Gabriella anashtasia
Nona muda kaya yang harus menggantikan posisi sang kakak untuk menjadi CEO Tanwarin Corp.
Dalam tugasnya, Gabriella mendapatkan ancaman dari orang orang yang ingin menjatuhkannya.
Suatu kejadian membuat Gabriella bertemu dengan Akin, seorang pria tangguh dan berani.
Pertemuan yang membuat Akin mendapat tawaran menjadi seorang bodyguard untuk menjaganya.
Karena suatu keadaan,membuat Akin harus menerima tawaran itu dengan suatu persyaratan yang dia berikan.
Akankah perjalanan Akin menjadi seorang bodyguard akan segampang itu???
Apakah dia akan sanggup bertahan menjadi seorang bodyguard dalam keluarga yang penuh ancaman???
Akankah akan tumbuh cinta diantara nona muda dan bodyguardnya???
Ikuti terus keseruan Akin, bodyguard yang harus sabar menghadapi keluarga nona mudanya.
Kisah ini mengandung perselisihan antar dua keluarga yang berbeda pendapat.
salam Sijack🥰.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sijack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10:Bersama Tuan Noah
Tuan Alex mendatangi tuan Anton yang sedang berada dibalkon rumah utama.
"Anton,kenapa kau tidak memecat pengawal itu???"
Ucapnya kesal.
Tuan Anton memandang kearah tuan Alex.
"Alex,terkadang kita harus memberikan seseorang kesempatan,mau itu sekali,dua kali atau tiga kali "
Tuan Alex kembali bertanya setelah mendegar jawaban tuan Anton.
"Anton..."
"Apa kau juga akan memberikan kesempatan itu pada orang lain???" Tuan Alex memberikan pertanyaan yang hanya dibalas diam oleh tuan Anton.
Tuan Anton melenggang pergi meninggalkan tuan Alex sendirian.
*******
Allea mendatangi ayahnya yang sedang berdiri dibalkon rumahnya.
"Ayah,apa kau baik baik saja???apa yang sedang kau pikirkan???" Tanyanya khawatir.
Tuan Alex menatap anaknya dengan wajah datarnya.
"Aku punya tugas untukmu!!!" Allea mengerutkan kening mendegar itu.
"Apa itu ayah???"
"Kau awasi pengawal baru Gabriella,namanya Akin"
Allea menatap ayahnya bingung.
"Kenapa aku harus..."
"Ikuti saja apa yang kuminta,Allea" ucapnya tegas membuat Allea menundukkan kepalanya takut.
"Baik ayah"
Niat hati ingin menanyakan keadaanya,aku malah diberi tugas.
Allea menghembuskan napasnya pelan
Allea memang sangat takut jika ayahnya marah,karena hanya tinggal ayahnya sajalah yang dia miliki,jadi dia selalu berusaha untuk membuat ayahnya senang dengan melakukan tugas yang diberikan padanya.
**********
Akin,Paul dan Gerry sedang menemani Noah menonton film dikamarnya. Mereka ber 3 duduk disofa sedangkan si yang punya kamar duduk diatas karpet fokus dengan filmnya.
Film yang mereka tonton adalah sebuah film romansa korea. Terlihat Noah,Paul dan Gerry menikmati film yang sedang mereka tonton,sedangkan Akin,dia tertidur akibat bosan melihat film itu.
Film pun berakhir,seperti biasa jika film sudah selesai maka akan ada sesi pertanyaan yang dilontarkan Noah.
"Paul,bagaimana menurutmu ceritanya???
Paul yang sudah terbiasa menjawab ala kadarnya.
"Wah tuan,filmya sangat bagus,aku suka dengan alurnya" ucapnya antusias.
Noah beralih kepada Gerry.
"Gerry,apakah menurutmu cerita ini ada didunia nyata???" Pertanyaan aneh yang keluar dari mulut tuan mudanya,adalah hal yang sudah biasa bagi Gerry.
Gerry memasang wajah meyakinkan.
"Tuan,cerita seperti itu hanya ada ditelevisi,jadi tidak akan ada didunia nyata" jawabnya asal.
Noah mengangguk mempercayai ucapan Gerry.
Sekarang beralih ke Akin,Noah belum sadar jika Akin tertidur.
"Akin..."tidak ada jawaban
"Akinnn..." Noah berbalik dan mendapati Noah tertidur,sedangkan Paul dan Gerry menahan tawa melihat hal itu.
Noah menggeram kesal.
"Akin..bangun!!!" Noah memukul Akin dengan sebuah boneka besar.
Akin terlonjak kaget karena dibangunkan seperti dikeroyok.
"Ada apa tuan???" Ucapnya masih kaget.
Noah menatap Akin kesal.
"Kenapa kau tertidur?? kitakan sedang menonton film" Akin menyegir mendengar pertanyaan Noah.
"Maaf tuan,habisnya aku mengantuk sekali" Akin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Noah menatap Akin sinis.
"Karena kau tidak menonton filmya,maka kita harus nonton ulang" membuat Akin melongo. Sedangkan Noah menyalakan film itu lagi
"Tuan kita tidak perlu menontonnya lagi" pinta Akin yang sudah bosan melihat film itu.
Noah melirik Akin sekilas dan balik menonton televisi.
"Tidak apa apa,aku menyukainya" lanjutnya sambil menonton.
Akin mengacak rambutnya kesal dan memandang Paul dan Gerry yang berada disebelahnya.
"Apa kalian tidak bosan menonton film itu lagi???"
Tanyanya muak.
Mereka tertawa pelan mendengar pertanyaan Akin.
"Kau tau,kami sudah menontonnya tiga kali lebih"
Sebuah jawaban yang membuat Akin menganga.
"Nikmati saja filmya,mumpung suasana hati tuan Noah sedang baik" ucap Paul.
Akin menyenderkan kepalanya kearah sofa dan tiba tiba dia memiliki sebuah ide.
Akin memanggil tuan Noah yang sedan fokus menonton.
"Tuan, apa kau ingin film yang lebih seru???"
Ucapnya melancarkan idenya.
Noah melirik Akin penasaran.
"Memangnya film apa???"
Akin mengambil remote televisi dan mengubah filmya menjadi film yang membuat Paul dan Gerry melotot. Akin tersenyum puas.
"Tuan lihatlah ini,ini dijamin lebih seru"
"Hey Akin,kenapa kau menunjukkan film itu" ucap Paul tak habis fikir dengan Akin.
Akin tersenyum puas.
"Biarkan dia menonton hal lain"
Ya,film yang dipilih Akin adalah sebuah film dewasa.
Noah fokus melihat film tersebut dan sampailah dibagian adegan dewasa,Noah berteriak.
"Awww....awwww" ucapnya sambil menutupi matanya menggunakan bantal.
Akin tergelak dibelakang Noah.
"Noah,apa yang kau lakukan???" Ucap seseorang yang baru masuk.
Akin langsung bersembunyi ketika mengenal suara siapa yang masuk.
Ya ,itu Gabriella.
Paul dan Gerry menunjuk kearah film yang sedang Noah tonton.
Sedangkan Noah tetap fokus melihat film itu.
Gabriella melotot melihat film apa yang ditonton Noah.
"Siapa yang memilihkannya film ini??"
Tanyanya pada Paul dan Gerry.
"Iiii...tu nona,Akin yang memilihkannya" ucap Paul gugup karena Akin tidak ada ditempat.
Gabriella menggeleng gelengkan kepalanya.
Akhirnya Gabriella memilih untuk pergi,sedangkan Noah masih fokus kelayar televisi.
"Awww... awwww...." sambil menutup matanya dengan boneka ditangannya.
***********
Acara menonton film akhirnya selesai.
Akin,Paul dan Gerry pergi keruang khusus para pengawal dan berduduk santai disofa.
Akin menghela napasnya.
"Aku heran dengan kalian,Kalian tahan sekali dengan sikapnya Tuan Noah???" Pertanyaan yang terlontar untuk Gerry dan Paul.
Paul dan Gerry sama sama berpikir apa alasan mereke bertahan.
"Mmmm...untukku pribadi....tuan Noah bisa kujadikan hiburan untukku" bisik Paul pelan agar tidak terdengar orang lain.
Akin dan Gerry tergelak mendengar jawaban itu.
"Benar...benar" sahut Gerry.
"Terkadang aku juga cukup senang,kalau aku tidak perlu pergi bertugas keluar dan cukup menjaganya"
Akhirnya mereka membahas tentang Tuan Noah dan segala keanehannya dengan suara pelan.
"Ekhemmmm....." ucap seseorang yang baru datang.
Akin,Paul dan Gerry menoleh bersamaan dan kaget melihat siapa yang datang.
"Tuan" ucap mereka serentak sambil menyengir.
Noah menyipitkan matanya melihat mereka bertiga dan mendudukkan dirinya disamping Akin.
"Apa yang sedang kalian bicarakan???"
Mereka saling memandang satu sama lain. Sedangkan Noah menatap mereka satu persatu menunggu jawaban.
"Mmmmm.....kami..." ucap Gerry gugup.
"Kami sedang membahas film tadi,tuan" sambung Akin langsung.
Membuat yang lain bernapas lega.
"Ya,benar tuan,kami sedang membahas film yang tadi sudah kita tonton" sambung paul mengikuti skenario Akin.
Mereka memandang wajah Noah dan sepertinya dia percaya.
Mereka menghembuskan napas pelan. Lega karena tuannya percaya.
"Uhhhhh.... aku bosan!!!" Ucap Noah tiba tiba.
"Aku ingin melakukan sesuatu!! "
Akin yang takut akan melakukan hal aneh lagi, dia segera mengeluarkan usulannya.
"Tuan,apa kau ingin pergi keluar???" Noah menatap kearah Akin.
"Aku tidak mau keluar!!!"
"Aku trauma pergi keluar!!" Tolak Noah.
Akin tidak menyerah sampai situ saja dia merayu Noah lagi.
"Ayolah,tuan,aku jamin kau akan sangat senang pergi ketempat ini" seru Akin meminta Noah untuk menyetujuinya.
Noah menggelengkan kepalanya.
"Tidak,aku tidak mau" tolaknya lagi.
Kini Akin memasang wajah memohon diikuti Paul dan Gerry.
"Ayolah,tuan" pinta mereka bertiga.
"Tidak!!"
"Tuannn..." masih dengan wajah yang sama
"Kami akan bersama anda tuan,tidak akan ada yang berani menganggu anda" bujuk Akin agar semakin meyakinkan.
"Tidak!!!" Tetep kekeh.
"Tuannnn...." semakin memohon
Noah terkihat berpikir sejenak.
"Baiklah... Aku ikut" jawaban akhir yang membuat mereka bertiga bersorak senang.
"Tapi kalian harus bersamaku yahh!!"
"Siap tuan" ucap mereka serentak.
Hay guyss...
bantu author untuk ngembangin cerita ini dengan ngasih komen,like ,subscribe.
happy reading🥰