NovelToon NovelToon
I Love You OM

I Love You OM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ade Diah

"I love you, om!!
maaf Tari pergi tanpa pamit, karena ternyata selama ini perasaan Tari, bukanlah rasa sayang seorang ponakan pada pamannya, melainkan rasa sayang seorang wanita pada lawan jenisnya, maaf sekali lagi, Tari pergi tanpa pamit, dan semoga kita bertemu setelah Om menikah."

Itu adalah isi surat dari Mentari Putri untuk pamannya yang bernama Andre tian.

Putri pergi tanpa pamit, karena sungguh jika dia harus pamit secara langsung, rasanya tidak mungkin, Tari tidak akan kuat, sungguh.

Sementara itu yang membaca surat langsung meremas surat tersebut dengan sangat kuat, sampai urat ditangannya terlihat mengeras,-

Dan semoga karya saya kali ini, bisa dinikmati banyak pembaca Aamiin.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jalan kaki

Semua sudah siap untuk berangkat namun saat akan masuk mobil masing-masing, Mentari berkata "Gak seru banget kalau kita berangkat terpisah."

"Benar Juga, jadi mobil siapa yang mampu membawa kita semua?" tanya Bayu, meminta pendapat.

"Mobil ku" ucap Andini yang memang mempunyai mobil yang bisa membawa mereka semua, tapi ya gitu yang duduk di belakang harus rela berdesakkan.

"Kamu punya mobil? sejak kapan?" ucap Mentari yang tidak percaya jika Seorang Andini yang katanya orang biasa, harta orangtua tak seberapa tapi kini dia bilang Mobil-ku, dan satu lagi dia tidak melihat mobil lain disekitar rumah Tian selain punya dirinya dan sang Abang.

"Eh, bukan punya aku aku sewa untuk acara hari ini" balas Andini.

"Niat bener, yang ngajak jalan-jalan, lalu dimana mobilnya?" tanya Mentari yang memang tidak melihat mobil yang dimaksud Andini.

"Di bawah, dia tidak bisa bawa mobil dijalan yang menanjak." jawab Aira.

"Lah terus kalian kesini gimana? gak mungkin jalan kaki kan?" ucap Bayu yang belum tahu jika dibawah sana ada tukang Ojek pangkalan.

"Ya engga lah Bang, bisa-bisa gagal rencana kami, kalau kami jalan kalaki kesini." ucap Andini karena jalan menuju rumah tian sangat menanjak, dan selalu membuat takut para pengendara amatir.

"Terus kalian kesini bagai mana? Gak mungkin pakai baling-baling bambu kan" ucap Bayu. yang agaknya berpikir jika tempat tinggal Tian berada dikota tempat tinggal Nobita, yang seingat penulis gak pernah ada tukang ojek.

"Ya ampun, sadar Bang ini bukan di dunia nobita, disini ada yang namanya tukang ojek." ucap Mentari mengingatkan.

"Iya tahu," ucap Bayu

"Oh lagi ngelucu ternyata, sayang tidak lucu, pake baget" balas Mentari.

"Sudah-sudah!!, lebih baik sekarang kita cepat kebawah, biar cepet sampe" ucap Tian yang agaknya sudah pening mendengar obrolan kakak adik yang tidak ada manfaatnya.

"Jalan kaki?" tanya Bayu, dan hal itu ditujukan pada Tian, berharap Tian mengerti maksud ucapannya, yang ingin solusi lain, misal diantar satu-satu kebawah menggunakan motor Tian.

"Iya, ayo biar kalian sehat" ucap Tian dan dia langsung melangkah sebagai pemimpin rombongan.

Semua mulai melangkah dan yang terus menggerutu adalah Bayu, dan jujur sikap Bayu sekarang menurut Mentari agak aneh, berbeda dari biasanya. Tunggu atau jangan-jangan di lagi caper.

Mentari yang ingin meminta pendapat sang Om, tentang sikap Bayu langsung berjalan cepat untuk mensejajarkan langkahnya dengan sang Om, dan setelah sejajar Mentari berkata "Om, menurut Om Bang Bayu kenapa?"

"Maksudnya?" ucap Tian kurang paham karena kurang fokus.

"Is Om ini, itu Bang Bayu kenapa sikapnya aneh, cerewet, so manja, tidak seperti biasanya sebelas dua belas sama Om." jelas Mentari.

"Oh itu" baru sadar "Menurut Om sih dia kaya gitu lagi caper,"

"Tunggu, jadi menurut Om, Bang Bayu menyukai salah satu temen aku?" Sungguh diluar nalar, pikir Mentari, dia baru tahu ternyata seperti ini jika sang Abang tertarik pada seseorang.

Dan setelah mendapatkan jawaban dari Tian pertanyaannya, Mentari pun berniat untuk kembali pada teman-temannya, namun saat melihat kearah belakang, niatnya itu langsung berubah lantaran melihat jika kedua temannya sedang sibuk dengan Bayu sang abang.

Sementara Tian yang berada disamping Mentari, kini sedang menekan degup jantungnya yang kian menjadi lantaran Mentari terus berjalan disampingnya.

"Kenapa selalu seperti ini" batin Tian, yang sadar jika segala sesuatu yang dilakukan pertama kali dengan Mentari selalu membuat jantungnya berdegup kencang, dan dia berpikir sambil menatap kosong kedepan, sampai tidak sadar jika ada mobil dari arah belakang yang ingin lewat, tapi terhalang olehnya.

"Om!!" ucap Mentari sambil menarik tangan Sang Om agar bergeser.

"Iya ada apa?" ucap Tian yang belum sadar akan genggaman tangan Mentari. Karena masih fokus pada mobil yang baru saja melewati dirinya.

"Om itu lagi ngelamunin apa sih, sampai tak dengar suara klakson mobil tadi" ucap Mentari yang penasaran dengan isi kepala sang Om, dan Mentari berbicara masih dengan tangannya yang memegang tangan Tian.

Saat akan menjawab pertanyaan mentari tian terlebih dahulu melihat kearah Mentari, dan dia kini melihat tangannya yang masih digenggam mentari, dan karena darahnya berdesir, tian langsung melepaskan genggaman tangan mentari.

Mentari hanya melongo melihat sikap Omnya itu, apa lagi sang Om langsung berjalan tanpa menjawab pertanyaannya lebih dulu setelah melepaskan tangannya.

"Aku berasa menjijikan" batin Mentari menatap Tian yang mulai menjauh.

1
Ade Diah
Dapat kontrak itu gampang, tapi untuk dapat menghasilkan pembaca lebih dari seribu perhari rasanya hanya ada dalam mimpi.
Yulleanz Yuniie
ngapain masih mikirin indah sih , seharus nya kalo cinta sama mentari putus in indah saja ,,
jadi cowok munafik banget, sudah jelas tau kalo mentari mencintai nya dan dia pun mencintai nya kenapa gak mutusin indah saja
Robby'adja
ditunggu kelanjutannya...semoga jodoh klo ga, autor harus jodoh2kan mereka
Ade Diah: Siap!!!
Makasih dah komen.
total 1 replies
Ade Diah
Beginilah..... nasib penulis abal-abal, sepi vote, sepi like, sepi hadiah dan komentar.
Sabar terus mau selebar apa tubuhku ini kalau harus sabar terus hik hik hik/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Satria Sikki Daeng Nurung
semangatt Thor 💪💪🥰🥰
Ade Diah: /Pray//Pray//Pray//Pray/
total 1 replies
Ade Diah
Pasrah, bukannya semakin banyak malah semakin menurun, namun karya sudah dibuat jadi berusaha terus menulis sampai kata tak sanggup keluar dari mulut.
Dewinggi
best
Ade Diah: Terimakasih
total 1 replies
Ade Diah
Man teman like, dan komentarnya dong.
plissssssss./Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
ku mohon.....
Robby'adja
lanjut...
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
Ade Diah: semoga terus suka dengan cerita Mentari dan Tian.
total 3 replies
Ade Diah
Kata editornya sih bagus tapi sampai sekarang belum ada yang kasih bintang.

Jadi plis kasih bintangnya dong biar penulis amatir ini semangat nulisnya /Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Ade Diah
Katanya editor sih bagus tapi belum ada yang kasih bintang.
Ade Diah
Hai teman-teman, ini novel ku yang kesekian, semoga banyak yang suka, dan terimakasih yang udah baca, semoga bisa terus mendampingi Mentari dan Tian sampai tamat. semoga.
satu lagi jang lupa tinggalkan jejak dengan cara vote, dan like. makasih dan sehat selalu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!