Diceritakan kisah seorang gadis bernama Ellieora Sparkle, gadis muda berumur dua puluh satu tahun yang memiliki sifat bebas dan menghabiskan sebagian hidup nya untuk berpesta setiap malamnya, karena ia merasa kalau dia adalah putri satu-satunya dari pemilik perusahaan ternama.
Namun kebebasan nya sangat di tentang keras oleh ayah nya yang memiliki karakter tegas.
Ibu Ellie adalah seorang yang lembut dan penuh kasih sayang, ia selalu mendukung keputusan yang putri nya buat.
Hingga suatu hari, ayah nya yang sudah lelah dengan kelakuan putri semata wayang nya, yang selalu saja berpesta dan membuat ulah yang tidak masuk kedalam akal nya, ia menikahkan Ellie dengan seorang pria tampan dan kaya raya bernama Tuan Felix Donovan seorang CEO muda yang di rumorkan memiliki kehidupan bebas seperti Ellie.
Tanpa perlawanan Ellie pun setuju untuk menikahi Tuan Donovan, karena ia fikir hobby party nya tidak akan terganggu selama ia menikah dengan pria yang memiliki kehidupan bebas seperti nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggrek Timur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 Hari Pertama Ny.Donovan
"Lepaskan..!!" pintaku dengan ketus pada Tuan Donovan yang menindih badanku,
"Lepaskan..!! Kalau kamu tidak melepaskan ku, aku akan berteriak..!!" Hardik ku pada Tuan Donovan.
lalu Tuan Donovan dengan sengaja mulai menciumi leherku, dan aku hanya bisa pasrah
"Tidak..lepaskan!! Ini salah!!" teriak ku lagi
"Salah???!! Apanya yang salah? kita sudah resmi menjadi suami istri yang sah di mata hukum" ucap tuan Donovan menanggapi perkataan ku.
"Tidak..maksudku" baru saja aku akan membalas perkataan nya, tuan Donovan berlalu pergi meninggalkan ku, saat ia di pintu kamar ia berkata
"Cepatlah kemas barang-barang mu, jangan membuat ku menunggu lama!!"
"Kenapa orang ini? Tiba-tiba baik, tiba-tiba berubah, aneh...!!" celoteh ku sembari mengeluarkan koper besar untuk mulai mengemasi barang-barangku dengan segera.
Setelah beberapa menit akhir nya selesai juga aku mengemas barang.
aku berteriak memanggil pelayan di rumah ku untuk membawa koper ku turun ke lantai bawah.
Perlahan aku menuruni anak tangga satu demi satu.
Sesampai nya dibawah aku sudah melihat papa dan mama ku sedang duduk bersama Tuan Donovan di ruang tamu.
"kamu sudah selesai sayang?" ucap Tuan Donovan saat melihat ku yang baru saja turun dari lantai atas
"I..i..iya.." sahut ku yang merasa aneh saat mendengarnya memanggilku dengan panggilan sayang.
"su..sudah" sahut ku dengan kepala tertunduk malu.
"Kemarilah kesayangan Papa.." teriak papa memecah kecanggungan
"Ada apa pah.." ucap ku saat mendekat ke arah papa
"kamu harus baik pada Tuan Donovan, dan kamu harus menurut kepadanya karena sekarang kamu sudah resmi menjadi istri dari Tuan Donovan, jangan membuat Papa dan Mama mu malu" ungkap papa dengan wajah yang terlihat sedih. Bagaimana nakal nya aku, aku tetap anak papa satu-satu yang papa sayang.
"Ma..aku pergi" ucap ku dengan suara parau.
"Pergilah..." sahut mama yang terlihat sedih, lau aku memeluk Mama dengan erat.
Selesai berpamitan, Tuan Donovan dan aku pergi meninggalkan rumah. Saat ini kami sudah resmi menjadi pasangan yang sah.
"Dengarkan aku..aku tak ingin pernikahan ini di publikasikan!!" ungkap ku dengan hati-hati saat kami berada di dalam mobil.
"Apa maksud dari perkataan mu??,apakah aku tidak pantas dimatamu??" sahut Tuan Donovan
"Tidak.. Kamu jangan salah faham terhadap perkataan ku, bagaimanapun aku masih duduk di bangku kuliah, aku tak ingin teman-teman ku tahu jika aku sudah menikah, aku tak mau menjadi bahan ejekan anak yang lain nya" ungkap ku mengutarakan maksud dari perkataan ku pada tuan Donovan.
Terlihat ekspresi dari wajah tuan Donovan yang tak suka terhadap perkataan ku.
Sesampainya di rumah Tuan Donovan, para pelayan menurunkan barang bawaan ku dan memasukan nya ke dalam kamar.
"Kamu tidur di kamar tamu saja" ucap Tuan Donovan.
"Baiklah.." sahut ku tanpa perlawanan
"Kamu tidak protes atas pengaturan ku??" tanya Tuan Donovan pada ku terlihat ekspresi wajah nya heran dengan perkataanku.
"Protes?? Aku malah bersyukur tidak tinggal satu ruangan dengan mu!! Kamu itu seperti serigala buas!!" sahut ku dengan jujur.
Sontak saja perkataan ku membuat tuan Donovan berjalan mendekat kearah ku, lau ia menekan tubuh ku ke tembok dan merentangkan kedua tangan ku menempel pada tembok
"Maksud mu aku tidak pantas tidur denganmu? Sehina itu aku di matamu" ucap Tuan Donovan yang tiba-tiba saja marah terhadap perkataan ku
"bukan itu maksud ku..kamu jangan salah faham, aku jelaskan" sahut ku dengan terbata-bata
"sudahlah ..kamu tidak perlu menjelaskan nya lagi padaku, masuklah ke dalam kamar mu!" perintah tuan Donovan menyuruhku segera masuk ke dalam kamar yang telah ia siapkan untuk ku.
Dengan segera aku masuk ke dalam kamarku. Dan mulai membenahi barang-barang ku satu persatu dan merapikan nya.
Sembari membenahi barang, aku berfikir dengan keras kenapa Tuan Donovan berubah sikap terhadapku,
"Apakah aku telah membuat kesalahan?" gumamku saat aku berbicara sendiri.
"Sudah lah..ada bagus nya juga seperti ini,aku tidak perlu melayani nya, jadi kami bisa saling menjaga jarak, agar aku juga bisa dengan leluasa dengan aktivitas ku diluar" gumamku lagi dalam hati.
Setelah selesai membenahi pakaian, baru saja aku akan merebahkan badan ku diatas kasur, tiba-tiba saja pintu kamar ku diketuk seseorang dari luar.
"Siapa....?" teriak ku setelah pintu diketuk
"Ini saya Nyonya..." sahut pelayan dari luar kamar
"Masuklah..ada apa?" tanya ku setelah beberapa saat pelayan berdiri di hadapan ku.
"Nyonya..Tuan bilang kalau ada apa-apa anda bisa menyuruhku, aku yang akan mengurus semua kebutuhan nyonya di rumah, jangan sungkan nyonya.." ungkap pelayan tersebut berbicara bahwa dia akan mengurus segala
keperluan ku selama di rumah ini,
"Baiklah..terima kasih" sahut ku sembari tersenyum kearah pelayan tadi.
Setelah berbicara dengan pelayan aku berencana akan membersihkan badan ku untuk mandi, aku mengambil handuk di dalam lemari,setelah mengambil handuk aku masuk kedalam toilet yang berada di dalam kamar dan bersiap untuk mandi.
"Hmmm..aku akan berendam saja di bath tub, supaya lebih segar, bagaimanapun semalam aku mabuk dan butuh menyegarkan badan ku" gumamku dalam hati, dengan segera aku mengisi bath tub yang berada di kamar mandi dengan air panas.
Selesai mandi, ternyata aku lupa membawa pakaian ku ke dalam kamar mandi, jadi aku keluar hanya menggunakan selembar handuk.
"Ka...kamu...!! Kenapa kamu berada disini?" tanyaku pada Tuan Donovan, yang terlihat ia sudah duduk diatas tempat tidur.
Dengan segera aku berencana untuk masuk kembali ke dalam toilet, hanya saja Tuan Donovan dengan segera menghampirku dan menarik lenganku, dan kini aku sudah berada dalam dekapan pelukannya.
"Mengapa wajah mu tiba-tiba saja memerah?? Dan jantung mu berdegup dengan cepat sekali" ejek Tuan Donovan sembari masih memeluk ku
"Aku..aku..sebaik nya kamu keluar terlebih dahulu, aku akan mengenakan pakaian" ucapku dengan wajah memerah.
"Kenapa kamu menyuruhku untuk keluar? Ini rumahku aku berhak berada di mana saja, lau kamu itu istri sah ku, apa yang membuatku tidak berhak berada di ruangan ini?" ejek tuan Donovan lagi sembari meremas pinggangku.
Saat Tuan Donovan menarik pinggangku, darahku terasa mengalir dengan kencang, terasa juga wajahku seperti kepiting rebus, memerah karena malu pada nya.
Nafas nya beradu dengan nafasku, aku mendengar degup jantung dari tuan Donovan juga menjadi lebih cepat sama sepertiku.
Dengan segera aku mendorong Tuan Donovan agar ia menjauh dari hadapan ku.
"Ka..kamu..!!" teriak ku sembari berlari menuju lemari pakaian yang berada di ruang ganti.