NovelToon NovelToon
Istriku Ternyata Kuyang

Istriku Ternyata Kuyang

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Spiritual / Kumpulan Cerita Horror / Hantu
Popularitas:870
Nilai: 5
Nama Author: Amak Tanah

Kisah ini menceritakan tentang perantauan ku ke Kalimantan dan bertemu dengan seseorang perempuan yang ternyata perempuan itu menganut ilmu hitam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amak Tanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

Setelah selesai dengan pak Samidi Bagas pun segera meninggalkan ruangan pak Samidi, lalu menuju ke ruanganan ia pun duduk-duduk sambil menikmati secangkir kopi. Sesekali ia memainkan ponselnya sembari menunggu jam pulang, setelah tiba jam pulang dia pun segera bersiap-siap untuk pulang lalu pergi meninggalkan ruangannya lalu menuju ke parkiran dimana ia memarkirkan motornya, setibanya di parkiran ia celingak-celinguk mencari keberadaan motor Nina, akan tetapi motor Nina sudah tidak ada lagi di parkiran.

"Apa Nina sudah duluan pulang ya" Bagas membatin, sampai tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya

"Gas kamu kenapa ngelamun di parkiran, kesambet mba Kunti yang semalam nanti lho" Samsul menepuk pundak Bagas, membuat Bagas tersadar dari lamunannya

"Eeh kamu sul, ayok pulang, barengan" ajak Bagas, untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkan oleh Samsul kepadanya

"Iya gas ayok ngeri juga aku lama-lama disini" Samsul tampak masih trauma dengan kejadian semalam.

Mereka pun melajukan motornya menuju ke mes.

Setibanya di desa E di saat melewati rumah Nina Bagas melihat motor Nina sudah terparkir di depan rumahnya. Ternyata Nina sudah terlebih dahulu pulang ke rumah. Bagas pun tiba di mes, ia segera masuk dan melakukan aktifitas seperti biasa, setelah selesai mandi Bagas pun berbaring sejenak di kasur sambil menunggu waktu untuk makan malam, ia mengutak-atik ponselnya memainkan game offline untuk mengisi waktu luangnya. Setelah sekitar kurang lebih satu jam ia memainkan ponselnya ia pun segera menyudahi aktifitas nya lalu keluar menuju dapur mes untuk makan malam. Di dapur ternyata sudah ada Samsul

"Eeh gas kebetulan kamu juga makan, nanti mampir ke mes ku ya" tawar Samsul

"Ngapain sul, jangan bilang kamu mau ngapa-ngapain aku, aku normal ya sul" jawab Bagas sembari bergurau

"Matamu gas, aku cuma mau ngajak ngopi-ngopi gas, sekalian biar ada teman ngobrol, otak mu itu lho" Samsul sedikit meninggikan nada bicaranya untuk mempertegas ajakannya, meskipun dia tahu bahwa Bagas cuma bercanda

"Haha santai dong sul, aku cuma bercanda lho" Bagas merasa puas bisa bikin Samsul kesal, sedangkan Samsul memilih untuk tetap fokus menyantap makanan yang ada di hadapannya.

Setelah selesai makan malam Bagas mampir ke mes Samsul yang berada tidak jauh dari mes Bagas, Samsul pun segera membuatkan kopi untuk mereka berdua.

Setelah kopi tersaji mereka pun mulai ngobrol bersenda gurau.

"Eh sul kamu tahu tidak dimana ada orang pintar" tanya Bagas

"Tahu" jawab Samsul

"Seriusan kamu sul, anterin aku ketemu orangnya dong sul" pinta Bagas

"Lho kamu setiap hari ketemu sama orangnya kok gas" jawab Samsul lagi

"Masa, perasaan aku nggak pernah ketemu orang pintar selama ini deh sul, jangan mengada-ada kamu" Bagas tampak kebingungan dengan jawaban Samsul

"Lho kamu Nggak liat gas didepan mata mu ini, kurang pintar apa aku ini" jawab Samsul sambil terkekeh

"Oo asu.." Bagas kesal dengan jawaban Samsul

"Maksudku itu lho sul dukun yang bisa ngusir mahkluk halus" terang Bagas

"Oo bilang dong gas" Samsul masih terkekeh kecil

"Ada tidak" Bagas kembali menanyakan

"Ada gas, emang mau buat apa sih gas, di mes mu ada hantunya?" Tanya Samsul lagi

"Bukan sul, itu si pak Samidi minta tolong aku nyariin orang pintar buat ngusir demit di pabrik" jelas Bagas.

"Ooo kalau untuk itu nggak ada gas, semua orang pintar didaerahnya ini nggak ada yang berhasil gas" ucap Samsul.

"Kenapa seperti itu sul" tanya Bagas

"Kurang tahu aku gas, emang demitnya nggak mau pindah kali gas" jawab Samsul ngasal.

"Gimana ya sul, mana aku nggak punya kenalan orang pintar lagi" Bagas tampak kebiasaan

"Udah biarin saja gas, bilang aja kalau kamu tidak ketemu orangnya" ucap Samsul memberikan saran

"Aku takut pak Samidi marah sul, bisa-bisa dipecat aku, kamu tahu sendiri kan nyari kerjaan sekarang susahnya minta ampun" keluh Bagas

"Tenang aja sul, nggak bakalan kamu dipecat, banyak kok karyawan yang udah beliau mintain Tolong nyari orang pintar, dan nggak semua dapet ada yang nggak juga gas jadi kamu jangan khawatir takut dipecat, kan emang kamu nggak punya kenalan orang pintar" jawab Samsul yang membuat Bagas sedikit lega.

"Oo iya ngomong-ngomong kamu lagi deketin Nina ya gas" tiba-tiba Samsul mengganti topik obrolan

"Tahu dari mana kamu sul?" Tanya Bagas

"Aku lihat kamu beberapa kali makan berdua sama Nina di kantin gas" jawab Samsul, Bagas terdiam sejenak menarik nafas lalu menjawab

"Iya sul... Tapi sepertinya dia tidak ada rasa sama aku" jawab Bagas yang sudah putus asa

"Emang kamu sudah menyatakan perasaan mu sama dia gas?" Tanya Samsul lagi

"Sudah sul, tapi belum dijawab dia bilang besok baru akan memberikan jawaban" jawab Bagas dengan nada sedikit lesu

"alahh gas...gas belum juga dijawab kamu sudah putus asa begitu, lemah gas" ejekan Samsul membuat Bagas sedikit kesal

"Kamu itu lho sul bukannya ngasi solusi malah mengejek" tampak raut wajah Bagas kesal kepada Samsul

"Bercanda gas, aku yakin Nina juga suka sama kamu sul, secara kan kamu ganteng,tinggi,putih ibarat kata kamu sempurna di mata cewek" Samsul memuji Bagas

"Aku makin curiga deh sama kamu sul, kamu itu bukan penyuka sesama batang kan sul?" Tanya Bagas memastikan

"Asem kamu gas, udah di support bukannya berterima kasih malah nuduh yang tidak-tidak" wajah Samsul tampak kesal

"Bercanda aku sul" Bagas terkekeh "yasudah sul aku mau pulang dulu mau istirahat sudah larut malam" Bagas menyudahi obrolan mereka malam itu

"Yasudah gas, hati-hati kamu nanti diculik sama kuyang" canda Samsul yang membuat Bagas sedikit menciut apalagi malam begitu sunyi di desa E.

"Semprul kamu sul" jawab Bagas sembari keluar dan menuju ke mes nya yang tidak jauh dari mes Samsul.

Setengah berlari Samsul segera membuka pintu lalu menguncinya dan langsung ke kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya, tidak membutuhkan waktu lama Bagas pun tertidur. Keesokkan harinya seperti biasa sebelum berangkat Bagas sarapan terlebih dahulu lalu segera pergi ke pabrik untuk melakukan pekerjaan seperti biasanya. Setibanya di pabrik, tampak Nina pun baru tiba di parkiran Bagas pun segera memarkirkan motornya lalu menghampiri Nina.

"Nin" Bagas memanggil Nina

"Mas Bagas" membalas menyapa Bagas

"Gimana Nin udah bisa jawab?" Tanya Bagas

"Jawab apa mas?" Nina pura-pura tidak tahu

"Itu loh yang kemarin masa kamu lupa"tampak Bagas kecewa

"Yang mana mas" Tanya Nina lagi

"Kamu pura-pura lupa ya" Bagas mulai menyadari kalau dirinya dikerjain oleh Nina

"Hahaha maaf mas" Nina tertawa kecil

"Terus gimana Nin, kamu mau tidak jadi kekasih ku" tanya Bagas lagi

"Gimana ya mas" Nina tampak ragu untuk menjawab

"Kalau kamu tidak mau tidak apa-apa juga Nin" Bagas sudah pasrah dengan jawaban yang akan diberikan oleh Nina

"Aku mau mas" jawab Nina.

BERSAMBUNG.....

***

1
Rembulan menangis
mna sambunganya thor
lilhyanaaaa
Keren abis nih karya, besok balik lagi baca baruannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!