menutupi sebagian wajahnya dan tiara mutiara yang cantik di kepalanya.

—Jiayu memakai pakaian yang di berikan oleh Nyonya Chu—

Jiayu hari ini sudah berganti setidaknya delapan kali, dan setiap kali pakaian yang dikenakannya langsung habis dibeli para bangsawan.

Setelah matahari mulai tenggelam, akhirnya selesai juga siksaan itu.

"Wah, hari ini dewi keberuntungan benar-benar datang!" Nyonya Chu berseri-seri sambil menyerahkan kantong uang pada Sia. "Ini bayaranmu,"

"Terima kasih, Bibi. Tolong berikan kami pakaian laki-laki, kami mau pulang," pinta Sia sambil duduk santai menyesap teh, seolah dialah yang bekerja keras seharian.

Jiayu mendekati Sia dengan mata berapi-api. "Hei! Mana bayaranku? Aku yang bekerja, kau yang terima uangnya!"

Sia tersenyum manis. "Aiyaaa, tenang saja, Yu Jia. Aku tidak akan menipumu. Lebih baik kau berganti baju, kita akan pulang."

Setelah keduanya berganti menjadi pakaian laki-laki, Sia membawa Jiayu ke sebuah kedai makanan. "Pesanlah sesukamu, aku yang bayar," ujar Sia dengan sombong.

Jiayu memandangnya sinis. "Ya, ya, aku akan memesan banyak makanan setelah bekerja seharian. Sedangkan seseorang hanya duduk di kursi dan minum teh sampai perutnya kembung."

Sia hanya terkekeh lalu memanggil pemilik kedai. "Paman, tolong bungkuskan: bakpao isi daging babi sepuluh, isi ayam sepuluh, mapo tahu sepuluh, dan semua siomay yang ada di dapurmu!"

Jiayu terbatuk-batuk. "Kau mau makan semua itu? Tak kusangka badanmu yang kecil ini rakus juga."

"Walaupun badanku kecil, jika bertarung dengan pegulat yang hebat di kekaisaran untuk membuatnya tumbang tidak sulit, lho," ucap Sia dengan nada sombongnya.

Setelah membayar dengan uang hasil kerja Jiayu, Sia menyerahkan beberapa bungkusan makanan pada Jiayu untuk dibawa.

"Hei! Kenapa kau habiskan uang hasil jerih payahku?" protes Jiayu.

"Sudah, tenang saja. Besok kita cari uang lagi yang lebih banyak," jawab Sia santai sambil berjalan. "Sini, aku bantu bawa sebagian. Kau kelihatannya kesulitan."

"Kau memang harus bantu bawa! Ini semua makananmu! Cih, ucapanmu tadi seolah kau berbaik hati saja," gerutu Jiayu sambil mengikuti Sia.

Mereka berjalan melalui gang-gang sempit yang sangat kumuh. Jiayu mulai waspada, matanya menyorot ke setiap sudut gelap.

"Rumahmu masih jauh?" tanyanya, suaranya bergetar sedikit.

Sia terus berjalan. "Tenang, sebentar lagi sampai. Rumahnya di ujung gang ini."

"Tapi dari tadi gangnya tak berujung!" keluh Jiayu, tangannya sudah pegal membawa bungkusan-bungkusan makanan.

Sia menoleh, matanya menyipit "Ish, kau ini seperti nona bangsawan saja. Bisanya cuma mengeluh." Cibirnya karena menurutnya Jiayu terlalu banyak mengeluh.

"Hah, sudahlah! Cepat tunjukkan jalan, aku ingin segera istirahat," desak Jiayu.

"Kau tak lihat dari tadi aku menjadi pemandu jalanmu?" Sia memancing amarah.

"Lebih baik kau jangan bicara lagi supaya kita cepat sampai," potong Jiayu dengan lelah.

Akhirnya, mereka sampai di ujung gang. Di sana berdiri sebuah rumah kayu yang kumuh dan terlihat hampir roboh dan atapnya miring seperti akan ambruk setiap saat.

Sia membuka pintu yang reyot dengan dorongan kecil. "Selamat datang di rumah kami,"

Jiayu memasuki rumah dengan hati was-was, lalu matanya membelalak.

" Kau—,

Dia tak percaya dengan apa yang dia lihat, Sia hanya tersenyum ke arahnya.

🌹Hai... hai....Sayangnya Mami🤗

Kira-kira apa yang di lihat Jiayu di dalam rumah itu?

Apakah dia sedang terancam bahaya sekarang?

Tetap ikuti terus kisah Jiayu yaaa.

JANGAN LUPA KASIH LIKE & KOMEN, VOTE SERTA HADIAH JUGA YAAA

TERIMA KASIH SAYANGKU🥰🥰🥰

1
bluemoon
pasti brisik tapi walaupun brisik orang seperti juga pasti seru
Mutia Kim🍑
Sini biar kepala kau saja yg ku t*bas🤬
Mutia Kim🍑
Huwwaaa semoga mereka selamat😭
Lonafx
nah kalau ngerampok pejabat korup gini, ide bagus... hasilnya buat bantu rakyat yg menderitaa😆
Annisa Chairil
dia memang bangsawan Siaaaa. ih, cubit nih!
Annisa Chairil
hohoho, di jadiin model Tah. aku udah suuzon aja
Annisa Chairil
sia ini beneran nggak ada takut²nya ya
Mouzza Abirama
Prajuritnya ditusuk lu yan kah
Mouzza Abirama
Agak serem yah cara berbincangnya
Author Sylvia
sampe greget sendiri aku tuh bacanya /Drowsy//Panic/
Mouzza Abirama
Serius nanya emang ngaruh ya ?
Author Sylvia
pengen deh aku kasih pelajaran ke menteri menteri yang bersuka ria diatas penderitaan rakyat /Panic//Panic//Panic//Panic/
Aquarius97 🕊️
Hahahahah, aku jadi ngakak bayangin ekspresi si Mei yin gimana ...ahaha
Aquarius97 🕊️
Nah.... benar ituuu
Aquarius97 🕊️
Benar Jiang... kamu harus percaya kakakmu...tenanglah dia juga kupangau dari sini
Aquarius97 🕊️
Thor..wortel sekilo berapa ? /Grin/
@dadan_kusuma89
Persis, dugaanku tepat. Sia ternyata bukan orang sembarangan.
@dadan_kusuma89
Wow, Aku yakin Sia merupakan orang penting di kekaisaran ini. Ataukah jangan-jangan dia?
Drezzlle
oh, pantas jika dia seorang putri. Dia memiliki jiwa petualang yang sama seperti jiayu
Drezzlle
iya kan? apa dia mata-mata
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!