Sesosok mayat perempuan ditemukan di halaman belakang rumah kosong yang ada di depan rumahku.Mang Ujang yang biasa membersihkan rumah tersebut merasa ketakutan.
Berdasarkan hasil penyelidikan dari kepolisian ,sosok mayat wanita tersebut diperkirakan meninggal 7 hari yang lalu.Mayat tersebut hampir membusuk.
Namun ada kejanggalan di sana,terdapat bunga kamboja berguguran dan masih segar. Padahal tidak ada tumbuhan bunga kamboja di sekitarnya.
Siapa sebenarnya perempuan itu?Apa yang sudah terjadi sebelumnya? Bagaimana kasus ini dapat diselesaikan?
Yuk kita simak kelanjutan ceritanya!Semoga berkenan..
Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian dan alur cerita ,ini semua murni karangan author saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Rinee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
"Setelah itu ,apakah pernah ada kejadian lagi yang memakan tumbal gitu mbok?" tanyaku.
" Nggak ada ,hanya dukun palsu itu saja! kejadian memakan tumbal yang kamu bilang itu baru kali ini terjadi di desa ini! hanya saja dulu pernah ada kabar kalau Ridwan pernah mencari tumbal ,tapi di daerah lain .Namun karena tidak ada bukti seperti kemarin ,kasus itu berlalu begitu saja.Itu kata orang-orang! "jelas mbok Minah.
" Jadi masih ada gitu pakai tumbal segala?" balas Yola.
Aku pun tak habis pikir, masa iya tidak ada bukti sama sekali? Hari telah larut,aku dan Yola kembali ke kamar untuk beristirahat.Mbok Minah pun demikian,beliau merasa capek sekali.
Jadi selama ini,mbok Minah tinggal sendiri sejak ditinggal pergi suaminya merantau ke kota 20 tahun yang lalu.Suami mbok Minah ke kota bersama dengan warga yang lain yang ingin mengadu nasib di kota.Namun sayang,saat semua perantau pulang ke kampung, suami mbok Minah tidak ikut kembali.
Kata tetangga mbok Minah saat itu, suaminya masih ada kerjaan.Namun setelahnya tidak ada kabar sama sekali sampai sekarang.Mbok Minah sudah meminta tolong kepada tetangganya yang berangkat kembali ke kota untuk mencari suaminya.Satu bulan saat tetangganya kembali memberi kabar bahwa ternyata suami mbok Minah sudah resign 1 bulan sebelumnya dari tempat kerjanya dan tidak diketahui keberadaannya hingga sekarang.
Mbok Minah juga sudah memberikan laporan kehilangan dengan ditemani perangkat desa ke kantor polisi di kota, tapi tidak ada informasi sama sekali.Mbok Minah pun pasrah dan kembali ke kampung .Kini mbok Minah hanya tinggal sendiri karena anak laki-laki satu-satunya juga merantau ke kota bersama keluarga barunya.
_ _ _
Hari Minggu pun tiba, saatnya aku dan teman-teman lainnya kembali ke kota.Usai sudah tugas PKL ku di kampung ini .Aku dan Yola berpamitan kepada mbok Minah ,kami pun berkumpul di rumah Pak lurah dan berpamitan pula dengan pengurus karang taruna.
"Akhirnya ..selesai juga tugas PKL kita, lega rasanya!" kata Yola menarik nafas panjang saat di dalam bis.
" Iya nih !akhirnya kita bisa melanjutkan studi kita di kampus lagi.Kita tinggal membuat laporan PKL kemarin saja !"kataku ikut senang karena sudah menyelesaikan PKL pertamaku.
Bis yang kami tumpangi pun tiba di kota ,aku dan Yola pamitan pulang ke rumah masing-masing.
"Assalamualaikum mami .."sapaku pada mami yang sedang menyiram bunga di halaman depan.
"Waalaikum salam Sayang ..akhirnya kamu pulang !"kata mami memelukku.
"Istirahat dulu sana !Kamu pasti capek !" ucap mami yang selalu memanjakanku.
"Iya mi.." aku pun masuk ke dalam rumah.
Setelah membersihkan diri ,aku rebahan sebentar di kasur empuk ku, ternyata capek sekali ! segera ku bereskan barang-barangku yang aku bawa dari kampung.Setelah beres ,aku pun tidur.Sebenarnya aku rindu sekali dengan kamar ini! kataku dalam hati.
tok tok tok..
"Assalamualaikum dek !"ku dengar suara mas Wirya mengetuk pintu.Aku pun segera membukakan pintu untuknya.
"Eeh..mas Wirya ada di rumah !apa kabar? lama tidak bertemu ?"aku pun memeluk mas Wirya saking kangennya.
"Baik dek!"Mas Wirya pun membalas pelukanku.
Mas Wirya sekarang sudah bekerja di luar pulau .Jadi pulangnya aku tidak tahu kapan.Ini pertama kalinya mas Wirya pulang setelah bekerja di luar kota ,aku sangat senang sekali bisa ketemu Mas Wirya lagi.Entah kenapa rasanya nyaman banget berada di dekat mas Wirya.
"Apa kabar mas, sehat kan ?Gimana di sana? cocok nggak udaranya ?Makanannya juga enak nggak? sama nggak seperti buatan mami?" tanya aku panjang kali lebar kepada mas Wirya.Mas Wirya pun hanya tersenyum menanggapi pertanyaanku.
"Satu-satu dek pertanyaannya.. gimana aku jawabnya?"mas Wirya pun memencet hidungku dengan gemasnya.
"Aww ..sakit!"pekikku. Mas Wirya pun tertawa lirih.
Mas Wirya merangkulku,dia mengajakku untuk makan malam bersama .
"Ayo kita makan malam dulu !"panggil mami melambaikan tangannya memintaku dan Mas Wirya segera ke meja makan.
"Wah enak nih !mami masak apa ?"tanyaku sembari menarik kursi untuk duduk.
"Yang pasti masakan kesukaan anak mami semuanya !"jawab mami.
" Ayah ke mana mi ?kok nggak ikut makan malam?" tanyaku lagi.
"Ada pasien yang mau operasi,mungkin pulangnya larut malam !nanti kamu jemput ayah ya kak?" Kata Mama ke mas Wirya.
" Iya Ma.. "jawab Mas Wirya sambil menyendok makanannya.
" Aku ikut dong! boleh kan?" pintaku merajuk.
"Jangan dek, sudah malam! kamu di rumah saja!" kata mas Wirya menolakku.Aku pun kesal dan cemberut.
"Sudah jangan cemberut gitu! ntar cantiknya hilang lho!" rayu Mas Wirya.Aku pun tersenyum tersipu malu.
Selesai makan malam ,aku dan mas Wirya duduk di teras depan rumah.Awalnya sih sama mami dan mas Yongki.Karena udara dingin ,mami pamit masuk.Disusul mas Yongki yang katanya ada tugas kuliah.
" Gimana dek kuliah kamu? kemarin Mama bilang kamu baru pulang PKL ya ?"tanya mas Wirya.
"Iya Mas, tadi sore baru aja pulang!" jawabku.
" Maaf ya..ponsel mas ilang ,jadi gak bisa menghubungi kamu deh!"kata mas Wirya.
"Pantesan aku hubungi gak aktif! kirain sangat sibuk banget!" aku pun mulai menceritakan kegiatan PKL ku kepada Mas Wirya.
Saat aku menceritakan tentang arwah Farhan yang menemuiku di kampung itu ,mas Wirya sangat terkejut.
"Jadi kamu sudah mulai komunikasi dengan arwah?" tanya Mas Wirya.
" Ini yang kedua kalinya mas. Dulu waktu SMA juga pernah aku membantu teman dunia lain ku untuk menemui keluarganya!" ceritaku pada mas Wirya.
" Berhasil ?"tanya Mas Wirya lagi.
" Alhamdulillah.. berhasil! ini juga berkat tulisan novel ku!" jelas ku.
"Jadi kamu menulis novel?baru tau aku!"
"Iya mas, Alhamdulillah! semuanya laku terjual.Bahkan ada yang overload penjualannya!" kata aku bangga.
" Bagus dong! pintar sekali kamu !"Mas Wirya pun mengacak acak rambutku.
"Terima kasih !"jawabku.
" Lalu bagaimana peristiwa di kampung itu? apakah sudah terselesaikan?" tanya Mas Wirya lagi.
"Belum Mas, belum terselesaikan.Karena yang bersangkutan ternyata tinggal di kota !maksudku tersangka utamanya.Sedangkan arwah anak kecil itu juga sudah tidak menampakan diri di kampung tersebut. Menurut mas Jaka yang juga bisa melihat makhluk itu, Farhan sedang ada di kota mengikuti pamannya yang sudah membunuhnya! "jelasku.
"Jadi kamu punya kenalan laki-laki di sana?"
" Siapapun yang ingin berkenalan ya aku ajak kenalan.Apalagi mas Jaka itu juga bisa melihat makhluk halus.Aku punya teman deh disana!" kataku.
"Oh !"jawab Mas Wirya singkat .
"Kenapa Mas ?"tanya ku.
" Nggak papa, jaga diri kamu baik-baik !" pesan mas Wirya.
" Terima kasih sudah mengingatkan!"
Karena sudah larut, mas Wirya pun meminta aku kembali ke kamar .Mas Wirya akan menjemput Ayah di rumah sakit.
"Selamat malam Mas.." pamitku.
"Malam dek, mimpi yang indah ya !" Kata Mas Wirya.Aku pun tersenyum dan berlalu meninggalkannya yang masih duduk di teras.
