NovelToon NovelToon
LANGIT TAK PERNAH INGKAR JANJI

LANGIT TAK PERNAH INGKAR JANJI

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir / Karir / Balas dendam pengganti
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: kegabutanku

Langit tak pernah ingkar janji

Dihina karena miskin, diremehkan karena tak berdaya. Elea hidup di antara tatapan sinis dan kata-kata kejam. Tapi di balik kesederhanaannya, ia menyimpan mimpi besar dan hati yang tak mudah patah.
Suatu hari, ia mendapatkan sebuah tawaran untuk melanjutkan sekolah di kota.

Apakah elea akan menerima tawaran tersebut? Apakah mimpi elea akan terwujud di kemudian hari?

Penuh teka teki di dalamnya, jangan lewatkan cerita ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kegabutanku, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

"andai kamu tau el, kalau aku menyukaimu." gumam jefri dalam hatinya.

"kak...kok bengong?"

"ehh...enggak kok el. Yaudah ayok lanjut, kamu mau kemana? Hari ini aku akan menemanimu kemanapun kamu mau." ucap jefri. Elea pun terdiam ia terlihat kebingungan.

"hei, kok bengong? Kamu nggak menyukai ini? Yaudah kita ke tempat lain aja."

"emm... Tapi kak, aku tidak tau harus kemana." jawab elea.

"yaudah deh, kamu ikut aku aja. Aku akan membawamu ke tempat yang indah disini."

"kelihatannya menarik, terima kasih ya kak." ucap elea begitu sungkan.

"sudahlah, kita nikmati saja hari ini." ucap jefri.

tiba- tiba jefri, menatap lekat ke arah elea. Ia mendekatkan wajahnya mendapati perlakuan jefri elea pun memejamkan matanya.

"ini aku mau ambil daun yang ada di rambut kamu." ucap jefri yang membuat elea justru semakin salah tingkah.

"te-terima kasih kak." jantung elea mendadak berdetak dengan kencang.

"heiii ayooo..." ucap jefri yang sedang berjalan lebih dahulu di depannya.

"i-iya kak.." jawab elea lalu mengikuti langkah kaki jefri.

Hari berganti, elea dan jefri kembali pulang dengan membawa kebahagiaan.

"heiii el... Gimana disana? Kamu happy?" tanya vita.

"seneng banget vit, disana bagus banget. andai saja aku bisa mungkin aku lebih memilih disana."

"selamat ya, benar- benar membawa harum nama sekolah kita." jawab vita.

"terima kasih..." jawab elea dengan memeluk sang sahabat.

"ehh iya, ceritain dong gimana kesan kamu disana?" vita terlihat antusias ingin mendengarkan apa yang dikatakan elea.

"jadi disana itu banyak banget tempat bagus, aku hampir mendatangi semuanya." ucap elea.

"sama siapa?"

"tentu saja diajak oleh kak jefri."

"apaaaa?"

"kenapa sih kaget gitu? Kan memang aku pergi kesana sama dia juga."

"eehh iya ding. Yaudah deh, ayok masuk sebentar lagi kan bel masuk."

"iya ayooo..."

"eh iya, nanti temenin aku pergi ke toko buku ya."

"emmm...gimana ya. Aku nggak bisa vit, kan kamu tau sendiri aku harus bantu ibuku."

"emm...iya udah deh."

"maaf ya vit."

"nggak apa- apa kok el, aku tau kok kalau kamu lagi repot."

"emmm... aku jadi nggak enak sama kamu."

"udahlah, aku juga ngertiin kamu kok." jawab vita yang memang tidak pernah berfikiran buruk kepada elea.

Sore hari tiba, elea sudah di rumah namun kali ini suasana rumahnya berbeda. Jauh lebih sibuk dari biasanya yang terlihat sepi dan tenang.

"ohh iya buk, ini kan sudah selesai ya elea segera berangkat ya biar nanti habisnya nggak terlalu sore." ucap elea.

"iya el, kamu hati- hati ya. Pulangnya juga jangan malam- malam."

"iya bu." elea segera pergi dengan mengendarai sepeda nya.

kali ini, elea pergi mencari penghasilan baru untuk tambahan biaya hidupnya bersama ibunya. Tentu saja dengan berjualan gorengan keliling dari kampung ke kampung.

"gorengan...gorengann..." teriaknya sambil mengendari sepedanya pelan.

"mbakkkk... Gorengan..." ucap ibu- ibu muda yang ada disana.

"baik bu, tunggu sebentar..."elea segera mendekat ke arah wanita tersebut.

"mau berapa bu? Ini ada tahu isi, pisang goreng, bakwan."

"saya mau masing- masing 5 ya mbak."

"baik bu, saya siapkan." elea dengan sigap melayani pembeli tersebut.

"mbak nya baru ya jualan disini?"

"iya bu, saya baru hari ini keliling disini." jawab elea dengan sopan.

"memangnya mbaknya berasal dari mana?"

"dari kampung budi mulya bu."

"wahh jauh banget mbak, kalau bisa mbaknya jangan sampai malam ya jualannya. Di sini banyak banget tukang begal. Takutnya mbaknya kena begal..."

"ba- baik bu." mendengar penuturan ibu tersebut nyali elea semakin menciut.

"gorengan saya sudah mbak?"

"ini bu, totalnya 15 ribu." perempuan tersebut langsung memberikan sejumlah uang kepada elea.

"alhamdulillah... Terima kasih ya bu." elea segera melajukan sepedanya.

"alhamdulillah... Semoga saja hari ini dagangan aku laku keras." ucap elea dalam hatinya.

selang berapa langkah kemudian, ada kakek- kakek yang memanggilnya.

"cuuu... Kemari.." ucapnya sambil melambaikan tangan.

elea mengangguk dari seberang jalan, lalu menuju ke tempat kakek tersebut.

"kakek mau gorengan saya?" tanya elea dengan sopan.

"kakek cuma punya uang ini cu.." ia menyodorkan uang selembar seribuan.

"tidak apa- apa kek, kakek mau apa?" tanya elea dengan senyuman.

"terserah kamu aja. Apa aja kakek mau.." elea pun memberikan beberapa gorengannya kepada kakek tersebut.

Ia merasa kasihan melihat sang kakek tersebut yang terlihat kelaparan.

"te-terima kasih cu, ini banyak banget." suara sang kakek terdengar lirih dan bergetar.

"iya sama- sama kek. El lanjut dagang dulu ya, semoga kakek sehat- sehat ya..." jawab elea. sang kakek membalasnya dengan senyuman.

maghrib hampir tiba, elea dengan cepat mengayuh sepedanya pulang ke rumah.

"bu...elea pulang." ucapnya dengan wajah sumringah.

"kamu mandi dulu el, ibu siapkan makan untuk kamu."

"ini bu, uang hasil jualan el." ucapnya sambil menyerahkan uang yang ada di dompetnya.

"alhamdulillah el, gorengan kita laku. banya banget el kamu dapat uangnya."

"alhamdulillah bu... Tapi maaf ya bu. Tadi elea memberikan beberapa gorengan kita kepada kakek- kakek. Soalnya elea kasian bu..." mendengar jawaban sang anak sang ibu justru tersenyum bangga.

"tentu saja tidak apa- apa, ibu sangat senang kamu bisa berbuat baik seperti itu."

"aku takut ibu akan marah."

"tidak akan sayang, justru ibu bangga sama kamu bisa berbuat baik seperti itu. Ini uang buat jajan kamu, terima kasih ya nak sudah bekerja keras membantu ibu."

"sama- sama bu, doakan el ya bu. Semoga di setiap jalan yang el lalui selalu mendapatkan ridha allah bu."

"pasti nak, tanpa kamu minta ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu."

"terima kasih bu." elea memeluk erat sang ibu seolah tak ingin lepas.

"el...mandi dulu ya bu." sang ibu pun mengangguknya dengan cepat.

selesai makan malam, elea masuk ke dalam bilik rumahnya untuk belajar.

ia memang anak yang pintar membagi waktu, dan tidak pernah malu dengan kondisi keluarganya.

"oh iya bu, kalau ibu tidak capek, el besok ingin membawa beberapa kue untuk el titipkan ke kantin. Apa ibu bisa membuatnya?"

"kue?" tanya ibunya yang terlihat bingung.

"iya bu, sebisa ibu aja bikin kue apa."

"hmm...baiklah ibu akan coba ya."

"el yakin ibu bisa, kan el pernah ibu buatkan kue dan rasanya sangat enak."

"ibu kurang percaya diri el."

"tidak apa- apa bu, kita coba saja."

"baiklah kalau begitu, ibu akan menyajikan yang terbaik."

"oke bu... Semangat ya bu." sang ibu pun tersenyum menatap ke arah elea yang masuk ke dalam bilik rumahnya.

"huftt... Maafkan ibu nak. Kamu harua menanggung semua ini..." tanpa bu siti sadari air matanya mengalir membasahi pipinya begitu saja.

.

.

Udah thor jangan mewek lihat perjuangan elea...

1
kegabutanku
Karya ini menceritakan kehidupan yang pahit, namun juga di selingi dengan kisah percintaan remaja. Sangat cocok kalian baca gaisss..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!