NovelToon NovelToon
Hello, Mr. Kordes

Hello, Mr. Kordes

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen Angst / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:105.1k
Nilai: 5
Nama Author: sinta amalia

Siapa sangka moment KKN mampu mempertemukan kembali dua hati yang sudah lama terasa asing. Merangkai kembali kisah manis Meidina dan Jingga yang sudah sama-sama di semester akhir masa-masa kuliahnya.

Terakhir kali, komunikasi keduanya begitu buruk dan memutuskan untuk menjadi dua sosok asing meski berada di satu kampus yang sama. Padahal dulu, pernah ada dua hati yang saling mendukung, ada dua hati yang saling menyayangi dan ada dua sosok yang sama-sama berjuang.

Bahkan semesta seperti memiliki cara sendiri untuk membuat keduanya mendayung kembali demi menemui ujung cerita.

Akankah Mei dan Jingga berusaha merajut kembali kisah yang belum memiliki akhir cerita itu, atau justru berakhir dengan melupakan satu sama lain?

****

"Gue Aksara Jingga Gayatra, anak teknik..."

"Meidina Sastro Asmoro anak FKM, kenal atau tau Ga?"

"Sorry, gue ngga kenal."
.
.
.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sinta amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hey hati, apa kabarmu?

Kini mereka duduk melingkar di sebuah cafe, dan pandangan kelima anggota perempuan itu fokus pada satu titik yang sama, yaitu ponsel Zaltan.

Sesekali Senja menelan salivanya sulit.

"Itu kalian nyampe jam berapa?" tanya Syua kini sudah mengeluarkan diri dari keempat lainnya yang masih menonton video Zaltan.

"Jam dua siang."

Kini Mei yang keluar dari lingkaran kengerian itu dan menyeruput jus strawberry favoritnya, mendadak tenggorokannya haus.

"Ini lubang idung lo ngapain di shoot juga sih, Zal..." suara Senja memancing si empunya ponsel untuk ikut menengok.

Vio sudah tergelak, "berasa paling cakep sedunia dan yang lainnya hanya siluman beruk." Dan perkataan Vio itu, memancing yang lain untuk bersahut-sahutan mencibir.

Mei mengeluarkan catatannya, tidak langsung memberikan itu pada Jingga melainkan mendorong notesnya pada Arshaka, "Ka, coba sesuaikan apa yang gue tulis sama hasil survey lo...kira-kira apa aja yang kurang?"

Shaka langsung menarik catatan milik Mey dan meneliti satu persatu, namun kemudian ia menggulirkannya juga pada Jingga, "coba deh Ga, ini kurangnya apa...disana dingin banget Mei suhunya bisa sampe 20- 21 derajat...jadi mesti banyak bawa pakaian tebal."

Jingga turut meraih catatan Mei, sorot matanya begitu khusyuk melihat tulisan-tulisan gadis itu. Cukup berlebihan menurutnya, karena 2 menit saja rasanya cukup untuk memeriksa catatannya.

Akhirnya Mei buka suara juga karena tak tahan dengan sikap diam meneliti Jingga itu, "Ga...apa aja yang kurang biar gue---" kini sorot mata itu menatap Mei.

Jingga meraih pulpen Mei di depannya, dan suara keriuhan teman lainnya yang sudah meributkan isian video Zaltan seolah tak bisa mengusir perasaan canggung yang Mei rasakan.

"Oh ya Ga, kita juga bakalan butuh----- ngga si, Ga?" tembak Arshaka lagi mencoba memberi pendapatnya.

"Calon posko kita udah cukup lengkap, sih Mei..." kembali suara Arshaka layaknya dengungan lebah saat Mei memutuskan untuk menatap Jingga lebih dari 3 detik itu, demi menunggu sepatah dua patah kata yang akan diucapkan Jingga. Sampai---

Jingga mengangsurkan buku Mei, "udah gue tambahin apa yang kurang, dan coret yang dirasa ngga perlu-perlu banget."

Mei mengangguk segera mengalihkan pandangannya pada buku, netranya bergerak ke kanan dan kiri lalu turun, lalu sampai di...

...Apa kabar?...

Mei tertegun menatap tulisan tangan Jingga. Ia tak bisa lebih terkejut ketika Syua menggebrak meja, Blugh...blughh...

"Guys, bikin peraturan lah...di kelompok kita ngga boleh ada yang cinlok ah!"

Dan demi apa, suara-suara sumbang yang didominasi para laki-laki mulai menentang, "kok gitu? Ya kan kite-kite manusia, bukan pohon pisang, punya jantung tapi ngga punya perasaan, gimana kalo tiba-tiba gue jatuh cinta sama Mahad?" ujar Alby yang langsung mendapat dorongan dari Mahad, "saravv si se tan." Alby nyengir.

"Ya pokoknya ngga boleh lah, gue ngga mau nanti proker kkn kelompok ancur kalo misalnya ada yang jadian, apalagi kalo pas lagi masa-masa ee--nya, berantem. Yang namanya cinlok kkn itu suka ngga langgeng, habis kkn pasti putus, udah kaya kutukan tau ngga..." sewot Syua lagi.

Mei mendadak panas dengan pembahasan ini, bahkan ia sudah kembali menyeruput jusnya rakus.

"Disini ngga ada yang mantan-mantanan kan, ya?" tuduh Syua menunjuk satu persatu rekannya dan berakhir di Jovian dan Arlan.

Uhuk...uhukk...

Mei terbatuk demi tersedak bulir biji-biji strawberry yang masuk. Praktis pandangan mereka menoleh pada Mei.

"Pelan-pelan Mei mine..." Arlan menepuk-nepuk pundak Arshaka.

"Gue oke." Jawab Mei, bahkan ia tak berani menatap mata Jingga yang dilihat dari ekor matanya, cowok itu tengah menatapnya.

"Disana juga ngga ada ngandel-ngandelin satu sama lain. Ngga mesti anak cewek yang beres-beres...berlakukan jadwal piket, Ga..." pinta Syua lagi.

"Cici Yua....banyak banget permintaan lo.." ujar Jovian.

"Iyalah, biar ngga ada yang merasa dibebankan atau diandalkan...adil..." Vio dan Senja mengangguk setuju.

"Oke, ntar dibuat Arshaka sama Mei...ada lagi?" tanya Maru.

"Oke. Sekarang kita bahas masalah proker...." Jingga menyudahi pembahasan aturan kelompok.

Mei memasukan obat-obatan dalam satu wadah terpisah ke dalam koper.

Sebuah mobil truk mereka sewa untuk membawa peralatan dan kebutuhan mereka selama kkn dan sudah berangkat satu jam yang lalu bersama Jovian sebagai penunjuk jalan sang supir.

Mahad sengaja menggunakan mobilnya demi mengangkut anggota perempuan, selain bisa memangkas jarak tempuh, ia yakin nanti akan membutuhkan mobilnya untuk mobilitas.

"Oke guys dimana pun tempatnya, gue harap tidak akan menyurutkan semangat dan niat kita untuk mengabdi pada masyarakat." Jingga menaruh tangannya dan disusul Maru yang kemudian mereka mengikutinya, saling menumpuk telapak tangan.

"KKN Cikalong to be----" baru saja Alby bersuara, Syua sudah memotongnya, "bilang to be kalong wewe lagi, gue cincang mulut lo ya, By..."

Mereka tertawa renyah, lantas Alby menggeleng, "KKN Cikalong...day long...long...long!"

"Apaan asbun banget!" dorong Vio padanya yang berdecak sementara yang lain hanya terkekeh saja.

"Gue mikir itu semaleman, Vio."

\*\*\*

Para cowok sudah memakai helmnya dan menaiki tunggangan masing-masing. Sementara para cewek mengekori Mahad yang masuk ke dalam mobil mewahnya.

"Hati-hati," ujar Jingga melambai pada Mahad dan kumpulan anggota perempuan yang sebagian sudah mulai masuk, namun jelas pandangannya tertuju pada Mei.

.

.

Mei masih bergelut dengan perasaannya ketika teman-teman perempuannya sudah mulai bersuara di dalam mobil.

"Kalian kalo mau tidur, tidur aja..." ujar Mahad menyalakan AC, namun nyatanya para cewek ini sudah membuka perbekalan cemilan dan mengedarkannya.

"Ini kita siang banget, bisa nyampe jam berapa kesana nih..."

"Ya, semoga ngga terlalu malem sih." Jawab Mahad.

Nalula menyodorkan satu pack kripik ubi ke depan Mei, "mikirin apa sih, Mei? Tenang aja, ngga usah dipikirin dari sekarang, kita jalanin aja dengan ikhlas...ngga akan kerasa berat, gue kira...semuanya ngga akan seberat yang dibayangkan." Seolah paham, Nalula memberikan pendapatnya. Padahal yang sebenarnya, tanpa gadis itu tau Mei tidak sedang mengeluhkan kondisi kkn, karena memang kondisi itu sudah lumrah, apa yang mereka harapkan? Kkn di hotel Savoy Hoffman?

Mei memasukan tangannnya demi mengambil secuil keripik dari Nalula lalu kembali memandang keluar jendela kaca mobil, dimana perjalanan mereka ditemani para pengguna jalan yang lain, sementara di depan sana anggota laki-laki sudah hampir tak terlihat.

Sempat bertemu di persimpangan menuju gerbang tol, Mahad membunyikan klakson ketika akan mengantre gerbang tol.

"Kita pisah disini, hati-hati...berkabar." Jingga menurunkan sejenak slayernya dijempoli Mahad.

"Hati-hati bro..."

"Kalian hati-hati ya guys!" teriak Vio melambaikan tangannya, terakhir...tatap mata Mei dan Jingga bertemu, tanpa di duga...dan membuat Mei semakin resah adalah.

*Hati-hati*, gumaman dari mulut Jingga itu jelas untuknya. Orang be go saja yang tak sadar. Netranya masih mengikuti dimana para anggota laki-laki yang sengaja menepi melepas mobil Mahad, hingga Mei sempat berputar dan kembali di posisinya.

*Hey hati, apa kabarmu*? Mei menyenderkan kepalanya di sandaran kursi, rasa itu...masih sama, lantas usahanya selama ini, apa tak ada gunanya? Ia tak paham dengan maunya Jingga, ia tak paham dengan lelaki itu, sungguh...

.

.

.

.

1
sya-sha
candaannya bikin ngakak.yg baca jadi ikutan
rheisha
hahajaan,beruk kata nya...😁
rheisha
pinter banget senja balikin omongan nya ...😀
yuli
lanjuuuttt
sya-sha
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
rheisha
setajir itu kah mahad....enak dong
Khoirun Ni'mah
seru ya liat anak2 KKN,,emang seseru itu ya atau itu cuma khayalan teh Sin aja
🌸🌸mommy anak2..😉😉
😂😂😂😂😂😂
Zee Zee Zubaydah
duuh ayo dong mei,katanya mau saling terbuka lagi
jadi jangan ada yg di tutup²in lagi ya cantik
Fitria_194
arlan gk ada jaim jaimnya depan cewek... 😆😆😆😆.
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣yg ini juga betulllllll
lestari saja💕
benerrrrrr
lestari saja💕
pada berasumsi sediri sendiri😂😂😂😂
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
ga waras gtu kayak guru nya wiro sableng???
lestari saja💕
enak nya ada yg merhatiin
lestari saja💕
seruuu bgt....klo dah selesai kkn pasti kangen deh....
lestari saja💕
betooolllll
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
definisi sultan beneran nih mahad.....😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!