Lintang, seorang gadis dari keluarga kaya yang harus menjalani hidupnya bersama sang kakak setelah rumah tangga orang tuanya hancur karena ulah sang mama. Namun seiringnya bejalan sang kakak tertimpa masalah dengan keluarga sang mama membuat hidupnya tidak tenang dan akhirnya sang kakak memberikannya Bodyguard.
Disini lah kisah Lintang di mulai, Bodyguard yang di berikan sang kakak ternyata merupakan mantan kekasihnya saat kuliah.
Lintang yang masih memiliki perasaan pada laki-laki itu berusaha untuk menutupinya namun hati tidak dapat berbohong. Begitu laki-laki itu.
Sampai akhirnya mereka berusaha bersama namun semuanya tidak berjalan mulus masalah demi masalah mulai datang.
Bagaimana kan kisah mereka?... yu simak cerita di bawah...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lintang ingin menghasilkan uang.
Malamnya setelah makan malam Lintang mendatangi Darius di ruang kerjanya.
"Om ada yang ingin aku bicarakan, " ucap Lintang setelah duduk di hadapan Darius.
"Om udah tau apa yang ingin kamu bicarakan, " balas Darius membuat Lintang terdiam dan menunduk.
"Kamu tunggu saja kabar besok, " lanjut Darius membuat Lintang kaget.
"Om udah melakukannya? " tanya Lintang.
"Apa sih yang enggak baut kamu, om akan lakukan apa saja asal kamu bahagia, " jawab Darius dan Lintang tersenyum.
"Makasih om, " ucap Lintang.
"Ya udah sana kamu istirahat, " titah Darius.
Lintang pun keluar dari ruang kerja Darius dengan senyum lebar karena akhirnya dia bisa buat Audi menderita, siapa suruh bikin Lintang kesal.
"Kamu kok senang gitu? " tanya Kevin saat melihat Lintang keluar dari ruang kerja Darius.
"Abang ih ngagetin saja, " ujar Lintang sambil memegang dadanya.
"Ada apa? " tanya Kevin.
"Gak ada, " jawab Lintang menutupi semuanya dari Kevin.
"Jangan bohong kamu, " tegas Kevin.
"Beneran bang, aku cuman habis minta izin buat pakai mobil sport yang warna merah, " bohong Lintang.
"Awas kalau kamu macam-macam! " tegur Kevin dan Lintang tersenyum.
Kevin pun masuk kamar begitu pun Lintang dan dia mengusap dadanya karena bisa menutupi apa yang sudah dia lakukan pada Audi.
Paginya Lintang turun hendak ikut sarapan namun saat di meja makan Lintang membuka ponselnya dan kaget saat melihat pesan dari salah satu temanya jika keluarga Audi saat ini sedang terjerat kasus korupsi uang perusahaan. Lintang melirik Darius yang sedang menikmati sarapannya sambil melihat ponselnya.
"Pa, berita ini gak salah kan? " tanya Kevin pada Darius.
"Berita apaan? " tanya Darius pura-pura tidak tau.
"Tentang keluarga Abimayu "jawab Kevin.
" Oh, itu benar karena kasus itu sudah lama di selidiki namun baru sekarang terbukti, "penjelasan Darius.
" Bukan karena Lintang? "tanya Kevin membuat Lintang tersedak makanannya.
" Abang kok nyalahin Lintang sih? "tanya Tantri sambil membantu Lintang.
" Abang tau apa yang terjadi di mall kemarin, "ucap Kevin lalu pergi begitu saja membuat Lintang terdiam karena dia tau jika sang abang marah.
"Lintang sudah selesai, " ucap Lintang lalu beranjak pergi dan hendak mengejar Kevin.
Namun Lintang kaget saat melihat Kevin berdiri di samping mobilnya sepertinya menunggu Lintang mengejarnya.
"Bang, " ucap Lintang sambil nunduk.
"Abang minta jangan mentang-mentang sekarang kamu tinggal di rumah papa Darius kamu bisa seenaknya bersikap, apa lagi memanfaatkan status papa Darius untuk kamu seenaknya, " Kevin menasehati Lintang agar Lintang sadar dengan apa yang telah di perbuat.
"Iya bang, " jawab Lintang.
Kevin pun langsung naik mobil dan pergi ke kantor. Lintang dia melangkah masuk kembali dengan lemas karena dia sadar dia salah. Namun tiba-tiba ponselnya berdering dan itu pesan dari sang abang Kevin.
"Abang cuman khawatir itu akan jadi bumerang buat kamu suatu hari nanti, "isi pesan dari Kevin.
" Kamu jangan sedih, abang lakukan itu karena dia sayang sama kamu, "ucap Tantri saat Lintang sudah dekat.
Lintang dia hanya tersenyum lalu masuk bersama Tantri. Setelah kejadian itu Lintang tidak berani keluar rumah karena dia takut jika semua teman-temannya menyalahkan dirinya tentang apa yang terjadi sama Audi. Lintang mencari ide usaha yang saat ini sedang ramai karena setelah dia berpikir lama dia gak mau hanya diam saja tanpa ada kegiatan atau pun usaha untuk menghasilkan uang. Lintang pun menghubungi Bayu dan Dina teman SMA nya saat ini bekerja di sebuah kafe.
"Ada apa lo cari kita? " tanya Dina.
"Iya ni, tumben lo ingat kita lagi, " ucap Bayu.
"Gue ingin minta bantuan kalian, " beritahu Lintang membuat Bayu dan Dina saling lirik.
"Gue pengen buka usaha kafe karena saat ini sangat di minati anak muda, " ucap Lintang.
"Lo kesambet dimana? " tanya Dina heran karena setau Dina Lintang bukan orang yang mau memulai dari nol.
"Gue serius, " ucap Lintang.
"Terus hubungan sama kita apa? " tanya Bayu.
"Kalian kan pernah atau tau tentang urusan restoran atau kafe jadi gue mau ajak kalian kerjasama, " jawab Lintang.
"Lo gak salah pilih kita?,teman lo banyak yang sekolah bisnis kenapa lo ajak kita, " ujar Bayu.
"Banyak, tapi sifat mereka kaya gue dan hanya kalian kandidat yang cocok buat usaha yang merintis dari awal, " penjelasan Lintang.
"Oke gue setuju, kita mulai dari mana? " tanya Dina.
Lintang pun mulai menjelaskan dan memberitahu tempat yang sudah ia incar karena itu akan sangat cocok buat usaha mereka. Hari itu juga mereka langsung pergi ke tempat yang di maksud Lintang. Namun Dina dan Bayu kaget saat Lintang punya sopir gagah dan ganteng. Lintang selalu di temani Ciko karena Ciko pengawalnya.
"Dia beneran sopir lo? " tanya Dina yang tadi ingin bertanya.
"Sopir sekaligus pengawal gue, " jawab Lintang sambil keliling melihat tempat yang akan mereka sewa.
"Pengawal?, maksud lo bodyguard" ucap Dina dan Lintang mengangguk.
"Hebat lo bisa punya bodyguard, " ucap Bayu.
Lintang hanya tersenyum. Akhirnya mereka menyewa tempat itu dan hari ini hanya itu yang mereka kerjakan karena Lintang minta Dina dan Bayu untuk mengurus apa saja yang di butuhkan Lintang hanya terima beres dan bagian ke uangnya.
"Non, yakin mau buka usaha kafe? " tanya Ciko saat perjalanan pulang.
"Emang kenapa bang?, " tanya Lintang.
"Ya gak apa-apa, aku cuman heran saja kenapa non ingin punya usaha? " jawab Ciko.
"Aku gak mau terus nyusahin bang Kevin dan om Darius aku ingin mandiri, " penjelasan Lintang.
Ciko pun tidak membalas lagi Lintang dia hanya heran saja kenapa dia gak nikah cari suami kaya kan hidupnya bisa enak.
Tibanya di rumah Lintang hendak turun namun berbalik. lagi.
"Bang Ciko jangan kasih tau orang rumah ya, " ujar Lintang dan Ciko mengangguk.
Lintang pun masuk dan semua orang sudah berada di meja makan.
"Dari mana kamu jam segini baru pulang? " tanya Kevin.
"Habis dari rumah Dina bang, " jawab Lintang lalu duduk di samping Tantri.
Kevin dia hanya menatap Lintang dan dia merasa ada yang beda dari Lintang namun Kevin tidak mau membahasnya di meja makan.
Lintang pun selesai makan dan langsung pamit untuk naik ke kamarnya karena dia ingin membersihkan tubuhnya setelah seharian di luar rumah. Selesai mandi lintang rebahan namun tiba-tiba pintu kamarnya ada yang mengetuk.
"Iya bentar, " teriak Lintang lalu berjalan ke depan pintu untuk membukanya pintu dan setelah di buka ternyata itu Kevin sang abang.
"Ada apa bang? " tanya Lintang.
Kevin masuk ke dalam kamar lalu berkata "kamu marah sama abang? ".
