hanya dengan melihat mu satu kali pertemuan dalam pesta itu membuat hatiku berdetak dan aku tidak bisa melupakan mu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mbak mel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menjodohkan sersan.
"maaf Mirah ini hanya perumpamaan saja, jika Arum ada yang mengikatnya disini saya benar-benar akan merasa tenang jika pun nanti kalau nak sersan menikah dengan putri ku Arum dan nak sersan tidak memberikan makan kepada putri ku Arum aku juga tidak akan merasa khawatir lagi, karena Arum adalah hak nak sersan sepenuhnya" jelas pak kiyai rayyan.
"saya tidak ingin menghancurkan keinginan Putriku satu-satunya." jelas pak kiyai rayyan merasakan sesak di dadanya bagaimana sulitnya dulu mereka memiliki anak. dan ini juga pertama kalinya Arum meminta sesuatu kepada nya.
"Abi.." Aminah terenyuh mendengar ucapan dari suaminya.
"insyaallah putri kita akan selalu dilindungi oleh Allah" Aminah menguatkan sang suami yang pada dasarnya ia pun merasakan lebih khawatir dari suaminya tapi yang jelas Aminah lebih pandai menyembunyikan ke khawatiran nya.
"aku begitu percaya dengan dimana Allah akan melindungi Putri kita ummi, tapi yang jelas Abi tidak bisa menutupi rasa khawatir Abi kepada putri kita, apalagi nanti sore kita akan kembali pulang ke Indonesia"
"pak kiyai saya akan membicarakan hal ini dengan putra saya dulu"ujar Adam.
seandainya jika sersan dan arum menikah walaupun keduanya masih menempuh pendidikan di negara yang berbeda, nanti Arum akan lebih terjaga dari orang-orang yang bukan mahramnya karena Arum sudah berstatus istri.
"pak kiyai dan kak Aminah beristirahat dulu, kami akan membicarakan hal ini dengan suami Mirah dulu kak" ucap Mirah dengan tersenyum sambil memegang tangan sang suami.
"baik Mir, terimakasih yah pengertian nya maaf sudah merepotkan kalian, mungkin ini hanya ke khawatiran biasa karena untuk pertama kalinya Arum pergi jauh dari kami" jawab Aminah dan segera membawa suaminya ke kamar mereka.
"mas.. aku takut jika nanti kita mengatakan nya kepada sersan dia akan membenci kita apalagi sersan dan arum masih di umur remaja begini" inilah yang di takutkan oleh Mirah, tidak banyak orang di pernikahan dini yang bertahan lama dengan pernikahan Karena faktor umur dan kedewasaan masing-masing.
"insyaallah tidak akan sayang, sersan orang nya bertanggung jawab dan selalu memegang komitmen nya" jelas Adam dengan tersenyum lembut menatap istrinya.
"sersan..." panggil Adam dan semua orang menoleh ke arah Adam langsung.
"Iyah dad ada apa.." tanya sersan lembut.
"tunggu Daddy di ruang kerja ada yang Daddy ingin sampaikan dengan mu dan juga dengan Arum bawalah ia keruang kerja Daddy dulu" ucap Adam yang mana membuat sersan dan arum saling pandang satu sama lain.
walaupun sersan begitu penasaran apa yang Daddynya yang ingin katakan kepada mereka tapi sersan tidak akan bertanya dan segera membawa Arum juga.
" sean tolong jaga adik adik mu yah" pinta Mirah kepada anak keduanya itu.
"iya mom.." jawab Sean dengan patuh tapi masih memandang kepergian Arum dan kakaknya itu.
Mirah dan sersan langsung menyusul dan sesampainya di ruang kerjanya mereka duduk berhadapan di sopa yang mana Arum dan sersan masih berjarak jauh.
"sersan seandainya kamu menikah di usia umur ini apakah kamu akan menerima nya" tanya Adam. membuat sersan mengerutkan keningnya heran.
"sersan gak tahu dad" jawab sersan.
jika dari segi finansial sersan pasti sudah lebih dari mampu untuk menghidupi Arum nantinya, Adam menghela nafasnya dengan berat.
"kenapa Daddy tiba tiba mengatakan hal seperti itu" tanya sersan bingung dan menatap mommy nya.
sedangkan Arum hanya diam saja dan hanya mendengar kan tidak tahu harus berbuat apa sekarang karena ia ada di antara keluarga ini.
"kak jika kami menikah kan mu dengan seseorang apakah kakak akan menerima nya" tanya Mirah dengan serius,
Arum tiba-tiba merasakan sesak di hatinya mendengar pertanyaan dari Mirah yang ia juga tidak tahu kenapa.
"apa yang sudah terjadi mom" tanya balik Sersan. ia yakin di balik pertanyaan sang mommy pasti terjadi sesuatu yang tidak ia ketahui.
"mommy akan langsung intinya saja, kak sersan, apakah kakak mau menikahi Arum"
Jedarrr....
sersan dan arum langsung kaget bukan main.
"mom.." hanya itu yang keluar dari mulut nya dan menatap bergantian kedua orang tuanya. sersan tersentak mendengar ucapan yang terlontar dari mulut sang Daddy langsung membuat jantung sersan langsung berdetak dengan cepat.
"apa maksudnya?"
"jawab saja sersan.." ujar Adam begitu santainya sambil menyandarkan tubuhnya di sopa.
"sersan tidak tahu" jawab sersan masih syok tapi ada rasa bahagia di dalam hatinya.
"kalau kamu Arum.." tanya Adam lagi.
"mmmm...Arum juga tidak tahu om" lirih Arum dengan meremas kedua tangannya.
kenapa semuanya jadi rumit begini padahal niatnya hanya mau melanjutkan studinya di Harvard bukan malah menikah seperti ini.
"pertimbangan itu sersan, aku beri kau waktu tiga sampai empat jam kedepan karena pak kiyai akan segera balik ke Indonesia" ucap Adam dengan menatap Arum dan Sean bergantian dengan serius.
"sersan kesempatan tidak datang dua kali.." membuat sersan menoleh ke arah sang Daddy tidak mengerti maksudnya.
"kalian renungkan saja.. Daddy dan mommy mau pergi melihat adik adik kalian dulu" Adam dan Mirah segera pergi meninggalkan Arum dan sersan memberi kesempatan berbicara kepada keduanya.