Ashella Zyla Aurora, gadis yang sangat suka membaca komik. Ia sangat suka membaca novel online atau komik, tapi yang paling Ashel suka adalah membaca komik karena ia bisa melihat langsung karakter tokoh yang sangat tampan dengan gambar yang di buat oleh sang penulis.
Namun sesuatu terjadi, ini sangat diluar akal sehat. Bagaimana bisa saat ia sedang membaca komik, ia malah masuk ke dalam komik tersebut. Dan yang paling parah ia memasuki tokoh antagonis yang sering membully, bahkan saat ia memasuki komik tersebut ia sedang membully seorang cowok culun yang memakai kacamata.
"Udahlah Sha, kasian tuh cowok culun udah babak belur."
"Lo ngomong sama gue? "
"Iya Aleesha."
"Aleesha? gue? " tunjuk Ashella pada dirinya sendiri.
"Ya lo lah, yang namanya Aleesha iris Zephyrine kan cuman lo."
Nama yang sangat familiar, Ashel sangat tahu siapa pemilik nama tersebut. Itu adalah nama antagonis perempuan di komik Charm Obsession.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 - Standar ketampanan
"Jadi begitu, apa kalian paham dengan apa yang baru saja Ibu jelaskan? " tanya guru yang telah selesai menjelaskan materi.
"Paham Bu," ucap semua murid serentak. Meski sebenarnya mereka ada yang tidak paham.
"Baik kalau begitu kalian tulis materi yang ibu jelaskan."
"Baik Bu," ucap mereka serentak.
Semua murid pun mulai menulis materi yang guru jelaskan. Begitupun dengan Aleesha yang sedang sibuk menulis materi, beberapa menit kemudian tangannya terasa pegal saking lamanya ia menulis. Ia meregangkan jari-jari tangannya yang pegal. Aleesha menghembuskan nafasnya lelah begitu melihat masih banyak materi yang harus ia tulis.
Males banget gue kalau di suruh nulis gini, padahal gue udah lulus tapi harus ngulang lagi jadi murid yang harus nulis dan belajar, males banget mana nih tangan udah pegal
Dengan terpaksa Aleesha terus menulis dengan wajah yang kesal. Sheryn menghentikan aktivitasnya yang sedang menulis begitu mendengar Aleesha beberapa kali menghembuskan nafasnya lelah, ia menatap Aleesha yang terlihat kesal ketika menulis.
"Sha, lo kenapa? "
"Gakpapa."
"Terus kenapa wajah lo kayak kesel gitu? "
"Gue males nulis."
"Kalau lo males nulis tinggal nyuruh orang buat nulis di buku lo, kemarin lo masih nyuruh tuh cowok culun buat jadi babu lo, tinggal suruh dia aja nulis, gampang kan? " ucap Sheryn enteng.
"Sheryn gue kan udah bilang mau jadi orang baik, jadi gue gak akan ngelakuin itu lagi," ujar Aleesha.
"Gue kira ucapan lo waktu itu cuman omong kosong lo doang."
"Sher, lo kok jadi nyebelin ya," ucap Aleesha menatap Sheryn kesal.
"Habisnya wajah lo yang kesel lucu tahu," ujar Sheryn.
"Terserah lo," Aleesha kembali menulis materi, begitupun dengan Sheryn.
Ketika menulis tiba-tiba ada pertanyaan yang melintas di benaknya. Aleesha menatap Sheryn, merasa ada yang menatapnya Sheryn pun melihat Aleesha dengan tatapan bertanya.
"Kenapa? "
"Cowok yang waktu itu pacar lo? " tanya Aleesha penasaran.
"Iya, emang kenapa? aneh banget lo nanya gitu, seakan-akan lo baru pertama kali liat dia," Aleesha bisa melihat ada tatapan curiga di mata Sheryn.
"Gue tahu kok, cuman masih gak nyangka aja lo pacaran sama dia," Aleesha berusaha terlihat biasa saja.
"Kenapa lo bisa berpikir kayak gitu? "
"Gak nyangka aja cewek tomboy kayak lo pacaran sama dia yang mukanya imut," ujar Aleesha dalam hati ia panik karena tidak tahu nama pacar Sheryn, ia lupa siapa namanya. Semoga Sheryn tidak semakin curiga.
"Lo mau ngejek gue ya makanya ngomong gitu," dengus Sheryn kesal.
"Tapi itu gak ngaruh karena gue udah biasa denger tentang itu dari orang lain," lanjut Sheryn. Aleesha bernafas lega karena Sheryn tidak curiga.
"Habisnya wajah kalian kayak ketukar gitu."
"Ya gakpapa asalkan sifat kami gak ketukar, asal lo tahu meski wajah Lucas imut tapi dia itu gentleman dan cowok idaman, sifat dia itu green flag, lo juga liatkan sikap dia yang perhatian ke gue, tapi yang paling penting wajahnya yang imut gemesin banget," ucap Sheryn membanggakan pacarnya.
"Iya-iya cowok imut emang gemesin," sahut Aleesha.
Sheryn menatap Aleesha curiga."Jangan bilang lo suka sama Lucas? "
"Sheryn meski gue suka cowok imut tapi gue gak akan rebut pacar sahabat gue," ujar Aleesha melihat Sheryn yang menatapnya curiga.
"Oh oke gue percaya tapi sejauh ini gue lihat-lihat tipe lo bukan cowok imut tuh, Grey sama Ethan contohnya."
"Mau cowok imut atau cowok sangar gue tetap suka, asal wajah mereka memenuhi standar ketampanan tingkat tinggi yang gue suka," ujar Aleesha.
"Berarti Grey dan Ethan memenuhi standar ketampanan tingkat tinggi lo itu? " goda Sheryn.
"Meski gue gak mau ngakuin itu, tapi wajah mereka emang memenuhi standar ketampanan tingkat tinggi."
Sebagai seorang pembaca novel atau manhwa standar ketampanan yang Aleesha suka sangat tinggi. Sebab di dunia nyata menurutnya tidak ada cowok yang setampan karakter fiksi kesukaannya. Mungkin karena itu Aleesha menjadi jomblo abadi di dunianya.
"Oh jadi menurut lo gue masuk standar ketampanan tingkat tinggi lo?" ucap suara berat tepat di hadapan mereka.
Aleesha menatap pemuda yang berdiri di depannya. Entah karena cahaya sinar matahari atau emang pada dasarnya pemuda itu sangat tampan. Saat ini wajahnya yang sangat tampan itu terlihat bersinar dengan surai pirang yang terlihat indah. Jika di deskripsikan pemuda itu terlihat seperti seorang pangeran yang baik hati. Atau karena pemuda ini adalah pemeran utama pria makanya ada cahaya di sekelilingnya.
"Aleesha ada sesuatu di wajah gue? " tanya Ethan. Suaranya mengalun di pikiran Aleesha. Sheryn menatap heran sahabatnya yang menatap berbinar ke arah Ethan.
Katanya udah gak suka tapi natapnya kok kayak kecintaan gitu cibir Sheryn di dalam hati melihat tingkah Aleesha.
"Tampan," ucapan Aleesha membuat Ethan dan Sheryn terkejut. Menyadari ucapannya yang memalukan Aleesha segera meralatnya.
"Eh maksud gue bukan gitu," Aleesha bingung harus berbicara apa.
Bodoh banget gue, gue emang gak kuat ngeliat wajah tampannya, tapi jangan bersikap malu-maluin kayak gini, mau di taro dimana wajah gue, ingat dia itu pemeran utama pria yang harus gue hindari, ingat itu Aleesha
Aleesha merutuki ucapannya yang memuji Ethan. Pasti pemuda itu akan mengejeknya, apalagi gadis di sampingnya terlihat menatapnya senyum-senyum.
"Biasa aja kali lihatnya Sha, jangan keliatan banget kecintaannya," goda Sheryn.
"Bukan kayak gitu Sher."
"Pertanyaan gue belum di jawab, Aleesha," ucap Ethan.
"Pertanyaan yang mana? " bingung Aleesha.
"Ngapain lo disini? " ucap seorang pemuda yang tiba-tiba saja sudah berdiri di samping Ethan.
"Apa urusannya sama lo kalau gue disini? " ujar Ethan tidak suka dengan keberadaan pemuda bersurai abu-abu itu.
"Jelas ini urusan gue, gue lihat lo ngomong sama target gue," suaranya terdengar dingin.
"Tunggu target? Siapa target lo? " ucap Aleesha. Sebenarnya ia tahu siapa yang di maksud oleh Grey tapi ia ingin memastikan. Semoga saja pikirannya tidak benar.
"Lo gak bodohkan? Siapa lagi target yang gue maksud selain lo," ujar Grey menatap Aleesha dengan wajah yang menampilkan seringai.
"Kenapa Aleesha lo jadiin target? " ujar Sheryn tidak terima. Sheryn tahu betul apa yang akan di lakukan oleh Grey terhadap Aleesha.
"Lo lupa? dia udah ikut campur urusan gue itu artinya dia siap menanggung akibatnya," Grey menatap Aleesha. Ia ingin melihat bagaimana responnya. Grey sudah membayangkan wajah ketakutan Aleesha. Ia menatap wajah yang cantik dan imut ini. Jika tahu Aleesha akan secantik dan imut seperti ini saat tidak memakai make up, Grey pasti sudah menyuruhnya untuk tidak memakai make up.
"Lo gak bisa jadiin Aleesha target," suara dingin terdengar dari pemuda bersurai pirang.