NovelToon NovelToon
One Night Stand

One Night Stand

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:7.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fatzra

Aruna terjebak ONS dengan seorang CEO bernama Julian. mereka tidak saling mengenal, tapi memiliki rasa nyaman yang tidak bisa di jelaskan. setelah lima tahun mereka secara tidak sengaja dipertemukan kembali oleh takdir. ternyata wanita itu sudah memiliki anak. Namun pria itu justru penasaran dan mengira anak tersebut adalah anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatzra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35

"Pakaian itu sangat cocok untukmu. Kau pandai memilih," ucap Julian seraya memandangi wanita itu dari atas sampai bawah.

"Benarkah? sebenarnya aku tidak percaya diri mengenakan pakaian ini," ucap Aruna, bergerak tidak nyaman. Walaupun ia merasa cocok dengan pakaian itu ternyata setelah dipakai ia merasa kurang nyaman karena belahan samping yang terlalu tinggi.

"Kalau kau tidak nyaman bisa memilih yang lain," ucap Julian tidak memaksakan wanita itu mengenakan baju yang membuatnya tidak nyaman.

"Tidak yang ini saja, nanti aku akan terbiasa," ucapnya, lalu tersenyum kikuk.

Setelah hampir setengah jam mereka berada di dalam butik akhirnya mereka pulang ke rumah Aruna, karena acara dimulai pada pukul 07.00 jadi mereka memutuskan untuk bersantai sejenak seraya menunggu waktu.

Di tengah asik canda tawa mereka tiba-tiba Aruna kepikiran tentang dirinya nanti di acara itu, ia tidak mengenal siapapun di sana dan pastinya Julian akan sibuk dengan rekan kerjanya. Ia mulai cemas, bagaimana kalau nanti ia seperti orang asing di tempat itu.

"Julian, bagaimana nanti aku di sana? Kau pasti sibuk dengan rekan kerjamu dan aku menjadi orang asing di sana?" tanya Aruna penuh kekhawatiran.

Julian mengerutkan keningnya, kenapa wanita itu bisa berpikiran seperti itu. "Tentu saja kau tidak akan menjadi orang asing. Kau bisa berbincang dengan istri Pak Robert atau bisa mengajak Raven untuk bermain. Karena acara itu memang dibuka untuk hiburan dan wahana anak-anak. Raven tidak akan merasa bosan di sana," jelasnya, lalu tersenyum menatap Aruna.

"Kau yakin, aku tidak akan menjadi orang asing di sana?" tanya Aruna masih ragu.

Julia. mendekatkan wajahnya ke telinga Aruna. "Aku menjamin itu," ucapnya setengah berbisik.

Jam di dinding menunjukkan pukul 07.00 kurang 10 menit akhirnya mereka bersiap dan langsung berangkat ke acara tersebut. Selama di perjalanan Raven sangat bersemangat untuk pergi.

Setelah sampai Vincent membukakan pintu mobil, lalu mereka turun melewati red carpet untuk masuk ke dalam. Aruna tidak menyangka di acara itu mengundang banyak wartawan. Sehingga wajahnya tersorot kamera.

Julian dan Aruna langsung disambut oleh Robert yang sudah berdiri di samping pintu masuk sebagai, tuan rumah. "Selamat malam Julian, siapa yang bersamamu malam ini?" tanyanya merasa asing dengan Aruna dan juga Raven.

Julian tersenyum menyalami Robert. "Mereka adalah keluarga saya, Pak."

Robert tersenyum. "Keluarga yang manis silakan menikmati malam ini." Ia menepuk pundak Julian.

Mereka melangkah lebih dalam ke tempat itu. Julian menggandeng tangan Aruna dan Raven berjalan di depan. Mereka terlihat layak sebagai keluarga bahagia.

Beberapa tamu berbisik, "Bukankah itu Tuan Julian, siapa wanita yang di sebelahnya? sangat cantik,"

"Mungkin itu adalah istrinya," ucap salah satu dari mereka.

"Wah, rupanya Tuan Julian sudah menikah, aku iri melihat mereka. Tapi siapa anak lelaki yang di depan mereka mungkinkah, Tuan Julian menikahi seorang janda?"

"Sangat disayangkan kalau hal itu benar-benar terjadi. Jangan-jangan wanita itu berbuat licik supaya bisa menikah dengan Tuan Julian."

Bisik mereka saling bertautan. Namun, masih bisa terdengar di telinga Aruna. Senyuman yang awalnya mengembang kini mulai memudar. Wanita itu semakin tidak percaya diri untuk melangkah lebih jauh ke dalam.

"Jangan dengarkan ucapan orang-orang tetap tersenyum dan melangkah maju dengan tegas. "Julian memperingatkan Aruna. Wanita itu hanya menunduk untuk menutupi ketidakpercayaan dirinya.

Seandainya Aruna bisa membungkam mulut orang-orang itu, maka ia sudah melakukannya. Namun, saat ini ia sedang menjaga nama baik dari seorang Julian Rafael Maverick.

"Setelah ini aku dan Raven akan pergi ke wahana bermain, Aku tidak ingin anak itu mendengar hal-hal yang tidak pantas untuk didengar," ucap Aruna sedikit berbisik di telinga Julian.

Julian memberi isyarat menyetujui. "Baiklah tapi kalian tetap berada dalam pengawasan ku dua pengawal akan mengikuti kalian karena sesuatu mungkin bisa saja terjadi."

Aruna hanya menganggukkan kepalanya. seorang wanita paruh baya menghampiri mereka dengan wajah sumringah, lalu menyalami mereka.

"Tuhan Julian, siapa nona cantik di sebelahmu ini?" tanya Wanita setengah baya itu.

"Nyonya Robert, ini istri saya dan itu anak saya," ucapnya dengan nada canggung. Ia memberi isyarat kepada Aruna untuk memperkenalkan diri.

"Salam kenal nyonya, saya Aruna, "ucap Aruna dengan sopan.

"Saya baru tahu, kau ternyata sudah menikah dan memiliki anak yang sangat tampan, mirip sekali denganmu," ucap wanita paruh baya itu.

Aruna dan Julian saling menatap canggung. "Iya, Nyonya, mereka memang baru pertama kali ikut menghadiri acara besar," ucap Julian terpaksa bohong.

Istri Robert itu terkekeh, lalu tersenyum. "Pantas saja aku belum pernah melihat mereka," ucapnya sebelum pergi meninggalkan mereka.

Raven menarik-narik tangan Aruna. Ia sudah tidak sabar ingin mencoba wahana di sana. Terpaksa wanita itu berpamitan kepada Julian untuk mengikuti kemauan anaknya.

Julian menyapa tamu yang lainnya, sebelum itu ia telah memerintahkan anak buahnya untuk menjaga Aruna dan juga Raven. Ia khawatir akan terjadi sesuatu jika tidak ada yang mengikuti mereka.

Acara akhirnya dimulai. Sorot lampu langsung mengarah ke panggung, menyinari MC yang sedang bicara. Setelah memberikan sambutan mereka menyebutkan nama Julian untuk maju ke atas panggung.

Julian melangkah dengan tegas ke arah panggung. Kamera wartawan menyoroti langkahnya langkahnya. Semua mata tertuju ke arahnya. Ia mulai membuka suara memberikan sambutan untuk pembukaan acara malam ini, yang diselenggarakan atas kerjasama perusahaannya dengan perusahaan Robert.

Semua orang dibuat kagum dengan ketampanan julian dan juga caranya berbicara sangat berwibawa sekali. Setelah pria itu selesai menyampaikan pidatonya, semua orang bertepuk tangan mengiringi langkahnya menuruni panggung.

Acara malam ini dihadiri ribuan tamu, baik dari masyarakat sekitar ataupun masyarakat luar kota. Bahkan banyak tamu undangan dari luar negeri yang menghadiri acara tersebut. Acara berjalan meriah, semua berjalan sesuai konsep yang sudah dibentuk sebelumnya.

Aruna dan Raven masih sibuk mencoba wahana yang ada di sana.Anak itu sangat gembira jarang sekali ia merasakan momen itu bersama orang tuanya.

Setelah Julian selesai dengan kegiatannya ia menyusul mereka. Pria itu mendekati Aruna yang sedang duduk mengawasi Raven bermain. Beberapa mata memandangi mereka heran, karena kedekatannya.

"Sebenarnya, Tuhan Julian itu sudah menikah atau belum, kenapa tidak ada kabar atau beritanya sama sekali?" tanaya salah satu orang yang berada di belakang mereka, dengan sebelahnya.

Orang di sebelahnya menggeleng. "Tidak tahu, tapi anak kecil itu wajahnya mirip sekali dengan Tuan Julian."

"kau benar mungkinkah mereka memiliki anak sebelum menikah?" orang-orang itu membungkam mulut mereka dengan isi kepalanya masing-masing, lalu mereka itu saling mengedikkan bahu. Mereka tidak tahu dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan kehidupan Aruna dan Julian.

Setelah acara malam ini mungkin akan banyak berita yang beredar tentang mereka. Secara banyak sekali wartawan yang menyoroti kedekatan mereka. Semoga saja tidak banyak berita palsu yang direkayasa untuk menjatuhkan Julian.

Terkadang media sangat senang memberitakan hal-hal panas mengenai orang-orang penting di kota, untuk menaikkan popularitas media mereka. Tak segan-segan mereka menuliskan berita bohong tentang para pejabat atau konglomerat, sehingga mereka banyak dirugikan dari segala hal.

Mengingat kondisi Raven yang belum pulih sepenuhnya Aruna mengajak anaknya itu untuk pulang. Namun, Anak itu tidak mau pulang dan masih melanjutkan permainannya wanita itu sedikit cemas tapi mau bagaimana lagi ia tidak bisa membujuknya.

kali ini giliran Julian yang membujuk Raven dengan iming-iming ice cream. Ia yakin anak itu dia akan menolak kesukaannya. Namun, ternyata prediksinya salah. Anak itu tetap menolak, lalu ia menawar 5 menit. Beruntung anak itu menyanggupinya.

"Kau yakin Raven akan pulang 5 menit lagi?" tanya Aruna mengkhawatirkan anak itu.

"Kau tenang saja, dia pasti mau," ucap Julian percaya diri.

"Bagaimana kalau dia menolak lagi untuk pulang, bisa-bisa kondisinya memburuk lagi," ucap Aruna benar-benar mencemaskan Raven.

"Jangan cemas, kita lihat saja sampai 5 menit ke depan," ucap Julian meyakinkan Aruna. Ia yakin anak itu akan menuruti perintahnya.

Aruna hanya mengangguk pasrah tidak tahu lagi cara membujuk anaknya, karena ia tengah asik bermain dan jarang sekali merasakan hal itu. Selama ini Aruna selalu sibuk bekerja dan bekerja sampai melupakan kebahagiaan anaknya.

"Mama kepalaku pusing. "

1
Fatzra
Halo semuanya, terima kasih yang sudah membaca cerita ini. jangan lupa follow + like+ komen, ya. biar Author semangat updatenya 🥰
Terima kasih.
Ritsu-4
Datang ke platform ini cuma buat satu cerita, tapi ternyata ketemu harta karun!
Sterling
Asik banget bisa nemuin karya yang apik seperti ini.
Murasaki Kuhouin
Jauh melebihi harapanku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!