Kisah ini menceritakan tentang Sagara dan Allana yang dipersatukan karena adanya perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka.
Perjodohan yang awalnya ditolak keras oleh Allana, tetapi pada akhirny...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adtnaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Acara pernikahan
“Saya terima nikah dan kawinnya Allana Veronika Baskara binti Baskara dengan mas kawin tersebut dibayar tu-uunaiiii!!!”
Sagara terdengar melafalkan ijab qobul dengan suaranya yang sangat lantang dan penuh dengan rasa percaya diri.
“Bagaimana para saksii??”
“SAHHH!!!!”
“SAHHH!!!!”
“Alhamdulillah”
Setelah satu minggu mengadakan acara pertunangan, hari ini acara pernikahan Sagara dan Allana pun dilaksanakan di kediaman Baskara.
Sama dengan acara pertunangan minggu lalu, acara pernikahan ini juga di selenggarakan dengan sangat tertutup yang hanya di datangi oleh keluarga inti Abimana dan juga keluarga inti Baskara.
Tangis haru Michel dan Jenifer langsung pecah setelah Sagara selesai mengucapkan ijab qobul dengan suara yang tegas dan juga lantang tanpa ada salah sedikitpun.
Kedua mata Baskara juga terlihat mulai berkaca kaca, tidak terasa jika anak semata wayangnya kini sudah sah menjadi seorang istri.
“Selamat yaa sayanggg” ucap Michel sembari memeluk putri tercintanya,
Acara pernikahan pada hari itu berjalan dengan lancar dari awal ijab qabul sampai resepsi pernikahan, selama acara berlangsung Allana terlihat bergitu cantik dan juga anggun dengan menggunakan gaun pernikahan yang sudah ia pilih beberapa waktu yang lalu.
Acara pernikahan Allana selesai dilaksanakan pada pukul lima sore. Selama acara berlangsung, Kayla selalu setia mendampingi Allana disampingnya.
Singkat ceritaa,,
Malam setelah acara pernikahan di lakukan, rumah Allana masih terlihat ramai karena keluarga besar dan beberapa kerabat Baskara yang masih berada di sana.
Ketika Allana sedang berada di kamarnya, tiba tiba pintu kamarnya terbuka dengan sendirinyaa,,
“Aaaaaa!!! Ngapain luuu ke kamar guaaa?!!!” pekik Allana ketika Sagara mulai berjalan memasuki kamarnya,
“Suka suka guaaa,,, kan sekarang gua suami luuuu” ucap Sagara dengan wajah songong nya, dan tiba tiba
“Brukkkk,,,,” Sagara menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang tidur Allana,
“Ihhhh!!!! Itu kasur guaaaa luuu gabolehhh disituuuu!!!!” Allana dengan kesal menarik tangan Sagara agar dia beranjak dari ranjang tidurnya,
“Kalo gua gaboleh tidur disini terus guaa tidur dimanaa??” tanya Sagara yang kini tengah terduduk di ujung ranjang tidur Allana,
“Tuuuuu” ucap Allana sembari menunjuk kea rah sofa yang terletak di pojok kamarnya,
“Yang bener ajaa luuu nyuruh gua tidur di sofa”
“Masih mending gua nyuruhnya di sofa dari pada gua suruh tidur di luar!!!” ujar Allana,
“Dosaaa luu yaaa kaya gitu sama suami sendirii” ucap Sagara,
“Stoppp nyebut kalo luuu itu suami guaa!! Inget kita Cuma di jodohin dan guaaa gaakan pernah nerima luuu jadi suami guaaa!!!” pekik Allana sembari menunjuk Sagara,
Mendengar ucapan Allana tersebut, Sagara langsung bangkit dari ranjang tidur Allana lalu berjalan keluar dari kamar tersebut.
Allana yang melihat Sagara pergi meninggalkan kamarnya tanpa ada kata kata yang keluar dari mulutnya, membuat Allana seketika memikirkan kembali kata kata yang baru saja ia ucapkan didepan Sagara.
“Apaa kata kata gua senyakitin itu buat kak Gara??” tanya Allana kepada dirinya sendiri yang mulai merenungi kata kata yang ia ucapkan kepada Sagara,
Bukannya mengejar dan meminta maaf kepada Sagara, Allana malah mengabaikannya dan berfikiran,
“Yaudah lahhh bodo amat,, lagian emang benerkan kalo pernikahan ini terjadi hanya karena perjodohann” ucapnya sembari menutup pintu kamar yang terbuka lebar,
Sementara itu, Sagara berjalan menuruni anak tangga menuju ke ruang tamu rumah Allana.
Disana masih banyak sekali kerabat Allana yang masih berbicang bincang dengan Baskara dan juga Michel.
Melihat kedatangan Sagaraa, Baskara menyambutnya lalu memperkenalkan Sagara kepada kerabat kerabatnya.
Dengan rasa bangga, Baskara memperkenalkan Sagara yang kini sudah resmi menjadi menantunya kepada sanak saudara dan juga kerabat yang masih berada di sana.
Ketika waktu menunjukan pukul sepuluh malam, para kerabat dan juga sanak saudara sudah mulai pergi meninggalkan kediaman Baskara.
Kini hanya menyisakan Baskara, Michel, Sagara, Kayla dan juga kedua orang tua Kayla yang masih berada di ruang tamu.
“Garaaa,, sana gihh kamu istirahat sama Allana,, udah malem besok kamu juga sekolah kann” ucap Michel dengan tutur katanya yang sangat lembut,
“Kalo gituu Garaa keatas duluan bunn,, paahh,, omm,, tantee,, kaylaaa” pamit Sagara kepada mereka semua yang masih berada di ruang tamu,
“Selamat istirahat nakk” ucap Michel yang kini memiliki anak laki laki,
Sagara mulai melangkahkan kaki menuju kamar Allana yang berada di lantai dua, dengan sangat perlahan Sagara mulai membuka pintu kamar Allana.
Ketika Sagara memasuki kamar Allana, Sagara melihat Allana yang sudah tertidur pulas tanpa menggunakan selimut ditengah udara malam yang terasa dingin.
Dengan perlahan Sagara mulai berjalan mendekati Allana lalu mnarik selimut untuk menutupi tubuh mungil Allana yang sedang tertidur lelap.
Setelah itu, Sagara berjalan munuju sebuah sofa yang terletak di pojok kamar tidur Allana, untungnya sofa yang ada di dalam kamar Allana cukup panjang dan juga besar, sehingga Sagara bisa tidur di sana.
Karena tubuhnya yang terasa sangat lelah, Sagara langsung merebahkan tubuhnya lalu memejamkan kedua matanya.
Tanpa terasa,, matahari sudah mulai menyinari kamar Allana dari sela sela gorden yang menutupi jendela kamarnya.
Dengan perlahan Sagara mulai membuka kedua matanyaa, pemandangan pertama yang ia lihat ketika membuka mata yaitu Allana yang sedang bersiap di depan meja riasnya.
“Udahh bangun?? Sana mandi abis itu kita sarapan” ucap Allana,
“Jam berapa ini??” tanya Sagara kepada Allana,
“Jam enam kurang lima menit” jawab Allana dengan singkat,
Sagara langsung beranjak menuju kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke sekolah.
Setelah selesai bersiap pada pukul enam lebih lima belas menit, Allana dan juga Sagara keluar dari kamar mereka menuju ke ruang makan yang berada di lantai satu.
Kedatangan mereka disambut oleh Baskara dan juga Michel yang sedang bersiap untuk sarapan.
“Yukkk sarapan bareng sayanggg” ajak Michel,
Sagara dan juga Allana mulai menyantap nasi goring buatan Michel dengan begitu lahap.
Setelah selesai sarapan, Baskara berpamitan lebih awal pagi ini karena ada meeting di kantor pagi ini.
“Papa berangkat duluan yaaa,, soalnya papa ada meeting pagi ini” ucap Baskara,
“Hati hati pahhh” jawab Michel sembari mencium punggung tangan Baskara,
“Lohhh pahh?? Terus Lana berangkat sama siapaa??” tanya Allana,
“Samaa suami muu lahhh,, kan kalian juga satu sekolahhh” jawab Baskara,
“Garaa,, papa titip Allana disekolah yaa” lanjut Baskara,
“Aman pahhh”
Tidak lama setelah Baskara berangkat, Sagara dan Allana pun juga berpamitan kepada Michel yang sedang membereskan meja makan.
“Bunn Garaa sama Lanaa berangkat dulu” pamit Sagara sembari mencium punggung tangan Michel,
“Hati hati ya nakkk” jawab Michel kepada kedua anak anaknya,
Mereka berdua berangkat bersama menggunakan motor sport milik Sagara yang telah di antar ke rumah Allana oleh supir pribadinya tadi malam.
Selama perjalanan menuju ke sekolah, keduanya hanya terdiam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
Ketika sudah hampir samapi sekolah, tiba tiba Sagara dikejutkan dengan teriakan Allana yang memintanya untuk menghentikan laju sepeda motornya tersebut.
“KAK GARAA STOPPPP!!!!” seru Allana yang membuat Sagara langsung menepikan sepeda motor yang sedang ia kendarai,
“Kenapaaa?? Kok turun disini??” tanya Sagara ketika Allana yang tiba tiba turun padahal belum sampai di sekolah,
“Gua turun di sini ajaaa,, aku gamau ada yang liat kita berangkat barenggg” ucap Allanaa,
“Terus luuu ke sekolah naik apaa?? Disini ngga ada angkott,, cepet naikkk gausah aneh anehh” ucap Sagara yang lagi lagi mengeluarkan nada tegasnya,
“Gua bisa naik busway”
***