NovelToon NovelToon
Mas CEO I Love You

Mas CEO I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor / Persahabatan / Romansa
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: triani

Aluna, 23 tahun, adalah mahasiswi semester akhir desain komunikasi visual yang magang di perusahaan branding ternama di Jakarta. Di sana, ia bertemu Revan Aditya, CEO muda yang dikenal dingin, perfeksionis, dan anti drama. Aluna yang ceria dan penuh ide segar justru menarik perhatian Revan dengan caranya sendiri. Tapi hubungan mereka diuji oleh perbedaan status, masa lalu Revan yang belum selesai, dan fakta bahwa Aluna adalah bagian dari trauma masa lalu Revan membuatnya semakin rumit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon triani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Aluna menghentikan langkahnya, menatap seseorang yang tengah duduk sendiri di ruang keluarga,

"Ibu,"

Aluna kembali melanjutkan langkahnya dengan pelan, perlahan mendekati ke arah ibunya. Dari belakang ia bisa melihat kalau saat ini sang ibu tengah menangis.

"Bu ...., ibu baik-baik saja?" tanya Aluna ragu.

Ternyata pertanyaan Aluna berhasil membuat tangis sang ibu terhenti, ia bisa melihat sebuah foto yang tengah di pegang oleh ibunya, itu foto mendiang kakak laki-lakinya.

Hari ini peringatan kematian kakak ...., Aluna baru tersadar. seharian ini ia terlalu sibuk hingga lupa datang ke makam kakaknya.

Ibu Aluna menghapus air matanya dengan kasar, menatap Aluna dengan penuh kebencian, "Menurutmu?" ucapnya dengan begitu dalam.

"Bu ....," Aluna hendak meraih tangan sang ibu, tapi dengan cepat sang ibu menghindar.

"Ibu tidak baik-baik saja semua karena kamu, setiap kali melihat wajah kamu itu sakit. Ibu muak melihatnya, kamu tahu itu," ucap sang ibu dengan penuh amarah,

"Bu ....," Aluna tidak bisa menahan air matanya, ia benar-benar sakit menerima kenyataan jika dirinya lah penyebab penderitaan sang ibu. Ibu yang dulu begitu hangat dan kini berbalik membencinya.

"Tinggalkan ibu sendiri!" ucap sang ibu membuat Aluna mundur satu langkah dan menghapus air matanya.

"Jika itu mau ibu, Aluna akan sebisa mungkin mengindari ibu."

Sang ibu tersenyum getir, tampak menyimpan kepedihan di balik senyumnya, "Baguslah kalau kamu mengerti."

Aluna pun hanya bisa mengulas senyum penuh luka, tenggorokannya yang tadi terasa begitu kering sekarang sudah tidak terasa lagi, "Sudah larut, sebaiknya ibu istirahat. Selamat malam." ucap Aluna dan langsung berbalik meninggalkan sang ibu.

***

Di kantor pagi ini

"Apa ini tidak datang pagi ini?" tanya Revan begitu Bastian memasuki ruangan. sekarang sudah jam sembilan dan Aluna belum juga datang membuat Revan mulai bertanya-tanya, ia tidak berniat mengirim pesan pada Aluna sendiri.

"Nona Aluna sudah mengirim pesan, bos." Bastian langsung tahu siapa yang sang CEO maksud.

Revan hanya mengangkat sebelah alisnya dan Bastian langsung mengerti maksud dari pertanyaannya, "Nona Aluna ijin pergi ke makam kakaknya untuk menabur bunga." ucap Bastian menjelaskan.

Revan mengepalkan tangannya, jantungnya seperti teriris belati. Semenjak ke.atian sahabatnya itu, ia bahkan belum sekalipun pergi ke makam sang sahabat. "Keluarlah!" perintahnya kemudian.

Bastian tahu kali ini pasti suasana hati bosnya tengah tidak baik, ia tidak ingin bertanya lebih lanjut ataupun membicarakan tentang pekerjaan hari ini. Selagi ia bisa menghandle, seperti biasa ia tidak akan melibatkan Revan.

Setelah Bastian pergi, Revan membuka laci mejanya, mengeluarkan satu pak rokok lengkap dengan korek apinya, ia mengeluarkan satu batang dan mulai menyulutnya dengan api, menyesapnya perlahan sembari menatap langit kota pagi ini, seolah rokok bisa menjadi pelariannya saat suasana hatinya tidak baik.

***

Di Makam

Aluna tengah duduk di samping pusaran sang kakak, di tangannya ada keranjang bunga, senyum manis menghiasi wajahnya, sebisa mungkin ia tidak ingin menunjukkan air mata di depan makam sang kakak.

"Kak, hari ini aku akan melakukan keputusan besar dalam hidupku, semoga kakak tidak kecewa dengan keputusan Aluna saat ini. Aluna hanya ingin yang terbaik buat ibu dan Aluna."

"Restui Aluna ya kak, jika nanti Aluna jarang ke sini, kakak harap maklum ya, mungkin Aluna sedang sibuk."

"Tapi Aluna janji nggak akan begitu lama, Aluna akan berusaha menyempatkan diri ke sini meskipun Aluna sibuk."

"Kakak senang kan?"

Aluna menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya, "Sudah jam 9 kak, Aluna harus kembali ke kantor. Kakak baik-baik ya."

"Biar aku kasih tahu sedikit rahasia ya kak, bos ku sedikit galak ...," ucapnya sedikit berbisik seolah-olah tengah berbisik pada seseorang.

Aluna pun beranjak, ia kembali menabur hunga hingga bunga yang ada dalam.keranjang habis, "Aluna pergi dulu ya, kak. I love you."

Aluna berbalik dan meninggalkan pusara kakaknya. Sebenarnya ingin sekali berada di sana lebih lama, tapi ia tidak bisa ijin terlalu lama, apalagi ia masih anak magang, selain gaji ia juga masih butuh uang.

***

Sesampai di kantor, ia tidak membuang-buang waktu. Aluna segera menuju ke ruangannya dan Revan. begitu sampai di depan pintu, ia segera mengetuk dan langsung ada jawaban dari dalam pertanda jika pemilik ruangan itu tengah berada di di dalam.

Saat pintu terbuka, tampak Revan tengah duduk membelakangi dirinya,ia duduk sembari menatap ke langit,

"Maaf pak, saya terlambat. Tapi tadi saya sudah ijin sama pak Bastian." ucap Aluna cepat menjelaskan sebelum ditanya macam-macam oleh Revan.

Revan tidak mengatakan apapun, dari asap yang mngepul di atasnya memberi pertanda kalau ia kali ini tengah merokok.

Jadi dia perokok..., sayang sekali padahal bibirnya begitu seksi, jadi pengen gigit ..., batin Aluna mulai gila membuatnya dengan cepat menggelengkan kepalanya.

Revan mencecak puntung rokok ya di atas meja kemudian memutar kursinya hingga kini bisa melihat ke arah Aluna.

"Kali ini saya masih berbaik hati, tapi jangan harap lain waktu." ucap Revan dengan nada dingin.

"Maaf pak, lain kali saya akan ijin terlebih dulu."

"Bagus,"

Kemudian Aluna teringat dengan map yang berada di tangannya, ia pun maju beberapa langkah dan meletakkan map itu di atas meja, Revan langsung tertarik untuk menatapnya.

"Jadi kamu tidak setuju?"

Dengan cepat Aluna mengibaskan tangannya, "Bukan pak, saya setuju." ucapnya dengan cepat pula membuat Revan tanpa sengaja menarik sebelah sudut bibirnya.

"Baguslah."

"Kalau pak Revan tidak keberatan, saya boleh mengajukan satu syarat saja?" tanya Aluna memberanikan diri.

"Apa?" tanya Revan dingin.

"Apapun tujuan pak Revan mengajak saya melakukan pernikahan kontrak, saya hanya ingin mengajukan satu syarat saja, saya ingin pernikahan ini disembunyikan dari publik."

"Baiklah, bukan masalah."

mendengar jawaban Revan, akhirnya Aluna bisa bernafas lega. Ia tidak perlu khawatir dengan pandangan orang-orang tentang dirinya, apalagi ia masih anak magang di tempat itu, ia tidak mau masalah pernikahan kontraknya dengan sang CEO mempengaruhi penilaian magangnya.

"Kita pergi ke catatan sipil besok." ucap Revan lagi saat aluna hendak kembali ke tempat duduknya.

Aluna kembali menoleh pada Revan, "Tapi pak, bukankah besok itu terlalu cepat?"

"Apa kamu berubah pikiran?" tanya Revan dengan tatapan dingin yang menusuk.

Dengan cepat Aluna menggelengkan kepalanya, mana mungkin aku berubah pikiran,ini langkah awal untuk pergi dari rumah ..., batin Aluna, "Bukan seperti itu maksudku, tapi pernikahan butuh persiapan kan."

"Saya tidak suka menunda," ucap Revan dingin .

Seharusnya aku sudah tahu jawabannya ...., batin Aluna kesal, meskipun begitu ia tidak bisa merubah apapun .

Bersambung

Happy reading

1
Entin Fatkurina
tetap semangat
yuning
dia jodohmu Tifani 😁
yuning
asisten sama bosnya sama
yuning
pak CEO keren
Entin Fatkurina
sebelas dua belas dengan bosnya.
Lina Herlina
yg bner aja pagi sampe jm 11 malem
Entin Fatkurina
revan benar benar keren.
Entin Fatkurina
menunggu detik detik penyelamatan aluna.
Entin Fatkurina
intinya, tetap semangat aluna.
yuning
Revan gak mau nurunin gengsi , Aluna gak punya kepercayaan diri 🥴
Entin Fatkurina
lanjut kak tri.
Tri Ani: siapppppp
total 1 replies
yuning
hmmm
Tri Ani: hmmmmm
total 1 replies
Entin Fatkurina
kuatkan imanmu Aluna😊😊😊
Tri Ani: mantap
total 1 replies
yuning
Revan tukang gengsi 😁
Tri Ani: setuju
total 1 replies
Entin Fatkurina
so sweet.
Tri Ani: makacihhhhhh😘😘😘😘
total 1 replies
yuning
pak Revan, sweet juga ya
Tri Ani: menyala
yuning: langsung lunglai kita 😅
total 3 replies
Entin Fatkurina
jadi terharu.
Tri Ani: aku juga kak
total 1 replies
yuning
terhura 🥺
Tri Ani: 🥲🥲🥲🥲🥲
total 1 replies
Entin Fatkurina
lanjut kak tri.
Tri Ani: siap kak
total 1 replies
yuning
kejutan ulang tahun
Tri Ani: mantullll
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!