Mempunyai Bos yang super galak, jutek, nyebelin dan kampret banget mungkin tak pernah terpikirkan oleh Safea Alexander apalagi harus terjebak dalam menjalankan pernikahan terpaksa pada kesepakatan?Berawal dari Safea Alexander yang tak sengaja mengetahui rahasia Bosnya yang bernama Lucas Dirgantara itu, kini dirinya harus berakhir menjadi istri dari Tuan Lucas.
Ini adalah cerita sekretaris konyol dalam menghadapi Bos nya yang galak. Rasanya udah jatuh ke timpa tangga pula. Dapatkan Safea bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwiezy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jantung Saya, Pak?
Kini Safea dan Bosnya itu sudah sampai di sebuah restoran mewah yang masih di sekitar kawasan perkantoran Asia Group. Keduanya masih duduk di meja VIP dengan pelayanan mengesankan, dengan harga menu yang pastinya akan membuat dompet orang miskin menjadi semakin miskin di buatnya jika tetap berani makanan di restoran mewah itu.
"Kamu mau pesen apa?" tanya Lucas, saat melihat Safea yang tengah melihat buku menu.
"Pak Lucas beneran nih mau traktir saya?" ucap Safea yang bertanya karena masih tidak yakin.
"Menurut kamu?" Lucas malah membalikkan pertanyaan pada Safea.
"Ya harus bener - bener di traktir dong Pak bos, kan Pak bos sendiri yang nawarin mau traktir saya makan siang tadi."
"Kalau kamu sudah tahu ngapain tanya lagi." ucap Lucas yang sepertinya sudah mulai kesal dengan Safea di tambah lagi dengan Safea yang memilih menu makanannya terlalu lama. Kemudian Lucas pun langsung merebut buku menu tersebut dari tangan Safea, setelah itu Lucas langsung memanggil pelayan yang ada di sana.
"Mas," ucap Lucas kemudian, dan salah seorang pelayan mendekat ke arah meja Lucas dan juga Safea duduk dan pelayan itu memegang sebuah buku kecil dan pena untuk mencatat menu yang akan di pesan mereka berdua.
"Ya Tuan," ucap pelayan itu.
"Saya mau pesan menu andalan terbaik yang ada di restoran ini. Kalau minumannya saya mau yang lemon tea." ucap Lucas yang mengatakan hal tersebut dengan yakin. Sedangkan Safea masih terdiam. Safea berpikir jika nantinya akan ikut makan menu siang yang sudah di pesan bosnya tadi.
"Baik, Tuan. Kalau mbaknya mau pesan makanan dan minuman apa?" ucap pelayan itu yang kini menatap ke arah Safea, setelah selesai mencatat pesanan Lucas.
"Ah, samain aja pesanan saya seperti Pak Bos saya, Mas." ucap Safea menatap pelayan itu.
"Baiklah, mohon di tunggu sebentar ya." setelah mengatakan hal itu, pelayan itu pun langsung berlalu pergi meninggalkan Safea dan Lucas.
Beberapa menit kemudian, makanan yang di pesan pun akhirnya tiba ke tempat meja Safea dan Lucas berada.
"Saya boleh habisin semua makanan ini, Pak Bos?" ucap Safea ke arah Lucas yang sedang menatap santai makanan itu.
"Terserah kamu. Kalau perlu sekalian habiskan piring - piringnya juga boleh saya sih gak masalah." ucap Lucas yang mengatakan hal tersebut dengan seenaknya hingga membuat Safea kembali kesal.
"Emang Pak Lucas pikir saya itu kuda lumping, yang suka makan beling gitu? Masa gadis imut seperti saya harus makan piring. Jahat banget." ucap Safea kesal, namun Lucas tidak menjawab perkataan dari Sekretarisnya itu.
"Cepat habiskan makanan kamu.Kita harus cepat balik ke kantor juga." ucap Lucas sedangkan Safea hanya menganggukkan kepalanya pertanda mengerti.
Keduanya makan - makanan tersebut dengan lahap, sungguh makanan yang tersedia di sini sangat enak. Membuat Safea ingin makan semuanya.
"Lucas." ucap seorang wanita mendekat ke arah tempat meja makan Lucas dan juga Safea berada. Safea dan Lucas pun langsung mendongak ke arah sumber suara tersebut. Safea mengerutkan keningnya tanda bahwa dirinya tidak mengenali wanita tersebut sedangkan Lucas terlihat tidak peduli dengan wanita yang menyapa dirinya tadi.
"Lucas," panggil wanita itu lagi.
"Ada apa?" tanya Lucas ketus membuat wanita yang menyapanya tadi itu seketika cemberut.
"Kok kamu jawabnya ketus begitu sih, Lucas."
"Saya sibuk, ada apa?" ucap Lucas. Saat mendengar jawaban dari nada dingin Lucas membuat Safea pun semakin penasaran dengan identitas wanita yang sedang berdiri di depannya ini.
"Wanita cantik ini siapanya Pak Lucas ya? Kenapa Pak Lucas terlihat tak suka gitu sama dia?" ucap Safea di dalam hati.
"Aku kangen sama kamu, Lucas." lantas saja perkataan wanita itu membuat Safea begitu terkejut.
"What? Mungkinkah wanita itu pacarnya Pak Lucas ya?" ucap Safea lagi tapi masih di dalam hatinya.
"Tapi saya bahkan sudah tidak ingat lagi sama kamu," mendengar jawaban dari Lucas itu membuat wanita itu cemberut kesal. Lalu, wanita itu menoleh ke arah Safea seolah baru melihat kehadiran sekertarisnya Lucas itu.
"Lalu kamu itu siapa?" tanya wanita yang kini sedang menatap ke arah Safea. Sedangkan Safea bingung harus menjawabnya dengan apa.
"Maksud Nona, saya?" tanya Safea menunjuk dirinya sendiri untuk memastikan.
"Ya kamulah, memangnya kalau bukan kamu siapa lagi coba?" ucap wanita itu, yang kini terlihat semakin kesal pada Safea. Di tambah lagi saat melihat Lucas makan siang bersamanya.
"Perkenalkan saya adalah Se-" belum sempat Safea memperkenalkan dirinya. Lucas sudah lebih dulu memotong ucapannya.
"Dia pacarku." jawab Lucas cepat. Hingga membuat Safea dan wanita yang bertanya kepadanya tadi ikut di buat terkejut.
"A-Apa?" ucap keduanya yang terkejut saat mendengar ucapan dari Lucas.
"Kenapa Helen? Dia memang pacarku." ucap Lucas. "Ah, lebih tepatnya dia adalah kekasihku." sambung Lucas. Sedangkan Safea hanya terdiam dan tak bersuara saat mendengar ucapan dari Bosnya.
"Wanita cantik ini sebenarnya siapanya Pak Bos ya? Kok, Pak Bos sampe bohong kalau aku ini adalah kekasihnya?" ucap Safea di dalam hati sambil melihat kedua orang yang ada di depannya itu yang hendak berdebat sepertinya.
"Kamu pasti bohong kan, Lucas?" ucap Helen yang masih tak percaya dengan ucapan Lucas tadi.
"CK! Bohong kamu bilang? Aku itu tidak pernah berbohong ya, tidak seperti dirimu?" mendengar perkataan dari Lucas membuat mulut Helen seperti terkunci untuk mengeluarkan kata - katanya. Karena apa yang di ucapkan oleh Lucas adalah benar. Semua kebodohannya yang akan selalu ia selalu seumur hidupnya.
"Lucas," ucap Helen memanggil lembut Lucas. Sedangkan Lucas tidak menghiraukan panggilan dari wanita itu, yang sudah membuat hatinya hancur berkeping-keping.
"Ayo kita kembali, sayang." ucap Lucas tiba-tiba, yang lagi - lagi membuat Safea terkejut mendengar perkataan dari Bosnya itu. Dan kini jantungnya berdegup dengan kencang saat Bosnya itu menggenggam tangannya dan meninggalkan wanita yang bernama Helen itu, yang kini terlihat termenung sendirian melihat kepergian mereka.
Lucas berjalan ke arah meja kasir dan mengeluarkan kartu kreditnya untuk membayar makanan yang tadi mereka pesan dan Bosnya itu masih senantiasa menggenggam tangannya tanpa mau melepaskan genggaman tangannya.
"Ya Tuhan, ada apa dengan jantungku? Kenapa berdegup kencang sekali?" ucap Safea di dalam hati. Reflek tangan yang tidak di pegang oleh Lucas ia gunakan untuk memegangi dadanya. Dan Kini Lucas dan Safea sudah hampir sampai di parkiran restoran.
"Tunggu Pak Lucas.." ucap Safea, hingga membuat mereka menghentikan langkahnya.
"Ada apa, Safea?" tanya Lucas yang sepertinya masih belum sadar juga jika tangannya itu masih menggenggam tangan Safea.
"Jantung saya, Pak." ucap Safea polos
***
Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih like nya dong untuk author.D
Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen vote nya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai ketinggalan ya.
