Terpaksa Menikahi Kakak Ipar (Cinta Pertama)

Langkah kaki Liam bergegas keluar dari restoran, tempat dirinya makan siang bersama Gerald. Jantungnya baru saja syok dan cukup panik bercampur khawatir sebab mendengar kalimat dari Gerald yang membuatnya pilu tentang Julia.

"Aku melihatnya di sebuah restoran yang ada di pinggiran kota Blackpool sewaktu ada peresmian vila baru milik salah satu temanku di sana. Kebetulan selesai peresmian, kita semua pergi jalan-jalan keliling kota Blackpool. Lantas aku dan teman-temanku makan siang di salah satu restoran. Di sana tanpa sengaja aku melihat Julia," ucap Gerald.

"Kenapa kamu enggak langsung beritahu padaku, hah !!" bentak Liam geram.

"Maaf, Bro. Sebenarnya itu permintaan Julia sendiri. Aku sempat menemuinya guna memastikan kalau itu benar dirinya. Aku datangi dan ternyata memang benar itu Julia. Dan dia memintaku untuk tidak mengatakan keberadaanya padamu. Melihatmu terpuruk begini aku jadi tidak tega padamu dan juga Julia," tutur Gerald terdengar lesu.

"Maksudmu?"

"Memangnya kondisi Julia kenapa di sana?" tanya Liam yang didera rasa penasaran akan kondisi mantan calon istrinya tersebut.

"Kamu lihat sendiri langsung saja. Aku tak berhak mengatakan apa pun," ucap Gerald seakan terdengar semakin lirih dan sendu.

Liam pun akhirnya bergegas pergi meninggalkan London menuju kota Blackpool bersama Gerald.

Blackpool merupakan nama kota di Inggris. Kota ini terletak di bagian barat. Tepatnya di region Lancashire, Inggris.

Setelah menempuh perjalanan dari London ke Blackpool, akhirnya keduanya pun tiba. Hari sudah malam saat mereka tiba di Blackpool. Dan restoran yang diceritakan oleh Gerald bahwa ia melihat Julia ternyata sudah tutup dan sepi. Namun tak berselang lama, Liam melihat dua orang karyawan keluar dan tengah sibuk untuk menutup serta mengunci pintu restoran.

Liam pun bergegas menemui karyawan tersebut menanyakan tentang Julia. Sebab di perjalanan tadi, Gerald menceritakan sedikit bahwa ia terkejut melihat Julia berpakaian seragam di restoran tersebut. Ternyata Julia memang bekerja di tempat itu.

"Permisi," sapa Liam dengan sopan.

Seketika dua orang karyawan restoran tersebut langsung menoleh ke belakang, tempat Liam berdiri menyapa mereka.

"Ya, Pak. Ada yang bisa kami bantu?" tanya karyawan pria pada Liam.

"Apa benar Julia Baldwin bekerja di restoran ini?" tanya Liam.

Dua karyawan tersebut hanya terdiam dan menatap penuh selidik pada Liam dari atas hingga ke bawah. Liam pun akhirnya paham.

"Maaf, jika saya mengganggu kalian malam-malam. Perkenalkan, nama saya Liam. Saya suami dari Julia Baldwin. Kebetulan kami berdua yang lalu terjadi salah paham jadi dia pergi dari rumah. Saya bermaksud ingin mengetahui keberadaannya untuk menjemputnya kembali dan meminta maaf pada istri saya," ucap Liam menjelaskan kepada dua orang tersebut. Liam terpaksa sedikit berbohong agar ia bisa bertemu dengan Julia.

Dua orang karyawan itu pun saling melihat. Terlihat masih ada keraguan di mata mereka saat melihat Liam. Akhirnya Liam pun merogoh ponselnya yang ada di saku jasnya bagian dalam, tepatnya di sebelah kiri. Ia pun membuka galery foto di ponselnya dan memperlihatkan foto antara dirinya dengan Julia pada dua karyawan tersebut.

"Nah ini sebagai bukti bahwa saya dan Julia sudah menikah. Dia istri saya dan tentu saja saya suaminya. Tolong beritahu saya di mana Julia. Saya sudah kepalang rindu dengan istri saya dan ingin membawanya pulang kembali. Saya mohon," ucap Liam dengan mimik wajah sendu. Terlihat sangat berharap ingin bertemu Julia seraya menunjukkan foto prewed yang pernah ia lakukan dengan Julia beberapa bulan lalu.

Di mana foto tersebut, ia dan Julia bak seperti orang yang memang sudah menikah karena dirinya memakai jas hitam dengan kemeja dan dasi serta aksesoris lainnya yang mirip ketika orang tengah menggelar prosesi resepsi pernikahan. Sedangkan Julia mengenakan gaun berwarna broken white. Sehingga keduanya sangat pas dan cocok. Mirip orang yang baru saja melangsungkan pernikahan padahal itu hanya sebatas foto prewed.

"Oh jadi Anda suaminya Julia yang sering ia bilang pada kami kalau suaminya sibuk dan kerjanya jauh jadi jarang bertemu," ucap salah satu karyawan restoran.

"Eh, iya betul begitu." Liam cukup terkejut mendengar penuturan karyawan tersebut. Namun ia dengan cepat paham akan situasi dan kondisinya. Ia yakin Julia sengaja mengarang cerita seperti itu agar tidak diganggu laki-laki lain yang mendekatinya. Liam menjadi sangat yakin bahwa memang Julia begitu setia dan sangat mencintainya.

"Boleh saya bertemu Julia?" tanya Liam kembali.

"Maaf, Pak. Hari ini Julia masuk shift pagi. Jadi, sore tadi dia sudah pulang ke apartemennya. Tapi_" ucapan karyawan tersebut langsung terpotong.

"Tapi kenapa?" tanya Liam.

"Biasanya kalau jam segini, Julia kerja di tempat lain. Jadi, pasti dia enggak ada di apartemen."

"Hah,"

"Kerja di mana?" tanya Liam terkejut mendengar Julia dalam sehari bekerja di dua tempat berbeda. Ia sama sekali tak habis pikir.

Apa mantan tunangannya itu tidak capek kerja seharian penuh dari satu tempat lalu menyambung ke tempat lainnya ?

Bersambung...

🍁🍁🍁

*Alur luar negeri. Jadi, selama di luar negeri Othor mempermudah tetap menggunakan bahasa kita yakni Bahasa Indonesia agar kalian tidak perlu membuka Mbah Gorgon untuk mencari terjemahan. ^^

*Di luar negeri sangat jarang bahkan hampir tidak ada yang menyebut kos atau rumah kontrakan. Seringnya menyebut apartemen. Semoga dapat dipahami semua ya^^.