NovelToon NovelToon
Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Sahara Penghuni Rumah Angker Bagaskara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Poligami / Spiritual / Rumahhantu / Matabatin
Popularitas:780
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Bintang yang mengalami kebangkrutan terpaksa harus menjual semua asetnya dan juga pindah dari kota tempat dia tinggal
beruntung dia masih punya warisan sebuah rumah dari sang Kakek Bagaskara
Tapi rumah itu tidak berani di dekati penduduk karena terkenal Angker dan tidak bisa di masuki siapapun kecuali oleh sang pemilik
mampukah Bintang dan keluarganya bertahan disana? dengan banyak gangguan dan juga musuh sang kakek yang mengincarnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gandra si Genderuwo

Kita duduk disana saja, nanti aku pesan bakso untuk kita makan" ucap Galang menunjuk satu pohon rindang yang cukup besar, dengan bangku yang berbetuk lingkaran di depannya dan di tengahnya ada meja bundar juga

"Jangan disana, disana ada si genderuwo, dia sering usil sama perempuan" bisik Sahara

"Kita disana saja, lebih terang dan bisa lihat danaunya Langsung" pinta Dimas menunjuk kursi panjang dengan meja menghadap langsung ke danau

"Boleh, disana juga boleh, tadinya aku mau disana karena di sana ada Risma dan Pipit" jawab Galang

"Bilang saja kamu juga telepon mereka" Sinis Sadam

"Hehe iya, boleh ya mereka ikut kita?" Tanya Galang dan Dimas mengangguk

"Hei, Kalian sudah sampai?" Tanya Restu yang datang bersama Panji

"Iya kami juga baru sampai" jawab Sadam

"Galang mana?" Tanya panji

"Pesan bakso di sana, kamu susul saja kalau kamu juga mau" jawab Dimas

"Ayo kita pesan juga" ajak Restu

"Kita ikut nggak ganggu Kalian kan?" Tanya Risma

"Nggak ko kalian bisa gabung juga" jawab Sadam

"Dimas sudah mengerjakan tugas sekolah?" Tanya Pipit sopan

"Sudah makanya main kesini supaya tidak stress setelah banyak mikir tugas" jawab Dimas juga sopan

"Alarm tanda bahaya berbunyi" sinis Sahara

"Kamu diam saja di sampingku, jangan keluyuran" bisik Dimas

"Tapi aku juga mau makan bakso" jawab Sahara

"Kamu bisa beli, nanti aku pesan satu buat kamu makan di rumah" bisik Dimas

"Iya, sama es cincau" tambah Sahara melompat ke atas pohon saking senangnya dan dimas hanya bisa menghela nafasnya panjang

"Kenapa dim? Kamu nggak sakit kan?" Tanya Sadam yang melihat Dimas menghela nafasnya

"Aku lapar, karena cuma makan tadi pagi saja" jawab Dimas

"Kalau begitu kamu jangan makan yang pedas, nanti perut kamu sakit" ucap Pipit

"Aku pesan yang bening ko nggak pakai sambel" jawab Dimas tersenyum lembut

"Jangan senyum, senyum itu cuma untuk Sahara" teriak Sahara dari atas ranting pohon

Puk puk

"Eh, ko aku merasa ada yang nepuk pinggang aku ya" gumam Risma

"Masa sih, di belakang kamu nggak ada siapa siapa ko" ucap Sadam

"Iya, ada yang nepuk pinggang aku" jawab Risma sedikit merinding

Dimas melihat ke arah Sahara yang masih duduk di atas pohon, dan dia tahu Sahara tidak menggangu Risma

"Akhh.." teriak Pipit memegangi dadanya

"Kenapa?" Tanya Dimas

"Ituu... Ada yang megang dada aku" jawab Pipit menunduk malu

"Lah, ko bisa, masa disini ada hantu" kaget Sadam

"Kalian kenapa?" Tanya Galang yang sudah datang membawa nampan berisi bakso pesanan mereka

"Ini katanya para gadis ini di tepuk dan di pegang" jawab Sadam

"Apanya yang di pegang?" Tanya Panji antusias

Plak

"Duduk Lo, kepo banget perasaan" gerutu Restu

"Ck gue kan cuma tanya" cibir Panji

"Kalian pindah saja ke samping Galang" ucap Dimas

"Kamu nggak apa apa Pit" tanya Sadam yang melihat wajah Pipit terlihat pucat

"Aku merasa nggak nyaman" jawab Pipit sedikit tak bisa diam karena merasakan geli yang sangat menggangu

"Itunya sedang di jilati si genderuwo itu, dia sepertinya jarang cebok kalau pipis huekk" ucap Sahara merasa jijik dan Dimas menahan tawanya

"Kamu mungkin ingin buang air kecil, pergi saja ke kamar mandi" ucap Risma

"Kalau begitu aku ke toilet dulu ya, rasanya kurang nyaman" pamit Pipit berlari ke arah toilet

"Si Gondrong ikut dia ke toilet juga, pasti dia menang banyak" bisik Sahara

"Kamu nggak bantu dia?" Tanya Dimas

"Aku itu cuma jagain kamu, bukan jagain orang lain" jawab Sahara cuek

Di toilet

"Ini kenapa ya ko aku merasa geli tapi juga enak" gumam Pipit

"Akh.. ko sekarang kerasa lagi"

pipit lalu membuka bawahannya dan duduk di atas closet dengan sedikit membuka kakinya

Si genderuwo yang seperti mendapat lampu hijau Langsung melakukan aksinya dengan terus menekan titik sensitif Pipit hingga dia klimaks

"Aakhh... Kenapa seperti ada yang masuk" gumam Pipit menahan suaranya saat si genderuwo mulai memasukkan miliknya dengan Geraman puas

Gggrrrrr....

Suara Geraman dari dalam toilet itu membuat semua yang di toilet merasa takut dan langsung kabur tapi tidak dengan Pipit yang sedang merasakan keenakan

Genderuwo itu bahkan memperlihatkan wujudnya dengan cara menyamar menjadi Galang

"Galanghhhhh... Ini kamu?" Tanya Pipit yang sedang di gempur om genderuwo

"Iya sayang, ini aku" jawabnya sambil menyambar bibir Pipit

"Inihhh sakit Lang" ucap Pipit

"Tapi enak kan?" Bisik om genderuwo tersenyum manis sambil terus mengehantakkan tongkatnya ke dalam goa Pipit yang sudah jebol

"Iya..ahhh aku mau pipis lagi" teriak Pipit memegang bahu om genderuwo

"Pipis saja, aku juga akan sampai" jawabnya sambil membenamkan tongkat miliknya semakin dalam dan menyemburkan lahar panas berwarna putih ke dalam lahan Pipit yang gersang

"Galang, aku takut" ucap Pipit menunduk

"Jangan takut, aku disini, kamu kirim pesan saja pada teman teman kalau kamu akan pulang duluan, aku juga akan kirim pesan yang sama, kita jalan jalan ya" bujuk om genderuwo dalam wujud Galang

"Kemana?" Tanya Pipit polos

"Ke suatu tempat" jawabnya dengan tangan yang terus menyusuri gunung kembar Pipit yang sangat besar

"Tapi..."

"Kan sama aku" bujuk om genderuwo yang sekarang meminta Pipit duduk di pangkuannya dengan tongkat yang kembali menancap di dalam goa pipit, dia tersenyum manis dan Pipit mengangguk

Tak lama mereka kembali melakukan itu lagi setelah Pipit mengirim pesan pada Risma kalau dia pulang duluan karena kurang enak badan

Di tempat Dimas

"Aku pulang duluan ya, mau beli bakso dulu untuk papa, mama dan bi Sumi" pamit Dimas

"Sahara dan nenek juga" ucap Sahara

"Iya, hati hati pulangnya, jangan sampai mampir ke rumah Tante gina" ledek Restu

"Nggak akan, Lo kali yang sering kesana" jawab Dimas

"Ko Lo tahu sih" ucap restu tertawa

"Tahu lah, motor Lo sering nangkring disana tiap gue berangkat sekolah" jawab Dimas

"Amatiran Lo, hal kecil begitu aja Lo bisa lupa" sindir panji

"Maklum saking enaknya gue jadi lupa segalanya" jawab Restu

"Parah" umpat Sadam dan Galang

"Ris, ayo aku antar kamu pulang" ajak Galang

"Iya, aku juga sudah di telepon mama" jawab Risma bangkit dari duduknya

Sementara itu, Pipit yang masih di gempur om genderuwo tidak tahu kalau hari sudah mulai gelap, dan dia sudah terjebak dalam tipu daya om genderuwo

"Gggrrrrr... Ini enak sekali, kamu akan jadi istriku mulai sekarang" teriak om genderuwo dengan wajah yang sangat puas sambil terus menggempur penuh semangat milik Pipit yang masih terlihat kuat melayani tenaga Galang KW

Bersambung

1
Antoni Indri
lagi seru2 nya eh tubi kontinyu
Antoni Indri
keren..lanjut ampe tamat
Antoni Indri
Sepi
padahal ceritanya bagus.
gw demen.
lancar ampe tamat ye
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
Chindy Natasya
lanjut thorrr
Chindy Natasya
hayuuuk lanjut update thorr
Ridwan01: siap kak terima kasih
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 2 replies
Ridwan01
terima kasih sudah mampir 🙏☺️
TheNihilist
Gak bisa dijelaskan dengan kata-kata betapa keren penulisan cerita ini, continue the good work!
Ridwan01: terima kasih kak 🙏☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!