NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda

Terpaksa Menikah Dengan Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Merlin.K

Ganhia Wijaya, seorang gadis cantik yang penurut dan pekerja keras, hidup dengan tenang di bawah naungan keluarganya yang sederhana. Namun, kedamaian itu hancur ketika ayahnya terjerat utang besar kepada Tuan Danendra Mahendra, seorang pengusaha muda yang kaya raya namun terkenal dengan sifatnya yang dingin dan sombong. Demi menyelamatkan bisnis keluarganya yang hampir bangkrut, ayah Ganhia memaksa putrinya untuk menikah dengan Danendra, meski hatinya menolak.

Akankah mereka menemukan kebahagiaan di tengah pernikahan yang dilandasi oleh sebuah kontrak yang penuh tekanan?

yuk mampir yuk di karya pertama aku🙏😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merlin.K, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

mulai hari ini Panggil aku sayang

Danendra mulai menarik tangan Ganhia membawanya masuk kedalam kamar suasana Masi sunyi, Danendra mulai melepaskan tangan Ganhia.

"aku mandi dulu" kata Danendra singkat lalu melangka masuk kamar mandi tanpa menunggu jawaban.

Ganhia melangka ke arah ruang ganti untuk menyediakan baju ganti untuk Danendra, setelah selesai menyiapkan baju ganti Ganhia keluar dari ruang ganti dan melangkah keluar.

Kemudian Ganhia duduk di sofa menunggu Danendra, Ganhia mengambil ponselnya dan mulai membalas beberapa pesan dari Maya. setelah membalas pesan dari Maya, Ganhia kembali meletakkan ponselnya tatapannya sekali-kali melirik ke arah pintu kamar mandi yang masi tertutup rapat, jantungnya belum tenang dengan perlakuan Danendra di balkon tadi.

beberapa menit kemudian suara pintu kamar mandi terbuka Danendra keluar dengan mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil, kemudian Danendra melangkah ke arah ruang ganti sedikit melirik ke arah Ganhia dengan wajah dingin.

"ada apa lagi dengannya kenapa sifatnya kayak bunglon yang berubah-ubah tadi lembut sekarang dingin, emang dasar manusia iblis" gumam Ganhia

Sesaat kemudian Danendra keluar dari ruang dan langsung naik ke ranjang dan merebahkan tubuhnya, Ganhia hanya diam memperhatikan tingkah Danendra.

"diam saja Nhia dan tunggu perintahnya sepertinya jiwa Iblisnya kembali, perhatikan saja wajahnya meski Tampan tapi dingin tadi sikap iblis ini lembut karena mungkin kerasukan setan yang baik di jalan hahaha". Gumam Ganhia dalam hati sambil tersenyum

Danendra yang melihat Ganhia melamun sambil tersenyum merasa heran "apa yang otak kecilmu pikirkan, jangan sampai kamu memikirkan pria yang menemui mu di taman tadi, aku tidak akan membiarkanmu memikirkan pria lain selain aku tapi bagai mana caranya ya? " Danendra bergumam dalam hati sambil memikirkan sesuatu tiba-tiba muncul sebuah ide dalam pikirannya.

"lebih baik aku mengerjai nya " pikir Danendra sambil tersenyum matanya terus mengawasi Ganhia yang masih sibuk dengan pikirannya.

Tiba-tiba suara Danendra membuyarkan lamunan Ganhia dan bingung dengan perkataan Danendra.

"Nhia kesini lah aku sudah mengantuk "

"ah... apalgi yang iblis itu inginkan, jika mengantuk ya tidur, tapi iblis ya tetap iblis dari pada membangkitkan amarahnya lebih baik ikuti saja perkataannya" kata Ganhia dalam hati sambil mulai melangka.

Ganhia mulai naik ke tempat tidur duduk di samping Danendra dengan menjaga jarak. Saat Ganhia akan membaringkan badannya tiba-tiba perkataan Danendra membuatnya bingung.

"naiklah disini" kata Danendra dengan tatapan tajam dan wajah yang dingin tapi di dalam hatinya begitu senang melihat kebingungan Ganhia.

Ganhia menoleh ke arah Danendra dengan wajah bingung " naik kemana lagi inikan aku sudah ada di atas tempat tidur, apa iblis ini ingin mempermainkan ku" kata Ganhia dalam hati.

Danendra mengangkat satu alisnya seakan bisa membaca isi pikiran Ganhia, "naik lah di sini kenapa Masi bingung di situ" kata Danendra sambil menepuk pelan perutnya.

"apa lagi ini, apa aku harus naik ke perutnya hal gila apa lagi ini yah Tuhan kenapa aku harus bertemu dengan iblis ini " kata Ganhia dalam hati sambil mengambil bantal di sampingannya dan memeluknya untuk mengurangi kegugupannya. "sabar Nhia, kamu harus kuat jangan membuatnya marah dan melampiaskan amarahnya ke orang yang kamu sayangi" lanjutnya Ganhia lagi dalam hati untuk menguatkan hatinya

"aku hitung Samapi tiga ya" kata Danendra dengan nada menggoda dan sedikit tersenyum.

Ganhia tidak bergerak hanya memeluk bantal dalam dekapannya semakin erat.

"Satu..." suara Danendra tenang tapi tegas

Ganhia berlahan mulai mendekat ke arah Danendra dengan lemas dan jantung semakin berdetak kencang.

"Dua" Danendra yang melihat Ganhia hanya menggeser kan sedikit badannya melanjutkan hitungannya.

"Ti....."

belum sempat Danendra menyelesaikan hitungannya Ganhia sudah mendudukkan tubuhnya di atas perut Danendra, Ganhia menunduk tidak berani menatap Danendra.

Beberapa menit mereka terdiam Danendra hanya memperhatikan wajah Ganhia yang mulai memerah kemudian Danendra hanya tersenyum tipis melihat tingkah Ganhia yang menggemaskan.

Tiba-tiba Danendra menarik tubuh Ganhia ke arahnya dan langsun mencium bibir Ganhia, kali ini ciuman Danendra lebih dalam, lebih lama dan sedikit melumatnya Ganhia terkejut tapi tidak menolak ciuman Danendra, Mata Ganhia mulai terpejam menikmati ciuman lembut Danendra dan tubuhnya jatuh kedalam pelukan Danendra.

Jantung Ganhia semakin berdetak kala tangan Danendra mengusap punggungnya dengan lembut ada perasaan aneh yang Ganhia rasakan dengan kelembutan Danendra, Ganhia merasa Danendra tidak mempermainkan nya Danendra sepertinya mencoba menghancurkan dinding yang selama ini Ganhia bangun untuk melindungi hatinya.

"apa aku bisa bertahan mempertahankan hatiku agar tidak jatuh cinta kepadanya, apakah aku sanggup jika suatu saat dia akan melepaskan ku" pikir Ganhia Masi memejamkan matanya menikmati ciuman lembut Danendra.

Danendra masih memeluk Ganhia dengan posisi Ganhia masih di atas perutnya, nafas keduanya belum sepenuhnya teratur usai ciuman panjang mereka tadi. Mata Ganhia menatap ke samping berusaha menghindari tatapan Danendra, tangan Danendra semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Ganhia.

"apakah kamu bisa jangan memanggilku suamiku lagi " kata Danendra mulai mengangkat tangannya dan mengusap lembut kepala Ganhia.

sedangkan Ganhia bingung dengan perkataan Danendra " bukannya kamu yang menyuruhku memanggilmu dengan sebutan itu".

Danendra menoleh sedikit dan menghela nafasnya " iya tapi saat itu aku hanya reflek aku bingung saat kamu mengatakan tidak akan memanggilku dengan sebutan itu lagi jadi aku membiarkan mu memanggilku seperti itu dan mulai hari ini aku ingin kamu memanggilku dengan sebutan sayang" kata Danendra dengan menekan kata sayang.

Ganhia langsun menegang dan mengulangi kata Danendra "sayang" takut Ganhia salah dengar.

"iya mulai hari ini dan seterusnya panggil aku sayang " jawab Danendra tenang dengan senyuman yang tipis.

Ganhia semakin menyembunyikan wajahnya di dada Danendra, wajahnya sudah memanas sejak tadi tapi kini Ganhia merasa wajahnya seperti terbakar saat mendengar perkataan Danendra.

Lama-kelamaan mungkin karena Ganhia terlalu nyaman dengan pelukan Danendra akhirnya Ganhia terlelap Masi dengan posisi di atas perut Danendra.

1
k.m
ceritanya bagus 👍👏🥰
Mar lina
kirain ngapain gitu thor
ternyata hanya untuk di panggil
sayang....
lanjut thor ceritanya
Mega Manna
seruni lanjut dong
Mar lina
benih-benih cinta
sedikit demi sedikit
telah tumbuh
lama" buanyak
dan bucin...
lanjut thor ceritanya
Mhely: jangan lupa vote ya agar semakin semangat ni nulisnya🙏😁
total 1 replies
Paulina al-fathir
Cleo apa Alea nih thor
Mhely: Terimakasih sudah membaca karya pertamaku🙏

karena ini baru karya pertama author jadi Masi sering Typo ya🤣😁
total 1 replies
Mưa buồn
Ayo thor, jangan sampai kami penasaran terus!
Kiritsugu Emiya
Bagus banget thor, jangan lupa update terus ya!
boing fortificado
Larut malam ini tetap menunggu update dari thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!