Dia terbuang, dia tak dianggap dan dia tidak pernah ada.
Alora namanya. Anak yang terbuang dan diambil oleh agen pembunuh dan di rekrut menjadi anggota sejak umur tujuh tahun.
Gadis kecil yang terbiasa melawan arus dunia hingga tumbuh besar dan ingin kembali melihat tempat asalnya.
Siapakah Alora ini?? dan hal mengejutkan apa yang ia lakukan ??
cuss baca 👇
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Tangan Lora gemetar ingin meraih jepit rambut itu sedangkan bibirnya berucap sinis pada Pangeran Kiran.
"Apakah ini mahal?" tanya Lora, ia memang berdiri membelakangi ruang makan hingga yang bisa melihat ekspresi wajah Lora hanya Pangeran Kiran saja.
"Hmm Mungkin bisa membeli lima puluh jepit rambut ini." Ucap Pangeran Kiran sambil memainkan jepit rambut milik Lora.
"Jangan pernah coba coba untuk membuangnya jika tidak aku akan mematahkan tangan mu." Ucap Pangeran Kiran dengan ekspresi serius, ia menggenggam tangan Lora yang menyentuh jepit rambut lalu membawa ke depan dan menciumnya sambil mengedipkan mata.
"Apakah aku akan dapat jempol ke atas sekarang?" tanya Pangeran Kiran sambil menjauhkan wajahnya.
"Kamu akan selalu mendapatkan yang terbaik Pangeran tapi bukan aku orangnya." Setelah mengatakan itu Lora berbalik dan saat tiba di depan ruang makan ia berhadapan langsung dengan Pemaisuri dan pangeran Diran serta pangeran Darin.
"Salam untuk Pemaisuri dan pangeran Diran, pangeran Darin." Ucap Lora sambil menunduk.
"Putra kedua sepertinya menyukaimu." Ucap Pemaisuri dengan lembut menatap lama jepit rambut yang di kepala Lora. Jepit rambut yang memiliki masa lalu yang hangat tapi menyakitkan bagi Pemaisuri.
Setelah itu mereka masuk ke dalam ruang makan. Lora duduk di samping Putri Syaru dan Putri Warsi, tempat duduk Putri Hawa tadi siang. Pemaisuri duduk di bangku utama, berarti kaisar tidak akan datang.
Pintu terbuka dan Pangeran Kiran masuk lalu saat ingin duduk di ujung dia melihat Lora duduk di tengah, ia tidak jadi duduk dan memilih pindah ke samping Pangeran Darin berhadapan langsung dengan Lora.
Semua orang berpikir bahwa Pangeran Kiran benar benar terobsesi dengan Lora.
Putri Putri yang lai juga merasa bahwa mereka tidak akan bisa menolong Lora dari Pangeran Kiran. Apalagi mereka dapat melihat jepit rambut yang begitu indah di kepala Lora, itu pasti dari pangeran Kiran karena saat mau kesini Lora memakai jepit rambut berwarna perak.
Para Putri tidak mampu berbuat lebih karena mereka pun tidak ada kendali di dalam istana.
Setelah makan mereka masih berada di tempat yang sama.
"Besok kalian akan mulai kegiatan pembelajaran menjadi Putri mahkota. Pelatihan yang di lakukan hanya pelatihan biasa dan kami memastikan waktu istirahat dan latihan dengan baik untuk kalian." Ucap Pemaisuri menyampaikan informasi.
"Kami memberikan kalian guru yang terbaik dan selama pembelajaran kamu sangat berharap kalian nyaman dan tenang. Saya juga berharap kalian bisa menyelesaikan semua pelatihan hingga satu bulan ke depan."
Setelah Pemaisuri selesai berbicara Para Putri pun berdiri dan mengucapkan terima kasih kepada Pemaisuri.
Sebenarnya ini lebih mirip kompetisi dari pada pembelajaran. Mereka akan berkompetisi menjadi Putri mahkota terbaik dengan diakhir acara mereka masih harus bertaruh pangeran mana yang akan jadi Putra Mahkota.
"Aku akan pergi, semoga kalian bisa menikmati waktu satu bulan di istana ini." Ucap Pemaisuri sebelum berlalu meninggalkan mereka.
Di sisi lain Pangeran Kiran tidak melihat Pemaisuri sama sekali, ia bertopang dagu melihat Lora.
Setelah Pemaisuri pergi, Lora lah yang pertama bangkit dari kursinya. Jepit rambut itu akan berbunyi jika kepala orang yang memakainya bergerak.
"Selamat malam Pangeran, saya akan pergi lebih dulu karena merasa tidak enak badan."
.
.
.
bersambung.
jangan lupa like and vote ya.
salam hangat dari author