NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Sang Idola

Mengejar Cinta Sang Idola

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rezqhi Amalia

Freya, seorang gadis ceria dan penuh ambisi memiliki sifat layaknya seorang remaja pada umumnya. Gadis itu sangat mengidolakan Arvin Mahardika, seorang aktor sekaligus model yang sangat tampan, sehingga tak heran jika dirinya memiliki banyak fans fans dari kalangan seusianya. Namun, dari sekian banyak fansnya, hanya satu yang bikin sang aktor pusing, yaitu Freya. Gadis yang menurutnya memiliki gangguan jiwa karna kelakuannya yang menurutnya terlalu berlebihan sebagai seorang fans. Segala cara ia lakukan agar gadis itu berhenti mengejarnya, mulai dari sifat tegasnya sampai mempermalukannya di media hingga membuat Freya sempat menyerah. Namun, tak sengaja ia mendengar percakapan salah satu seorang aktor yang merupakan sahabat dekat sang idola, membuatnya bertekad menyelamatkan sang idola sekaligus pujaan hatinya. Berbagai cara ia lakukan agar bisa memantau kegiatan sang idola, sampai pada akhirnya ia memilih pergi dan menjauh dari kehidupan Arvin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rezqhi Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Api Unggun

"Maaf teman-teman karena musibah yang menimpa salah satu teman kita, makanya kegiatan yang seharusnya dilakukan tadi malam harus tertunda. Tetapi tenang saja, sebagai gantinya nanti malam kita akan adakan pesta unggun. Besok paginya kita akan pulang," ucap pak sutradara dengan bantuan toa speaker. Semua yang ada disana bersorak gembira mendengar ucapan sang sutradara.

"Asyik, api unggun," ucap Ryan dengan riangnya.

"Kek bocah aja lu Yan," ujar Anya.

"Biarin, syirik aja lu," jawab Ryan sedikit judes.

"Biarin aja Nya, namanya juga masa kecil kurang bahagia," ucap Raka tiba-tiba.

"Enak aja lu, masa kecil gue bahagia tau. Bahagia banget malahan," ucap Ryan tidak mau kalah.

"Serah lu deh," ucap Anya tidak mau debat panjang lebar.

"Eh, btw liat deh itu. Kejadian langka gak sih. Tumben banget si Arvin nggak marah di dekatin begitu sama Freya," ujar Raka sambil melihat Freya yang sedang mengobati luka-luka di wajah Arvin.

"Iya njir, gue juga berasa Arvin tu berubah sejak Freya menghilang," ucap Megan.

"Paling karena merasa bersalah karena Freya hilang ulah dia sendiri. Paling juga karena takut ancaman Gleen kemarin," ucap Ryan.

"Tapi, aku lihatnya lain. Lihat deh mata Arvin, kek salting gitu. Apa Arvin mulai suka sama Freya," ucap Laras sambil memandang kedua manusia lawan jenis itu dari kejauhan dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Ya, syukur deh kalau memang Arvin berubah. Setidaknya perjuangan Freya tidak sia-sia," ucap Raka tersenyum tulus sambil menatap ke arah Arvin dan Freya.

***

Malam pun tiba, sesuai arahan pak sutradara tadi siang, semua orang yang mengikuti camping tersebut sudah berkumpul membentuk lingkaran dengan api unggun ditengah -tengah mereka. Mereka semua tampak semangat menikmati acara tersebut. Tak terkecuali Freya, gadis itu sedari tadi tersenyum menatap api unggun. Sedari kecil gadis itu memang menyukai api unggun, bahkan waktu sekolah baik SD, SMP, maupun SMA gadis itu mengikuti ekstrakurikuler pramuka. Freya tidak menyadari bahwa seseorang disampingnya dari tadi memperhatikan gadis itu tersenyum. Orang itu tidak lain adalah Arvin. Entah mengapa melihat Freya tersenyum tanpa beban membuat hati cowok itu merasa hangat. Akhir-akhir ini ia merasakan darahnya berdesir setiap melihat gadis itu.

"Baik teman teman, acara yang kita tunggu-tunggu akhirnya tiba. Kita akan adakan games. Gamesnya itu adalah pindah kayu. Jadi kita akan menyanyikan lagu sambil memindahkan kayu ke teman yang disamping kita. Jika lagu berhenti maka pindahan kayu pun selesai. Dan orang yang terakhir yang memegang kayu itu kena hukuman. Hukuman diberikan oleh orang yang mendapat hukuman terakhir. Karna kita baru mau mulai, maka hukuman awal akan diberikan oleh saya sendiri. Paham semuanya?" jelas pak sutradara panjang kali lebar.

"PAHAM!!!" jawab semua peserta serentak. Lagu awal adalah Menjaga hati yang dipopulerkan oleh Yovie & Nuno. Semua yang ada disana pun menyanyikan lagu tersebut dengan kayu yang mereka pindahkan cepat ke teman yang disampingnya agar terhindar dari hukuman. Sampai pada akhirnya lirik lagu berhenti dan kayu pun berhenti di tangan Raka.

"Karena kayu berhenti di Raka, jadi Raka silahkan berdiri ditengah-tengah kita. Silahkan kamu melawak sampai kita semua disini tertawa, jika kita tidak tertawa maka lawakan kamu gagal dan sebagai gantinya kamu harus lompat kodok selama 30 kali," ucap sutradara.

Raka pun melototkan matanya. Yang benar saja lompat kodok 30 kali. Yang ada remuk badannya semua. Tapi melawak bukanlah keahliannya. Cowok itupun berpikir keras agar terhindar dari lompat kodok itu.

"Pak, boleh ganti gak hukumannya. Gue nyerah kalau lawak. Itu bukan gaya gue banget," ucap Raka setelah berusaha berpikir mau lawak gimana tetapi tidak kunjung juga ia temukan idenya.

"Kalau gitu, silahkan lompat kodok," ucap pak sutradara enteng. Seketika mata Raka membulat dan raut wajah yang memelas. "Pak, jangan lompat kodok donk. Nanti badan gue remuk donk."

"Yaelah, banyak nawar lu Ka. Kerjain aja Napa," ucap Ari dengan nada mengejeknya. Aru merupakan kameramen di 'KEKUATAN CINTA'.

"Jangan ganti pak, yang ada nanti disini begitu semua. Tidak seru donk gamesnya," ujar cowok berkulit agak coklat dengan rambut ikalnya itu mengompori pak sutradara.

"Sialan lo Yan," umpat Raka yang mendengar itu. Mau tidak mau cowok itu pun melakukan lompat kodok, yang membuat seluruh badannya rasanya remuk mau berpisah dari tulang-tulangnya. Setelah selesai melaksanakan hukuman, cowok itupun kembali ke tempatnya.

Lagu kedua yaitu cinta terbaik yang dipopulerkan Casandraa. Nasib buruk menimpa Ryan, karena lirik lagu tersebut berhenti disaat ia memegang kayu itu. Raka yang melihat itupun tertawa penuh dendam.

"Baiklah, silahkan saudara Ryan silahkan maju. Dan sesuai arahan saya tadi di awal, yang memberikan hukuman adalah orang terakhir mendapatkan hukuman. Jadi, silahkan saudara Raka memberikan hukuman kepada saudara Ryan," ucap pak sutradara. Ryan yang mendengar itu melotot dan melihat ke arah Raka yang sedang menatapnya dengan tawa yang penuh arti. 'Saatnya pembalasa**n,' batin cowok itu.

"Awas aja lu Ka, kalau aneh-aneh," ucap Ryan sedikit was-was.

"Tenang, gue gak aneh-aneh kok," ucap Raka enteng.

"Yaudah buruan," ucap Ryan yang tidak sabaran.

"Silahkan jalan bebek sambil berteriak 'aku bebek ganteng' selama lima puluh kali," ucap Raka dengan wajahnya tenang. Semua yang ada disana pun tertawa mendengar hukuman yang diberikan Raka.

"Sialan lo Ka, ganti. Gue gak mau!" ucap Ryan yang tidak terima dengan hukuman tersebut.

"Eh gak bisa gitu donk. Gue juga tadi mau ganti, tapi tidak boleh. Iya kan pak sutradara?" ucap Raka sambil bertanya ke pak sutradara.

"Iya, benar," jawab pak sutradara singkat.

Mau tidak mau Ryan melaksanakan hukuman tersebut dengan perasaan dongkol. Sedangkan Raka, ia puas melihat itu. Dendamnya yang tadi akhirnya terbalaskan. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, cowok itu mengeluarkan ponselnya dan merekam yang dilakukan Ryan.

Dua puluh menit kemudian, Ryan berhasil menyelesaikan hukumannya dengan ngos-ngosan. Cowok itu pun kembali menuju tempatnya dan menatap tajam Raka. Namun yang ditatapnya sedang menatapnya tawa ejekan.

"Satu sama bro, hukum karma berlaku di dunia ini," ucap Raka lagi.

Kegiatan tersebut berjalan dengan seru-serunya. Namun Arvin tampaknya tidak terlalu memperhatikan acara tersebut, yang ia perhatikan adalah gadis disampingnya yang sedang asyik tertawa melihat aksi-aksi lucu dari orang-orang yang sedang kena hukuman. Tak lama kemudian, gadis yang menggunakan sweater abu-abu itu mengusap-usap tangannya dan sekali-kali meniupnya sehingga pipinya terlihat mengembung. Hal itu nampak menggemaskan di mata Arvin, tanpa sadar cowok itu tersenyum melihat tingkah gadis disampingnya itu. Untung saja semua orang disana sedang fokus dengan games yang direncanakan oleh pak sutradara, jadi tidak ada yang sadar jika sang artis idola itu sedang tersenyum ke arah gadis yang kemarin dibencinya. Ya kemarin gadis itu dibenci oleh Arvin. Entahlah kalau sekarang, cowok itu tidak tau ada apa dengan dirinya. Kenapa akhir-akhir ini ia selalu ingin berada didekat gadis itu. Namun cowok itu sedikit penasaran, sejak kejadian kemarin gadis itu berubah. Gadis itu nampak biasa-biasa aja, tidak heboh, dan tidak mengusiknya lagi secara brutal. Apa gadis itu menyerah mengejar dirinya? Apa gadis itu masih sakit hati karena perkataannya? Itulah yang dipikiran Arvin saat ini. Tapi kenapa rasanya cowok itu tidak rela ya. Asyik dengan pikirannya, cowok itu dikagetkan dengan kerikil kecil yang mengenai tubuhnya. Ia pun sentak menoleh mencari pelaku. "He Arvin, serius amat lo natap Freya. Giliran Lo tu dihukum, buruan maju. Dipanggilin dari tadi tidak didengar," ucap Ryan dengan sedikit cempreng. Freya yang mendengar itu menjadi deg-degan. 'Apa benar dia memperhatikan gue dari tadi ya,' batin Freya dengan wajah yang sedikit memerah akibat malu sendiri. "Cie..., diperhatikan Arvin tuh. Senangkan lu," bisik Anya yang disamping Freya. "Ishh, apaan sih," ucap Freya dengan salting. Sementara Arvin, cowok itu sudah maju dan membawa sebuah gitar. Hukuman cowok itu adalah membawakan sebuah lagu dengan diiringi gitar. Hukuman tersebut diberikan oleh Laras, karena Laras mendapatkan hukuman terakhir sebelum Arvin. Cowok itu pun membawakan sebuah lagu 'Jatuh Cinta' yang di populerkan oleh Tulus. Cowok itupun mulai memetik gitarnya dan mulai menyanyikan lagu itu dengan menjiwai. Cowok itu pun tanpa sadar menatap ke arah Freya sambil menjalankan hukuman tersebut.

Sedangkan Freya, gadis itu nampak mematung mendengar lagu yang dibawakan oleh idolanya itu. Terlebih-lebih cowok itu menatapnya. Ingin rasanya gadis itu berteriak, namun ia sudah bertekad untuk tidak bertingkah berlebihan seperti kemarin. Ia ingin terlihat biasa-biasa aja agar rasa sakit yang diterimanya kemarin tidak terulang lagi. Sementara Laras, nampaknya gadis itu sedikit kecewa melihat Arvin yang membawakan lagu itu sambil menatap dalam Freya. Yang lain pun nampak bisik-bisik melihat Arvin menyanyi sambil menatap Freya sangat dalam.

1
Dewi Ink
iri dengki pasti itu
Muffin
Maaf kak, next Bisa dipisah paragrafnya kak biar napasnya nggak habis pas baca hehe. Jd lebih enak kalau baca.
sjulerjn29
bahasa yang digunakan bahasa sehari-hari jadi midah dimengerti apalagi karakternya kocak😂
Muffin
Lanjut thor up bab yang banyak
Muffin
Sabar ya gleeennn 🫶🏻
drpiupou
hadir kak
drpiupou
hadir
Athena_25
wah rejeki ketiban duren ya fre🤭 gk ada angun nggk ada hujan tiba-tiba di bekap cowok ganteng, harusnya bekapnya jgn pke tangan😂🙈
Athena_25
kk kata peran utama lbh manis kalau di ganti pemeran utama, klo peran kn kata kerja klo pemeran kan subjek maaf klo slh🙏
IG : @dadan_kusuma89
Ngeri ini doanya 😁 Mau maksa Tuhan, "pkoknya harus!" ha ha 😄
IG : @dadan_kusuma89: nikahnya sama mas Gaman julang aja Freya ! paling masih cakepan mas Gaman julang daripada Arvin 😄
Rezqhi Amalia: Freya gitu loh😂😂
total 2 replies
Athena_25
typo dikit, kurang tulisan "makanan" kk,
sjulerjn29
gleen ini kayaknya generasi micin deh😂
Lonafx
haluu yang inii masih bisa lah yaa diusahain
⭐⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ 𝙿𝚊𝚝𝚛𝚒𝚌𝚔_
Wkwkw /Facepalm/
Dewi Ink
Eccieee cieee Arvin /Chuckle//Chuckle/
HNP
🌹💐💐💐⚜️❤️
drpiupou
sabar Glen, kak Anya emang lebih waras dari Freya /Joyful/
Muffin
Ada ajaaa idenya manusia inii
Muffin
Semoga usaha freya nggak sia sia sih
sjulerjn29
hp apel tergigit gak tuh wkwk 🤭
Rezqhi Amalia: hehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!