"Selain meninggalkan hutang dengan jumlah banyak, almarhum papa juga meminta kamu untuk menikah dengan tuan Jean, yang merupakan pemilik perusahaan King'X." ucap mama seraya mengusap air mata.
"Tapi ma, Kak Sena mengatakan jika tuan Jean adalah laki-laki tua yang lumpuh. tidak mungkin aku yang masih muda belia menikah dengan pria yang layak dipanggil kakek?" tolak Vella.
"Mama, juga tidak mengetahui kebenarannya. tapi kita tidak mempunyai pilihan lain, nak."
"Ini benar-benar gila! ma. mana mungkin aku akan menikah dengan pria yang mama sendiri belum pernah melihatnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jatuh dari kolam
Rani terlonjak kaget, begitu mendengar sesuatu yang jatuh kedalam kolam ikan, dengan panik dia segera menghampiri.
"Nona muda, apa yang anda lakukan?"
Mata Rani terbelalak bercampur panik, melihat penampilan Vella yang berantakan berusaha bangkit dari kolam ikan.
"Aku terpeleset dan jatuh." jawab Vella lemas.
"Apa yang sakit nona?"
"Kakiku sepertinya keseleo, dan ini sangat sakiiit." ucap Vella meringis memegangi sebelah kakinya.
Rani dan beberapa pelayan lainya segera membantu menaikan Vella keatas. dan segera melarikan kerumah sakit terdekat. setelah mendapatkan penanganan khusus, sebelah kaki Vella mengalami pergeseran tulang, sehingga dia harus diberi gift untuk beberapa hari kedepanya sampai kondisi Vella kembali membaik, selebihnya tidak ada cedera yang berarti.
Alex panik bukan kepalang, begitu mendapat telpon jika Vella jatuh ke dalam kolam ikan kesayangannya. pikiran Alex langsung kemana-mana. namun setelah Rani kembali menghubungi dan memberitahukan jika kondisi Vella sudah membaik, barulah Alex bisa bernafas lega.
"Kenapa aku begitu mengkhawatirkan Vella, bahkan rasanya lebih parah dari pada sakit ditinggalkan Natali dulu." gumam Alex memijid pelipisnya.
Sampai dirumah, Alex melihat Vella sudah tertidur pulas. efek dari obat penghilang rasa sakit yang diminumnya, pria itu menutup pintu kamar dengan perlahan-lahan, lalu pergi menuju kamar pribadinya. agar Vella bisa istrahat dengan tenang.
Alex meminta Rani untuk tidur di sofa yang terdapat dalam kamar Vella, untuk berjaga-jaga jika Vella ingin kekamar mandi atau membutuhkan sesuatu.
"Dasar ceroboh, bahkan aku sudah ingin mengulangi kembali malam panas dengan nya. tapi sekarang harus ditunda lagi sampai Vella benar-benar sembuh." gerutu Alex yang tidak bisa memejamkan mata, karena merindukan kehangatan tubuh Vella, ditambah lagi dengan udara yang dingin, semakin membuat fantasi liar Alex tidak tertahankan.
Alex menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh nya, dia berjalan keluar menuju kamar Vella. membuka pintu perlahan. nampak Rani sudah tertidur pulas di sofa, dengan suara pelan Alex membangun asisten tersebut, dan memintanya untuk kembali kedalam kamar nya sendiri.
Setelah Rani keluar, Alex menatap wajah cantik Vella yang masih tidur. memperhatikan sebelah kakinya yang terpasang gift. dengan gerakan hati-hati takut Vella terbagun, Alex ikut merebahkan tubuhnya disamping sang istri, memeluknya sehingga wangi tubuh Vella membawa kenyamanan tersendiri bagi Alex, bahkan dia bisa memejamkan mata dan tertidur pulas hingga pagi menjelang.
Sudah hampir seminggu, Alex harus berpuasa untuk memanjakan Adek kecilnya. sehingga mood Alex bisa berubah-ubah kapan saja, terutama Rey yang harus selalu siap mendengar amukan kemarahan tiba-tiba darinya.
Setelah selesai mandi dan minum obat, Vella berusaha belajar untuk melangkahkan kakinya sendiri. senyum mengembang dibibir Vella ketika dia sudah mampu melangkah tanpa perlu mengunakan gift ataupun tongkat lagi sebagai alat bantu.
Alex yang menyaksikan kondisi Vella yang semakin membaik melalui camera, tersenyum senang. paling tidak dia tidak perlu berpuasa lagi untuk kedepannya.
Namun harapan Alex kembali sirna, setelah mendapati jika Vella sedang mendapat tamu bulanan nya. pria tampan itu mengusap dan meremas rambut frustasi dengan keadaan beruntun tersebut.
"Sabar...sabar Alex, kendalikan pikiran mu ini cobaan...." Alex mengusap pelan dadanya sendiri. tidak lama ponsel Alex bergetar, segera dua memeriksa.
"Ting."
Sebuah notifikasi pesan masuk dari SMS banking, membuyarkan lamunan Alex, pikiran langsung tertuju pada aktivitas Vella setelah dinyatakan baru sembuh.
"Ada apa tuan, anda tersenyum?"
"Vella hari ini jalan-jalan, ditemani salah seorang sahabatnya, dia mengunakan kartu ATM pemberian ku untuk membeli baju, salon kecantikan dan yang terakhir makan-makan di restoran mewah." ucap Alex memeriksa satu persatu pesan masuk ke ponselnya.
"Aku senang melihat Vella kembali ceria, mungkin selama ini dia sudah bosan dengan diam dirumah saja."
"Aku juga berharap, kedepanya anda juga lebih terbuka tentang perasaan anda yang mulai mencair." gumam Rey dalam hati, karena Alex masih berusaha menyangkal perasaan nya sendiri terhadap Ravela, dan tetap menjadikan Natali satu-satunya wanita dihatinya.
***
maaf aku skip ya....
kenapa semua harus ada kekerasan sexsual sih......