NovelToon NovelToon
Pelahap Dosa

Pelahap Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:spiritual / Reinkarnasi / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Kara_Sorin

Berlatar era Dinasti Shang Tiongkok.

Bermunculan beberapa Aliran Perguruan terkemuka, Aliran Tao, Aliran Giok Putih, dan Aliran Pedang Iblis. Ketiga Aliran bersaing dalam hal bela diri termasuk mendapatkan pengakuan sebagai Pelahap Dosa terkuat.

Wang Yi, seorang pemuda buta dari Aliran Tao yang terbuang dari keluarga. Takdir membawa dirinya menjadi seorang Pelahap Dosa atau Pemakan Dosa. Wang Yi memiliki tugas memakan dosa orang lain. Kutukanlah yang membawanya menjadi pemuda buta dan memakan dosa manusia lain. Akibat karma buruk dari kehidupan sebelumnya.

Bagaimanakah petualangan Wang Yi melawan makhluk misterius yang terbentuk dari tumpukan dosa? dan memecahkan misteri pembunuhan dari setiap perjalanannya?

Mampukah Wang Yi mematahkan kutukan dirinya sebagai Pelahap Dosa?

Yuk ikuti ceritanya😆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kara_Sorin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sosok Misterius Pengering Mayat

*Di sebuah penginapan, Di Kota Huayin Wilayah Shaanxi*.

Rong Rui tengah bermimpi aneh. Tubuhnya berkeringat dingin. Di dalam mimpinya, seorang pria paruh baya dengan tatapan kotor menjamahnya berkali-kali. Tidak hanya satu atau dua orang pria. Bahkan beberapa pria beramai-ramai menikmati kecantikan tubuhnya. Rong Rui nampak tak berdaya. Sesekali para pria itu bermain kasar dengan mencambuk tubuhnya.

Gadis muda itu hanya menyimpan rasa sakitnya. Menggigit bibir bawahnya dan pasrah menerima keadaan dirinya. Pada kedipan mata berikutnya Rong Rui terbangun dengan keringat membasahi sekujur tubuh.

*Hosh... Hosh.. Hosh*... suara nafasnya terdengar naik turun tak beraturan. Mimpi yang dialaminya terasa sangat nyata.

Gadis berparas rupawan dengan rambut tergerai panjang, bergegas menenggak minuman di meja.

*Mimpi buruk yang sungguh menyebalkan*. ucapnya dalam hati.

Sumpah serapahnya keluar membabi buta. Sampai suara ketukan di pintu menghentikannya berkata-kata kasar.

"Jiejie," panggil seseorang yang tak asing bagi Rong Rui.

Tidak berselang lama, adik seperguruannya berdatangan. Masuk ke kamar Rong Rui. Mereka duduk melingkar.

"Ada apa malam-malam seperti ini kemari?" tanya Rong Rui dengan nada lembut.

Dao menatap wajah Rong Rui, "Jiejie guru memerintahkan kita untuk segera mendapatkan permata dari hasil pemurnian dosa. Jika kita saling berebut dengan para Pendeta busuk itu. Kami khawatir akan memperlambat tujuan mendapatkan permata dari pemurnian dosa."

Saudara seperguruan yang lain sependapat dengan menganggukkan kepala.

"Jadi maksud kalian? kita harus berpencar?" tanya Rong Rui.

Dao mengangguk, "Jiejie, kau akan ditemani Xiu dan Xin. Sedangkan yang lainnya akan bersamaku."

Rong Rui menimbang segala kemungkinan.

"Akan lebih baik, kalian tetap berlima karena energi Qi kalian belum sempurna untuk melakukan pemurnian dosa. Jika tidak bersama-sama."

"Ta... Tapi... " Dao hendak membantah.

"Jangan menyela, lakukan saja yang aku katakan. Jangan sampai guru menunggu kita terlalu lama," balas Rong Rui tegas.

"Baik Jiejie," jawab saudara yang lain.

*Di Puncak Gunung Huashang. Wilayah kekuasaan Aliran Pedang Iblis*.

Tetua Pedang Iblis yang bernama Fu Yang sedang mengelus jenggotnya. Menatap Pedang Iblis Hitam pusaka Aliran Pedang Iblis. Seorang muridnya masuk dan berlutut.

"Guru, sepertinya Aliran Giok Putih sedang mengumpulkan permata pemurnian dosa."

Tetua Fu Yang tertawa terbahak-bahak.

"Wanita tua itu sepertinya sedang merencanakan sesuatu. Cari tahu apa yang sedang mereka lakukan, " perintah Tetua Fu Yang.

"Baik, Guru."

*Tengah malam, di Kota Huayin*.

Lampion yang tergantung manis bergoyang-goyang tertiup angin malam. Cahaya lilin nampak samar berpendar disebuah ruangan. Tak ada suara derik binatang malam. Semua senyap dan hening. Seorang pria tua terkantuk-kantuk menunggu peti mati salah satu keluarga Bangsawan.

Cahaya rembulan nampak enggan menunjukkan sinarnya. Tertutup awan kelabu yang menjadi saksi bisu seseorang berpakaian serba hitam dengan cadar yang menutup sebagian wajahnya, sedang melayang di udara. Melompat dari satu atap ke atap yang lain. Langkahnya begitu ringan.

Pedangnya tergenggam erat di tangan kanan. Sasaran utamanya adalah kediaman Bangsawan yang baru saja meninggal. Kini, kakinya sudah menjejak ke tanah. Dari balik pilar, orang misterius itu mengawasi sekitarnya. Hanya ada seorang pria tua penjaga peti mati yang terkantuk-kantuk.

Seseorang misterius mengambil jarum dan melemparkannya pada si pria tua.

Swing!

Tek!

"Ughhtt!" Si pria tua menjerit tertahan terkena tusukan jarum beracun. Lantas lunglai tak berdaya.

Seseorang yang mengenakan cadar hitam bergegas masuk. Membuka peti mati Bangsawan yang meninggal. Tak ingin berlama-lama, tangannya membuat sebuah gerakan. Sampai asap hitam keluar dari tubuh bangsawan.

Gerakan tangannya begitu lihai, menggunakan jurus memerangkap dosa.

Asap hitam keluar dari tubuh Si Bangsawan. Namun, jurus memerangkap dosa yang dimilikinya belum sempurna. Sehingga asap hitam yang terbentuk dari tumpukan dosa terhisap bersamaan dengan saripati mayat Bangsawan. Menyebabkan mayat Si Bangsawan mengering. Dosa yang terperangkap seperti permata segera diambilnya.

Lantas bergegas keluar. Namun tepat saat kakinya berada di luar. Seorang pelayan memergokinya.

"Hei? Siapa kau?" pekik Si Pelayan.

Seseorang misterius bergegas keluar dari kediaman Si Bangsawan. Pelayan yang mengetahui ulahnya segera berteriak memanggil bantuan. Beberapa penjaga berdatangan. Mereka mengejar orang misterius bercadar hitam, setelah mengetahui kondisi mayat Si Bangsawan.

"Kejar orang itu!"

Orang misterius berhasil dikejar beberapa penjaga. Para penjaga mengeroyok orang misterius. Suara gemerincing pedang saling beradu.

Orang misterius menangkis serangan dan memutar tubuhnya. Lantas menebas tanpa ampun para penjaga.

Srat!

Srat!

Beberapa penjaga ambruk bersimbah darah. Orang misterius melayang di udara sembari menangkis pedang yang terayun padanya.

Trang!

Tring!

Kakinya menjejakkan ke pilar lantas memutar tubuh dan memberikan tendangan.

Duak!

Duak!

Satu…dua…tiga … pengawal ambruk. Pengawal yang lain tak terima, lantas menghunuskan pedang sembari memutar-mutar tubuhnya. Pedang Si Pengawal mengarah pada orang misterius. Orang misterius mundur selangkah. Namun Si Pengawal lebih cepat, pedangnya terayun dan tanpa sengaja membuka cadar orang misterius.

Orang misterius terkesiap dan segera menutup wajahnya kembali. Kali ini dia lebih ganas. Pedangnya tak kenal ampun dan membantai semua penjaga. Malam itu, pembantaian terjadi di Kediaman salah satu Bangsawan di Kota Huayin.

Keesokan paginya…

Bau anyir dan genangan darah menyebar ke seluruh penjuru rumah.

“Adik, Terimakasih sudah datang kemari,” ucap seseorang yang merupakan Petugas dari Biro Kehakiman bernama Chao.

“Tidak perlu sungkan, sebagai petugas Biro Kehakiman yang mengabdi pada Kaisar dimanapun dan kapanpun harus bersdia menyelesaikan tugas,” balas Petugas Yuen yang diminta ke Kota Huayin untuk membantu penyelidikan kasus.

Petugas Chao tersenyum dan menepuk bahu Petugas Yuen yang sudah dianggap saudaranya sendiri.

Keduanya lantas mengamati mayat Bangsawan yang mengering seperti terhisap saripatinya. Terlihat mengerikan sekaligus menjijikkan. Saat Petugas Yuen dan Chao memeriksa. Seseorang tergopoh-gopoh masuk ke ruangan.

“Maaf, sudah menunggu,” ujar seorang pria muda.

Dia lantas meletakkan tas yang terbuat dari kulit binatang di sisi mayat.

“Salam pada Petugas Chao,” ucap Si Pemuda yang bernama Shirong.

“Baguslah kau datang, segera periksa kondisi mayat ini,” pinta Petugas Chou.

Shirong membuka tas peralatan pengobatan miliknya. Di dalamnya terdapat jarum dan beberapa botol obat. Shirong mengambil beberapa jarum dan menancapkannya pada mayat kering. Menusuk di beberapa bagian. Sesekali melihat ke dalam mulutnya.

Petugas Yuen dan Chou menunggu hasil dari Shirong yang merupakan tabib muda berbakat di Kota Huayin. Setelah beberapa saat menanti. Shirong menjelaskan apa yang dia temukan.

“Petugas Chou, mayat Bangsawan ini mengering bukan karena racun atau sejenisnya. Saya pernah belajar sedikit mengenai beberapa Jurus dalam bela diri, sepertinya pengguna jurus sedang mempraktekkan jurus tertentu. Tetapi tidak sempurna ketika menggunakannya. Akan saya lakukan sesuatu terlebih dahulu,” tutur Shirong.

Lantas pemuda bertubuh kurus dan kelihatan lemah tersebut memusatkan pikiran. Menggerakkan kedua jari tengah dan jari telunjuknya. Mendeteksi apa yang terjadi pada mayat tersebut. Setelah beberapa saat, Shirong menyudahi.

“Petugas Chou, sepertinya mayat ini mengalami ritual pelahapan dosa yang tidak sempurna.”

“Pelahapan Dosa?!!” tanya Petugas Chou yang merasa asing dengan ucapan Shirong.

Shirong membungkuk, “pelahapan dosa adalah sebuah ritual dimana Sang Pelahap akan menghisap dosa orang yang sudah meninggal. Tujuan utama Pelahapan Dosa untuk meringankan dosa orang yang meninggal saat di dunia bawah. Selain itu, jika Pelahapan Dosa tidak segera dilakukan dan dosanya semakin bertumpuk. Tumpukan dosa itu akan berubah menjadi makhluk mengerikan.”

Pemuda bernama Shirong berhenti sejenak, lantas melanjutkan ucapannya kembali.

“Pada masa kekuasaan Dinasti Xia, praktek Pelahapan Dosa sering dilakukan. Keluarga yang meninggal akan menyewa seseorang untuk melakukan ritual melahap dosa. Tetapi pada saat ini, dimasa Dinasti Shang praktek Pelahapan Dosa sudah mulai berkurang. Tetapi dalam kejadian ini, jelas Pelahap Dosa masih belum sempurna jurusnya atau bahkan dia adalah penganut aliran sesat.”

Mendengar penuturan Shirong, membuat Petugas Yuen yang sedari tadi hanya menyimak terbersit bayangan seseorang yang melakukan ritual Pelahapan Dosa. Namun sebelum dia sempat berpikir lebih jauh. Seorang pelayan datang menghadap.

“Salam pada Petugas Chou,” ucap Si Pelayan sembari membungkuk dengan memberikan gerakan salam *Gongshuo*.

“Apa kau pelayan yang melihat kejadian saat seseorang misterius datang kemari?” tanya Petugas Chou.

“Benar Tuan, hamba datang pada saat tengah malam. Untuk mengunjungi penjaga peti mati. Pada saat itu, hamba melihat orang misterius bercadar yang keluar dari ruangan ini. Lantas hamba berteriak dan beberapa pengawal datang, karena takut hamba bersembunyi. Melihat dari kejauhan pertarungan pengawal melawan orang misterius,” terang Si Pelayan.

“Lalu?” tanya Petugas Chou.

“Hamba melihat, salah satu pedang pengawal berhasil mengenai cadar orang misterius. Ham…hamba melihat sosok wanita dibalik cadar itu.”

“Wanita?!” pekik Petugas Chou dan Yuen bersamaan.

“Apa kau ingat ciri-ciri wanita itu?” tanya Petugas Yuen yang tak sabaran.

“Waktu itu sangat gelap, wajahnya tidak begitu jelas. Tetapi, dirambutnya mengenakan hiasan serta dikeningnya terdapat *Huadian* atau pola merah di dahi.”

“Katakan, pola merah seperti apa?” tanya Petugas Chou.

Pelayan itu mengambil kertas dan menggambar pola merah yang dia lihat dikening orang misterius tersebut. Lantas menyerahkan pada Petugas Chou.

Petugas Yuen dan Shirong ikut mengamati. Hingga beberapa saat kemudian terdengar suara Shirong.

“Pola merah ini… simbol Aliran Giok Putih!” pekiknya.

1
herry bjb
kebanyakan halu ceritanya juga cerita tokohnya naif....cukup sekian saja baca novel ini....
Kara: lhoh klo cerita gak halu itu gmn? kecuali ceritanya tentang kehidupan sehari-hari. kirain udah lama berhenti baca novel ini bang? gpp, klo nggak mau baca yg penting aku ucapkan terimakasih sudah mampir. aku tunggu ceritamu fantasi timur yg gak halu ya bang😆
total 1 replies
herry bjb
bunyi teriakan kok gyaaaart gitu..sesuaikan bunyi teriakan dg kata yg sesuai..
Kara: baik, terimakasih sarannya 😁
total 1 replies
herry bjb
kebanyakan ingatan dan halusinasi yg gak penting..setiap tokohnya pinsan selalu ada ingatan...klo begini terus ceritanya pada malas baca novel ini
Kara: terimakasih udah memberikan kritik tanpa saran. klo abang malas baca jngn lanjut lagi, tp aku ttp lanjutin kok ceritanya😆
total 1 replies
Alta [WP: Yui_2701]
Aku curiga ini penulisnya penggemar Wei Wuxian/Wei Ying /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Alta [WP: Yui_2701]: /Chuckle//Chuckle/
Kara: 😆 aah bukan, cuma kebetulan aja ini mah
total 2 replies
Alta [WP: Yui_2701]
Aduh tolong kenapa mesti TaiJiGong sih/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ ini namanya tarian bau banget/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
Alta [WP: Yui_2701]: Aku ngakak tauk pas baca nama/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Kara: 😁😁😁 itu di real namanya memang begitu
total 2 replies
Alta [WP: Yui_2701]
nama jurusnya /Grin//Grin//Grin/
Alta [WP: Yui_2701]
Prinsip yang bagus
Darien gap
adegan terseru
Darien gap
sadiiisss/Casual/
Darien gap
perubahsn yg keren. mirip prubahan senjaya../Good/
Kara: blm sampai sana bacanya, jadi nggak tau😁
Darien gap: ada di bab penempaan diri bag 39. cuma bedanya tubuh senjaya diliputi duri hijau
total 3 replies
Alta [WP: Yui_2701]
Tulang memang bersumsum, tapi tidak ada yang namanya tulang sunsum. Sumsum meman bagian dari tulang, tapi bukan nama tulang ☺️☺️☺️☺️☺️☺️
Alta [WP: Yui_2701]: Bener banget/Grin//Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
Kara: haha hooh bener tuh🤣🤣 tp gpp kan klo gak gini pikiran jd gak terbuka
total 10 replies
Alta [WP: Yui_2701]
Ini tatapan si gadis hanya ada dalam khayalan Wang Yi kan? Jadi macam penglihatan gitu
Kara: ini semacam penglihatan
total 1 replies
Alta [WP: Yui_2701]
Cukup pake "bergeming" aja Thor. Soalnya "tak bergeming" itu artinya bergerak atau tidak diam.
Kara: siap, nanti diperbaiki. terimakasih perbaikannya 😁
total 1 replies
Darien gap
nice thor. bunga mlincur/Rose//Rose/
Kara: terimakasih banyak🙏😁 bunganya
total 1 replies
Darien gap
mengenaskan/Panic//Panic/
Alta [WP: Yui_2701]
Dah biasa kek gini emang ya. Koruptor merajalela 🥲🥲🥲
Kara: iya, 😆😆 dah jd kebiasaan
total 1 replies
herry bjb
krn alur ceritanya bolak balik dan juga gak detail akar permasalahannya jadinya novel ini kurang di minati
Kara: siap, terimakasih 😆
Alta [WP: Yui_2701]: Dukung ceritaku juga donk, Kak. Yang judulnya Altair. Terima kasih sebelumnya🙏
total 4 replies
herry bjb
susun ceritanya dengan baik terlalu kebanyakan flashback jadi males ngebacanya
Kara: siap, terimakasih atas masukannya. ini mau di susun ulang
total 1 replies
Nobby
😍🌹
Kaia
lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!