"A-apa ini?" lirih An Yue menatap sendu sosok pria di depannya.
Demi membuat kekasihnya menjadi seorang Kaisar An Yue, Ratu lblis di Dunia bawah dengan suka rela turun dari tahtanya lalu memberikannya pada kekasihnya.
Namun, apa yang dia dapatkan setelah
melakukan banyaknya pengorbanan untuk pria itu?Hanya sebuah pengkhianatan yang tak pernah An Yue duga dan tak akan pernah An Yue lupa.
Di hari pernikahannya bukannya mendapatkan sebuah kehidupan yang indah An Yue harus merenggang nyawa di tangan calon suaminya sendiri.
"Di kehidupan ini aku kalah tapi di kehidupan
selanjutnya aku akan menjadi Dewi Kehancuran untuk kalian semua!"
************
"Aku kembali, tunggu akan kedatanganku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CancerGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Mendatangi Kediaman Tulip
" Pangeran Kedua!"
mendengar akan namanya di panggil dengan segera Pangeran Kedua dan An Yue menoleh ke arah asal suara dan ternyata disana mereka melihat akan seorang pria dewasa
berkisar usia 40 tahun mendekati mereka berdua.
" Apa yang Kamu Lakukan Di Tempat Ini?" tanya Kaisar Zhu mendekati Pangeran Kedua yang masih di tahan oleh An Yue karena pedang gadis itu masih berada di leher Pangeran Kedua.
" Apa Yang Kau Lakukan? Kau Mengacungkan Pedang Di Leher Gegemu Sendiri? Apa Kamu
Tidak Ajari Akan Sopan Santun?" sentak Kaisar Zhu yang membuat An Yue mengerutkan dahinya dalam.
sedangkan Pangeran Kedua hanya bisa mengepalkan tangannya dengan kuat tak kala pria yang menjadi ayahnya itu berani sekali menyentak An Yue dengan suara lantang dan
nada tinggi seperti itu.
" Siapa Kau?" sinis An Yue yang hanya menatap acuh tak acuh kepada Kaisar Zhu bahkan tak memberikan penghormatan sama sekali pada pria dewasa yang merupakan orang nomor satu di Kekaisaran Zhu itu.
" Kau Tidak Tahu Siapa Aku?Apa Kau..."
" Hei Pak Tua! Jelas Saja Aku Tidak Tahu Kau Siapa? Kalau Kau Bertanya Di Siapa Maka Dengan Senang Hati Aku Akan Menjawab Maka Dia Adalah Gegeku." potong An Yue dengan wajah datarnya tapi di mata Kaisar Zhu terlihat sangat menyebalkan.
" Kau..."
" Ah Atau Tidak, Jika Kau Bertanya Tentang Mereka Maka Aku Pasti Mengenal Mereka
Semua, Bahkan Jika Itu Hanya Dalam Tidurku Sekalipun Aku Akan Tahu Nama Dan Wajah
Mereka Semua," kata An Yue dengan mode santai.
" Kau Mengetahui Akan Nama Mereka Tapi Kau Tidak Mengetahui Siapa Aku?" berang
Kaisar Zhu yang merasa seperti di hempaskan begitu saja.
bagaimana tidak ternyata anak di depannya itu tidak mengenalinya tapi sangat mengenali orang-orang yang menurutnya hanya penjaga dan pelayan disana.
" Jangan Menyamakan Dirimu Dan Mereka Semua, Di Matamu Mereka Mungkin Penjaga Dan Pelayan Biasa Tapi Di Mataku Mereka Adalah Keluarga, Kau Lihat Bibi Tua Sana ... " An Yu menunjuk ke arah Bibi Chan yang berdiri mematung dengan tatapan sendunya pada An Yue.
" Dia Sudah Tua, Harusnya Di Usianya Saat Ini Dia Pensiun Tapi Tidak, Dia Adalah Pengasuh
Sekaligus Ibuku, Lalu Kau Lihat Dia, Di Matamu Dia Adalah Pelayanku Tapi Dimataku Dia Adalah Sosok Pelindung Yang Melindungiku Dari Bahaya Apapun, Lalu Kau Tahu Dia, Dia Hanya Seorang Pengawal Biasa
Yang Tak Di Lirik Oleh Para Jendral Untuk Di Rekrut Sebagai Prajurit Istana Utama Namun Di Belakang Semua Itu Dia Adalah Perisai Sekaligus Pelindungku, Bahkan Hari Ini Jika Aku Meminta Kepalanya Maka Dengan Suka Rela Dia Memotong Kepalanya Sendiri," tegas An Yue yang menunjuk Bibi Chan, Jingmi, dan Tang San.
perkataan An Yue membuat Kaisar Zhu menjadi tertegun hingga menoleh ke arah orang-orang yang di tunjuk oleh An Yue tadi.
ia bisa melihat akan seorang wnaita tua yang usinya mungkin sudah 50 tahun lebih tapi masih tetap bertahan di sisi An Yue.
lalu matanya menatap gadis muda yang mungkin usianya sekitar 19 tahhu begitu juga dengan seorang pemuda yang berdiri kokoh dengan wajah datar dan sebilah pedang di pinggangnya.
Kaisar Zhu jelas tahu mereka siapa karena
mereka adalah orang-orang yang di tolong oleh Permaisurinya dulu.
Kaisar Zhu tidak menyangka jika orang-orang itu masih setia berada di sisi An Yue padahal
jika itu orang lain mereka akan langsung pergi apalagi Kaisar Zhu tidak menggaji mereka atau memberikan mereka upah sama sekali.
" Aku Tidak Yakin Jika Mereka Setia Padamu," sinis Kaisar Zhu yang menatap sinis ke arah An Yue.
An Yue yang mendengar akan hal itu hanya tersenyum miring dengan wajah yang berubah datar dan aura dingin membuat Kaisar Zhu menegang.
" Maka Coba Serang Saya! Anda Akan Melihat Sendiri Dengan Mata Kepala Anda Itu," tantang An Yue yang membuat Pangeran Kedua membelalakan mata.
sedangkan Kaisar Zhu yang mendengar akan hal itu hanya tersenyum miring sebelum
mengambil pedang Pangeran Kedua yang ada di depannya.
" Kamu Yang Meminta Maka Jangan Salahkan Aku Jika Kepalamu Yang Aku Penggal" kata Kaisar Zhu yang tersenyum penuh kemenangan menyerang An Yue.
Kaisar Zhu tidak ragu langsung menebas akan leher An Yue yang berdiri tegak di
depannya tanpa menghindar.
pedang Kaisar Zhu bergerak cepat menuju akan An Yue namun sebelum pedang pria itu
mengenai leher An Yue dua buah pedang langsung membentuk silang memukul mundur pedang Kaisar Zhu.
bahkan tak segan Tang San melayangkan serangan tendangan memutar membuat
Kaisar Zhu mundur beberapa langka ke belakang.
Jingmi dan Tang San berdiri di depan An Yue dengan pedang yang telah terangkat sempurna pertanda mereka siap bertarung.
Kaisar Zhu yang melihat akan hal itu sedikit
terkejut, ia bukan orang bodoh yang tidak merasakan aura kedua orang itu yang langsung berubah saat ia mendekati An Yue tadi.
" Mereka Bukan Pengawal Dan Pelayanan Biasa, Ilmu Meringankan Tubuh Dan Juga Pertahan Diri Mereka Cukup Kuat Walau Tadi Bukan Kekuatan Penuh Tapi Aku Sudah Menekan Mereka Tapi Masih Bisa Lolos Bahkan Pria Ini Mampu Untuk Mengirimkan Serangan Balasan Untukku," gumam Kaisar Zhu menatap ke arah Tang San dengan tatapan dalam yang sejuta makna.
" Kalian Berani Menyerangku" Kaisar Zhu
bertanya dengan nada yang dingin.
" Anda Yang Terlebih Dahulu Menyerang Nona Kami," tegas Tang San.
" Kalian Bukan Lawanku!" sentak Kaisar Zhu.
" Kami Tahu, Tapi Kami Akan Tetap Maju, Tak Apa Mati Itu Lebih Terhormat Di Bandingkan
Kami Diam Saja Melihat Junjungan Kami Di Celakai," ujar Tang San yang membuat semua orang tertegun.
" LINDUNGI TUAN PUTRI!" Brandon yang baru bergabung langsung berlari ke arah An Yue
hingga mereka semua melindungi dan meletakan An Yue di tengah-tengah merelka.
Li Chen yang melihat akan hal itu langsung mendekati Kaisar Zhu yang sepertinya marah karena orang-orang di depannya itu sepertinya menantangnya.
" Yang Mulia, Jangan Lupa Akan Tujuan Anda Kemari Untuk Apa Jika Yang Mulia Ingin
Menyelamatkan Putra Mahkota Maka Anda Harus Bisa Menjaga Sikap Anda," bisik Li Chen yang membuat Kaisar Zhu langsung
menghela napas.
" Tenang Saja Aku Datang Kemari Bukan Untuk Niat Buruk Aku Datang.."
" Jika Saat Menjadi Bayi Yang Masih Merah Saja Anda Tidak Ragu Mengayunkan Pedang Anda Padaku Maka Tak Akan Pernah
Menjamin Sekarang Dan Di Masa Depan Anda Tidak Mengangkat Pedangmu Padaku Tuan,"
potong An Yue yang keluar dari perlindungan.
" Bagaimana Masalah Ini Dia Tahu? " gumam Kaisar Zhu yang hanya di balas akan senyum
miring oleh An Yue.
" Kau Ingin Memintaku Untuk Menyembuhkan Putra Mahkota Bukan?" sinis An Yue yang membuat Kaisar Zhu terkejut tapi bisa dia tutupi dengan wajah datar dan dinginnya.
" Bisa Tapi Anda Tahu Itu Tidak Gratis," kata An Yue dengan tegas.
" Kau..."
" 5000 Koin Emas, Itu Bayarannya."
" KAU...!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
