Dunia yang indah itu hanya ilusi tak ada kebahagiaan antara hidup dan mati, yang ada hanya luka dari semua perjalanan.
Aku terjebak di dua tempat namun aku masi tak menemukan kebahagiaan.
Perjalanan mengubah dunia, namun terjebak di dunia mimpi
Nall01
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nall01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 18 kembali ke masa depan
Anton yang berjalan di sekumpulan pasukan nya yang terluka membuat nya mengerti arti perjuangan itu seperti apa. Hahaa… jadi ini ka yang di namakan kematian membela kebebasan. Mereka bakan tidak peduli dengan diri mereka, mereka hanya ingin merebut kembali kebebasan mereka, meski yang mereka hadapi bukan lagi lawan yang sepadan dari mereka bakan bisa di bilang lawan mereka seribu kali lebih hebat dari mereka. Lalu untuk apa aku bersedi, hahaha jika akuu ingin membuat mereka bahagia seharusnya aku bantu mereka dengan kemenangan aku bersedi tidak akan memberikan apa-apa ke mereka namun mereka mungkin akan lebih tidak pernah percaya pada kemenangan. Mungkin sudah saatnya aku harus menunjukkan sifat dari kepemimpinan itu.” Ucap Anton semberi mengusap air matanya.
Anton yang mulai berjalan memasuki ruangan yang di sediakn untuk nya disusul dengan Riswan yang berada tepat di belakang nya. Sesampainya diruangan itu, Anton segera duduk di ikuti Riswan. “Apa yang bisa kita lakukan sekarang?” ucap Riswan sambil berdiri dari tempat duduknya. Mendengar itu Anton hanya menggukkan kepalanya. Dan terdiam membisu. Huf… apa ka kau benar benar tidak tau apa yang bisa kita lakukan sekarang?” ucap Riswan sambil menatap tajam Anton.
“Untuk saat ini sebaiknya kita memperbanyak pasukan, dan persediaan terlebih dahulu. Untuk perang kita bisa lakukan itu setelah semua nya membaik.” ucap Anton yang mulai berdiri meninggal kan Riswan. Melihat Anton yang mulai keluar meninggal kan ya membuat Riswan sedikit kecewa kepadanya. Sebaiknya aku harus segera merekrut orang baru agar bisa memaksimalkan pasukan musu.” ucap Riswan semberi menatap ke arah Anton yang mulai menjau meninggal kan nya.
Anton yang berjalan tiba-tiba berhenti di sebuah pohon besar di pohon itu dia mulai bersandar semberi menatap matahari yang mulai terbenam. Apa yang harus aku lakukan untuk mengalahkan pasukan gaja dari kerajaan. Gumam Anton di dalam hatinya semberi perlahan menutup kedua mata nya.
“Apa yang terjadi di mana aku.” ucap Anton yang mulai terbangun dari tidur nya. ‘Siapa kamu apa yang kamu inginkan dari ku mengapa kamu mengikat ku?” tanya Anton kepada sosok pemuda yang ada didepan nya. Jangan takut aku hanya mencoba untuk memastikan kamu tidak melarikan diri!” ucap pemuda tersebut yang bernama Topan. Mendengar perkataan lelaki yang ada didepan nya membuat Anton kebingungan. Apa maksud mu jika kau takut aku melarikan diri lalu untuk apa kau mengikat ku jika kau tidak memiliki niat jahat. Ucap Anton sembari melihat Topan mengambil pisau yang ada didepan nya. “ Anton, Apa yang kamu lakukan dengan Pisau itu!” Tiba-tiba SRING! suara keras pisau yang melayang membuat Anton seketika berteriak Ahhhh…. Apa yang kau lakukan.” ucap Anton yang ketakutan! “Tenang la aku hanya melepaskan ikatan mu,” ucap Topan semberi memotong tali yang mengikat Anton.
"dimana aku kenapa aku bisa berada disini." dan kamu siapa?" ucap Anton sembari melihat di sekeliling nya. "lima hari yang lalu aku melihat mu tergeletak tak sadar kan diri di reruntuhan kuno. jadi aku membawa mu disini." ucap Topan mencoba menjelaskan kepada Anton. mendengar itu Anton langsung kebingungan dengan apa yang terjadi dengan nya. "apa aku berada di masa depan lagi" gumam Anton sambil berjalan kedepan jendela semberi melihat keluar. "ha.. bagai mana mungkin aku berada disini lagi apa yang terjadi sebenarnya." ucap Anton sambil melihat lihat bangunan yang menjulang tinggi didepan nya.
melihat itu Anton segera bergegas untuk keluar. namun tiba-tiba langkanya di hentikan oleh Topan. "apa yang kau lakukan apa kau tidak takut orang orang itu mengejar mu lgi." ucap topan semberi memegang tangan Anton. Anton yang mendengar itu seketika terdiam di tempat. semberi menoleh ke arah Topan. "apa maksud mu orang-orang itu apa kau mengenal mereka." ucap Anton yang penasaran dengan orang orang yang mencelakainya dulu. "siapa yang tak mengenal mereka mereka itu pasukan pembunu bayaran yang terkenal di kota ini mereka sangat berbahaya bakan tidak segan segan melukai warga sipil yang berjalan sendiri." jawab Topan semberi memperlihatkan foto-foto orang yang mencelakai Anton. "bukan ka ini orang nya yang mencelakai mu." ucap Topan sambil menyimpan kbali foto yang dia perlihatkan kepada Anton. iya mereka benar-benar yang mengejar ku apa yang bisa kita lakukan sekarang" ucap Anton.
"aku juga tidak tau namun sebaiknya kita harus tetap waspada agar tidak di bunu." ucap Topan sambil berjalan ke arah lemari yang tau jauh dari situ. Anton yang melihat Topan membuka lemari yang berisikan senjata api membuat nya terkejut. "apa yang kau lakukan dengan senjata-senjata itu"
sambil tertawa Topan mencoba untuk memperlihatkan senjata koleksinya kepada Anton. "Hahaha... apa kau tau aku sendiri yang menciptakan senjata-senjata ini." ucap Topan sambil mengangkat salah satu senjata nya dan berjalan menuju Anton. Mendengar perkataan Topan Anton langsung mengajukan diri untuk belajar membuat senjata seperti nya. "apa kau benar benar yang membuat senjata senjata ini. jika benar mau ka, kamu mengajariku juga cara membuat senjata." ucap Anton sambil mengambil senjata di tangan Topan. mendengar itu Topan hanya terdiam semberi mengambil kembali senjata nya. jika kau ingin belajar menciptakan senjata maka yang harus kamu lakukan adalah menjadi bagian dari senjata itu. ungkap Topan sambil meletakan kembali senjata nya. "apa maksud mu menjadi bagian dari senjata itu!" ucap tanya Anton yang kebingungan dengan apa yang di maksud Topan
"nanti kau juga akan mengerti. sebelum aku mengajari mu cara membuat senjata apa bagus nya jika kamu belajar dulu menggunakan nya." ucap Topan sambil berjalan memasuki lorong-lorong ruangan disusul dengan Anton yang berada di belakang nya. "kita mau kemana?" ucap Anton yang penasaran. mendengar itu Topan hanya berjalan kedepan smbil menunjukkan tempat yang akan mereka datangi.
"Anton, tempat apa ini mengapa banyak sekali papan bidikan dan orang-orang disini."
"ini tempat untuk mu belajar cara menembak baikla tembaki orang-orangan yang berdiri disana." ucap Topan smbil memberikan senjata nya kepada Anton. melihat itu Anton segera membidikan senjata yang dia pegang ke arah manekin yang didepan nya. bagai mana menggunakan benda ini. ucap Anton yang kebingungan dengan senjata ditangannya. melihat Anton yang kebingungan Topan langsung mengambil senjata ditangan Anton dan membidik kannya ke arah manekin yang berada di depan nya. jika kau sidang membidik seperti ini kau langsung saja menekan tombol yang ada di bawa senjata ini ucap Topan semberi melesatkan tembakan ke arah manekin yang bedara jauh didepan nya.
DOOR! suara keras pistol tepat mengenai kepala manekin hingga bolong.