Pembalasan Istri Yang Dianggap Bodoh (Skenario Istri)

Grace sudah dilepaskan, kini wanita itu berada dalam pelukan Darius. Ia menatap nanar ke arah Ayana merasa kasihan karena mendapatkan suami yang luar biasa brengseek seperti Darius.

“Bang, lepaskan Ayana. Aku nggak ingin kamu jadi pembunuuh.“

“Tapi aku nggak mau dia jadi penghalang kita ke depannya, aku__“

“Aku pastikan Ayana gak akan pernah bisa ganggu hubungan kita, kau tau power keluarga ku, kan? Hanya wanita lemah dan bodoh seperti Ayana... tak akan jadi batu sandungan untuk kita bersama.“ Grace meyakinkan Darius.

“Grace, sayang...“ Darius masih tak ingin melepaskan Ayana.

“Kamu mencintaiku, kan? Jadi menurut lah, oke!“ Grace cepat memotong.

Akhirnya Darius mengangguk patuh.

“Kalian lepaskan dia! Aku akan kasih 3 miliar sesuai keinginan kalian!“ Grace lalu menelepon seseorang untuk membawa uang cash 3 miliar.

Setelah transaksi selesai, Darius memeluk Grace dan menatap Ayana dengan wajah tanpa bersalah sedikitpun. “Besok, tanda tangani surat cerai. Mengenai perusahaan, jangan khawatir aku akan adil padamu!“

Cih! Ayana mendengus dingin, tanpa membalas ucapan Darius dia berjalan keluar dari gudang itu.

Ayana berdiri di luar gudang, tak lama Darius dan Grace pun keluar dan berjalan melewatinya menuju mobil milik Darius.

“Bang, ajak Ayana pulang.“

Darius menoleh ke arah Ayana, “Masuk mobil!“

“Tak perlu! Aku akan menelepon mobil panggilan!“ Ayana bahkan tak ingin melihat Darius, dia membuang muka.

“Terserah! Grace dan aku sudah berbaik hati padamu! Kau yang tak tahu terimakasih!“ Darius kembali mendekap Grace dengan mesra membawa wanita itu masuk ke dalam mobilnya, lalu pergi dari sana meninggalkan Ayana sendirian.

Tiba-tiba saja tubuh Ayana bergetar hebat, hubungannya dengan Darius akhirnya benar-benar telah selesai. Ada suatu kelegaan, namun mentalnya sedikit terpukul membuat tubuhnya terhuyung dan akan terjatuh ke tanah. Akan tetapi sebelum itu terjadi, ada sebuah lengan kokoh menahan pinggang Ayana.

Grep!

“Ah!“ jeritan kecil Ayana terdengar karena dia terkejut ada seseorang yang menahan tubuhnya.

“Aku kira orang jutek seperti mu nggak akan bertubuh lemah. Ternyata hanya terlihat kuat di luar saja! Tak ada cara lain, aku tak bisa melihat teman adikku pingsan disini dan jadi santapan orang liar.“ Suara Kai terdengar dingin namun entah kenapa Ayana merasa pria itu sedang mengerjainya.

Belum Ayana membalas ucapan pria itu, tiba-tiba saja tubuh nya melayang saat Kai menggendong nya.

“Akh!“ refleks Ayana mengalungkan kedua tangan nya pada leher Kai. “Ngapain sih! Turunin! Aku bisa jalan sendiri!“

“Jangan berontak, atau aku bongkar sandiwara mu dan adikku pada calon mantan suami mu biar perceraian mu gagal dan balas dendam mu tak akan berjalan mulus!“

“Kau mengancam ku?!“ Ayana melotot.

Kai mengangkat bahunya, “Itu tergantung padamu, kalau kau selalu menurut padaku... aku malah dengan senang hati membantumu membalas dendam seperti yang kau inginkan. Tapi, kalau kau selalu memberontak saat bersama ku... aku tak yakin mulutku akan terkunci selamanya. Sekarang, bersandar lah di dadaku! Tenang saja, dadaku nyaman untuk kau bersandar.“

Ayana mendengus kesal, dia lalu tak bicara lagi dan bersandar di dada bidang milik Kai. Kehangatan tubuh pria itu melingkupi tubuhnya yang terasa dingin karena udara malam dan juga karena rasa sakit akibat perbuatan Darius padanya yang sangat kejam.

Di dalam mobil, Ayana meminta turun dari gendongan Kai namun pria itu malah mengeratkan pelukannya.

“Diam, tidur lah. Kau pasti capek bersandiwara di dalam tadi, jangan keras kepala dan menurut lah!“

Sial! Percuma berdebat dengan pria aneh ini! Lebih baik aku tidur saja daripada berinteraksi dengan nya sepanjang jalan! Bisa-bisa aku gila! Ayana mendumel.

Sepanjang perjalanan Ayana benar-benar tertidur dalam dekapan hangat Kai, bahkan wanita itu tidak tahu jika Kai membawa nya ke rumah pribadi miliknya.

Tubuh Ayana di baringkan di atas ranjang berukuran king milik Kai, setelah membaringkan Ayana pria itu keluar dari kamar.

“Vino!“

“Ya, Tuan.“

“Bawa Darius ke ruang bawah tanah dan pukuli dia sampai aku puas! Tapi jangan sampai dia tahu, aku yang memberi perintah!“

“Baik, Tuan. Saya akan memberikan pelajaran pada pria brengseekk itu!“ Vino pun ikut geram, karena wanita yang di pedulikan sang Bos disakiti. Dia tahu, jika Kai sangat tertarik pada Ayana.

Malam itu, setelah berpisah dengan Grace anak buah yang dikirim Vino membawa paksa Darius dengan menutup kepala Darius dengan sebuah kain hitam dan menyikssaa si bajingaannn sepanjang malam sampai Kai puas dan menyuruh anak buah nya melepaskan Darius.

Esoknya, Darius harus dirawat di rumah sakit dengan beberapa jahitan di kepala dan juga bagian tubuhnya yang lain. Saat mendengar berita tentang Darius, Grace dan Ayana merasa heran karena mereka berdua tak merasa mengirim seseorang untuk menyikssaa Darius.

Tentu saja Ayana dan Grace hanya bicara dalam telepon dalam berbagi kabar, karena Ayana masih dikuruung di rumah pribadi milik Kai dan belum diperbolehkan pergi.

Sementara di rumah Grace, wanita itu sedang saling bertatapan penuh perhitungan dengan adik kandung Kai yang baru saja pulang bersama orang tua mereka.

Leoni, putri asli keluarga itu menatap Grace dengan penuh kebencian karena sejak awal orang tua mereka menikah dia merasa Grace tak pantas menjadi saudari tirinya.

“Halo Grace!“

Kejutan tak terduga, ternyata tunangan Kai juga ikut datang dari luar negeri.

“Hai, Casandra! Kau juga ikut datang!“ Grace berpelukan dengan Casandra, mereka tak akrab tapi juga tak saling bermusuhan tak seperti Grace dan Leoni.

“Kau lupa? Aku dan Kai akan melangsungkan pesta pertunangan di tanah air, saat kami tunangan di luar negeri itu hanya segelintir orang yang hadir. Kali ini, kami berdua akan menyelenggarakan pesta yang sangat besar!“

“Ah! Kau benar, aku lupa!“

“Dimana kakak mu? Sejak semalam aku tak bisa menghubungi nya!“ Casandra merotasi rumah namun bayangan Kai tak terlihat, bahkan pria itu tak menjemput ke bandara karena tak bisa dihubungi sejak semalam.

“Aku juga belum melihatnya pagi tadi, sepertinya dia tak pulang semalam. Mungkin di perusahaan ada sesuatu yang penting, kau pergilah ke perusahaan.“

“Kau benar, aku akan pergi ke perusahaan saja.“ Casandra pun pergi setelah berpamitan pada orang tua Grace.

Padahal Pria yang dicari masih berada di rumah pribadi miliknya, dia sedang menemani Ayana makan pagi yang kesiangan karena Ayana marah dan menolak makan sejak pagi karena wanita itu ingin pergi dari sana.

“Kau tak bisa lari dariku, Ayana. Setelah kau resmi bercerai, kau adalah wanitaku. Kau hanya bisa menjadi milikku, jadi percuma kau mencoba kabur dariku!“

“Sifat mu berbeda dari cerita Grace padaku! Kau ternyata sama bajingaannn nya seperti Darius! Kau sama-sama suka mempermainkan wanita!“

“Sekali lagi kau menyamakan aku dengan suami bajingaan mu itu... percaya atau tidak, aku akan meniduri mu sekarang juga!“

Mata Ayana terbelalak, dia tak percaya jika pria yang begitu disanjung-sanjung Grace sebagai kakak terbaik ternyata tak lebih dari seorang tirani yang suka mengancam dan menindas wanita!