⚠️Warning! MC badboy garis keras!
Lelah dengan sulitnya hidup, Yofan memutuskan melakukan pesugihan mbah jenggot. Mencari tumbal perawan, itulah yang harus dilakukan oleh Yofan.
Dengan wajah tampan dan kekayaan, Yofan menjebak banyak gadis untuk dijadikan tumbal. Gadis itu akan ditiduri olehnya, lalu meregang nyawa. Yofan sudah terbiasa dengan sesi penumbalan setiap bulan purnama. Namun semuanya berubah saat Yofan bertemu Amel dan Rona, kedua gadis itu berbeda dari wanita yang pernah dia temui.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23 - Puncak Purnama
Setelah meminum darah ayam cemani, Yofan menghamburkan bunga tujuh rupa di sisi kamar. Usai melakukannya, dia merasakan kantuk. Yofan awalnya mencoba melawan kantuk, namun itu tak mudah. Yofan otomatis jatuh tertidur di atas karpet.
Di sisi lain, tepatnya di kamar Vera berada. Dia justru tak bisa tidur. Vera terus memikirkan Yofan. Entah kenapa nalurinya terus mendorong untuk pergi ke kamar Yofan.
Vera menggigit bibir bawahnya. Dia lalu keluar dari kamar. Mata Vera terbelalak saat melihat ada Yofan duduk di sofa.
"Mas Yudha?" gumam Vera. Jantungnya berdegup kencang sekali. Apalagi penampilan Yofan tampak bertelanjang dada. Tubuh dengan otot perut yang kekar itu sangat menggoda.
Yofan tidak mengatakan apapun. Ia tersenyum miring, kemudian membuka celananya.
Vera nyaris berteriak, tetapi tidak jadi saat melihat benda pribadi milik Yofan. Mata Vera tak berkedip seolah seperti terkena hipnotis. Ukurannya besae dan menggoda, itulah yang dilihat Vera.
Yofan berdiri dan berjalan masuk ke kamar tanpa menutup pintu. Vera pun ikut masuk ke kamar. Saat itulah pintu kamar tertutup.
Di kamar, Vera melihat Yofan telentang di karpet. Dia mendekat dan membuka celana cowok itu tanpa pikir panjang.
Sementara itu Yofan, dia kembali merasakan ada sentuhan di alat vitalnya seperti malam sebelumnya. Akan tetapi kali ini berbeda, Yofan merasakan kenikmatan yang menjalar di tubuhnya.
Perlahan Yofan membuka mata, dan menengok ke bagian bawah perutnya. Di sana dia melihat apa yang dilakukan Vera melakukan hal sama seperti Bella kemarin.
"Vera..." lirih Yofan. "Aaah..." dia reflek mendesak saat gairahnya memuncak. Rasanya sangat berbeda dengan Bella kemarin. Sentuhan Vera membuat Yofan seperti terhipnotis.
Sampai tibalah Yofan merasakan puncaknya. Hingga miliknya mengeluarkan susu kental manis. Yofan terkejut karena yang keluar ada banyak sekali. Banyaknya sangat tidak normal.
Yofan semakin dibuat kaget saat tubuhnya bangkit dan menarik Vera. Ia kaget karena merasa bukan dirinya yang mengendalikan tubuhnya sekarang.
Dengan cepat tangan Yofan melucuti pakaian Vera. Selanjutnya, barulah dia melepas pakaiannya sendiri.
Vera tampak tidak memberontak sama sekali. Dia terlihat pasrah sambil tak mengalihkan pandangannya dari Yofan.
'Tidak! Apa-apaan ini! Hentikan!' Yofan ingin berteriak. Namun dia hanya bisa berteriak dengan batinnya. Seluruh anggota tubuhnya tidak tunduk padanya seperti biasa.
Meski tak punya kuasa untuk mengendalikan tubuh, Yofan bisa merasakan kenikmatan yang terjadi. Apalagi saat bibirnya mulai beradu dengan mulut Vera. Serta ketika permukaan kulitnya dan kulit Vera saling bertemu.
Rasa syok dan ketakutan Yofan dalam sekejap sirna. Dia ikut terbuai dengan kenikmatan dan ikut bermain.
Bibir dan lidah Yofan kini sudah bergumul dengan gunung kembar milik Vera. Dia pagut dengan penuh nafsu buah dada Vera sampai merah.
Puas menikmati bagian atas badan Vera, Yofan segera melakukan penyatuan.
"Aaaarkkhhh!!!" barulah kali ini Vera bersuara. Dia berteriak kencang sekali saat Yofan menerobos pertahanannya hanya dalam satu kali percobaan.
Yofan tak peduli dan malah menggempur Vera dengan keberingasan serta kecepatan. Membuat Vera tak berhenti berteriak kencang. Entah teriakannya itu karena kesakitan atau merasa nikmat.
Vera mengeluarkan suara cukup nyaring. Bahkan sampai terdengar ke kamar Jamal dan Marvel berada.
"Gila... Untung di sini nggak ada tetangga," ucap Marvel.
"Menurutmu Yofan yang membuat Vera berteriak begitu?" tanya Jamal.
"Tentu saja Yofan. Siapa lagi?"
"Mungkin Mbah Jenggot?"
"Mal! Mbah Jenggot itu setan. Mana bisa setan bersetubuh sama manusia," sahut Marvel sambil memutar bola mata.
"Mungkin aja kan dia merasuki tubuh Yofan," duga Jamal.
"Biarpun Mbah Jenggot merasuki tubuh Yofan, yang menyentuh kan tetap tubuh Yofan?" balas Marvel. Membuat Jamal akhirnya terdiam.
Kembali pada aktivitas panas Yofan dan Vera. Saat ini tubuh keduanya masih menyatu. Padahal waktu sudah berlalu hampir dua jam.
Yofan terlihat masih berenergi, berbeda dengan Vera yang sudah lemas. Tubuh gadis itu dipenuhi keringat, dia hanya pasrah dengan segala perlakuan Yofan.
Badan Vera dipenuhi dengan banyak tanda merah. Dia dibawa Yofan berpindah-pindah tempat bercinta. Dari mulai di depan cermin, di kursi dan lainnya.
Apa yang dirasakan Vera sangat berbeda dengan yang dirasakan Yofan. Lelaki itu merasakan nikmat luar biasa. Meledak-ledak dalam dirinya dan sangat candu.
Ibarat pepatah "menyelam sambil minum air".
Biasanya yg sering terjadi pelaku pesugihan akan hidup dalam ketakutan konstan karena mereka selalu dibayangi oleh arwah korbannya dan seringkali berakhir dengan kesengsaraan dan ketidakbahagiaan bagi pelakunya.
Selain itu, kesialan dan musibah akan menghantui hidup mereka, seolah-olah harga yang harus dibayar untuk mencapai tujuan dengan cara yang sangat gelap.
🤔🤔🤔