hubungan Selama tiga tahun tak bisa bertahan karena orang ketiga, sahabat baik suamiku datang dengan dalih pertemanan, awalnya aku menanggapi biasa saja hingga suatu hari aku tak sengaja ingin memberikan kejutan malah aku yang di berikan kejutan oleh suamiku,, perih dan pedih rasanya hingga aku tak mampu bertahan, Bahkan kaki seakan lemas tak bertulang... menyaksikan suamiku membawa sahabatnya dan memperkenalkan sebagai adik maduku.aku yang tak rela di madu memilih mundur..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsa bila imuets, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tekat ayu.
Setelah lama menangis di pelukan naina Ayu sudah bertekat untuk mengingat cerai Rendra, karena ia sudah tak tahan dengan semua yang Rendra lakukan..
"Kamu istirahat aja yu, besok kita pikirkan kembali.." ucap Naina yang masih menemani Ayu.
"Makasih ya Nai, kamu sahabat aku yang paling mengerti aku, tolong aku segera carikan pengacara ya nai, aku juga udah gak sabar untuk segera pergi dari kota ini.." Ayu memohon kepada Naina.
"Pasti aku akan bantu sebisa ku yu, aku hanya ingin kamu bahagia setelah ini.."
"Terimakasih Nai.."
Ahirnya mereka pun tidur sambil berpelukan layaknya saudara, sepanjang malam Ayu tak dapat memejamkan matanya. karena perkataan Rendra uang membuat sakit hati..
Rendra masuk kedalam rumah ibunya, dengan langkah gontai ia masuk kedalam kamar,
"Mas kamu sudah pulang.." tanya Vanesa yang menghampiri Rendra yang duduk di tepi ranjang.
"Iya baru saja van, tumben belum tidur.." tanya Rendra lagi.
"Aku sengaja belum tidur, aku tungguin kamu, gimana apa Ayu mau menerima aku Sebagai madunya mas.." ucap Vanesa lembut.
"Dia gak mau terima kamu sebagai madunya van, dia minta pisah.." ucap Rendra dengan muka lesunya.
"Siapa juga yang mau aku menjadi madu untuknya syukurlah jadi aku tak usah bersusah payah untuk mendapatkan kamu seorang.." batin Vanesa.
"Memang kenapa ya mas, padahal aku udah iklas kok jika kamu berbagi, aku akan mengalah dengan waktu mas lebih banyak dengan dia.." dengan ucapan yang ia buat-buat seolah wanita yang sangat baik.
"Terimakasih van, kamu sangat baik, padahal di sini kamu yang menderita.." Rendra mengucapakan itu dan mengelus lembut rambut Vanesa.
Sejujurnya hati rendra masih sangat mencintai ayu, walaupun ia sudah menikah dengan Vanesa tapi ia belum bisa mencintai dia, hanya karena kesalahan ia menikahi Vanesa, jika bukan karena kesalahan itu ia tak akan menciptakan orang kedua di rumah tangga mereka.
"Kamu tidur lagi gih, gak baik bumil banyak begadang, mas mau membersikan badan dulu.." ucap Rendra yang hendak masuk kedalam kamar mandi.
"Jangan lama-lama, ya mas, desaknya dia minta kamu elus dan di temani tidur.." rengek Vanesa.
"Ya tunggu ya sayang.."
Rendra berlalu kekamar mandi, dan Vanesa tersenyum licik.
"Sekarang kamu sudah menjadi milik aku Rendra, gak perlu bersusah payah mendapatkan kamu, bahkan anak yang aku kandung ini akan segera mempunyai ayah yang lebih baik dari apa si brengsek itu.." batin Vanesa yang selalu mujur apa yang ia inginkan..
Lama menunggu Rendra ahirnya rendra kembali dengan wajah yang sudah segar, ia merebahkan badannya di samping Vanesa, walaupun ia tak mencintai nya tapi ia harus bisa memenuhi kewajibannya sebagai suaminya..
"Maafkan aku ya van, aku udah seret kamu kedalam rumah tangga ini, dan terimakasih kamu sudah memberiku keturunan yang diinginkan oleh ibuku, " batin Rendra yang mengusap lembut perut yang sedikit menonjol itu, dan Rendra tidur memunggungi Vanesa.
Pagi menjelang, Ayu dan Naina sudah bangun sejak tadi pagi, Ayu menyiapkan makanan yang sudah ia masak bersama ibu Naina..
"Ayu ayo sarapan, bumil harus makan yang banyak ya.." ucap Naina yang sudah menyendok makanan ke piring Ayu.
"Terimakasih nai, segitu saja sudah cukup.." Ayu menolak Naina memberikan banyak makanan.
"Kamu harus makan yang banyak nak, supaya nantinya bayinya sehat dan kuat.." ibu Naina menimpali.
"Terimakasih bu,.."
Mereka makanan dengan lahap, setelah selesai Naina dan Ayu membereskan piring dan sisa makanan untuk ia taruh di dalam lemari,
"Oh iya Ayu, apa kamu akan pergi hari ini dari kota ini.." ucap Naina kepada Ayu..
"Iya nanti makan. aku pulang kampung naik travel, seharian ini kamu mau gak temenin aku jalan-jalan untuk yang terakhir kalinya, dan soal perceraiannya aku aku serahkan ke kamu ya nak, karena kau sudah tidak ingin berada di kota ini lagi.." ucap Ayu kepada naina.
"Baiklah yu, kalo gitu aku izin dulu sehati sama bos ku.."
"Maaf ya merepotkan kamu.."
"Santai aja kali Ayu.."
Mereka pun mencuci piring sedangakan ibu Naina sudah berangkat bekerja, setelah itu tak lama suara ketukan pintu terdengar..
Dor
Dor
Dor
"Bukan pintunya Ayu kamu di dalam kan.." ibu mertua Ayu menggedor pintu.
"Nai siapa yang menggedor pintu kayak gak punya sopan santun saja.." ucap Ayu yang masih gak terlalu mendengar suara ibu mertuanya.
"Kamu gitu aku lihat dulu.." Naina keluar dari dalam dapur dan menuju kearah pintu.
Kriek..
"Kalo bertamu itu yang sopan jangan main gedor-gedor aja.." ucap Naina pedas.
"Heh,, situ minggir, dimana ayu, apa dia mengumpat di rumah mu ini.." ibu mertua Ayu yang sudah marah dan berusaha mendorong Naina. yang ingin masuk dan mencari Ayu.
"Heh bu, yang sopan ya, ini rumah orang, jika bertemu ada aturannya.." Naina tak kalah emosi.
"Saya hanya mencari Ayu.. Ayu .. Ayu keluar kamu.." ibu mertua Ayu berteriak kencang..
Dan Ayu yang masih di selama dapur pun keluar saat mendengar namanya di sebut tadi..
"Kayak ibu mertua..eh . ralat mantan ibu mertua.." Ayu pun keluar..
"Ada apa bu mencari saya.." ucap Ayu yang sudah berada di ruang tamu itu.
"Heh,, keluar juga kamu, Ayu, dasar mantu tidak tau diri. kenapa kamu tidak pulang dasar istri durhaka kamu.." ibu mertua mencaci Ayu dengan kata pedasnya.
"Maaf bu, buat apa saya pulang, bukanya mas Rendra sudah menceraikan saya.."
"Apa pasti akal-akalan kamu saja kan, mau jadi apa kamu tampa Rendra,, bukanya selama ini kamu hidup bergantung sama Rendra.. asal kamu, kamu akan menyesal sudah meninggal anak saya.." dengan wajah sinis nya.
"Maaf bu, memang dulu saya bergantung dengan mas Rendra karena ia yang mau, bukanya ibu juga yang menyuruh saya untuk berhenti bekerja agar saya menjadi ibu rumah tangga saja, kenapa sekarang ibu yang protes jika saya tidak pulang kerumah anak ibu."
"Oh sekarang kamu mulai berani ya sama ibu, dasar wanita mandul, bergaya saja tak mau kembali sama anak saya, siapa yang mau sama kamu yang mandul itu, untung anak saya menikah dengan Vanesa, wanita yang bisa memberi kebahagiaan untuk anak saya, gak kayak kamu parasit.." ibu mertua ayu pun langsung pulang, karena susah mencaci maki Ayu dengan mulut pedasnya itu.
"Sabar ya Ayu, aku heran ada wanita seperti itu, anaknya yang selingkuh kamu yang ia hina, heran aku sama rendra yang punya ibu seperti itu, mulutnya tidak bisa di jaga sama sekali.." Naina mendekati ayu dan menguatkan wanita itu.
"Makasih Nai, hanya kamu yang mengerti aku.."
gak asik banget
pinginnya elang cari perempuan lain aja
lemah dan gak menghargai suami
kl masa lalu sdh selesai pasti pas ketemu mantan dah gk ada rasa takut dan rasa apapun. kl masih gk bisa menghadapi berarti masih ada hati.
aku dah di campak kan ma mantan waktu ketemu pantang aku menundukkan kepala. agar dia bisa lihat aku bisa tanpa mu bhkan bisa lebih. itu br keren.
Kl dah move on dan gk cinta pasti bisa menghadapi Rendra dng kepala tegak ini mlh sembunyi 🤣🤣. terlalu bucin ma Rendra mkne gamon balik an saja lah ma mantan biar suami mu sekarang dpt wanita yg keren dan gk mainin hati.
si adit juga gak profesional biar sahabat kalau di kantor kan atasan masa gitu sih