Kisah Manis Seorang Penulis

Rahm dan Dave masih duduk di meja yang berada di sudut ballroom. Mereka tidak tertarik untuk bergabung dengan keramaian di tengah ruangan sana, karena itu sangat membosankan. Hingga kedatangan Mama Kayra membuat Rahm dan Dave saling tatap dan menghela napas bersamaan, sebab setiap kedatangan Mama Kayra sangat jarang tidak membawa ulah.

"Ada apa Mama ke sini? Bukankah Papa sedang menyapa rekan kerjanya di sana."

"Mama menghampiri kalian ke sini untuk mencari tahu apakah ada wanita yang menurut kalian berdua menarik di sini."

"Wanita menarik? Tidak ada." jawab Rahm cepat.

"Kenapa tidak ada?" Mama Kayra kemudian melirik Dave. "Kalau kau Dave, ada wanita di sini yang menarik menurutmu?"

"Tidak ada juga, Tan. Mereka semua terlihat biasa saja."

Tatapan Mama Kayra berubah tajam. Ia menatap Rahm dan Dave dengan tatapan memicing, lalu tangannya 'pun terangkat dan menunjuk Dave dah Rahm bergantian.

"Jangan bilang kalau kalian berdua tidak tertarik dengan wanita manapun karena kalian berdua sebenarnya saling suka!" tuduh Mama Kayra.

"Astaghfirullah, Tante." pekik Dave tak percaya.

"Ma, kami berdua normal." sahut Rahm.

"Yakin kalian berdua normal?" tanya Mama Kayra, dijawab anggukan yakin oleh Rahm dan Dave. "Kalau begitu, kenapa sampai sekarang tidak satu 'pun dari kalian berdua yang memikiki kekasih? Kalian berdua sebenarnya main serong 'kan?" tuduh Mama Kayra masih belum puas.

"Mama, itu tuduhan paling menjijikkan." tukas Rahm. "Lagipula, siapa bilang aku tidak memiliki kekasih? Aku punya kekasih, Ma."

"Oh ya? Siapa dia?"

Rahm dan Dave saling pandang, lalu kemudian Rahm menunjuk ke sembarang arah tanpa menatapnya. Entah kebetulan atau takdir, telunjuk Rahm menunjuk ke arah Sefty yang tengah mengambil dessert, hingga membuat Mama Kayra langsung tersenyum gembira.

"Jadi, Sefty itu kekasihmu?" tanya Mama Kayra.

"Sefty?" Rahm ikut melirik ke arah telunjuknya, dan betapa terkejutnya ia saat melihat arah telunjuknya yang mengarah pada Sefty.

"Jadi, benar Sefty kekasihmu 'kan?" tanya Mama Kayra mendesak.

"I-iya, tentu saja."

Mama Kayra memekik tertahan, lalu berjalan mendekati Sefty dengan perasaan bahagia. Mama Kayra ikut mengambil dessert, lalu duduk bersama Sefty di meja yang sama. Sembari memakan dessert, Mama Kayra bercerita banyak hal pada Sefty hingga membuat Sefty bingung. Namun, karena sungkan untuk protes, akhirnya Sefty hanya diam dan mendengarkan cerita Mama Kayra hingga selesai.

"Jadi, sayang. Sudah berapa lama kau berhubungan dengan putra tante?" tanya Mama Kayra di akhir ceritanya.

Uhuk!

Mama Kayra panik sendiri melihat wajah Sefty yang memerah. Ia membantu mengambilkan air dan membantu Sefty untuk meminumnya. "Bagaimana, sudah reda?"

"Sudah, Nyonya."

"Jangan panggil Nyonya, panggil saja Tante, oke. Jadi, sudah sejauh apa hubungan kalian?" tanya Mama Kayra lagi.

"Hubungan, Tan?"

"Iya, hubunganmu dengan anak Tante, Rahm. Apa kalian sudah ada pembicaraan untuk menikah, atau mungkin bertunangan dulu untuk saling mengikat, atau yang lainnya?"

"Mmm, Tante aku tidak paham apa yang Tante bicarakan."

"Ahhh sayang, kau pemalu sekali ternyata."

Sefty semakin dibuat bingung dengan tingkah nyonya besar keluarga Leonardo ini. Hanya dalam hitungan detik, kebingungan Sefty semakin bertambah saat melihat Mama Kayra bertepuk tangan tinggi-tinggi hingga membuat para tamu menatap ke arah mereka.

Rahm dan Dave yang masih berada di sudut ruangannya juga ikut merasa bingung. Keduanya menepuk dahi bersamaan saat menyadari kebodohan mereka karena mengatakan bahwa Sefty adalah kekasih Rahm. Kini, Rahm dan Dave bahkan tidak mampu menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Perhatian semuanya. Di malam bahagia kali ini, aku Nyonya Kayra Leonardo ingin memberikan kabar bahagia untuk kalian semua, khususnya keluarga Leonardo." Mama Kayra mengamit lengan Sefty, membuat Sefty berdiri sejajar di sampingnya. "Wanita yang berdiri di sampingku ini, aku yakin kalian semua mengenalnya, karena dia adalah sosok dibalik pembuatan cerita dari film kita yang saat ini sedang diperbincangan semua orang. Tapi, kalian tahu, selain memiliki kerja sama dengan Leonardo Entertainment, wanita ini juga memiliki hubungan spesial dengan putra sulungku, Rahm Leonardo."

Semua orang menatap ke arah Rahm yang ada di sudut ruangan, Sefty 'pun ikut menatap ke arah yang sama. Seketika itu Sefty dibuat semakin bingung saat melihat dua orang laki-laki yang beberapa hari lalu dikerjai habis-habisan oleh mamanya tengah menjadi pusat tataan orang-orang. Hingga akhirnya, potongan puzzle dalam benak Sefty mulai mendapati benang merahnya saat mendengar ucapan Mama Kayra yang tadi menyebutkan bahwa Rahm adalah putranya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Begadang sampe jam 03.02 nih, kasih kopi kali buat dukungan.