siska alivia adalah wanita cantik, pintar dan mempunyai tubuh yang sangat seksi, membuat kaum hawa terperangah saat melihat tubuh Siska.
Siska mempunyai mantan pacar, dia adalah teman dari adiknya yaitu Aska, mereka hanya berbeda satu tahun, Siska lebih tua dari Aska. setalah 8 tahun berpisah tiba - tiba mereka bertemu kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Duna Dara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gugup
Hallo Semuanya........
Selamat Membaca.........
...****************...
Siska terkejut karena ucapan Aska membuat Siska langsung menundukkan kepalanya dan dia pun gugup karena Aska terus menatapnya.
"Kenapa kamu menundukkan kepala sayang?" tanya Aska.
"Maaf pak saya hanya ingin mengantarkan dokumen yang di minta oleh bapa!" jawab Siska dengan gugup.
"Angkat kepala mu sayang! aku Tidak suka kamu seperti itu!" ucap Aska tegas.
Ucapan Aska membuat Siska langsung mengangkat kepalanya dan langsung bertatapan dengan mata Aska yang hitam dan tajam.
"Kemari lah!" ucap Aska tegas.
Siska pun Tidak sadar mengangguk dan menghampiri Aska, saat aska berbicara tegas seperti itu, Siska jadi terhipnotis dan langsung menghampiri Aska dan dia sekarang udah ada di samping Aska.
Saat Siska masih terdiam di tempatnya, tiba - tiba tangan nya di tarik oleh Aska, sampai Siska jatuh di atas paha aska.
"Ahh apa yang bapak lakukan?" tanya Siska dengan gugup.
Posisi mereka sangat intim, Siska yang sedang duduk di pangkuan Aska dan aska yang sedang memeluk dan menenggelamkan wajahnya di leher Siska.
Membuat Siska gugup karena takut ada orang yang masuk ke ruangan aska.
"jangan gugup sayang, tidak akan ada yang bisa Masuk ke dalam ruangan ku!" ucap Aska sambil mencium leher Siska.
"akhh stop pak!" ucap Siska sedikit keras, membuat dia sendiri terkejut dan langsung menutup mulutnya dengan tangan.
Siska takut Ada yang mendengar teriakan Siska dan berpikir aneh - aneh.
Siska terus mencoba melepaskan pelukan Aska dan terus bergerak untuk bisa terlepas dari pelukan aska, namun itu semua tidak berarti apa - apa karena Aska masih terus memeluk Siska malah lebih erat dari sebelumnya.
"Diam sayang, kamu bisa membangunkan dia!" ucap Aska dan langsung di mengeri oleh Siska, Siska pun langsung terdiam dan Aska yang merasakan siska terdiam hanya senyum dan melanjutkan aktifitas di leher Siska.
Tiba - tiba pintu di ketuk, membuat Siska terkejut dan mencoba mendorong Aska, namun Aska malah terus menerus mencium lehernya dan memeluknya lebih erat lagi.
Pintu terus di ketuk dari luar, membuat Siska gugup setengah mati karena Aska yang tidak mau melepaskan nya dan malah menyesap ceruk lehernya sesekali membuat Siska langsung menutup mulutnya karena dia hampir melenguh kenikmatan, memang apa yang di lakukan Aska membuat Siska menikmatinya dan menyukainya namun dia lebih gugup karena ada seseorang yang sedang mengetik pintu terus menerus.
"Aska akhhh"
Lenguhan Siska pun keluar Karan sudah tidak sanggup. Aska yang mendengar itu tersenyum dan malah lebih semangat mencium setiap inci leher Siska.
Ketukan pintu masih saja ada membuat Siska langsung mendorong wajah Aska dan langsung berdiri dan sedikit menjauh, Siska langsung membetulkan pakaian dan rambutnya karena ulah Aska.
Aska yang sedang menikmati malah Siska mendorongnya dan langsung berdiri membuat dia kesal dan menatap tajam Siska.
Siska tidak peduli dan sibuk membetulkan baju dan rambutnya karena ulah Aska.
Setalah Aska melihat Siska yang sudah beres membetulkan baju dan rambutnya dia langsung menekan tombol di bawah mejanya dan otomatis pintu terbuka.
Setelah itu Sekertaris Aska pun masuk dengan membawa beberapa dokumen.
"pak saya membawa beberapa dokumen yang harus bapak tanda tangani!" ucap Sekertaris Aska yang bernama Putri.
"dan hari ini ada beberapa jadwal meeting di luar kantor!" ucap Putri Sekertaris Aska.
Aska yang hanya mendengarkannya dan mengecek dokumen yang di bawa Sekertaris.
Saat Aska fokus mengecek dokumen, Putri menatap aneh kepada Siska membuat Siska membalas menatapnya dengan tatapan yang sama.
Siska tipikal orang yang tidak takut dengan siapapun kalau dia merasa tidak salah.
"Baik, kamu bisa keluar!" ucap dingin Aska.
"Baik pak Aska saya permisi" jawab Putri.
Putri pun berjalan ke arah pintu, saat sudah ada di depan pintu Putri menatap kembali Siska dengan tatapan tajam membuat Siska menantangnya dan membalas tatapan tajam dengan senyuman manis, Siska tidak takut sama sekali dengan Putri.
"Emang Lo pikir gue takut, perempuan aneh!" monolog Siska, namun di dengar oleh Aska.
"Kenapa?" tanya Aska.
"Tidak apa - apa pak! kalau begitu saya permisi pak saya harus mengerjakan pekerjaan saya kembali!" ucap Siska dan berjalan ke arah pintu.
Namun sebelum Siska membuka pintu Aska sudah menekan tombol yang ada di bawah meja kembali dan otomatis pintu tertutup kembali.
Saat Siska ingin membuka pintu sudah tertutup dia menyapa Aska.
"Buka pak, saya ingin keluar!" ucap Siska.
"Buka kalau kamu bisa sayang!" ucap Aska sambil tersenyum dan menyadarkan punggungnya di kursi.
Siska terus menerus berusaha membuka pintu.
"Pak buka pintunya!" tambah Siska yang sedang memaksa untuk membuka pintu, namun tentu saja tidak bisa karena terkunci.
"Kamu pikir aku bapak kamu terus panggil bapak?" ucap Aska yang mendadak sudah ada di belakang Siska dan memeluk Siska dari belakang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...