NovelToon NovelToon
ROMANTIC ACTOR

ROMANTIC ACTOR

Status: sedang berlangsung
Genre:Trauma masa lalu / Cintamanis / Dijodohkan Orang Tua / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Office Romance / Romansa
Popularitas:867.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Harin Adinata, putri kaya yang kabur dari rumah, menumpang di apartemen sahabatnya Sean, tapi justru terjebak dalam romansa tak terduga dengan kakak Sean, Hyun-jae. Aktor terkenal yang misterius dan penuh rahasia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30

Hyun-jae menatap Harin yang masih bersembunyi di dadanya, tubuh gadis itu sedikit bergetar. Ia bisa merasakan napasnya yang tersengal, seperti menahan tangis.

"Hei, jangan takut. Mereka tidak akan mendekat lagi," ucapnya lembut, mencoba menenangkan sambil menepuk pelan punggung Harin. Gadis itu hanya mengangguk tanpa suara mencoba menenangkan diri. Gimana gak kaget dan panik coba. Orang-orang itu menyerbu tiba-tiba.

Hyun-jae menatap ke luar jendela, kilatan cahaya kamera masih sesekali muncul dari celah-celah sempit di antara tubuh para wartawan. Matanya menyipit tajam. Dalam hatinya, bara amarah menyala. Ia memang sudah terbiasa dengan perhatian media, tapi kali ini berbeda, mereka sudah melewati batas karena menakuti Harin.

Dari mana orang-orang itu tahu peran aktris akan diganti sementara dia sendiri belum membicarakan hal tersebut dengan sutradara? Tentu saja dari mulut Luna sendiri. Pasti perempuan itu yang melapor dan memanggil para para wartawan ke sini.

Untuk apa? Jelas untuk menjatuhkan dia, terutama Harin. Huh! Mau main-main dengannya? Hyun-jae meraih ponselnya lagi dan menelpon Juno.

"Halo, Hyun, aku sudah memanggil petugas keamanan untuk mengusir orang-orang itu. Kalian bertahanlah sebentar. Di dalam sini juga kacau. Banyak sekali wartawan yang datang. Syuting akan di lanjutkan besok." kata Juno dari seberang.

"Beberkan semua kelakuan wanita itu pada media. Karena dia mau main-main denganku, maka aku pastikan membuat dia menyesal. Tolong kau cek cctv di parkiran. Cari tahu siapa orang yang membuka pintu mobilku tanpa ijin, aku ingin menuntutnya."

"Ada yang seberani itu? Astaga. Baik, aku akan melakukan sesuai perintahmu."

Begitu sambungan telepon terputus, Hyun-jae memutar tubuhnya, menatap Harin yang masih menunduk.

"Kita pergi dari sini," katanya pendek.

Ia berpindah ke kursi sopir dengan gerakan cepat, menyalakan mesin, dan menekan pedal gas kuat-kuat. Suara mesin mobil sport itu meraung di antara hiruk-pikuk teriakan wartawan. Dalam sekejap, mereka meninggalkan area studio, diikuti pantulan cahaya lampu yang semakin menjauh di kaca spion.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Selama beberapa menit, hanya suara angin dan desau jalan yang terdengar. Harin masih diam di jok belakang. Matanya menatap lurus ke depan tanpa benar-benar fokus. Hyun-jae melirik sekilas.

"Sudah tidak apa-apa," katanya pelan.

Harin menelan ludah, suaranya pelan, nyaris bergetar.

"Aku... Aku cuma ... kaget, oppa."

Hyun-jae menarik napas panjang, nada suaranya berubah lembut.

"Aku tahu. Tapi mulai sekarang, kalau ada hal seperti ini, sembunyi saja di belakangku. Aku yang akan menghadapi mereka."

Harin mengangguk, lalu menatap pria di depan. Dari belakang wajah Hyun-jae terlihat tegas namun menenangkan. Entah kenapa Harin merasa tenang kalau ada dia.

Ia berusaha mengalihkan pandangan, tapi gagal.

"Oppa," panggilnya pelan.

"Hm?"

"Apa oppa banyak kali menghadapi situasi seperti ini? Oppa tenang banget tadi. Aku malah panik sekali."

Hyun-jae tersenyum tipis tanpa menoleh.

"Aku harus tenang, agar bisa melindungimu."

Ucapan itu sederhana, tapi cukup membuat Harin terdiam lama. Pipinya terasa hangat. Ia berdeham kecil, menatap keluar jendela untuk menyembunyikan wajahnya yang merah.

Harin sudah berpindah di kursi depan samping sopir. Ia merasa tidak enak duduk di belakang, seperti Hyun-jae sopirnya saja.

Hari sudah mulai gelap. Sudah dua jam Hyun-jae menyetir. Mereka telah meninggalkan ibukota yang ramai. Jalanan semakin sepi, udara makin dingin, dan di kejauhan, langit mulai bertabur bintang. Dan Harin tertidur.

Kepala gadis itu miring ke arah jendela, lalu perlahan jatuh ke bahu Hyun-jae. Pria itu sempat menoleh, menatap wajah tenangnya yang tertidur lelap. Beberapa helai rambut Harin menutupi pipinya. Hyun-jae mengangkat tangan dan menyibakkannya dengan lembut, lalu menghela napas panjang.

"Dasar gadis ceroboh, kau selalu tertidur di sembarang tempat." gumamnya kecil, tapi sudut bibirnya melengkung lembut.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Mobil berhenti di tempat yang tampak sepi dan indah, sebuah dataran tinggi di luar kota, menghadap ke lembah dengan pemandangan langit malam yang luas. Dekat hutan. Di sini, bintang-bintang terlihat lebih terang, dan suara jangkrik terdengar bersahut-sahutan dari dalam hutan.

Hyun-jae mematikan mesin. Suasana langsung senyap. Ia bersandar di kursi, menatap pemandangan di luar jendela, lalu beralih ke wajah Harin yang masih tertidur. Sekali lagi, tangannya tergerak, mengusap pelan kepala gadis itu.

"Tidurlah sebentar lagi," bisiknya. Tapi gerakannya justru membuat Harin menggeliat pelan. Gadis itu membuka mata perlahan, tampak kebingungan.

"Kita di mana?" suaranya serak, seperti baru bangun dari mimpi.

Hyun-jae menatap ke luar kaca depan.

"Tempat yang aku datangi dulu, waktu ingin sendiri. Tempat rahasiaku."

Harin memandang keluar jendela, matanya melebar.

"Wahh ... cantik banget!" serunya, kini sudah benar-benar terjaga. Ia membuka pintu mobil dan keluar, menghirup udara dingin yang segar. Angin berembus lembut, membawa aroma tanah dan pepohonan.

Dari tempatnya berdiri, seluruh langit tampak seperti lautan cahaya. Bintang-bintang bertaburan, dan garis cahaya lembut dari kota di kejauhan terlihat samar.

Hyun-jae menyusul keluar, berdiri di sampingnya. Harin mendongak ke langit, matanya berbinar.

"Aku belum pernah lihat bintang sebanyak ini," katanya pelan.

"Jarang orang datang ke sini," balas Hyun-jae.

"Makanya tenang."

Beberapa saat mereka hanya diam, menikmati pemandangan itu. Harin menggigil kecil, udara di bukit cukup dingin. Tanpa banyak bicara, Hyun-jae mengambil jaketnya di dalam bagasi mobil dan memakaikan pada gadis itu.

"Pakailah, kalau kau sakit aku yang ribet mengurusmu. Kau ingat hanya kita berdua di rumah kan? Kau menumpang di tempat tinggalku."

Harin tersenyum antara senang dan sebal. Padahal dia hampir baper tad. Tapi nggak jadi.

"Makasih, oppa." ucapnya setelah tulus.

Hyun-jae menahan tawa. Pandangan Harin menoleh ke samping kiri dan melihat ada banyak kunang-kunang yang berada di jalan masuk hutan.

Harin menatap kunang-kunang yang berkelap-kelip di antara pepohonan. Matanya berbinar penuh kagum.

"Oppa, lihat! Banyak banget! Aku mau lihat lebih dekat," serunya riang, berlari kecil menuju arah hutan.

"Harin, hati-hati! Jalannya licin!" seru Hyun-jae sambil menutup pintu mobil, lalu menyusul langkah gadis itu. Namun Harin sudah terlanjur melangkah lebih dalam, tertawa kecil saat cahaya kunang-kunang menari di sekelilingnya.

"Ya ampun indah banget di sin ..."

Belum sempat ia melanjutkan, terdengar suara geraman berat dari semak di dekatnya. Harin menegang.

"Oppa… itu suara apa?" tanyanya pelan, matanya menatap ke arah gelap di antara pepohonan.

Hyun-jae mendekat, memasang posisi siaga.

"Mundur pelan-pelan," katanya rendah. Tapi belum sempat mereka bergerak, seekor babi hutan besar keluar dari balik semak, matanya memantulkan cahaya lampu mobil dari kejauhan. Hidungnya mendengus keras, seolah merasa terancam.

"AAAKK!!" jerit Harin refleks. Ia langsung melompat ke arah Hyun-jae dan melingkarkan tangan serta kakinya erat-erat di tubuh pria itu seperti koala.

"OPPA!! BABI!!" teriaknya panik, wajahnya sudah menempel di dada Hyun-jae.

1
nyaks 💜
serba salahkan kamu YeJin,,,udah jujurlah ke Hyun jae...
Sri Aminah
nahhh lohhh 😡
Bola nasi
tuh kan ye jin, kamu salah teman😌
Yati Dea
rasakan kmu in soo
irma hidayat
moga harin cepat sehat kembali,, dan perempuan setaninsoo membusuk dipenjara, pembunuhan yg direncanakan
Desyi Alawiyah
Mungkin In Soo baik ke Ye Jin karna ingin mendekati Hyun Jae... Soalnya kan In Soo tahu kalo Ye Jin sepupunya Hyun Jae...

Ini pendapat aku aja sih... 😁🤏
Hanima
lanjut
Hanima
rasaaaaakan
Ita rahmawati
si ye jin lgsg syok setelah tau sifat asli in soo 🤣
oppa knpa di stop harusnya lanjut cekik sampe pingsan minimal 😂
Srie Handayantie
nah kan sikap asli nya lngsung keluar , gpp shock diawal ye jin nanti juga kamu malah hilang respect sama orang yg kek begitu.
vj'z tri
🤫🤫🤫 gak ada yang bilang lu dorong harin ya 😡😡😡😡 tapi lu ngaku sendiri barusa 😡😡
Syifa Azhar
sepandai-pandainya kamu berbohong pasti bakal ketahuan juga in soo, siapkan saja dirimu segera masuk hotel prodeo😄😄
Santi Nuryanti
buruan oppa cr bukti sblm insoo ilangi🤣
diluar nmpak baik tp didlm busuk,ye ji u slh menilai org. lnjt tho😍
faridah ida
makanya jangan liat orang dari luar nya aja Ye Jin ...
Rezqhi Amalia: permisi kak, siapa tahu kakak minat mampir dikaryaku yang berjudul 'Dipaksa Menikahi Suami Sahabatku'

terimakasih sebelumnya 🤗💐
total 1 replies
faridah ida
bagus Hyun ...👍👍
orang seperti In Soo memang harus di peringatkan ...
Dian Rahmawati
yen jien shock kan
Nona aan Chayank
Semoga ada kamera yg GK sengaja ngerekam perbuatan jahat In Soo.. biar dapat hukuman yg setimpal dg kejahatannya... 😠
🔵✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻᴅ'ғᵗⁱᵃʳᵃ🌹🎀👥
nah kan udah nunjukin taringnyaaa... emg dasar, muncul kan sifat aslinya in soo
Fitria Syafei
Perlahan tapi pasti semua akan terungkap siapa In sop sebenarnya 😏 kk yg baik kereen 😘😘
sum mia
kali ini kamu selamat in Soo....tapi tidak lain kali . dan kau ye jin.... sekarang sudah tahu watak aslinya kan . orang licik berkedok kebaikan dan lemah lembut yang bikin ye jin syok berat .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!