Jika percaya, maka jangan pernah goyah. Tapi jika curiga maka selidiki Satu kalimat dari seorang Jeriko Sky Dominic, membuat seorang penyanyi canti Valeri Evania Zoe bimbang dengan keputusannya untuk percaya seratus persen pada kekasihnya Arthur Clavin. Namun kenyataan membuat seorang Valeri tersadar bahwa kekasihnya bukanlah mencintainya, tapi memanfaatkannya bukan hanya mengincar hartanya tapi juga sebagai tujuan balas dendam seorang wanita yang menaruh kebencian dengan ayahnya.
Kehadiran seorang Jeriko Sky Dominic, membuatnya merasa aman dan terlindungi, hingga benih cinta itu tumbuh dalam hati Valeri pada Jeriko. Jeriko sendiri sudah mulai membuka hatinya pada Valeri dari masa lalunya yang menawan hatinya. Saat tiba-tiba wanita itu kembali di saat yang tak tepat. Masa lalu itu kembali menerobos masuk dan mengambil alih apa yang menjadi miliknya. Namun kondisi sudah berubah, Valeri hamil. Tapi dia memilih untuk pergi menjauh dari hidup Jeriko dan menyembunyikan semuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Debora_oline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28 : Apakah Kamu Masih Menunggunya
Pagi sudah menyapa dan Jeriko sudah lebih dulu bangun dan mandi. Meninggalkan Valeri yang masih lelap, kelelahan akibat ulah Jeriko. Jeriko tak semudah itu melepaskannya ternyata. Mereka memang tertidur setelah melakukannya semalam, namun pada dini hari tadi Jeriko kembali menyerang Valeri dan kembali melakukan penyatuan dan tak hanya sekali namun sampai dua kali pelepasan Jeriko. Dan jangan tanyakan berapa kali Valeri mengalami pelepasan. Tak terhitung. Itu sebabnya gadis itu begitu lelah sekarang.
Jeriko turun ke lantai satu dan langsung bertemu dengan Frank dan Frisca yang duduk di meja makan untuk sarapan. Jeriko langsung duduk di sana dan makan bersama keduanya, sambil menunggu kedatangan Hiro yang dia minta membawakan sup buatan Maggie dan juga obat untuk Valeri.
“Frank, batalkan jadwal latihan Zoe pagi ini!” ucap Jeriko datar
Frank langsung meletakkan kembali sandwich nya, “Kenapa?”
“Valeri agak nggak enak badan. Tapi kupastikan dia bisa tampil malam nanti” ucap Jeriko
Frank mengerutkan keningnya dan menatap Frisca, “Valeri sakit? Apakah parah? Semalam dia baik-baik saja! Aku akan melihatnya” ucap Frisca
“Duduk!” perintah Jeriko dingin
Frisca langsung membeku di tempatnya, dia bisa melihat bagaimana Jeriko terhadap Valeri, namun jangan berpikir bahwa Jeriko akan selembut itu ketika berbicara dengan orang lain. Tentu itu harapan yang terlalu tinggi, Jeriko itu sosok pria yang dingin dan datar. Jadi mendengar ucapan Jeriko yang begitu dingin membuat Frisca langsung membeku.
Jeriko meminum airnya dan meletakkan sarapannya, “Aku sendiri yang akan merawatnya! Cukup batalkan jadwalnya sampai malam nanti.”
“Bos, ini yang kau minta” ucap Hiro saat sudah berdiri di samping Jeriko
Jeriko mengangguk, “Tunggu aku di ruang tamu, aku akan turun setelah selesai dengan Valeri”
Hiro mengangguk dan berbalik pergi. Sementara Jeriko langsung bangkit berdiri dan berjalan sambil membawa kotak bekal ke dapur. Dia menuangkan sup ayam buatan Maggie ke dalam wadah. Dia juga menyajikan buah potong yang sudah disiapkan Maggie. Lalu dia mengambil gelas dan membuka kulkas, dia menuangkan susu ke gelas itu dan meletakkannya di nampan yang sama.
Setelahnya dia kembali dan langsung berjalan meninggalkan Frank dan Frisca yang masih mematung di tempatnya. Frank langsung menarik tangan Frisca untuk kembali duduk di tempatnya dan melanjutkan sarapannya.
“Val kenapa ya Frank? Aku khawatir” ucap Frisca
Frank menghembuskan nafasnya, kali ini kekasih yang dimiliki artisnya agak posesif sepertinya. Dan Frank juga Frisca harus bersabar jika setelah ini mereka tak akan semudah itu dekat dengan Valeri.
“Biarkan saja Fris. Asalkan bos Jeriko bisa menjaga Val dengan baik, kita harusnya mendukung mereka. Jangan mencampuri urusan pribadi Val!” tegur Frank
Dia kemudian mengeluarkan ponselnya dan menghubungi pihak label untuk memberitahukan bahwa Valeri tak bisa latihan karena kondisinya yang sedang tak fit. Tapi seperti yang diucapkan Jeriko, Frank memastikan Valeri tetap tampil malam nanti.
Sementara Jeriko masuk ke kamar dan melihat Valeri masih dalam posisi yang sama. Tidur miring dan memunggungi Jeriko sekarang. Jeriko tersenyum dan meletakkan makanan yang dia bawa di nakas, lalu dengan lembut menyentuh punggung polos Valeri. Valeri tampak terusik dan menggeliat menerima sentuhan Jeriko. Dan sialnya milik Jeriko langsung mengeras begitu Jeriko menyentuh kulit Valeri.
“Pagi sayang”
“Eunngghhh Iko! Biarkan aku tidur! Aku lelah sekali!” rengeknya kembali bersembunyi di dalam selimut.
Jeriko terkekeh melihat betapa menggemaskannya Valeri. Jeriko bahkan memaksa tubuh Valeri berbalik dan kini menghadapanya, “Sayang, kamu harus sarapan dulu”
Valeri hanya bergumam tapi enggan membuka matanya. Jeriko menaikkan alisnya memiliki ide, “Jika kamu tidak bangun, aku akan kembali menyerangmu”
Valeri langsung membuka matanya dan terduduk menatap tajam Jeriko. Bagaimana bisa pria di hadapannya itu tak pernah puas! Apakah semua pria seperti itu! Gerakan tiba-tiba itu membuat selimut melorot dan memperlihatkan dadanya yang polos. Jeriko langsung tersenyum dan meremasnya pelan.
Valeri langsung melotot dan menepis tangan Jeriko, lalu menaikkan selimut menutup sampai ke lehernya.
“Jangan lagi Iko! Apakah kau belum puas?!” tanyanya kesal
Jeriko terkekeh, lalu mengambil tangan Valeri dan membimbingnya menyentuh miliknya yang kembali keras. Valeri melotot tak percaya, “Apakah dia tak lelah?! Jangan memaksanya bekerja terlalu keras Iko!” gumamnya tak jelas
Jeriko langsung terbahak dan menghujani Valeri dengan ciuman di wajah gadis itu. Membuat Valeri ikut terkekeh geli menerima hujanan ciuman kekasihnya.
“Dia selalu bereaksi seperti itu setiap melihat tubuhmu sayang! Bahkan aku susah menidurkannya saat melihat video mandimu!” ucap Jeriko
Valeri mengangkat alisnya dan pipinya langsung bersemu merah, “Mesum!”
“Kau suka sayang! Bahkan semalam kau bilang sakit, tapi kamu minta aku tidak menghentikannya! Kau mendesahkan namaku berulang kali Zoe!” ucap Jeriko provokatif
Valeri langsung mencubit perut Jeriko, “Jangan dibahas!”
Jeriko terkekeh lalu mengecup lembut kening Valeri, “I Love You baby!”
Valeri tersenyum, “I love you more”
Jeriko mengambil mangkuk sup dan menyuapi Valeri yang duduk bersandar di kepala ranjang. Valeri dengan senyum lebar menerima setiap suapan yang diberikan oleh Jeriko. Bahkan saat sup itu habis, Valeri menurut dengan menghabiskan semua buah yang ada. Pun dengan segelas susu itu tandas tanpa ada protes apapun, padahal biasanya gadis itu akan memulai harinya hanya dengan segelas kopi tanpa gula dan selembar roti tawar atau sandwich.
Saat Valeri hendak turun dari ranjang, dia merasakan nyeri di daerah inti miliknya. Dan Jeriko hanya meringis melihatnya. Dia sesungguhnya tau jika itu akan terjadi. Sehingga dia meminta Frank membatalkan jadwal Valeri sampai malam, dan dia juga sudah meminta Hiro menyiapkan salep untuk itu dan obat.
Jeriko dengan telaten menggendong Valeri dan membantunya mandi. Meskipun dia mati-matian menahan gairahnya namun dia tak mungkin menyerang Valeri lagi. Atau gadis itu tak akan bisa berjalan selama berhari-hari. Setelah selesai mandi, Jeriko meminta Valeri duduk di wastafel dan dia dengan telaten mengoleskan salep di inti milik Valeri.
“Kau sudah berapa kali meniduri perawan?!” tanya Valeri. Ada rasa nyeri saat melihat perlakuan Jeriko padanya. Melihat Jeriko begitu tau apa yang harus dilakukan, pasti ini bukan pertama kali bagi pria itu.
Jeriko menyelesaikan kegiatannya dan membantu Valeri mengenakan pakaiannya. Lalu dia menggendong Valeri, dan mendudukkannya di sofa sementara dia sibuk mengganti sprei yang ternoda darah milik Valeri dan juga cairan percintaan mereka.
“Kenapa diam saja Iko!” rengek Valeri
Jeriko menghembuskan nafasnya dan membuang sprei itu ke tempat sampah. Dia lalu mengambil sprei baru dan memasangkannya di ranjang itu, baru dia kembali ke sisi Valeri dan duduk di sampingnya.
“Hanya dua kali, mantan kekasihku dan kamu” jawabnya saat sudah duduk di samping Valeri. Jeriko memilih jujur pada Valeri. Dia serius saat mengatakan ingin menikahi gadis itu. Jadi dia tak ingin hubungan mereka dimulai dengan sebuah kebohongan.
Valeri menatap dalam Jeriko, “Jadi kau sering tidur dengannya dulu?” tanya Valeri sambil mengusap lembut pipi Jeriko
Jeriko mengangguk tanpa menjawab. Valeri melebarkan senyumnya, “Bolehkah aku mendengar ceritamu dengan mantanmu? Kenapa bisa kandas hubungan kalian jika sudah sejauh itu?”
Jeriko menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan, “Aku pacaran dengannya sejak aku masih sekolah menengah di Indonesia. Dia adalah adik kelasku, satu angkatan dengan Kaylee, kakak Ciara. Meskipun bukan teman Kaylee, karena nyatanya Kaylee justru membencinya. Dan aku pergi meninggalkannya untuk kuliah di Amerika. Tiga tahun dan aku sudah kembali untuk segera melanjutkan perusahaan milik ayahku, karena aku adalah anak pertama. Sekaligus aku ingin menikahinya. Hubungan kami baik awalnya, sampai Jerome memberikan sebuah link padaku yang berisi sebuah video asusila dimana pemerannya adalah Laura dan seorang lelaki yang aku tak tau siapa” ucap Jeriko tak ingin menutupi apapun
Valeri menyentuh lembut lengan Jeriko, namun Jeriko menarik tubuh Valeri masuk dalam pelukannya. Dia menghembuskan nafasnya sebelum kembali melanjutkan ceritanya.
“Jerome memang lebih menyukai dunia hacker dibanding perusahaan dan ilmu manajemen. Dan dari sanalah semua bermula. Aku menolak percaya video itu benar-benar Laura, tapi dengan mudahnya Jerome membuktikan bahwa video itu asli, meskipun direkam tanpa sepengetahuan Laura sepertinya. Aku mencoba bertanya pada Laura, aku takut dia dijebak atau di paksa. Tapi dia tetap tak mau mengaku.
Sampai akhirnya satu bulan kemudian, Jerome memberikanku banyak bukti tentang Laura yang menjalin hubungan dengan lelaki lain di belakangku. Saat aku menanyakan pada Laura, dia menyesal dan memilih untuk berhenti dan kembali padaku. Bodohnya aku, aku menerimanya lagi. Meskipun semua orang melarangku. Termasuk mommy dan daddy, jangan tanya bagaimana hebohnya Kaylee, Ciara, Freya, belum aunty Eca dan Aunty Elsa. Mereka semua melarangku menikahi Laura, tapi aku tetap ingin menikahi Laura.
Namun saat semua persiapan sudah dilakukan, Laura hilang tanpa kabar. Sampai sekarang. Dan saat itu aku terpuruk, lalu aku memilih untuk meninggalkan Domica Perkasa dan malah menyerahkan pada Finn untuk dia kelola, dan aku mengambil alih Dom Securitas dan membawanya ekspansi ke luar negeri, sampai sekarang” ucap Jeriko
Valeri mendongak dan tersenyum menenangkan, “Apakah kamu menyesal?”
Jeriko mengangguk, “Sejujurnya iya. Aku yang sudah memperkenalkannya pada seks Zoe. Aku yang sudah mengambil mahkotanya sebelum aku terbang ke Amerika. Niatku ingin mengikatnya sehingga dia akan menungguku. Aku bahkan mempercepat kuliahku. Aku mengambil double degree, pun Jerome. Dan tiga tahun aku sudah selesai. Tapi aku lupa bahwa aku meninggalkan Laura dengan gairah menggelora”
Valeri menggeleng pelan, dia menyentuh tangan Jeriko, “Itu bukan salahmu Iko. Itu keputusannya untuk menyerahkan mahkotanya padamu saat itu. Dan keputusannya juga untuk tetap menunggumu atau menyerah dengan gairah itu! Semua orang punya gairah, tapi kita manusia bukan hewan. Kita seharusnya bisa mengendalikan gairah itu. Bukan sebaliknya”
Jeriko terkekeh mendengar ucapan Valeri, “Jadi kamu mengatakan mantanku hewan yang tak bisa mengendalikan gairahnya?!”
Valeri mengedikkan bahunya tak peduli, “Jadi itu yang membuatmu memilih belajar mencintaiku? Karena keluargamu menyukaiku?”
Jeriko mengangguk, “Ya, terutama mommy. Aku sudah menyakitinya dengan membangkang atas larangannya berhubungan dengan Laura. Tapi aku malah mengacaukan pernikahanku sendiri. Tapi melihat mommy begitu memperhatikanmu dan menerimamu, aku ingin tetap melihat senyum itu. Dan kurasa mommy benar, akan sangat mudah mencintaimu. Karena sekarang rasanya aku sudah jatuh cinta padamu Zoe”
Valeri tersenyum dan mendongak, dia menerima dengan bahagia ciuman dari Jeriko.
“Lalu dimana mantan kekasihmu itu sekarang Iko?” tanya Valeri
Jeriko mengedikkan bahunya, “Aku tak pernah mencarinya setelah dia menghilang saat itu. Dia yang memilih pergi Zoe, jadi buatku semua sudah selesai. Jika dia berniat kembali dia tau dimana harus mencariku, tapi sampai sekarang dia tak pernah muncul.”
Valeri mengangguk pelan, “Apakah itu artinya kamu masih menunggunya?”
Jeriko mengeratkan pelukannya di tubuh Valeri, “Aku sudah memutuskan untuk menikahimu sayang. Aku bukan baji*gan yang akan mempermainkan perasaan wanita.”
Valeri tersenyum lebar, “Baguslah. Karena jika itu terjadi, aku akan menghilang ke tempat kamu dan keluargamu tak bisa menemukanku!”
Jeriko mendengus, “Bersembunyilah sayang! Bahkan ke lubang semut sekalipun aku akan tetap bisa menemukanmu! Karena aku tak akan melepaskanmu!”
Valeri tersenyum dan terbahak saat kemudian Jeriko menggelitik pinggang Valeri. Lalu meraup tubuh kekasihnya dalam gendongannya dan membaringkannya di ranjang.
“Beristirahatlah sayang! Kau harus memulihkan energimu. Malam nanti aku sendiri yang akan menemanimu” ucap Jeriko lalu mengecup kening Valeri dalam, sebelum dia keluar dan turun untuk menemui Hiro dan mengerjakan pekerjaannya.